Hani, Jay dan Kei turun dengan memakai seragam lengkap mereka. Mereka memakai seragam berwarna pink dengan rok diatas lutut 3cm.
"Morning Mom. Morning Dad"Hani mencium pipi orangtua mereka diikuti Jay dan Kei.
"Morning Sayang"ucap Yising dan Junmyun lembut
"Kalian pulang jam berapa?"tanya Junmyun
"Kemungkinan sore Dad. Kami ada ekskul sepulang sekolah"ucap Jay disela sela kunyahannya
"Mau Daddy jemput?"
"Aniyo. Kami bisa naik bis Dad"ucap Kei serta senyuman
"Its Okay"
"Kalian harus hati hati. Dan pulangnya harus bertiga"ucap Yising
"Kalo pulang bertiga bersama tidak janji Mom"ucap Hani. Jay dan Kei mengangguk
"Wae-yo?"
"Kei harus membereskan ruang dance terlebih dahulu, Hani dan Jay tidak bisa membantunya karena Hani harus pergi ke toko buku dan Jay ingin membeli sesuatu katanya"ucap Hani panjang lebar
"Jay-ah.. Tidak bisakah kamu menunggu Kei terlebih dahulu?"
"Jay juga ingin menunggu Kei Mom. Tapi nanti Album yang mau Jay beli habis"ucap Jay
"Seventeen Eo? Daddy akan mengambilnya untuk kamu"
"Shireo! Jay mau membelinya memakai uang saku sendiri"ucap Jay kesal
"Arraseo.. Kalian harus memberitahu Daddy dimana kalian berada. Okay?"
"Ne"serempak Hani, Jay dan Kei menjawab
Who Im I?
"Oh. Taeyang-ssi"sapa Hani saat bertemu Taeyang didepan kelasnya.
"Jie.. Aku ke perpusatakaan ya"ucap Jay tanpa menatap Taeyang
"Kok tiba tiba?"tanya Hani
"Ada yang harus ku ambil.Annyeong!"ucap Jay lalu berlari
"Jie.. Handphonemu"panggil Kei, tapi Jay tidak mendengarnya.
"Maaf Taeyang-ssi. Dia memang sedikit aneh"ucap Hani serta senyuman jahilnya.
"Aku masuk deluan Jie"ucap Kei
"Sampai nanti Taeyang-ssi"Kei melambaikan tangannya dan Taeyang hanya tersenyum tipis.
"Ah. Tidak apa. Ini brosur pendaftaran masuk klub"
"Dance dan nyanyi?"tanya Hani saat melihat brosur itu.
"Ne.. Aku bisa mengikuti sekaligus dua kan?"tanya Taeyang
"Mau tiga atau lima pun bisa. Tapi bagaimana kau mengatur jadwalmu?"
"Itu bisa diatur"ucap Taeyang santai.
"Ah.. Kalo nyanyi langsung saja ke Jay. Dia yang akan menyeleksimu. Walaupun sekarang kau seorang idol harus ikut seleksi"
"Its okay"Taeyang tersenyum
.
.
.
.
Tak terasa bel istirahat berbunyi.
"Jay-ah!"panggil Kenta, namja berkebangsaan Jepang.
"Ne?" jawab Jay
"Kau sedang sibuk?"
"Aniyo. Wae-yo Kenta-ya?"
"Ada yang mencarimu"
"Nugu?"tanya Jay. Kenta mengedikkan bahunya.
Jay pun penasaran, lalu ia keluar kelas. Saat melihat Taeyang, Jay berbalik ingin masuk ke kelas kembali
"Chakkaman"ucap Taeyang dan menarik tangan Jay. Jay menatap tangannya tak percaya.
"Maaf, aku lancang"ucap Taeyang setelah melepaskan tangannya.
"Gwaenchana. Ada apa Taeyang-ssi?"ucap Jay sambil menetralkan jantungnya.
"Sebelumnya. Panggil saja Taeyang"
"Ok. Taeyang-ah. Ada apa?"tanya Jay serta senyuman manisnya.
"Cantik"batin Taeyang
"Taeyang?"ucap Jay sambil melambaikan tangannya didepan wajah Taeyang.
"Ah. Maaf. Aku mau memberi brosur ini. Kata Hani aku harus diseleksi"ucap Taeyang.
"Kenapa tidak sekalian dikasih sama Hani Jie? Dan Seleksi? Dia bilang begitu?"tanya Jay
"Satu satu dulu pertanyaannya"ucap Taeyang, Jay hanya tersenyum malu.
"Mian"
"Hani bilang brosur ini harus diberi padamu. Dan ia bilang ada seleksi"jawab Taeyang
"Taeyang-ssi. Ah Taeyang-ah, aku tidak ada seleksi apapun untuk masuk ke klub nyanyi. Itu hanya kejahilan Hani Jie saja"ucap Jay
"Ok. Tak apa. Oh ya, kau sudah makan?"tanya Taeyang ragu
"Belum.. Sehabis ini aku mau ke kantin."
"Yasudah. Kita ke kantin bersama saja"
"Ide bagus"ucap Jay semangat. Jay lalu menggandeng tangan Taeyang tanpa sadar.
.
.
"Oh.. Taeyang-ah!"panggil seorang namja diujung kantin.
"Ne hyung!" "Jay-ah kau mau gabung bersama teman teman aku?"
"Kenapa tidak?"ucap Jay disertai senyumannya yang tak kunjung berhenti.
Setelah mengambil makanan, Jay dan Taeyang mengambil meja paling ujung. Disana terdapat anak anak SF9 dan Pentagon.
"Annyeong hasaeyo!"sapa Jay
"Annyeong Jay-ssi"
"Kalian mengenalku?"tanya Jay bingung
"Tentu. Kau anak dari Presdir Kim kan? Aku beberapa kali melihatmu diagensi"ucap namja bernama Dawon
"Ah.. Ne aku putri keduanya"ucap Jay tersenyum lalu memakan makan siangnya.
"Maaf aku terlambat"ucap seorang namja
"Dari mana saja kau Hyung?"tanya Taeyang
"Tadi ada urusan. Siapa dia?"tanya namja itu menunjuk Jay yang tertunduk. Jay mengangkat kepalanya.
"Jay-ah?"panggil namja itu
"Inseong Oppa"panggil Jay manja
"Kau rupanya. Maaf aku tidak melihatmu"ucap Inseong lalu mengelus dan memeluk singkat Jay. Jay hanya cemberut imut.
Semua yang ada dimeja itu hanya melongo.
"Inseong-ssi"panggil seseorang dari belakang
"Jangan memeluk adikku sembarangan"ucap Hani datar.
"Ah.. Mian"
"Boleh aku bergabung?"tanya Hani
"Itu lebih baik Hani-ah"jawab Zuho akrab. Zuho adalah teman sekelas Hani. Hani tersenyum lalu duduk didepan Jay dan disamping Zuho.
"Hyung. Kau mengenal Jay?"tanya Taeyang
"Semuanya mengenal Jay, Taeyang-ah"
"Bukan itu maksudku Hyung"
"Ingatkan kalau aku sering beli susu strowberry saat trainee? Susu itu untuk Yeoja ini. Si penggila Strowberry"ucap Inseong lalu mengacak rambut Jay membuat Jay cemberut.
"Jadi Jay mantan pacarmu Hyung?"
"Bisa dibilang begitu"ucap Inseong enteng.
"Oh"Ucap Taeyang lalu ia mengaduk makanannya asal
"Kei dimana Han?"tanya Inseong pada Hani
"Pergi ke perpustakaan"ucap Hani tanpa melihat kearah Inseong dan masih memperhatikan Taeyang.
"Oh. Sudah lama ya kita tidak makan bersama. Ya kan Jay-ah?"
"Ne. Terakhir kali waktu ulangtahun kami"ucap Jay membenarkan ucapan Inseong
"Hani-ssi, Jay-sii kalian kembar?"tanya Jinho
"Ne"ucap Hani dan Jay bersama
"Aku bingung.Kalian sama sekali tidak ada kemiripan"
"Itu karena kami kembar tidak identik. Itu yang diucapkan orangtua kami"jelas Hani
"Oh.. Tapi kalian sama sama cantik kok"ucap Hui disertai kedipan matanya.
"Jangan mulai hyung"ucap Yanan Semua tertawa melihat sikap Hui yang suka menggombal disana sini.
"Kenapa kalian putus Hyung?"tanya Rowoon tiba tiba
"Itu privasi mereka. Kenapa kau menanyakan itu?"tanya Shinwon
"Aku hanya penasaran. Kalian sangat cocok kenapa bisa putus?"ucap Rowoon
"Ah itu, karena kita mau debut dan jadwal latihan kita padat aku tidak bisa menemani Jay selalu. Jadi aku memutuskan hubungan kami. Aku takut kalau Jay merasa tertekan akan itu"ucap Inseong lalu mengelus sayang rambut Jay.
"Kenapa hubungan kalian tidak dilanjut saja Hyung? Jadwal kita kan mulai stabil"ucap Jaeyoon yang juga penasaran
"Ah itu.."
"Aku sudah siap"ucap Taeyang dan membereskan alat makannya
"Kau mau kemana Hyung?"tanya Chani saat melihat Taeyang berdiri
"Toilet"ucap Taeyang
"Jay-ah nanti kita ke ruang dance. Kei menyuruh kita kesana"ucap Hani saat melihat Handphonenya.
"Yasudah Jie. Sekarang saja aku sudah siap"ucap Jay membereskan peralatan makanannya.
"Kajja"ucap Hani lalu berdiri
"Maaf kami berdua pergi deluan"ucap Jay serta raut wajah yang menyesal
"Gwaenchanha. Sampai nanti!"ucap member SF9 dan Pentagon bersama.
Hani dan Jay pergi keruang dance disertai tawa yang tak kunjung berhenti. Ya semua hal yang menurut mereka lucu, mereka akan tertawa bahkan sampai menangis.
Tawa Jay mereda saat melihat Kei dan Taeyang yang terlihat akrab dan tertawa bersama di dalam ruang dance.
"Kenapa dia disini? Bukannya dia permisi ke toilet tadi"tanya Hani pada Jay yang raut wajahnya berubah drastis saat mereka berdua tertawa tadi.
"Aku pergi ke kelas deluan ya Jie. Ada tugas yang belum kuselesaikan"ucap Jay lalu berlari menuju kelasnya.
"Kenapa dia?" tanya Hani dalam hati saat melihat Jay yang berlari sangat cepat.
"Jie!"panggil Kei dari dalam
"Ah ne"Hani langsung masuk
"Kenapa kau berdiri didepan saja Jie? Dan dimana Jay?"tanya Kei saat melihat kebelakang Hani
"Jie tadi bersamanya, tapi saat sampai didepan pintu, dia langsung pergi. Katanya ada tugas sekolah yang belum selesai"ucap Hani, Kei mengangguk paham.
"Sedang apa kau disini Taeyang-ah? Bukannya kau bilang mau ke toilet?"tanya Hani
"Ah, saat aku lewat tadi, aku melihat Kei sedang butuh bantuan. Jadi aku masuk dan membantunya"ucap Taeyang
"Oh.."Hani mengangguk paham.
..
..
"Jay-ah"panggil seorang namja
"Wae-yo Jung-ah?"tanya Jay
"Kenapa kau lesuh sekali? Kau sakit?"tanya namja itu yang bernama Zhu Zheng Ting, atau sering dipanggil dengan nama Koreanya, Jung Jung.
"Aku baik baik saja"jawab Jay dengan bahasa China.
"Kalau kau butuh sesuatu bilang padaku ne?"ucap Jung Jung selaku ketua kelas
"Xie Xie"ucap Jay
Jay hanya menatap lapangan basket outdoor lewat jendela, dengan pandangan kosong. Pikirannya ada ditempat lain
'Apa yang mereka lakukan sekarang?'
'Apa sebaiknya aku kembali dan melihat sendiri?'
'Ah tidak! Itu akan membuat mereka curiga'
'Apa mungkin Taeyang menyukai Kei?'
'Saat dikantin wajahnya tidak secerah saat bersama Kei . Tidak ada senyuman terpaksa darinya'
'Ah kenapa aku memikirkan dia? Ada apa denganku?'
"Kau kenapa Jay-ssi? Apa ada masalah?"tanya Yoon Saem.
"Ah. Josonghaeyo Saem"ucap Jay kaget dan dia membungkukkan badannya
"Kau sakit? Apa perlu diantar ke UKS?"tanya Yoon Saem dan menyentuh dahi Jay sebentar.
"Aniyo saem, aku baik baik saja"ucap Jay
"Baiklah.. Kita mulai pelajaran, buka buku halaman 127"
"Kapan bel masuk bunyi?"bisik Jay pada sebangkunya. Takada Kenta
"Sekitar 10 menit yang lalu. Setelah Jung Jung menyapamu tadi"bisik Kenta. Jay mengangguk paham.
"Kau benar benar baik kan? Wajahmu pucat"tanya Kenta
"Nan Gwaenchana"ucap Jay dan tersenyum manis untuk meyakinkan Kenta.
.
.
.
.
TBC
Hai, aku kembali. Maaf kalo ada typo. Jangan lupa vote+comment ya.. Terimah kasih yang uda baca cerita ku ini. Aku sayang kalian 💜💜