I Think I LOVE U

By Fransiskamaria7

19.9K 1.8K 149

Park shin hye seorang gadis berhati dingin berniat untuk melupakan kedua orang tua nya yang sudah meninggalka... More

I Think I Love U
I Think, I Love U Part#2
I Think, I Love U #Part3
I Think I Love U #Part 4
I Think I Love U #Part 5
I Think I Love #Part6
I Think I Love You #7
I Think I LOVE U #Part 10
I Think I Love U #11
END #12

I think I Love U #9

1.3K 151 17
By Fransiskamaria7


Setelah pulang dari kantor, Shin hye memutuskan untuk kembali kerumah. Lagi pula hari sudah menjelang sore. Dan seperti yang dikatakan Yong hwa bahwa hari ini dia akan pulang terlambat. Shin hye duduk disofa ruang tamu dengan memegang secangkir green tea hangat ditemani dengan televisi yang menyiarkan siaran komedi. Tapi walaupun acara itu terlihat sangat lucu, tidak ada suara yang keluar dari mulutnya walaupun hanya sebuah dehaman kecil.

Shin hye terlihat semakin menggenggam cangkirnya, matanya terpejam sembari mengingat pertemuan tadi siang dengan seorang wanita yang dia ketahui bernama Seohyun. Sejak pertemuan pertama mereka dipesta pernikahan teman Yong hwa, sebenarnya Shin hye tidak terlalu perduli dengan kehadiran wanita itu. Tapi semakin dia mengingat wanita itu bernama Seohyun, entah kenapa sesuatu yang sangat dia benci muncul kembali. Shin hye tahu siapa wanita itu, dia tahu bahwa dia pernah mengenal wanita itu. Seo Joohyun seseorang yang sangat dia kenal dimasa lalu yang menyakitkan.


" Seo Joohyun. " ucap Shin hye pelan sembari meminum tehnya. Lalu dia mengambil handphone yang tergeletak dimeja, mencari nama suaminya Jyonghwa dalam kontaknya. Shin hye rasa dia harus mengatakan sesuatu pada Yong hwa, mungkin memintanya pulang sekarang dan meninggalkan pekerjaannya. Pasti pria itu akan bersedia. 

Tapi belum sempat Shin hye menghubungi Yong hwa, ternyata pria itu sudah lebih dulu pulang. Shin hye menengok kearah pintu saat dia mendengar ada yang membuka pintu rumahnya. Seketika senyuman cantiknya menyambut kedatangan suaminya. Yong hwa yang melihanya juga ikut tersenyum dan segera menghampiri istrinya.

" Wae?. " tanya Yong hwa pada Shin hye yang melihatnya.

" Kau bilang akan pulang terlambat. " jawab Shin hye.

Yong hwa tersenyum. " Aku menyelesaikannya dengan cepat, karena tadi siang kau mengunjungiku jadi aku semakin bersemangat mengerjakannya. " Yong hwa tersenyum dan sekilas mengecup pipi Shin hye. Sehingga membuat wajahnya memerah menahan malu. " Kau memerah Shin hye ah... " ujar Yong hwa menahan tawa.

Seketika Shin hye meletakan cangkir tehnya dan segera memalingkan wajahnya. Dia mengelus pelan pipinya yang terasa panas. " Sial. " batin Shin hye.

" Jangan menutupinya, aku suka melihatmu seperti ini. " tutur Yong hwa, dengan membalikan tubuh istrinya menjadi menghadapinya kembali.

Setelah cukup lama mereka terdiam, Yong hwa mencoba mengajak Shin hye bicara. Mungkin ini saat yang tepat, untuk mengatakannya pada Shin hye. Sama hal nya dengan apa yang dipikirkan Yong hwa, Shin hye juga ingin mengatakan sesuatu mengenai Seohyun. Shin hye rasa Yong hwa berhak tahu bahwa dia tidak menyukai wanita itu.

" Shin, aku tidak bemaksud ingin ikut campur dalam urusanmu. Hanya saja aku adalah suamimu dan aku berhak mengatakan apapun padamu. Mungkin menyarankanmu, jika kau tidak keberatan. " ujar Yong hwa, tapi Shin hye tidak mengerti apa maksudnya.

" Meusunsuriya?

" Apa yang terjadi antara kau dan orang tua mu. Maaf aku membahas ini, aku hanya ingin tahu.

Shin hye terdiam, dia agak kesal setelah Yong hwa mengatakan hal itu. Dia ingin marah tapi apa yang Yong hwa katakan ada benarnya. Lagi pula bukannya mereka sudah saling berjanji untuk membuka diri satu sama lain. Jadi Yong hwa memang harus tahu mengenai dirinya, mengenai hubungannya dengan orang tuanya.

" Kau tahu, sebenarnya aku agak kesal kau menanyakan ini. Tapi apa yang kau katakan ada benarnya juga. Kau suamiku jika bukan denganmu dengan siapa lagi aku harus bicara. " Sejenak Shin hye kembali terdiam, dengan mengambil napas pelan melalui hidungnya dan kembali menatap Yong hwa. " Aku tahu kau pasti sudah menyadari bagaimana hubunganku dengan orangtua ku. Yang kau lihat sesungguhnya bukanlah keinginanku. Tapi aku tidak tahu kenapa rasa benci, kecewa, sedih dan kerinduan itu sangat menusukku saat aku melihat mereka. Aku benci mengakui bahwa aku merindukan mereka. Aku tidak sanggup melihat mereka, saat aku melihat mereka maka aku teringat masa kecilku. Saat mereka meningalkanku seorang diri selama bertahun - tahun tanpa menghubungiku ataupun sedikit menanyakan keberadaanku. " Sesaat setelah Shin hye mengatakan apa yang terjadi antara orangtuanya dan dirinya. Shin hye mengahapus sedikit arimatanya yang melucur dari sudut matanya.

Yong hwa mengambil tangan Shin hye dan membawanya keatas pahanya dengan menggenggam memberi sedikit kekuatan untuk istrinya itu. " Kau tidak membenci mereka sayang, kau hanya meridukannya. Saat orangtua mu kembali, sebenarnya kau ingin segera menghambur kepeluka mereka. Kau ingin bertanya, apa mereka merindukanmu? kenapa kalian baru datang sekarang disaat aku sudah dewasa. Aku tahu sayang, kau pasti menderita akan hal ini. Tapi apa yang kau lakukan pada orangtua mu itu tidak benar. Jika kau merindukan mereka, maka katakan kau merindukannya. Jika kau marah maka katakanlah bahwa kau memang marah pada mereka. Tapi jangan bersikap dingin pada mereka, jangan membenci mereka. Mereka sama denganmu, merindukan putri kecil mereka yang saat ini sudah tumbuh dewasa menjadi gadis cantik yang mandiri. Sayang dengarlah, kebahagian mereka adalah kebahagianmu dan juga sebaliknya. " Yong hwa menyelesaikan kalimat demi kalimat yang sangat menyentuh untuk Shin hye, sehingga dapat Yong hwa lihat bahwa wanita didepannya ini sudah menangis terisak. Lalu dengan perlahan Yong hwa membawa tubuh gemetar itu kedalam pelukannya. Mengelus pelan punggungnya untuk sedikit menenangkannya dan mengecup tulus puncak kepala istrinya. Yong hwa sadar bahwa istrinya ini adalah wanita yang berhati baik, jadi tidak salah jika Shin hye hanya merasa kecewa pada orangtuanya. Bukan kebencian, hanya rasa kecewa dan rindu yang menyelimuti hatinya.


***

" Ada apa yeobo?. " tanya Yejin pada suaminya yang terdiam setelah menerima telpon. " Yeobo. " ulang Yejin lagi. 

" Ini dari menantu kita Yong hwa, dia bilang mereka mengundang kita makan malam dirumahnya minggu ini. " ujar Kimon pada istrinya.

" Jinjja? Jinjja?. " terlihat bahagia, itulah gambaran dari wajah Yejin saat ini. Baru mereka akan mengunjungi mereka, tapi sekarang justru mereka yang mengundang untuk datang. Ini sungguh membahagiakan.

" Yong hwa bilang Shin hye yang mengundang kita. " ujar Ki mon lagi melanjutkan. " Yong hwa bilang bahwa Shin hye lah yang mengundang kita untuk berkujung. " ulang Kimon lagi.

Yoo yejin nampak terkejut dengan yang barusan dikatakan suaminya. Shin hye mengundang mereka untuk berkunjung? apa ini nyata?. Yejin tersenyum sangat bahagia, dia segera memeluk suaminya dengan erat dan terus mengatakan bahwa dia sangat senang.

" Shin hye sudah berubah sayang, dia sudah terbuka pada orang lain dan aku bersyukur orang itu adalah Yong hwa. Yong hwa pria yang baik dan aku tidak salah menikahkan mereka. " Ki mon berucap syukur, dia semakin erat memeluk istrinya.


***

Pasangan itu berjalan bersama mengambil trolly dipusat perbelanjaan. Pasangan suami istri itu tersenyum satu sama lain, sangat bahagia tergambar pada wajah mereka. Karena ini hari minggu dan mereka akan kedatangan tamu nanti malam, maka Yong hwa berinisiatif mengajak istrinya untuk berbelanja bersama membeli kebutuhan untuk acara nanti malam. Lebih tepatnya Yong hwa ingin mengajak Shin hye memasak bersama. 

" Kau ingin naik ditrolly ini?. " tawar Yong hwa sambil terus berjalan, sembari mengajak istrinya bercanda.

" Cih, yang benar saja. " ujar Shin hye membalas.

" Hahahhaha, aku akan mendorongmu jika kau mau.

" Dan membawaku kekasir. Cih.. keterlaluan. " Shin hye mendengus sebal.

" Animida, membawamu kekasir untuk membelimu dan menjadikanmu miliku. Ckckck... aku sudah memilikimu Shin hye ssi. Kajja, jangan bercanda terus. " Yong hwa tersenyum lebar lebih tepat dia sedang tertawa. 

" Aishhh jinjja. " umpat Shin hye dan mengikuti Yong hwa dari belakang. " Yyaakk apa yang kau ambil eoh? untuk apa bawang bombay satu karung itu. Aishh ini apa bawang merah, bawang putih dan juga untuk apa daun bawang satu karung. Kau ingin buka warung? aishh jinjja. " Shin hye mengomel sambil menyuruh Yong hwa mengeluarkan semua yang dia mabil. " NOOOOOOO, jangan ambil beras juga!!. " belum selesai Yong hwa mengeluarkan barang yang tadi, tapi dia sudah ingin mengangkat beras satu karang. Dan itu semakin membuat Shin hye berteriak padanya.

" Bisakah jangan banyak protes. Kita membutuhkan semua ini, untuk persedian. Jadi tidak perlu sering berbelanja bukan. " ujar Yong hwa dan semakin membuat Shin hye geram.

" Kenapa tidak sekalian saja kau membeli semua barang yang ada disini.

" Ahhh... kau benar juga. " Yong hwa berucap sembari menepuk tangannya.

" Terserah kau saja. " ujar Shin hye merengut kesal, dia meningglkan Yong hwa begitu saja.

" Yeobo, kajima. Aku hanya bercanda. 


Saat Shin hye sudah agak jauh meninggalkan Yong hwa, dengan masih merungut dan membodohi tingkah suaminya itu. Tanpa melihat kearah depan Shin hye bertabrakan dengan seorang pria. 

" Akh..." rintih Shin hye.

" Mianhae, gwenchana?. " tanya sang pria yang menabrak Shin hye.

" Min guk ah, waegurae?. " seorang wanita menghampiri pria yang benama Min guk dengan matanya melirik kearah Shin hye sembari tersenyum sinis. " Ada apa eoh?. " tanyanya lagi.

Pria yang bernama Min guk tidak menjawab, dia masih memperhatikan wanita dihadapannya. Sepertinya ini adalah kesengajaan. Sedangkan Shin hye, wanita itu dengan tatapan terkejut memalingkan wajahnya. Shin hye tidak  ingin melihat pria yang didepannya, terlebih lagi setelah dia mengingat wanita itu Joo seohyun.

" Omo, Park shin hye ssi. " Seohyun berpura - pura terkejut melihat Shin hye. " Aigoo, kebetulan sekali kita bertemu disini. Apa kau sendirian?. " lanjut Seohyun bertanya. " Shin hye ssi. " ucapnya lagi.

Shin hye memalingkan wajahnya kembali mengahdap Seohyun dan Min guk. Dia tersenyum sedikit, hanya sedikit tapi wajahnya seketika kembali dingin. " Aku bersama suamiku, Joo seohyun ssi. " ujar Shin hye.

" Omo, kau mengenaliku. Akhirnya, eummm apa kau juga mengenal pria ini? Min guk, Lee min guk. Min guk ah sapa teman lama kita, dia sudah mengenaliku sekarang. " ujar Seohyun terseyum sinis sembari melipat kedua tangannya diatas perut.

" Shin hye ah, annyeong. Apa kau baik - baik saja?. " Min guk mengulurkan tangan, tapi Shin hye tidak menanggapinya.

" Gwencahana aku baik - baik saja. " jawab Shin hye.

" Shin hye ah, kau tahu aku dan Min guk menikah saat kuliah dulu. Lebih tepatnya saat kau pergi meninggalkan Korea. Hmmm tapi sayang pernikahan kami tidak bertahan lama, kami bercerai tapi masih berhubungan dengan baik. Bukan kah begitu?. " ujar Soehyun sembari bertanya memastikan pada Lee min guk. Tapi min guk hanya menganggukan kepala tanpa besuara.

" Oh?. " tiba - tiba Yong hwa sudah berada disamping Shin hye. " Yeobo. " ucapnya lagi memangggil Shin hye.

" Emmmm. " Shin hye menoleh pada Yong hwa, sembari melihat trolly nya yang sudah kosong. Yong hwa sudah memindahkan kembali barang - barang yang tadi dia ambil.

" Annyeong, Seohyun ssi. Kau disini juga, dengan siapa?. " tanya Yong hwa melihat Seohyun  bersama seorang pria.

" Eoh kenalkan dia Lee min guk, teman sekaligus mantan suamiku. Kami bertiga dulu adalah teman kuliah sebelum Shin hye pergi keluar negri. Dan aku sangat terkejut ternyata Shin hye mengenalku, setelah dia mengabaikanku beberapa kali. " ujar Seohyun sembari tertawa renyah.

" Jinjja? Yeobo, kau mengenal Seohyun dan eummm siapa..?. " Yong hwa melayangkan jarinya kearah Min guk karena dia lupa dengan nama pria itu.

" Lee min guk. " ujar Min guk.

" Oh ya Lee min guk. " lanjut Yong hwa.

" Aku baru ingat hari ini, setelah melihatnya lebih jelas lagi.  Yong hwa ah, aku ingin beli ikan dan udang. Appa dan eomma sangat menyukai itu. " Shin hye mengahadap Yong hwa dengan menaruh tangannya dia atas tangan Yong hwa yang memegang trolly. 

" Oh baiklah. Seohyun ssi dan Lee min guk ssi, kami pergi duluan. Senang bertemu kalian disini. " ujar Yong hwa.

" Jung yong hwa ssi, bisakah kita makan siang bersama. Ah.. maksudku kita bersama - sama setelah berbelanja. Didepan sana ada restoran enak,bagaiaman kalian mau?. " tawar Seohyun.

Yong hwa belum menjawab karena Shin hye tidak mengatakan apapun. Yong hwa merasakan bahwa Shin hye mengelus tangannya pelan dan itu membuatnya penasaran. Kenapa sepertinya Shin hye menhindari kontak mata dengan kedua orang ini. 

" Oh joa, kami akan kesana setelah selesai. " lalu Yong hwa dan Shin hye pun meninggalkan Seohyun dan Min guk.


Seohyun kembali tersenyum dia mendekatkan tubuhnya kearah min guk. " Aku bisa lihat wajah bahagiamu Min guk ah. Tapi kau juga harus sadar, wanita yang kau cintai sudah menikah dengan pria lain. Tapi kau tenang saja, itu tidak akan bertahan lama. " ujar Seohyun berlanjut. Seohyun akan berlalu tapi Min guk menahannya, menatap Seohyun tajam.

" Apa maksudmu?. " tanya Min guk.

" cihh... apa maksudku?. " Seohyun melepaskan tangan Min guk yang menahan pergelangannya. " Dengar, aku menginginkan pria itu. Sangat menarik bukan. 

" Apa yang kau rencanakan? jangan katakan bahwa kau berniat melukai Shin hye lagi. Tidak, tidak akan aku biarkan kau melakukan itu lagi. 

" Cihhh, lihat dirimu sangat picik. Bahkan kau masih menginginkan wanita itu. Kau hanya perlu diam dan saksikan, secepatnya aku akan memisahkan mereka. Dan kau silakan bawa wanita bodoh itu pergi jauh dari Korea, setelah aku mendapatkan Jung yong hwa. " Seohyun berkata sinis dengan sorot mata yang penuh dengan ambisi.


***

" Semuanya 649 ribu won. " ujar kasir pada Yong hwa.

" Oh ne. " Yong hwa mengeluarkan kartu debitnya untuk membayar. Seseklai dia melirik kearah Shin hye yang terus diam setelah bertemu dengan Seohyun. " Ne kamsahamnida. " jawab Yong hwa pada kasih, juga membawa belanjaanya. Sedangkan Shin hye sudah berjalan didepannya.

Yong hwa berjalan dibelankang Shin hye, dia terus berpikir ada apa sebenarnya dengan istrinya. Kenapa moodnya cepat sekali berganti. Saat sampai mobil Yong hwa meletakan belanjaannya dibagasi. Setelahnya mereka masuk bersama kedalam mobil. Yong hwa belum menghidupkan mobilnya, dia ingin bicara sebentar pada Shin hye.

" Kau marah padaku?. " tanya Yong hwa.

" Ani. " jawab Shin hye.

" Lalu kenapa? kau hanya diam setelah bertemu dengan mereka. Dengar sayang, kau harus mengatakan apapun kepadaku. Aku tidak bisa membaca pikiranmu, jangan membuatku berpikir bahwa aku adalah pria jahat kerena tidak mengerti dirimu.

" Aku akan mengatakannya saat kita makan siang. Mianhae aku sunggu tidak marah padamu, hanya saja aku merasa terganggu. Sebelumnya aku merasa senang tapi sesaat kemudian aku merasa sangat terganggu.

" Oleh meraka?. " tebak Yong hwa.

Shin hye berpaling dan tersenyum. " Aku akan memberitahumu. " balas Shin hye. Mereka pun menjalankan mobil dan menuju restoran yang sudah dijanjikan


***

" Mereka belum datang. " ujar Yong hwa memperhatikan setempat. " Duduklah. " Yong hwa mempersilakan Shin hye. " Kau ingin apa?

" Apa saja. " balas Shin hye.

" Ahh kalian sudah datang, maaf kami baru selesai. " Seohyun datang bersama Min guk dan lansgung duduk disebrang Shin hye dan Yong hwa.

" Kami juga baru datang. " jawab Yong hwa.

" Oh geure, kalian sudah pesan?.

" Kami menunggu kalian. " balas Yong hwa.

Seohyun menghadap Min guk tersenyum dengan manis, sembari memberikan menu makanan padanya. " Kau masih ingat kesukaanku?. " tanya Seohyun dan Min guk hanya mengambil menu makannanya.

" Kalian masih sangat serasi kenapa memelih untuk berpisah? ahh maaf, aku tidak bermaksud ingin tahu. " elak Yong hwa.

" Dia sudah tidak mencintaiku, padahal dulu dia yang mengejar - ngejar untuk menikahiku. " ujar Seohyun seraya tertawa. " Shin hye ah kau ingat, apa yang terjadi pada kami bukan?. " Tepat sekali, Seohyun sengaja memancing Shin hye untuk membalas dirinya. Bercerita masa lalu.

Diam diam dibawah meja. Yong hwa menggenggam tangan Shin hye. Menguatkan wanita itu untuk tidak hanyut dalam pikirinnya sendiri. Yong hwa tersenyum saat Shin hye menyadari dirinya memperhatikannya, lalu membalas senyuman manis pria itu.

" Bagaimana kabarmu, kau pergi tanpa mengatakan apapun. " karena Shin hye tidak menjawab Seohyun, maka Min guk mulai bertanya pada Shin hye. 

" Aku baik - baik saja, kau bisa melihatnya kan. " jawab Shin hye.

" Eummm aku lega mendengarnya. 

" Aku sangat terkejut ternyata kalian adalah teman sekampus. Shin hye tidak pernah cerita tentang dirinya tanpa aku yang mencari tahu sendiri. Dan untungnya aku mengetahuinya sekarang, aku bisa tahu dari kalian. " ujar Yong hwa sembari meminum minumannya. " Cah ini punyamu. " katanya lagi sembari memberikan Shin hye minumannya.

" Jadi kau ingin tahu bagaimana Shin hye dulu? aku dan  min guk bisa menceritakannya. Dulu aku dan Shin hye adalah teman, ah tunggu kami juga punya teman satu lagi namanua ryu yi. Kau ingat dia Shin hye ah?. " Seohyun mulai bercerita dan menanyakan Ryu yi pada Shin hye. Shin hye hanya mengangguk sambil tersenyum tipis. " Shin hye gadis yang pendiam dan penuh misteri. Itu lah sebelum aku dan Min guk menikah, Ming guk lebih dulu menyukai...

" Aku tidak ingin bahas ini. " kata Shin hye mengentikan cerita Seohyun. " Bagaimana bisa kau menceritakannya, kau sangat tidak tahu malu. " ucap Shin hye dingin menatap tajam Seohyun yang menyunggingkan senyuman licik.

" Apa baru saja kau menyindirku?. " tanya Seohyun. Shin hye tidak membalas. " Seperti memang benar. Kenapa Shin hye ah, kau tidak menyukainya? apa kau tidak merindukanku? Kau tahu aku sangat kesal saat kau mengabaikanku beberapa kali, aku sedih kau melupakanku. Tapi aku tahu kau Shin hye, kau tidak mungkin melupakan seorang teman yang sangat membekas dalam hatimu bukan. Jujur saja aku sangat senang bertemu denganmu lagi. Jadi aku mohon biarkan kita menegang masa lalu, dan memberitahu Yong hwa persabatan kita.

" Kau tahu seorang wanita jalang saja tidak akan mengatakan dirinya jalang, tapi aku tidak menyangka kau akan mengatakan itu padanya tanpa rasa malu. " ujar Shin hye tajam menghina Seohyun. Seohyun terlihat menahan emosinya, dia merapatkan giginya untuk menahan emosi.

" Shin hye ah, apa yang kau katakan. Kenapa kau bicara seperti itu?." tanya Yong hwa yang yang mulai kesal dengan ucapan Shin hye. " Maafkan Seohyun ssi, Shin hye tidak bermaksud seperti itu, benarkan sayang?

" Gwencahana itu hanya perumpaan saja kan Shin hye ah. Aku tahu Shin hye sangat merindukanku. " ujar Seohyun.

" Maaf Yong hwa ssi, Seohyun ah hentikan saja. Jangan bicara lagi, lebih baik kita pulang. " ajak Min guk pada Seohyun.

" Apa terjadi sesuatu pada kalian? aku merasa kalian mempunyai masalah besar. " tanya Yong hwa mencoba memastikan.

" Animida Yong hwa ssi, aku dan Shin hye hanya teman dekat yang saling merindukan. Tapi aku tidak mengerti kenapa Shin hye ingin mengindar dariku. Shin hye ah, apa aku punya salah padamu, katakan?

" Aku membencimu bahkan sampai mati.




TBC....

Sampai sini aja yaa guys... Aku bener - bener lagi ga ada cerita sama sekali. Tapi syukurlah aku masih bisa menyelesaikan ini. Mungkin tinggal beberapa part lagi akan selesai, semangati aku yaa semoga aku punya banyak ide dan inspirasi. Yang lebih penting niat untuk menulis. Kalo ga ada niat, jadinya males dan idenya kebuang gitu aja.

semoga kalian suka....

jangan lupa vote dan comment kalian.


Bye... bye...

Continue Reading

You'll Also Like

159K 4.6K 10
Jeon Jungkook hates the privilege student ➝ Park Chaeyoung
56.2K 3.1K 27
Royal & Elite Series #1 : "Other girls out there could give you a good fuck but eventually, you'll leave them first in the morning. Hearst is differ...
1.8M 127K 45
"Why the fuck you let him touch you!!!"he growled while punching the wall behind me 'I am so scared right now what if he hit me like my father did to...
2.8M 162K 50
"You all must have heard that a ray of light is definitely visible in the darkness which takes us towards light. But what if instead of light the dev...