Asa pov
"Asa" panggil Elle
"Ya?"
"Mau sampai kapan kau akan seperti ini, aku tau dia mencintaimu, tapi, bukalah matamu. Disini ada yang mencintaimu lebih dari apapun"
"Siapa?!" tanyaku geram.
Berkali-kali dia mengakatan hal itu padaku. Bukannya membuatku tenang malah membuatku frustasi.
"Aku"
Deg.
"Aku yang udah cinta sama lo dari dulu dan lo gak nyadari itu"
Gue meluk Elle erat. Elle nangis.
"Gue gak tau harus ngomong apa" kata gue
"Dan gue belum bisa move on. Lo mau gak bantuin gue move on dari Anna?" tanya gue.
Elle tersenyum. "I will"
***
Thomas pov
Agak aneh emang jika hati orang lain ada didalam tubuhmu. Tapi aku tidak bisa menolak. Ini permintaan Anna.
Sebenarnya jika boleh jujur, aku suka pada Anna. Hanya sekedar mengaguminya. Dia rela memberikan organnya pada orang sepertiku.
Kau ingat saat aku mendeskripsikan perempuan yang kusuka pada Anna? Itu sebenarnya Anna sendiri. Dia hanya tidak peka, atau aku kurang spesifik?
Aku juga bingung kenapa Rere bisa-bisanya melakukan hal hina ini. Membunuh orang. Apa itu lucu? Apa itu hanya mainan?. Dasar psikopat.
Aku sudah mendengar ceritanya dari Asa, dia yang tau semua. Tapi jika Anna yang menceritakannya aku akan lebih percaya, bukannya aku tidak percaya dengan Asa, sekarang yang jadi korbannya Anna, jika masih hidup aku akan bertanya semua pertanyaan yang ada dikepalaku baru aku akan mempercayainya.
Aku akan mengunjungi makam Anna untuk menceritakan hari-hariku. Meskipun dia tidak mendengar, setidaknya aku bisa tenang.
****
In grave..
"Thomas kau disini juga?"
"Oh hey Bella. Ya aku hanya mengunjungi makam temanku." jawabku.
Ini Bella, teman sekelasku, rumor mengakatan dia pernah suka padaku aku percaya hal itu karena saat dia melihatku, tatapan matanya berbeda dari yang lain. Tapi sama seperti Anna.
"Aku akan menemanimu jika kau tak keberatan"
"Sure"
***
Cafe.
"Terimakasih sudah mau menemaniku" kataku. Kami berdua sudah ada didalam kafe sederhana.
"Sama-sama"
*****
UDAHAN AJA YA. GUE GREGET SAMA ISABELLA DISINI.