Hai-hai-hai-hai-hai udah lama ga ketemu ???? Ya kan para readerku tercayang ??? *reader mual dadakan liat tingkah alay sang Author Fallyn*
Eeaaaaa, wah wah ! akhirnya kita sampai di final chapter sekaligus epiloque, minna !
Setelah cerita ini tamat, author Fallyn akan---
Chris : duh, Author-chan jangan spoiler sekarang.
Kaname : Iya, thor. Biar jadi kejutan di akhir chapter.
Eh iya ya ! Rahasia dulu deh, reader-san~
Tenang aja, Author Fallyn bakal kasih tahu saat chapter ini ending !
Saa, ja ikimashou ! Kita lansung ke cerita aja yuk ?
LET'S GO, GUYS !!
DAN SELAMAT MEMBACA !!
Magician Academy
By : fallyndanella04
Final Chapter : Chapter 42 : The Real Story of Magic Black Organization
Author' s Point of View (PoV)
BOOOUMMM !!
Asap lansung muncul dan menyebar ke mana-mana. Batu-batu terpental dan terlempar ke segala arah.
Berbeda dengan ledakan biasanya.
Ledakan kali ini jauh lebih kuat.
Itu semua karena menggunakan kekuatan 2 senjata legenda, The Sword of Light dan The Arrow of God.
Selain itu, efek serangan itu juga cukup menyulitkan.
Dengan kekuatannya, Rie menggunakan selubung cahaya tipis yang menyelimutinya dan Ren.
Cukup lama sebelum asap-asap itu menghilang dengan perlahan.
Namun setelah asap-asap itu menghilang, mereka tidak melihat apa pun.
Yang mereka lihat hanyalah cahaya abu-abu kecil yang melayang lalu menghilang.
"Eh, tidak ada siapa pun !?", seru Mary tidak percaya atas apa yang ia lihat.
Semuanya juga menatap terkejut.
"Tidak.", ujar Kayo akhirnya kembali bersuara setelah terdiam terpana cukup lama.
Semua mata sekarang menoleh ke arah Kayo, tidak terkecuali Ren dan Rie yang sudah mendekati mereka.
Kecuali Chris yang terdiam karena sudah tahu maksud dari kata 'tidak' dari teman masa kecilnya.
Kayo menunduk dan berwajah sendu entah karena apa.
Dundy memandang Master Kayo mereka dengan bingung.
"Apa maksud kata tidak itu, Master Kayo ?", tanya Varl yang sama bingungnya dengan Dundy.
Kayo menghela nafas panjang.
"Berbeda dengan anggota lainnya, seorang master memiliki cara meninggal yang berbeda.", ujar Kayo.
"Jika mereka meninggal, maka tubuh mereka akan menghilang. Jiwa mereka akan berbentuk bola kecil yang berwarna sesuai kepribadiannya saat hidup, lalu melayang."
Mijyu membelalak, "T-tunggu. Bukankah warnanya tadi abu-abu ? Dengan sifat seperti itu, warnanya harusnya hitam pekat !", ujar Mijyu.
Semua berpikir sejenak dan akhirnya ikut terkejut seperti Mijyu.
"I-itu benar. Lalu kenapa warnanya seperti itu...?", tanya Jimmy.
Akira memasang wajah yang sangat terkejut.
"Abu-abu...warna itu seakan menunjukkan bahwa sebenarnya kepribadiannya tidak seburuk itu.", ujar Akira.
Yuuma mengangguk.
"Abu-abu itu, warna yang melambangkan sifat antata kebaikan dan kejahatan.", ujar Yuuma.
Kayo mengangguk sendu.
"Awalnya aku heran karena aku merasa familiar dengan wajahnya.", ujar Kayo.
"...sampai akhirnya aku mengingat sesuatu.", lanjutnya.
Kaname bertanya ragu.
"Mengingat apa, Master Kayo ?", tanya Kaname.
Kayo memandang Kaname, Varl, Cris, Dundy, dan Satoushi dengan intens.
"Apa...kalian ingat dengan nama 'Rallev Heinva' ?", tanya Kayo pada mereka berlima.
Satoushi mengangguk, mewakili teman-temannya.
"Rallev Heinva, Master dari Magic White Organization generasi ke-2 kan ? Master sebelum Master Kayo ?", tanya Satoushi.
Kayo mengangguk.
Semuanya membelalakkan mata mereka, tidak terkecuali Chris.
"J-jangan bilang....Ridyo Haimstle itu...Rallev Heinva!?", seru Chris.
Kayo terdiam dan mengangguk pelan.
Kazuto menggeleng tidak percaya, "Tidak mungkin ! Kau tidak lihat tadi dia adalah Master dari Magic Black Organization !?", seru Kazuto.
Kayo menggeleng kuat, "Tapi aku yakin !! Aku tidak mungkin salah !!", seru Kayo.
"Hal itu memang benar."
Sebuah suara memotong diskusi mereka semua.
Dan di hadapan mereka semua sekarang, muncul seluruh anggota dari Magic Black Organization.
Rie dan kawan-kawan segera bersiaga dengan senjata mereka.
Seorang perempuan dengan Name-Tag 'Kaminaga Yurie' melambaikan tangannya.
"Wow wow ! Santai dulu ! Kami tidak berniat bertarung, kok. Serius !", serunya.
Seorang laki-laki mengangguk juga, dengan name-tag 'Heixing Quo'.
"Kami hanya ingin mengungkapkan rasa terima kasih pada kalian.", ujarnya.
Rie dan yang lainnya memandang bingung para anggota Magic Black Organization.
Mereka semua awalnya saling berpandangan, lalu mengangguk, dan kembali menghadap ke depan.
Dan dalam hitungan detik, mereka sudah membungkukkan penuh tubuh mereka ke depan.
Hal itu tentu membuat Rie, Ren, dan yang lainnya terkejut,
terutama perkataan mereka setelah itu.
"Terima kasih...."
"....telah menyelamatkan Master kami dari kesedihannya..."
"KAMI SANGAT BERTERIMA KASIH !!", seru mereka bersamaan.
Kayo memandang bingung dan pusing mereka semua.
"T-tunggu sebentar. Kami tidak mengerti apa yang terjadi !", serunya.
"Mungkin ini bisa menjelaskan semuanya.", ujar sebuah suara yang sangat mereka kenal.
Itu adalah Eddy, pemilik kemampuan penglihatan masa lalu.
Dengan kemampuannya, ia memperlihatkan masa lalu Ridyo.
Dalam video masa lalu itu, terlihat Ridyo dengan seluruh anggotanya.
In Video Flash back :
"Master Ridyo, ada apa memanggil kami semua ?", tanya salah satu anggota laki-laki.
Ridyo tersenyum sendu, "Kau tahu, sebentar lagi pasti akan ada seseorang yang membunuhku. Melenyapkanku dari dunia ini.", ujar Ridyo.
Kaminaga Yurie memasang wajah bingung, "Maksud anda sang Specialis Human ya ?", tanya Yurie.
Ridyo mengangguk.
Skylen mendengus kesal, "Menyebalkan ! Seluruh penghuni dunia sihir benar-benar melihat kita hanya dengan sebelah mata saja !", ujar Skylen.
Seorang anggota laki-laki bernama Simonte Mdwald juga berseru kesal terhadap Ridyo.
"Makanya Master ! Kenapa kita tidak beritahu saja bahwa yang kita bunuh itu orang yang di masa depan menjadi jahat !?", ujarnya.
(Yang lupa soal Simonte baca Chap. 34 : Master Kayo...!)
Ridyo tersenyum ramah, "Tidak ada yang akan percaya, Simonte.", ujar Ridyo ke laki-laki bernama Simonte itu.
Simonte mendecih.
Ridyo tersenyum sendu, "Kita mungkin membunuh orang yang di masa depan menjadi jahat, tapi cara kita itu salah."
Heixing Quo mendengus, "Manusia dan makhluk sihir sama saja ! Mereka hanya melihat dari sampulnya saja !", ujarnya.
Seorang anggota perempuan mengangkat tangan, "Master, jika itu terjadi, bagaimana dengan kita ?", tanyanya sedih.
Ridyo kembali tersenyum, "Jika itu terjadi...aku ingin kalian memberitahu semua ini. Bisa kan, Eddy ?", tanya Ridyo.
Eddy sedikit terkejut lalu mengangguk kaku, "B-baiklah.", ujarnya.
Semua anggota Magic Black Organization menunduk sedih.
"Selain itu...", ujaran Ridyo membuat mereka mengangkat kepala lagi.
Ridyo tersenyum lembut, senyum tertulus dan terlembut dari semua senyuman yang ia ke luar kan selama ini.
"...Tolong sampaikan rasa terima kasihku pada mereka yang telah membunuhku, ya ?"
End Video Flash Back.
Seorang anggota laki-laki bernama Yukio Azzraelna menguap.
"Ah, melihat video itu membuatku teringat hal itu lagi.", ujarnya.
Mark maju, "Master Ridyo, ia mengetahui hal yang merupakan tujuan utama Magic Black Organization karena melihat orang yang memiliki aura kegelapan terbunuh.", ujar Mark.
Redya mendengus, "Master Ridyo sadar, bahwa yang Magic White Organization itu lakukan tidak sepenuhnya benar.", ujar Redya.
Anggota perempuan lain mengangguk, "Yup yup. Itu benar. Master Ridyo sangat sedih saat mengetahui itu.", ujarnya.
Eddy mengangguk juga, "Master Ridyo, meskipun kami sudah membunuh orang yang masa depannya akan menjadi jahat, ia tidak pernah lepas dari kesedihan karena rasa bersalah.", ujar Eddy.
Yurie menggaruk pipinya yang merona, "Yeah. Pada dasarnya Master Ridyo itu orang baik kok... he he he.", ujarnya.
Heixing mengangguk, "Karena itu, terima kasih telah membuat Master kami lepas dari kesedihan.", ujar Heixing.
Semua anggota Magic Black Organization kembali berpandangan.
"Terima kasih, kalian bisa menangkap kami sekarang."
"Karena pada dasarnya, kami juga melakukan hal yang salah meski pun dengan niat baik."
" " " "Tolong Tangkap Kami" " " "
Mereka semua bersujud di hadapan Rie dan kawan-kawan.
Rie dan yang lainnya yang dari tadi terdiam mendengar semua kenyataan itu ternganga.
"Bagaimana ini, Master Kayo ?", tanya Chris ragu-ragu.
Mary mengangguk, "Apakah kita harus benar-benar menangkap mereka, Kayo-san ?", tanya Mary gelisah.
Kayo menutup matanya dan berseru lantang.
"Aku, Kayo Mirunda, Master dari Magic White Organization, generasi ke-3, memutuskan untuk...."
•••
Epiloque : A New Life
"Ren ! Cepat ke sini ! Teman-teman sudah datang lho !", seru Rie.
Ren merapikan seragam sekolah Magician Academy-nya dan memasukannya ke lemari, lalu segera turun dari kamar.
Di ruang tamu rumah Rie dan Ren sekarang sudah penuh dengan teman-temannya dulu.
Mereka lansung berteriak kompak, "Selamat anniversary pernikahan tahun ke-3, Ren dan Rie !", seru mereka.
Ren dan Rie tersenyum ramah lalu mengangguk.
Akira tersenyum lebar, "Wah-wah, tidak disangka ya. Tahu-tahu kalian sudah anniversary ke-3 saja.", ujar Akira.
Mary tersenyum ke arah Rie, "Rie, bagaimana dengan anakmu ?", tanya Mary sambil melihat perut Rie yang sudah mulai membesar.
Rie tersenyum ramah, "Masih sehat-sehat saja. Tak disangka ya, anak dalam perutku sudah 6 bulan.", ujar Rie.
Mary mengangguk.
Takaya (baca : nama Asli Shu itu Takaya Ayanasaka) merangkul Ren, "Yo, adik iparku ! Adikku dijaga dengan baik, kan ?", tanyanya.
Ren mengangguk semangat, "Tentu saja. Bagaimana dengan istrimu sendiri, Takaya-Nii ?", tanya Ren.
Takaya menguap, "Ah, dia sedang mengurus Veilsi. Ia akan menyusul nanti.", ujar Takaya.
Semua mengangguk.
"Hei, Akira, bagaimana kau dengan Mary sendiri ?", tanya Mijyu.
Akira dan Mary lansung nge-blush sendiri.
"Masih tunangan kok. Tapi 3 bulan lagi upacara pernikahannya akan diadakan. Pastikan kalian datang, kalau tidak, awas saja !", seru Akira.
Jimmy mendecih, "Cih. Dasar pasangan baru. Masih mesra-mesranya yah.", ujar Jimmy.
Rie tertawa, "Jimmy, bilang saja kau iri karena satu-satunya yang masih sendiri.", ujar Rie.
Semuanya tertawa mendengar perkataan Rie.
Jimmy berseru tidak terima, "Enak saja ! Aku sudah punya tambatan hati tahu !", serunya.
Ren lansung excited mendengar perkataan sahabatnya, "Serius ? Kau tidak memberitahu kami, Jimmy.", ujar Ren.
Jimmy tertawa, "Kalian akan tahu nanti, saat acara pertunangan 1 bulan lagi ! Sabar saja !", seru Jimmy.
Kazuto melihat sekeliling, "Di mana Eddy ? Dia tak datang ?", tanya Kazuto.
Yap, mereka sekarang jadi dekat dengan Eddy.
Rie menggeleng, "Dia ke makam Skylen dulu katanya. Nanti menyusul.", ujar Rie.
Yeah, keadaan dunia sihir sekarang benar-benar aman dan tentram. Sangat damai.
Hal itu berlaku untuk semua orang.
Terutama bagi yang melenyapkan Magic Black Organization.
Yaitu Ren Akusagaya dan Rie Ayanasaka.
Eh salah ! Rie Akusagaya deh :D !
•••
"...untuk membebaskan kalian semua, dan bekerja sebagai pemburu kejahatan di Dunia Sihir !"
•••
YEAYY, akhirnya ending !!
Jadi, sesuai nama chapter ini. Kita sudah tamat Magician Academy !
Terungkaplah kebenaran tentang Magic Black Organization !
Dan sesuai yang author tulis di atas, ada yang mau author beritahu sesuatu.
Ada yang baca 'Assassination Classroom (Assassin)' gak ? Cerita fanfiction pertama Author nih !
Kalau ada yang baca, setelah ini saya bakal bikin sequelnya cerita itu ! Bagi yang mau baca sequelnya, baca dulu Assassination Classroom (Assassin) ! Itu pun kalau kalian tahu anime Assassination Classroom / Ansatsu Kyoushitsu.
Saya masih punya banyakkkkkkkk banget rancangan cerita. Saking banyaknya saya ga berani tulis di draft cerita, takut chapter-chapternya jadi berantakan (ini pengalaman asli huaa ; _ ;)
Sekedar pemberitahuan, saya ga bisa bikin sequel cerita ini. Saya yang ada bingung gimana bikin sequelnya.
Bukannya saya males ya ! *tsundere mode on*
Reader : kepedean banget Author. Ga ada yang minta kok.
Reader jahat....ga kok :D !
Mata Ashita di cerita selanjutnya, reader-san~!
See you in the next story, my lovely Reader-san~!
Dimohon vote dan comment kalian, reader-ku~!
Mohon kritik dan saran kalian ya, my reader-san~!