Take a Shine

By ilsaatrim

751 95 11

Kisah baru di awal yang baru. Disini, aku bagaikan sosok figuran yang hanya keluar dan masuk dalam sebuah ske... More

prolog
chapter one
chapter two
chapter three
chapter four
chapter five
chapter six
chapter seven
chapter eight
chapter nine
chapter ten
chapter eleven
chapter twelve
chapter thirteen
chapter fourteen
chapter sixteen
chapter seventeen
chapter eighteen
chapter nineteen

chapter fifteen

15 3 0
By ilsaatrim

Don't wanna know - Maroon 5

Mendengar kabar bahwa paman ku dirawat dirumah sakit membuatku menapakan sepatu converse miliku di rumah sakit ini.

Aku mengikuti perintah ibuku lewat telfon agar tidak kesasar dirumah sakit.

"Ka Hasna!" Panggil seseorang yang sudah familiar bagi ku.

Sepupu ku, Alika.

"Mama kamu dimana?" tanyaku pada Alika.

"Ada di kamar ka. Lagi jagain Papa, ada Tante Sumi juga ko. (Ibuku)"

"Yaudah ayo." kami langsung menuju kamar.

"Assalamualaikum." ucap ku saat membuka pintu.

"Waalaikumsalam. Eh Hasna udah nyampe. Sini masuk Has." ujar Bibi.

Aku pun masuk dan salim kepada beberapa kerabat ku yang sudah berada disana.

Beberapa menit kemudian aku mulai bosan di dalam rumah sakit yang isinya hanya itu-itu saja.

Aku akhirnya mendekati Ibu. "Bu, aku pulang ya?"

"Yaudah, jangan main ya! Langsung pulang." ujar Ibu.

"Iyaaa. Bu minta uang Bu." aku menyengir memperlihatkan beberapa deret gigi ku.

"Nih," ia memberikan selembar uang berwarna biru.

"Bibi, Paman, Hasna pulang duluan ya." ujar ku dengan senyum.

"Cepet banget, yaudah, hati-hati ya."

"Iya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

_ _ _

Aku menemukan dompet berwarna dark blue saat di lorong rumah sakit. Saat aku membukanya, aku menemukan foto Alken. Yang berarti dompet ini miliknya.

Dengan secara langsung. Aku pergi menuju meja receptionist dan menanyakan apakah Alken benar-benar berada di rumah sakit atau tidak.

"Permisi, mas?" ujarku pada seorang pria disana.

"Iya? Bisa saya bantu?"

Aku menjinjit agar bisa menampakan wajah ku. "Apa disini ada pasien bernama Alken?"

"Bisa diberi tahu nama lengkap nya?"

"Alken Faudzan, usia nya sekitar enam belas atau tujuh belas tahun."

"Tunggu sebentar, biar saya cari dulu."

"Iya," aku tersenyum.

"Maaf mba. Pasien atas nama Alken Faudzan tidak terdaftar."

Aku menyeringit. "Oh begitu ya mas? Yasudah, terimakasih ya."

"Iya, sama-sama." Pria itu tersenyum.

Aku berjalan menjahui meja receptionist tersebut, aku pun kembali ke mobil sambil mengecek ponsel yang sedari tadi aku genggam.

WhatsApp! (5)

Diniaa : Hasna?

Diniaa : Hasna?

Diniaa : Hasna?

Diniaa : Lu dimana?

Diniaa : Ko Hasna ninggalin Dini si ?!

Hasna Zamora : Iya, iya iya.

Hasna Zamora : Sorry ninggalin tadi disuruh Ibu jenguk Paman.

Line! (2)

Alkenfaudzan : Hasna? Dimana?

Alkenfaudzan : Jangan ngambek :v

Aku menyeringit ketika membaca massage darinya.

Hasna Zamora : Apaan? Gua dirumah.

Hasna Zamora : Ikan makan paya, iya iya iya iya.

Aku menutup layar ponsel ku dan melampar asal ke jok mobil. Kemudian aku menjalankan mobil ku dengan kecepatan sedang.

Saat aku ingin menuju kerumah. Aku menulusuri di sekitar trotoar pinggir jalan. Tidak lama, aku melihat seseorang disana, seseorang yang sudah sangat familiar bagiku.

Fania.

'sedang apa ia disana?'

●●●

Continue Reading

You'll Also Like

163K 972 31
spoiler "Berani main-main sama gue iya? Gimana kalau gue ajak lo main bareng diranjang, hm? " ucap kilian sambil menujukan smirk nya. Sontak hal ter...
Lucent By ads ¡¡

Teen Fiction

179K 4.1K 18
lucent (adj); softly bright or radiant ✿ ✿ ✿ My brother's hand traces the cut on my right cheek for some minutes. I have no idea how a cut can b...
236K 7K 50
we young & turnt ho.
76.2K 250 11
As the title says