Aku selalu menulis namamu di setiap hariku, dalam buku harianku.
Nama yang indah.
Nama yang mengingatkanku tentang kebahagian.
Nama yang selalu terngiang-ngiang dikepalaku,
Sehingga aku tidak mampu untuk melupakanmu walau hanya satu detikpun.
Tetapi, tanpa aku sadari, buku harianku ini, perlahan-lahan penuh dengan namamu.
Nama yang telah menyakiti hatiku.
Nama yang menyadariku, Bahwa aku itu bukan siapa-siapa bagi dirimu.
Karena kamu lebih memilih dia.
-Bandung, 02 Desember 2016