[1]SIHIR EKSORSIS : Bocah Ter...

By AhmadRizani

43.4K 3.3K 211

[Buku Pertama - Series Eksorsis] Genre : Action, Love and Spritual Ikh adalah seorang anak yang terlahir bers... More

Bagian 0. Prolog
Bagian 1. Kembali Sekolah
Bagian 2. Seorang Exorcist
Bagian 3. Pertarungan Malam Dengan Roh
Bagian 4. Keanehan
Bagian 6. Salah Paham Huda dan Penampakan
Bagian 7. Mantra Pemindah
Bagian 8. Hantu Misterius Tapi Aneh?
Bagian 9. Sesuatu Yang Akan Datang
Bagian 10. Latihan Menjadi Kuat
Bagian 11. Bocah Aneh (Masa Lalu)
Bagian 12. Kedatangan Dua Siluman
Bagian 13. Basilisk Dan Batwoman
Bagian 14. Kakek Dan Nenek
Bagian 15. Ikh Vs Kakek
Bagian 16. Perpisahan Sementara
Bagian 17. Kencan Yang Ternyata Sebuah Perangkap
Bagian 18. Datangnya Mionica
Bagian 19. Si Perubah Dengan Boneka
Bagian 20. Kepergian Yang Tak Disangka
Bagian 21. Hadiah?
Bagian 22. Melawan Iblis Tingkat Rendah
Bagian 23. Serangan Ren
Bagian 24. Keluarnya Api Terkutuk
Bagian 25. Sebuah Video
Bagian 26. Felly Si Perekam
Bagian 27. Perjalanan Malam
Bagian 28. Ular Putih
Bagian 29. Perubahan Siki
Bagian 30 : Penggabungan Kekuatan
Bagian 31. Terbukanya Lubang Dan Terbuangnya Sang Satan
Bagian 32. Hari Biasa
Bagian 0. Penutup

Bagian 5. Kunti Bergerak

1.5K 139 6
By AhmadRizani

Author POV

Pusat Perbelanjaan. 20.23






Dipusat perbelanjaan di kota Banjarmasin terlihat ada empat remaja yang sedang berbelanja makanan, minuman, aksesoris dan tidak ketinggalan pakaian.

Mereka berempat beristirahat walaupun hanya dua saja yang istirahat, sisanya sedang bermain di wahana permainan yang ada di sana. Dua remaja yang istirahat itu adalah Ikh dan Lutfi yang tengah membawa dua kantong yang berisikan pakaian dan makanan serta minuman, sedangkan Bariyah dan Huda bermain lempar basket. Mereka berdua kelihatannya menikmati permainan.

"Haaah.... Mereka berdua memiliki stamina yang hebat. Bukan begitu, Ikh.." cetus Lutfi.

"Y - Ya, kau benar sekali..." sahut Ikh lemas.

"Mungkin aku harus melatih staminaku nantinya..." batin Ikh berkata.

Lutfi diam ditempatnya memandang Ikh yang sedang memutar kepalanya ke kiri dan kanan seperti mencari sesuatu.

"Hei Ikh, ada apa?" tanya Lutfi.

"Tidak ada..." jawab Ikh mencoba menyembunyikan sesuatu. "Hei Lut, aku ingin ke toilet dulu..." Ikh beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah toilet pria.

"Ada apa dengannya?" tanya Lutfi bingung.

"Mungkin dia haus.." jawab Bariyah yang tiba - tiba datang.

"A - Aku pikir hantu, ternyata iblis.." seru Lutfi yang terkejut.

"APA KAU BILANG?!!!" geram Bariyah langsung menjitak kepala Lutfi.

"Argh!!" pekik Lutfi.

"Itu ganjarannya karena telah mengejekku..." kata Bariyah dengan senyumannya.

"Iya - Iya, aku minta maaf..." sahut Lutfi seraya mengusap kepalanya. "Huda mana?"






Ikh POV

Toilet Umum Pria. 21.44






Aku membasuh wajahku dengan air yang keluar dari keran aluminium yang ada di depanku, aku bersihkan seluruh mukaku dari kotornya debu 'malam'.

Aku masih memikirkan Kunti, sepanjang perjalananku ke sini, aku hanya memikirkannya.

Mau apa Kunti dengan Huda?

Aku hilangkan basah yang ada dikedua tanganku dengan sapu tangan putih disaku kiriku, kemudian beranjak keluar dari toilet.

Di luar aku melihat kemesraan dua remaja yang tidak tahu waktu, keadaan dan tempat. Mereka adalah Bariyah dan Lutfi.

Mereka menyadari kedatanganku dan tersenyum ke arahku. Mereka adalah teman - temanku disini.

"Kau lama SEKALI, Ikh, memangnya kau sedang apa di sana? Minum?" canda Lutfi.

"Memang iya, kenapa?!" balasku dan berhasil membuat muka Lutfi membatu.

Aku terkekeh begitu juga dengan Bariyah. Aku baru menyadari kalau Huda tidak bersama kami. Aku lirik Bariyah sepertinya dia mengetahui apa yang akan aku katakan.

"Huda bilang dia ingin ke toilet dulu.." kata Bariyah tiba - tiba.

"Huda..."





Kunti POV


Toilet Umum Wanita. 21.50






Aku berdiri dibelakang anak - anak yang sedang bermain mobil balap, aku diam bukan karena tidak ada kerjaan. Aku diam karena aku menunggu seseorang, dan orang itu datang bersamaan dengan Ikh yang masuk ke dalam toilet umum.

Aku menunggu Ikh sampai keluar dari toilet.

15menit kemudian Ikh keluar dari toilet dan aku segera masuk ke toilet wanita mengejar orang yang bernama Huda.

Sesampainya di dalam aku.... Tidak menemukan siapa - siapa.

"Dimana anak itu pergi?" batinku bertanya.

"Apa kau mencariku, Nona Roh?" tanya Huda yang tiba - tiba sudah berada dibelakangku.

Dia melempar semacam jimat kertas yang bertuliskan 'Musnah'. Refleks aku terbang ke depan menembus dinding toilet, lalu aku memunculkan kepalaku di dinding dan menatap Huda tajam. Tatapanku tidak berguna padanya, dia terlihat tenang tapi tangannya..... Bergetar.

"Kenapa kau ingin memusnahkanku?" tanyaku langsung ke topik.

Huda terlihat terkejut, dan menjawab tegas pertanyaanku.

"Karena aku ingin kau MUSNAH!!!" jawabnya menekan kata 'musnah'.

"Aku harus berhati - hati dengan anak satu ini..."

Huda mengeluarkan pulpen dibelakang saku bagian kanannya dan kertas jimat yang bertuliskan 'Tombak'.

"Tombak Roh Keadilan Para Pemburu, tunjukkanlah kemampuanmu dihadapan para dosa..."

Huda menyatukan pulpen dengan kertas jimatnya secara paksa, hasilnya dia terpental membentur pintu toilet tapi di depannya tergeletak tongkat kayu yang diselimuti cahaya biru.

Huda terlihat menahan sakitnya, dia bangkit dan mengambil tongkat yang tergeletak di depannya itu.

"Aku harus.... Aku harus memusnahkanmu!!!"







Huda POV

Toilet Umum Wanita. 21.53





Aku tahu aku ini lemah tapi aku ingin tetap berjuang, tidak peduli semua orang mengatakan itu adalah hal yang mustahil. Aku akan berjuang dan terus menatap maju.

Tapi aku kalah dengan ucapan mereka semua, aku tidak bisa lagi.

Sampai DIA datang dan mengatakan hal ini padaku.


Kalau kau tidak bisa berjuang cukup buka saja matamu. Jika kau berjuang dengan menutup mata, itu sama saja tidak melakukan apa - apa. Jadi, bukalah matamu dan tunjukkan tekadmu pada mereka semua. Katakan pada mereka semua kalau kau...

"Aku Bisa!!!!"






Ikh POV


Pusat Perbelanjaan, Distrik Permainan. 2.55






Pada saat aku ingin meminum cappucino yang diberikan oleh Bariyah tiba - tiba aku merasakan tekanan aura di dekatku.

Segera aku cari asal tekanan tersebut dan mendapatinya di.... Toilet?






Author POV

Toilet Umum Wanita. 21.56







Aura biru keluar deras dari tongkat kayu yang digenggam oleh Huda. Huda melempar kertas jimat lainnya ke depan, seketika itu juga mereka berdua berpindah ke tempat yang aneh. Dimana semua yang ada disana rusak semua, rusak dalam artian segalanya.

"Jadi, kau juga bisa membuka dimensi roh ya.." gumam Kunti yang kini seluruh tubuhnya terlihat jelas.

"Tentu saja, hantu. Kakek dan nenekku adalah seorang Exorcist yang hebat... "sahut Huda tersenyum kecil.

"Biar aku peringatkan padamu anak kecil, jangan pernah melawan musuh yang buk---" kata - kata Kunti terhenti setelah Huda tiba - tiba berlari ke arahnya seraya menyerangnya dengan tongkat kayunya.

Tebasan biru vertikal terbang ke arah Kunti, Kunti mengelak ke kanan dan menyerang Huda dengan jarinya yang mengeluarkan sesuatu yang tidak dapat dilihat. Huda yang tidak menyadari itu terkena serangan Kunti tapi hanya merobek kemeja putihnya.

"Wah~~ukuranmu boleh juga..." goda Kunti yang sengaja melihat dada Huda.

Huda yang melihat itu segera menutupi 'bagian' miliknya, dan mukanya berubah merah.

"K - Kau akan menerima akibatnya..." seru Huda malu.

Huda mengeluarkan dua jimat kertas berbeda ditangan kirinya, satu berwarna putih dan satunya lagi biru. Jimat putih melayang di samping kiri Huda sedangkan jimat biru berdiam ditangan Huda.

"Roh Tersesat, kembalikan ke asalmu. DOSA!!!!"

Huda melempar jimat birunya ke depan dan muncullah kobaran api biru yang besar, Huda menerjang ke dalam kobaran api itu dan keluar dari sana dengan api biru membara di tubuhnya.

Purification Fires

Huda memukulkan tongkatnya ke depan dan keluarlah ombak api biru di depan Kunti.

Kunti merentangkan kedua tangannya ke depan dan ombak api itu tertahan oleh sesuatu.

"Serangan ini tidak akan bisa melukaiku, anak kecil..." seru Kunti.

"Kau benar SEKALI!!!" kata Huda yang tiba - tiba telah berada di atas Kunti.

Kunti terkejut, tidak dapat bergerak karena sekarang dia sedang menahan ombak api Huda sementara Huda menggenggam erat kertas jimat putihnya kuat.

"Kembalilah wahai dosa yang tersesat..."

Seal

Huda melempar kertas jimat itu tepat di depan dada Kunti, cahaya biru keluar dari sana diikuti rantai biru yang mengekang tubuh Kunti. Ombak api biru yang ditahan Kunti tadi terlepas dari perisai Kunti, ombak itu menghantam Kunti dan membakarnya.

Huda mendarat mantap dibelakang Kunti yang terbakar dengan senyuman terukir di bibirnya.

"Aku harap dengan ini Ikh bisa hidup tenang..." kata Huda pelan, Huda terlihat senang.






Ikh POV

Pusat Perbelanjaan, Distrik Permainan. 22.00





"Hei Ikh, apa Huda mengirimmu pesan?" tanya Lutfi.

"Tidak..." jawabku singkat.

Bariyah pergi ke ruang keamanan untuk mengambil barang yang dia tinggalkan. Bagus. Sekarang siapa yang harus menjemput Huda di toilet?

Aku menghela nafasku, mataku terfokus ke toilet wanita.

"Apa yang dilakukan Kunti disana? Dan juga, bukankah disana ada Huda?"





Author POV

Toilet Umum Wanita. 22.00





Huda masih berdiri ditempatnya, matanya melirik ke belakang dimana Kunti terbakar di dalam kobaran api.

"Kenapa lama sekali?" batin Huda bertanya sembari masih melirik Kunti.

Huda menutup kedua matanya dan membuang pikiran yang tidak penting tersebut. Apapun yang terjadi api suci akan membakarnya? Apapun itu!

Pada saat Huda ingin berbalik ke belakang, pada saat bersamaan juga Huda merasakan ada sesuatu yang dingin memeluknya. Huda memutar kepalanya ke belakang dan mendapati muka Kunti yang rusak, bahkan banyak darah keluar dari sana.

"B - Bagaimana mungkin?" tanya Huda terkejut sekaligus ketakutan.

Kunti memutar badan Huda, seluruh badan Huda dililit kain putih polos dan hanya menyisakan kepala Huda saja.

"Biar aku beritahu padamu, gadis kecil..." bisik Kunti mendekatkan wajahnya. "Aku tidaklah berdosa..."

Seketika itu juga muka Huda memucat dan pandangannya kabur. Tiba - tiba cahaya biru menyelimuti badan Huda, cahaya itu mementalkan Kunti ke belakang tidak sampai membentur dinding. Huda jatuh berlutut seraya memegang erat dada kirinya dimana cahaya biru itu berasal, Huda terlihat kesakitan tapi dia tidak berteriak.

Kunti menjaga jarak dengan Huda sembari menatap tangan kirinya yang terkelupas serta mengeluarkan asap, lalu Kunti menatap Huda tajam - tajam.

"Gadis kecil....... Sebenarnya kau siapa?"

Continue Reading

You'll Also Like

557 51 5
marah, bahagia,senang,kecewa,dan Sedih adalah emosi yang semua manusia alami sehari hari tapi bagaimana jika kita terlalu kecewa hingga kehilangan...
3.2M 307K 87
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya.
297K 24.2K 27
ā€¢ā€¢Alethea Andhira Gadis cantik yang memiliki kehidupan sederhana. Sosoknya yang cantik tidak membuatnya memiliki banyak teman karena status sosialnya...
598K 5.5K 6
18+ Beberapa part diprivate. Follow sebelum baca. Menikah dengan seseorang yang dicintai dengan kepribadian yang baik dan sholeh tentu menjadi impia...