TRUE LOVE

De MarthaFee

722K 26.6K 335

Penasaran ? Cuusss dibaca! Jangan jadi pembaca gelap yah, tinggalkan jejak dgn VOMMENT! Tolong bijak da... Mais

Aliando Theo Purnama (Revisi)
Prilly Amanda Bagaskara (Revisi)
Part 1 (Revisi)
Part 2 (Revisi)
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
CAST
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Say Thanks
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Say Thanks again!
Part 27
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
I JUST WANNA SAY "SORRY"
YG MAU AJA

Part 35

15K 569 24
De MarthaFee

HAPPY READING!

---

"Ali?"

"Iya sayang, ini aku. Apa yang kamu rasain? Apa yang sakit?"

Prilly tersenyum. Ia senang karna Alinya sudah kembali. Ia sempat takut, jika Ali tidak akan peduli dengan keadaannya sekarang. Tapi kenyataannya, suaminya berada disisinya saat ini.

"Aku ga apa-apa. Maaf yah, aku ga hati-hati."

"Sst! Aku yang salah. Aku jarang menemanimu selama beberapa hari ini. Aku janji, aku akan menebus hari-hari yang harusnya kamu dapatkan dari aku."

Lagi, Prilly tersenyum. Ia memang sedikit kecewa, karna suaminya masih belum menjelaskan siapa wanita yang sempat ia lihat dikantor Ali waktu itu. Namun, ia tak ingin merusak suasana saat ini.

"Kamu udah makan?"
Tanya Ali lembut.

"Belum. Aku ga nafsu makan beberapa hari ini. Tiap makan selalu mual, terus muntah."
Jawab Prilly lirih membuat Ali semakin merasa bersalah.

Sampai kondisi istri lo aja, lo ga tau Li!
Karna lo, lebih mementingkan nafsu lo buat slalu ada disisi wanita lain!
Sedangkan istri lo, dia malah memendamnya sendiri tanpa berniat mengganggu lo tentang keadaan dia seperti apa!
Suami macam apa lo?!

"Maaf yah. Disaat seperti itu, aku malah ga ada disamping kamu. Sampai kamu ngidam pun aku ga tau. Sekarang, kamu mau apa? Biar aku yang penuhi semua keinginan kamu."

"Ga apa-apa sayang. Yang penting, sekarang kamu ada disini. Aku udah senang kok."

Liat Li, liat!
Betapa beruntungnya lo memiliki istri seperti Prilly!
Harusnya dia marah, tapi apa?
Dia malah dengan bahagianya liat lo ada disampingnya saat ini!

Ali terus saja merutuki dirinya sendiri. Batinnya terus saja mencaci makinya. Ia tidak menyangkal, karna itu memang kenyataannya. Ia berharap Prilly marah padanya, bahkan mencaci makinya, namun..

Brak!!

Dobrakan pintu membuat Ali maupun Prilly terkejut. Disana, ibundanya berdiri dengan cemasnya dan juga neneknya yang tak jauh berbeda dengan ibundanya.

"Kamu tidak apa-apa kan sayang? Gimana keadaan kamu? Kandungan kamu tidak ada masalah kan?"
Tanya Widya dengan raut cemasnya. Prilly tersenyum kecil.

"Prilly ga apa-apa oma. Puji Tuhan ga ada masalah."
Jawab Prilly tersenyum.

"Syukurlah. Mommy takut terjadi apa-apa sama kamu dan calon cucu mommy."
Sahut Martha dengan nada khawatir.

"Makasih yah mom, oma udah khawatir sama Prilly."

"Lain kali kamu harus hati-hati. Jangan naik turun tangga sembarangan."
Pesan Widya was-was.

"Ali. Kalian pindah kamar saja. Oma takut kejadian ini terulang lagi."
Lanjutnya menatap Ali.

"Iya oma. Nanti kita akan pindah kekamar tamu untuk sementara waktu, sampai Prilly melahirkan."
Jawab Ali tersenyum.

Martha yang mendengar pun hanya memandang Ali datar. Ia sangat marah dengan anaknya itu.

"Li. Mommy mau bicara sama kamu! Kita keluar sebentar!"
Ujar Martha tegas.

Prilly yang melihat kilat amarah dimata mertuanya pun mengeryitkan dahi bingung. Untuk pertama kalinya ia melihat mertuanya itu terlihat sangat marah.

***

"Kemana saja kamu beberapa hari ini?"

"Dikantor lah mom. Emang mau dimana lagi?"

"Kamu sudah mulai berani berbohong? Mommy kekantor kamu tadi pagi, tapi Alya bilang kamu sudah mengambil cuti untuk menemani istrimu! Tapi kenyataannya, kamu tidak pernah ada dirumah sekalipun!"

Deg!

Ali yang mendengar penuturan dari sang ibu pun mendadak kaku. Ia bingung sekarang, jawaban apa yang akan ia berikan pada ibunya?

"Kamu kemana Li? Apa kamu bermain api dibelakang istrimu?"

"Eng, engga lah mom. Mana mungkin Ali bermain api. Ali, ali hanya.."
Sahutnya gugup.

Plak!!

"Mommy ga nyangka, kamu bisa setega itu! Apa kurangnya istrimu? Sampai-sampai kamu mengkhianati dia seperti ini!"
Teriak Martha penuh amarah.

"Mom. Mommy jangan teriak-teriak. Ini rumah sakit, nanti bisa mengganggu pasien lain."
Ucap Ali menenangkan ibunya.

"Mommy ga peduli! Mommy kecewa sama kamu Li! Kamu menyalahgunakan kepercayaan mommy dan daddy, bahkan istrimu! Istrimu sedang hamil muda, dia mengandung darah daging kamu!"

"Mom. Ali bisa jelasin. Tapi ga disini. Nanti Ali jelasin saat dirumah. Okay?"

Martha tak menjawab, ia langsung berlalu meninggalkan Ali menuju ruangan menantunya.

Cari penyakit sih lo!

***

Dua hari dirawat, Prilly pun diperbolehkan pulang. Ali pun dengan giatnya menemani istrinya tanpa lelah sedikitpun. Ia sudah berjanji, ia akan menebus kesalahannya. Ia tidak mau lagi menyakiti istrinya, cukup sekali ini saja!

"Sayang. Aku pengen makan bakso dipinggir jalan yang arah mau kekantor kamu. Bisakah kita kesana?"
Ujar Prilly merajuk.

"Aku belikan saja yah?"

"Engga mau. Aku pengen makan disana. Boleh ya?"

"Baiklah nyonya Ali."

Prilly pun memeluk suaminya girang. Ia senang, karna suami tampannya itu menepati janjinya untuk menuruti semua keinginannya.

***

"Pak. Baksonya 1 porsi yah. Pedas, asin, manis, asem!"

"Sayang. Kamu ga salah pesannya? Itu rasa nano-nano. Jangan terlalu pedas apalagi asem!"

"Anak kamu yang mau sayang. Ga apa-apa yah?"

"Iya, tapi jangan terlalu pedas. Nanti kamu sakit perut."

"Ini anak kamu loh yang minta. Emang kamu mau anak kamu ileran nantinya?"

"Yah enggalah!"

"Yaudah, kamu jangan bawel! Aku mau menikmati keinginan anak kita dulu."

Setelah pesanannya datang, Prilly pun menyantap bakso didepannya dengan lahap. Keningnya bercucuran keringat. Ali yang melihatnya terkekeh kecil, kemudian dengan telaten mengusap keringat istrinya dengan punggung tangannya.

"Pelan-pelan sayang."

Prilly pun tersenyum. Bahagianya ia saat ini. Bahkan kekecewaannya tempo hari hilang entah kemana.

"Kenyang! Yuk kita pulang."
Seru Prilly semangat.

Ia bangkit dari duduknya, kemudian merangkul lengan Ali manja. Ali pun tersenyum. Ia bahagia melihat senyum istrinya yang menenangkan. Ia terlalu dibutakan nafsu sesaat, sehingga matanya tertutup oleh kecantikan. Padahal, istrinya sangat cantik melebihi Arlene. Bukan hanya wajahnya, namun hatinya begitu baik. Ia sudah mendapatkan yang sempurna, tapi dengan tak bersyukurnya ia sampai tega menyakiti istri mungilnya itu.

"Ali? Kamu sedang apa disini? Ini siapa?"

Deg!

"Siapa Mbem?"
Tanya Prilly basa-basi. Padahal ia tau siapa wanita didepannya itu.

"Bukan siapa-siapa kok sayang. Yuk kita pulang."
Jawab Ali menarik Prilly dengan sedikit buru-buru.

"Apa kamu bilang Li? Bukan siapa-siapa? Kamu sendiri yang bilang, kamu masih menanti aku! Dan kamu juga telah menciumku. Apa kebersamaan kita selama beberapa hari ini, tidak berarti apa-apa buat kamu?"
Teriak wanita itu menghentikan langkah Prilly.

"Menanti? Ciuman? Kebersamaan? Apa maksudnya Li?"
Tanya Prilly yang mulai merasakan sesak didadanya.

"Sayang. Kamu jangan dengerin dia. Dia itu bukan siapa-siapa!"

Plak!!

Wanita itu pun melayangkan tangan kanannya kepipi mulus Ali dengan keras.

"Ternyata kamu itu tak lebih dari seorang brengsek yah Li!"
Teriak wanita itu semakin marah.

Plak!!

"Apa-apaan anda ini! Dia adalah suami saya! Lancang sekali anda menamparnya!"
Teriak Prilly balik menampar wanita itu keras hingga membuatnya meringis.

"Suami?"
Sahutnya tertawa.

"Suami kamu bilang? Dia bahkan mengaku padaku kalau dia masih single!"
Lanjutnya tertawa remeh.

"Cukup Arlene!"

Tes!

Setetes cairan bening jatuh begitu saja dipipi chubbynya.

Ternyata benar!
Kamu tidak pernah menganggap aku berarti Li!

Dengan perasaan kecewa, Prilly pun berlari meninggalkan Ali. Dengan cepat ia menaiki taksi yang kebetulan lewat.

"Sayang!"

"Prilly!"

Teriak Ali mengejar Prilly yang di ikuti Arlene, namun tak berhasil.

Plak!!

"Kalau sampai terjadi apa-apa dengan istriku, jangan harap kamu bisa menghirup udara bebas!"

"Ali! Ali!!!!"
Teriak Arlene namun tak dipedulikan oleh Ali.

Arlene pun mengepalkan tangannya penuh amarah.

"Liat aja Li, kamu bakal terima pembalasannya!"

.
.
.
.
.
.
.

Eaa, semakin ngaco!

Dipart selanjutnya bakal dikasih tau, siapa Arlene sebenarnya.
So, tungguin aja kelanjutannya!

Kritik dan sarannya boleh.
VoMment masih sama 70+!

Belum 10 jam, double publish hari ini 👏

14 Jan 2017
01.52

-THA-

Continue lendo

Você também vai gostar

485K 10.2K 37
In wich a one night stand turns out to be a lot more than that.
9.2K 354 26
~Memeluk Masa Lalu~ . . . . . ~SINOPSIS~ ~Bukan kesetiaan yang menjadi pondasi dalam sebuah hubungan tapi kejujuran~ Gadis itu begitu cantik tubuhny...
291K 6.6K 35
"That better not be a sticky fingers poster." "And if it is ." "I think I'm the luckiest bloke at Hartley." Heartbreak High season 1-2 Spider x oc
777K 36.5K 59
Taehyung is appointed as a personal slave of Jungkook the true blood alpha prince of blue moon kingdom. Taehyung is an omega and the former prince...