[COMPLETE] TO LOVE YOU MORE

By leehaera17

93.3K 11.8K 494

seorang laki - laki yang tenggelam kedalam depressi berat saat semua orang meneriakan dirinya untuk mati bers... More

Z E R O ( introduction )
O N E
T W O
T H R E E
F I V E
S I X
S E V E N
E I G H T
N I N E
T E N
E L E V E N
T W E L V E
T H I R T E E N
F O U R T E E N
F I V E T E E N
S I X T E E N - E N D

F O U R

5.3K 802 41
By leehaera17


" Tuan muda, ikut aku sebentar " Chanyeol mengikuti Hana yang berjalan di depannya menuju lorong sepi,

Hana berdiri di depan Chanyeol dan melepaskan tangannya lembut dari genggaman Chanyeol,

" Tuan muda, aku hanyalah seorang pelayan biasa, aku di bayar untuk menjagamu sama seperti mereka, tentu saja aku tidak pantas untuk berada di meja makan besar itu bersama tuan, semua orang akan memebenciku, jadi aku mohon, jangan melakukan hal – hal seperti ini di depan orang lain " Hana menjelaskan,

Mata laki – laki itu sedikit terbelalak dan kembali ke keadaan normal, sepertinya laki – laki itu mengerti tentang keadaan yang ia hadapi, walalupun ia tidak bisa mengutarkan keadaan tapi ia menginginkan wanita itu tentap tinggal dan untuk mewujudkan itu, ia harus setidaknya menjaga jarak antara dirinya dan wanita itu,

Chanyeol menganggukan kepalanya dan kembali ke ruang makan di ikuti Hana dari belakang, menikmati santapan mereka dengan tenang dan sesekali Chanyeol akan memberikan senyumnya pada Hana dan Hana akan malu dengan keadaan dan membuang wajahnya berpura – pura tidak melihat apapun,

Waktu berlalu begitu cepat hari ini dan Hana harus pulang ke rumah, tapi bedanya kini Chanyeol berada di depan rumah untuk melihat Hana pulang, laki – laki itu melambaikan tangannya saat Hana memasuki mobil walaupun jam menunjukan pukul 9 malam, tapi laki – laki itu masih terlihat ceria.

~TO LOVE YOU MORE ~

" Oh.. Jimin-aa, apa kau tidak pulang ke rumah ? " Hana berbicara lewat ponsel genggamnya.

[ tidak.. aku akan pindah ke rumah temanku sekarang ]

" Jimin-aa, bisakah kau pulang terlebih dahulu dan berbicara padaku tentang apa yang terjadi "

[ untuk apa?, noona, aku sudah besar, aku bisa memutuskan apa yang aku inginkan ]

" Aniya Jimmin-aa, tolong beritahu noona apa masalahnya "

[ noona, apa kau tidak menyadarinya, saat ini aku harunya sudah bisa hidup sendiri dan sekarang aku masih satu kamar denganmu, berbagi tempat tidur denganmu, aku tidak bisa hidup seperti ini terus, aku harus punya tempatku sendiri ]

" Ji-jimmin-aa, maafkan aku, tapi keadaannya sekarang kita hanya punya satu tempat tidur, apa.. kau "

[ sudahlah.. tidak usah di jelaskan, aku akan keluar dari rumah itu dan tinggal bersama temanku ]

tut..tut..tut..

" Ji..jiminaaa, haaiishhh... " Hana mengumpat saat si bocah kecil itu menutup telponnya,

itulah mengapa hari ini Hana benar – benar terlihat lelah, hatinya pikirannya juga tubuhnya semuanya begitu lelah, ia hanya ingin menghabiskan waktu dengan tenang hari ini,

sesampainya di tempat kerja, tidak seperti biasanya semua orang terlihat khawatir,

" ada apa ? " Hana bertanya pada semua orang,

tiba – tiba suara tamparan kertas terdengar dari ruangan Suho,

" APA YANG KALIAN LAKUAN SEBENARNYA ! BAGAIMANA MUNGKIN KALIAN TIDAK MELIHAT TUAN MUDA SAMA SEKALI ! " Suho sepertinya sangat marah,

Hana memutuskan untuk masuk ke kamar Chanyeol dan mencari laki – laki itu,

" Ada apa sebenarnya ? " Hana bertanya – tanya,

saat memasuki kamar Chanyeol, terlihat Jung Ahjumma baru saja selesai memperban tangan Chanyeol juga kakinya yang terluka,

" Astaga.. ada apa ini ? " Hana bertanya bingung melihat keadaan Chanyeol,

" Aigo aigo aigo.. aku benar – benar tidak bisa mengerti " Jung ahjumma mulai berbicara dengan nada sedih,

" Tuan muda sangat kesepian tadi malam, sepertinya ia berusaha keluar dari kamarnya lewat balkon dan terjatuh " Jung Ahjumma berbicara.

mata Hana menuju kepada laki – laki yang membalut seluruh wajahnya dengan selimut tebal,

" aigoo... aku begitu sedih melihat keadaan tuan muda yang sangat sedih... aku berharap seseorang bisa selalu menemaninya sepanjang hari agar dia tidak kesepian "

" sudah ahjumma, kita harus kembali ke dapur " salah satu pelayan membawa mereka

" aish... nyonya menitipkan tuan muda padaku, tapi aku tidak bisa menjaganya, aku tidak bisa seperti ini, apa yang akan aku katakan saat melihat nyonya "

Hana benar – benar khawatir, ia benar – benar tidak tau harus melakukan apa, berbanding terbalik dengan Chanyeol yang berada di bawah selimutnya tersenyum manis berharap Hana akan mengatakan sesuatu,

"ah.. ahjumma, aku.... Aku bisa tinggal di sini " Hana mengatakan secara pelan,

hampir saja Chanyeol tertawa saat ternyata rencananya berhasil dan itu membuatnya senang setengah mati,

" benarkah ?? kau akan tinggal di sini "

" nde ? "

" ah.. aku.. "

" tinggalah di sini anakku, temani tuan muda, dia kesepian "

" ah... ba – ba – baiklah.. " Hana tidak bisa menolak permintaan wanita tua itu lagi,

walaupun ia berfikir keras bagaimana ia bisa tinggal di rumah ini dengan orang – orang ini dan.... Kesempatannya untuk melihat Luhan bertambah 2 kali lipat.

" ada apa ini ? " Suho yang baru memasuki ruang tidur Chanyeol, bertanya mengenai keadaan,

" suho-yaa... Hana akan tinggal di sini " ahjumma menyampaikan,

" mwo ? ikut aku Hana-sshi ! " Suho memerintakan Hana untuk mengikutinya dan Chanyeol hanya membuka tutup kepalanya untuk menyuruh Jung Ahjumma untuk mengikuti mereka.

" Hana-sshi, mengapa kau ingin tinggal di sini ? "

" wmo ?, aku.. "

" apa kau menyukai Chanyeol ? "

" nde ? "

" sudah ku katakan aku tidak mentolerasikan rasa apapun yang kau punya untuk Chanyeol, kau harus membuangnya atau kau bisa pergi dari sini "

" Suho-sshi, aku memang wanita rendahan, tapi bukan berati aku ini murahan, aku menjaga tuan muda susai perjanjian dan aku hanya ingin membantu, jika kau tidak berkenan aku tinggal di sini, katakan saja! "

tiba – tiba erangan terdengar dari kamar Chanyeol dengan keras, bantingan benda – benda yang ada di sekitarnya membuat semua orang kewalahan untuk menenangkannya,

Suho dan Hana yang mendengar teriakan beberapa penjaga segerah berlalu ke kamar Chanyeol dan menyaksikan Chanyeol yang mengamuk,

" Chanyeol-aa, ada apa ?! " Suho bertanya bingung,

Saat mendengar suara Suho, Chanyeol merubah wajahnya menjadi bengis. Chanyeol masih terus membuang benda – benda yang ada di mejanya termasuk kertas – kertas yang di penuhi gambar – gambar,

" di mana Xiumin ! " Suho bertanya dan terus mencari keberadaan laki – laki itu,

" Tuan.. ini punyamu "

mendengar suara Hana, Chanyeol menghentikan aksinya dan memandang wajah wanita itu dengan sendu,

tiba – tiba tangan Chanyeol yang menggenggam cangkir yang hampir ia hembaskan mengambang di udara,

mata Chanyeol dan Hana bertemu dan Chanyeol memberikan senyum manisnya pada Hana,

Hana mengambil cangkir yang ada di tangan Chanyeol dan meletakannya di meja hias yang ada di dekat mereka dan mengenggam tangan Chanyeol lembut, menarik laki – laki itu keluar dari kamar berantakan yang terlihat seperti kapal pecah menuju ruang menggambarnya.

Suho terpaku,dalam pikirannya ia tidak mengerti mengapa Chanyeol tiba – tiba tenang, dalam pikirannya obat bius adalah satu – satunya cara.

"tuan muda, mengapa kau marah? " Hana mencoba membuka pembicaraan saat mereka duduk di tengah ruang menggambar dengan sinar matahari membasahi wajah Hana lembut membuat Chanyeol terpaku.

" apa tuan muda kesepian ? " Hana kembali bertanya,

Chanyeol mengangguk pelan dan menurunkan pandangannya pada ujung kakinya yang di lipat,

Chanyeol memulai gambarnya pagi ini dengan sebuah rumah besar dan ada dua orang di depan rumahnya, ada seorang laki – laki juga seorang perempuan,

Setelah selesai, Chanyeol memberikan gambar itu pada Hana,

Wanita itu sedikit terbelalak, apa maksutnya ? apa ia ingin aku tinggal di sini ?

Tiba – tiba Chanyeol berdiri dari tempatnya dan menarik tangan Hana,

" ada apa? " Hana bertanya,

Chanyeol hanya terus menarik tangan Hana pelan dan mau tidak mau Hana harus mengikuti tingkah Chanyeol untuk kesekian kalinya,

Mereka berdua memasuk dapur pelan, terlihat dapur kali ini segitu kosong tanpa ada penghuni, terang saja, ini masih terlalu pagi bagi orang – orang untuk bekerja,

" tuan apa yang kau inginkan ? " Hana bertanya bingung,

Chanyeol hanya tersenyum dan memasuki dapur, ia memasukan kertas gambar yang ia pegang kedalam sakunya dan mulai mencari sesuatu yang ada di pikirannya,

" Ramyeon ? " Hana bertanya pada Chanyeol bingung,

dalam pikiran Hana, Chanyeol ingin memakan ramyeon yang ada di hadapannya sekarang,

" ah.. baiklah " Hana mengambil bungkus ramyeon itu dan mulai memasaknya,

Hana mulai memasak seperti biasa dengan Chanyeol yang berada di belakangnya yang terkadang membuat tubuh mereka bersentuhan.

" Chanchan!! " Hana menyodorkan semangkuk ramyeon pada Chanyeol,

Chanyeol tersenyum dan membawa mangkuk itu keluar dari dapur,

" tuan.. ini sumpit dan sendoknya! " Hana sedikit berteriak,

" tuan ! " Hana berlari kecil untuk menyamai langkahnya dengan Chanyeol,

" tuan ada apa ? " mereka berdua berhenti di depan sebuah ruangan yang tidak asing bagi Hana,

" oh? Mengapa kita ada di sini ? " Hana bingung,

Chanyeol membuka ruangan pelan dan memandang kedalam ruangan dengan mata besarnya,

Kosong..

Tentu saja, saat ini Suho berada di Gym seperti biasa dan Chanyeol tau itu.

~To Love You More~

Suho berada di gym saat tiba – tiba ponselnya berdering keras,

" Ada apa? " Suho menjawab,

[selamat pagi Suho-sshi]

" Kau? "

[benar, aku.. orang yang akan menjadi pewaris SM CORPS.]

"cih, apa yang kau inginkan, kenapa kau ada di kantor sekarang"

[Well, menyiapkan tempat untukku nanti]

"Dengar Luhan-sshi, aku tidak akan membiarkan ini semua terjadi, Chanyeol akan kembali menjadi pemimpin perusahaan itu dan kau akan membusuk di penjara."

[Santai saja Tuan Kim, aku tidak buru – buru, dua bulan, apa itu cukup ? aku aku hanya memberikan waktu 3 bulan saja, laki – laki itu kembali di posisinya sebelum aku yang akan duduk di belakang meja derektur]

tiba – tiba sambungan telpon di matikan dan Suho menundukan kepalanya,

" Tiga bulan? Apa yang harus aku lakukan?"

Suho hanya bisa bersumpah serapah pada dirinya dan angin yang bertiup dari jendela Gym yang terbuka lebar,

"Eomma, sepertinya aku tidak bisa melindunginya lebih jauh lagi," Suho mendesah pada langit cerah siang itu.

Laki – laki dengan tubuh indah itu kini melangkahkan kakinya keluar dari Gym setelah membersihkan tubuhnya, kepalanya terasa hampir pecah, ia ingin cepat – cepat membuat teh Jasmine hangat kesukaanya saat tiba di dalam kantornya,

Ia membuka kantornya pelan, hidung laki – laki itu langsung di manjakan dengan harum masakan yang pasti sudah di ketahui semua orang Korea, matanya menangkap semangkup ramyeon dengan asap mengepul ke udara, dahi laki – laki itu mengerut, ia memasuki ruangan dengan pelan dan memandang makanan yang ada di depannya, sebuah kertas putih terlihat di sampingnya, ia mengambil kertas itu dan membukanya pelan, sebuah senyum bodoh tiba – tiba terlukis di wajahnya, ia tau betul ini adalah ulah si tuan muda yang ia bela mati – matian di hidupnya dan sekarang sepertinya ia menginginkan wanita itu tinggal di rumah besar ini.

"Chanyeol-aa, jinja, aku.. benar – benar tidak bisa berkata – kata," Suho hanya menggengkan kepalanya pelan.

Dari balik pintu dengan cela kecil itu, Seorang laki – laki sedang tertawa dalam diam memandang wajah laki – laki yang ada di depannya.

"Kalian berdua cepat kemari," Suara Suho terdengar begitu kencang dan Chanyeol juga Hana yang berada di balik pintu kembali tertawa dalam diam.

Tiba – tiba pintu ruangan di buka dari dalam dan Chanyeol juga Hana tertangkap basah,

"Kalian berdua benar – benar keterlaluan, aku menyuruh kalian untuk masuk bukan? "

"ah, Suho-sshi, ini semua ide tuan muda," Hana menundukan kepalanya sedangkan Chanyeol masih tertawa lepas,

Suho duduk di samping Chanyeol dan memberikan kertas yang tadi ia dapat,

"Baiklah, Hana akan tinggal di sini mulai sekarang, apa kau senang ?" Suho tersenyum,

laki – laki tinggi itu menganggukan kepalanya dengan semangat,

"Hana-sshi, kau bisa mengambil barang – barangmu nanti malam, aku akan menyiapkan kamar untukmu."

Hana hanya terpaku, ia tidak bisa berfikir jernih sekarang, apa yang harus ia lakukan, haruskan ia tinggal di rumah besar ini dan membiarkan Jimin untuk tinggal di rumahnya sekarang agar ia tidak tinggal di rumah temannya, dengan begitu, Hana pasti akan merasa lebih nyaman.

Hana hanya melepas nafas beratnya, ia benar – benar di buat pusing oleh keadaan,

"Hana-sshi, kau tidak papa?" Suho menyentuh lengan Hana pelan,

tiba – tiba Chanyeol menahan tangan Suho dan menyuruh Hana untuk berdiri di belakang tubuhnya,

"jangan sentuh" tiba – tiba suara Chanyeol terdengar,

Suho tertegum, ia tidak bisa mengedipkan matanya, ia terus memandang mata tajam Chanyeol dengan sejuta pertanyaan,

Chanyeol menarik tangan Hana dan membawanya ke dapur, sedangkan Suho terdiam di depan ruangannya dengan semua pertanyaan, apa aku salah dengar ? itu... benar suara Chanyeol bukan ?

Di sisi lain, Chanyeol masih terus menarik tangan Hana menuju dapur dan tiba – tiba Chanyeol mengurung tubuh Hana di dinding dengan kedua tangannya.

"tu-tu-tuan muda.. ada apa ?" Hana bertanya gelagapan,

" kau.. miliku " suara Chanyeol terdengar bersamaan dengan tatapan tajam mata Chanyeol yang kini terarah pada mata Hana,

" ap ap.. "

" Hana-sshi.. " Suara Suho terdengar dari arah pintu,

Chanyeol memandang kearah pintu dan mendapati wajah Suho yang sepertinya sedikit bingung dengan keadaan yang ada,

"aku ingin berbicara deganmu" Suho membuka suara setelah beberapa detik terdiam,

"tidak," Chanyeol membuka suara,

"kau menginginkan Hana untuk tinggal di sini bukan?"

Chanyeol hanya memandang Suho setelah pertanyaan itu ia dengar,

"izinkan aku berbicara sebenar pada Hana" Suho kembali meyakinkan Chanyeol,

mendengar permintaan Suho, Chanyeol sedikit mundur dari posisinya dan kini Hana bisa berjalan keluar dari posisi yang tadi hampir saja membunuh jantungnya sendiri,

"ada apa ?" Hana bertanya di depan wajah Suho dengan mata menyerahnya,

"ikut aku" Suho hanya berjalan pergi dari dalam ruangan dan Hana mengikutinya dari belakang. Mereka memasuki kantor Suho yang kali ini benar – benar terlihat berantakan.

Suho melepas nafas beratnya, "aku harus meminta bantuanmu,"Suho kembali berkata,

"aku tidak bisa melakukan ini sendiri dan sekarang aku berharap kau bisa menyelesaikannya, karena saat ini hanya kau yang bisa berbicara padanya," Suho kembali berkata,

"apa yang sebenarnya anda ingingkan?"Hana bertanya bingung dengan sikap Suho yang sepertinya menyembunyikan sesuatu.

"dengar... Hana-sshi, aku..."

Suho memutus kata-katanya,

"aku hanya punya waktu 3 bulan sebelum Luhan benar – benar akan menjadi pewar tunggal SM CORPS. Jika dalam waktu 3 bulan Chanyeol tidak kembali ke posisinya, Luhan akan menjadi pemimpin dan pemilik sah SM CORPS."

Suho menundukan kepalanya dan Hana hanya bisa memandang wajah laki – laki itu berubah menjadi sendu.

"Luhan?" Hana membuka suaranya,

"Luhan.. laki – laki itu akan melakukan apapun untuk mendapatkan keinginannya" Suho melanjutkan,

Hana tertegum, "Jadi apa yang kau inginkan dariku?"

"turuti apa yang ia inginkan, jadilah seseorang yang ia butuhkan, dengan begitu sedikit demi sedikit Chanyeol akan menyadari semuanya lebih cepat, aku yakin itu," Suho memberikan sedikit harapan pada dirinya sendiri,

Hana masih berfikir, apa iya kini Hana juga harus menjual hatinya untuk mendapatkan uang?

"Hana-sshi, apa kau bisa membantuku?" Suho kembali bertanya, "jangan khawatir aku akan mengatur semuanya, semua ini akan berakhir saat Chanyeol kembali ke posisinya"

DUG..

Hati Hana terasa di tombak dengan apa yang baru saja Suho katakan,

"sial... aku benar – benar seperti wanita murahan rupanya," Hana bergeming,

"aku akan menyimpulkan bahwa kau menerimanya," Suho berjalan keluar dari dalam kantornya sambil memanggil beberapa orang tentang pekerjaannya,

"sepertinya aku memang tidak punya pilihan lain" Hana berkata pada pikirannya dan hatinya sendiri,

"Hana" tiba – tiba Chanyeol memasuki ruangan,

mata Chanyeol yang tadi terlihat khawatir kini menjadi sedikit tenang dan kini bibinya menampilkan senyum manis,

"oo.. Chanyeol, ada apa ?" Hana bertanya,

Chanyeol menarik tangan Hana lembut dan membawa Hana menuju taman megah di belakang rumah besar itu,

Mereka berjalan pelan – pelan dan tiba – tiba mata Hana tak kuasa menahan semua kekaguman yang ia lihat dalam sekali hentakan di depan matanya, sebuah meja terlihat begitu indahnya dengan hiasan lampu – lampu yang sangat indah dan makanan yang sudah tersedia di atas meja.

Chanyeol menarik tangan Hana untuk duduk di kursi makan yang sudah ia siapkan dan Chanyeol mendudukan tubuhnya di depan Hana.

Entah berapa lama mereka berpandangan satu dengan yang lain dalam benaknya, Hana benar – benar tidak habis fikir, apa yang sebenarnya ada di dalam otak laki – laki yang ada di depannya saat ini, apa laki – laki ini benar – benar menyukainnya, atau mungkin Chanyeol tidak pernah melihat wanita lain selain dirinya, itu mengapa Chanyeol memberikan perhatian khususnya pada Hana ?

Entah apa yang ada di pikirannya saat ini, tapi..

Mata itu..

Senyum itu..

Membuat Hana HAMPIR saja berani untuk kembali jatuh kedalam cinta,

"aku membutuhkan bantuanmu.. " tiba – tiba suara Chanyeol terdengar,

-TBC- 

Continue Reading

You'll Also Like

83.5K 12.9K 38
Setelah kelompok Cale hidup bahagia dan bebas dari para pemburu. Mereka pergi satu persatu karna umur mereka. Cale yang sudah memperkirakan meski dia...
11.6K 1.7K 24
𝐟𝐭. 𝟐𝟎𝟎𝟏 𝐥𝐢𝐧𝐞. Are we going to be okay? © 2018, kazinoxious [Hars word, 17+]
115K 18.3K 51
Dont forget to follow and vote sebelum membaca yup! Karena ada beberapa yang ku hide ❤ Namaku Bella. Lengkapnya Bella Naira. Aku seorang mahasiswi ju...
38.1K 3.7K 34
Dalam kegelapan malam yang sunyi, [Name] mengemban kisah hidup penuh tantangan. Di lorong-lorong sekolah, bayangannya sering menjadi sasaran ejekan d...