Alter Ego

By Dean_JS

23.6K 2.9K 261

Ketika Jeonghan harus dihadapkan dengan dua sosok yang memiliki kepribadian sangat berbeda. Dia merasa bingun... More

❤️
Chapter 1
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Info

Chapter 2

1.5K 187 15
By Dean_JS

Jeonghan berada di ruang kerjanya dengan setumpuk kertas di hadapannya, ia sudah harus menyiapkan desaign untuk peluncuran produknya. Ia bertugas untuk membuat desaign baju, celana serta jaket sedangkan mingyu bertugas untuk membuat desaign accecories, sepatu dan sandal.

"Hyung, aku sudah menyelesaikan desaignnya dan memberikannya pada Seungkwan. Apa kau punya sudah selesai?" Ucap mingyu.

"Hanya tinggal sedikit saja. Kau sudah makan siang? Aku lapar"

"Selesaikan lah pekerjaanmu terlebih dahulu. Aku harus pergi menemani Seungkwan untuk ke pabrik, setelah itu kita makan siang bersama"

"Arasseo...."

Setelah mingyu pergi, Jeonghan kembali mengerjakan beberapa desaignnya. Itulah kesibukan Jeonghan, ia harus membuat desaign, menentukan bahan serta membuat sesuatu yang berbeda.

Pandangannya terhenti pada sebuah cincin hitam yang ia letakkan di atas mejanya. Cincin itu adalah cincin yang entah bagaimana bisa ada di dalam kantung jaketnya yang ia kenakan ketika pergi ke Club beberapa hari yang lalu, ia baru menyadari adanya cincin itu ketika di pagi hari.

Cincin itu memiliki ukiran nama S. Coups. Jeonghan yakin jika S. Coups yang memasukkan itu kedalam kantung jaketnya, tapi yang membuatnya bingung adalah kapan namja pabo itu memasukkannya.

"Kenapa kau memberikan cincin itu padaku? Aku tidak ingin berurusan lagi denganmu pabo ya"

Jeonghan membuka kalung miliknya dan menaruh cincin itu untuk menjadi liontin ya,"setidaknya cincin ini bisa aku gunakan sebagai liontin, kau memberikannya padaku dan itu berarti aku tidak akan pernah memberikannya kembali padamu"

Semenjak bertemu S. Coups malam itu, entah mengapa ia terus teringat pada wajah tengik dan menyebalkan itu. Bahkan ciuman keduanya terkadang muncul di mimpinya, bisikan atas kepemilikan itu juga terkadang masih bisa ia dengar dengan jelas.

"Manusia pabo, aku membencimu"

"Siapa hyung?" Tanya seorang namja Cina dengan wajahnya yang begitu polos.

"Amugeotto aniya. Ada apa ming ah?"

"Aniy, tadi mingyu menghubungiku dan bilang untuk membawa hyung ke Cafe jika pekerjaanmu sudah selesai. Dia menghubungimu dari tadi, tapi Ponselmu tidak aktif"

"Baiklah, aku akan merapikan ini dulu baru kita pergi makan. Aku benar-benar lapar"

Setelah membereskan semua pekerjaannya, Jeonghan serta ming menuju ke Cafe mingyu. Jeonghan membuka pintu Cafe, jam makan siang sudah lewat sejak beberapa jam yang lalu dan hanya tertinggal beberapa orang saja disana.

Di sisi lain Cafe, Jeonghan melihat sosok yang tak asing baginya. Namun ada yang berbeda dari namja itu, namja yang sebelumnya terlihat begitu kasar dan Playboy kini terlihat begitu rapi dengan kemeja juga kacamata yang ia kenakan.

"Jeonghan hyung, ayo makan" panggil mingyu.

Jeonghan memilih duduk di kursi yang bisa melihat kearah namja itu dengan lebih jelas, ia kini bisa melihatnya. Namja itu tidak menggunakan tindik, wajahnya lebih tenang dan lembut bahkan senyumannya terlihat lebih manis dibandingkan manusia pabo itu.

Jeonghan melihat setiap gerakan namja yang ia anggap S. Coups itu bersama seorang yeoja bergigi kelinci dihadapannya, kedua matanya membulat ketika melihat yeoja itu mengecup lembut bibir S. Coups.

"Dia memang pabo" gumam Jeonghan tapi mingyu bisa mendengarnya dengan jelas.

"Kau bilang sesuatu hyung?"

"Aniya....."

"Wassup!! Kwon soonyoung datang" namja bermata sipit itu sudah berteriak bahkan ketika ia masih berada di pintu masuk.

"Aku harusnya memasang tanda KWON SOONYOUNG DILARANG MASUK" ucap mingyu.

"Kenapa kau disini soonyoung ah? Biasanya kau akan pergi makan siang dengan Seokmin"

"Seokmin sedang mempersiapkan album solonya dan dia sedang terkurung di studio. Hyung, bagaimana kalau kita pergi ke Club lagi malam ini?"

"Kau itu idol Kwon soonyoung, bagaimana kau bisa pergi ke Club eoh?"

"Idol juga manusia hyung" ucap soonyoung.

"Tidak. Aku masih trauma dengan kejadian kemarin"

"Yoon Jeonghan yang tidak pernah berciuman, justru mendapatkan ciuman pertamanya dari seorang DJ terkenal S. Coups. Bagaimana rasanya hyung?" Goda soonyoung.

"Diamlah, atau aku tendang kau keluar dari sini"

Jeonghan sebenarnya sedikit lega saat soonyoung ataupun mingyu tidak melihat S. Coups yang masih ada disana sendiri setelah kekasihnya pergi. Namja yang mirip S. Coups itu lalu pergi setelah meninggalkan beberapa lembar uang di meja, ia sangat yakin jika namja itu menatapnya tapi dia bahkan tidak tersenyum sedikitpun, seolah-olah tidak mengenalnya.

"Baiklah, kita ke Club nanti malam"

Hingar bingar suara musik menggema di seluruh ruangan ketika Jeonghan memasuki Club yang sama seperti sebelumnya. Entah mengapa ia sedikit berharap bisa bertemu dengan S. Coups, untuk orang yang tidak pernah jatuh cinta lalu diperlukan seperti layaknya seorang kekasih, salahkah jika Jeonghan berharap.

"Hyung, aku akan menemui ming dulu" ucap mingyu yang lalu mulai menghilang bersama soonyoung serta Seokmin.

Jeonghan memutuskan untuk pergi ke bar untuk minum, hari ini ia bebas minum karena Seokmin yang membawa mobil. Ia mulai meminum minuman itu, rasa panas di tenggorokannya ia abaikan begitu saja dan terus meminumnya tanpa sisa.

Jeonghan bersiap meminum gelas keenamnya saat sebuah tangan dengan tidak tahu dirinya mengambil gelas itu, ia memutar kursinya dan mendapati mata indah itu dengan begitu jelas.

"Jangan menggangguku" Jeonghan mengambil alih gelas itu dan menjebaknya langsung.

"Kenapa kau minum? Berhentilah"

"Kenapa kau peduli? Tinggalkan aku sendiri, aku ingin minum"

S. Coups menangkup wajah Jeonghan dan memberikan sebuah kecupan kecil di bibir Jeonghan,"Namja cantik sepertimu tidak boleh mabuk di tempat seperti ini. Itu akan sangat membahayakan mu"

"Aku akan melakukan apa yang ingin aku lakukan. Pergilah temui para gadis mu itu, aku hanya ingin sendiri"

"Bukankah sudah ku katakan jika kau adalah milikku? Itu berarti kau adalah kekasihku"

"Aku tidak mempercayai cinta dan aku tidak ingin menjadi kekasihmu. Pergilah dengan para yeoja itu"

"Kau memakai cincin ku, bukankah itu berarti kau juga menyukaiku?"

Jeonghan mengabaikan S. Coups dan lebih memilih untuk melanjutkan minumnya, ia tak lagi peduli dengan apa yang sudah terjadi. S. Coups memutuskan untuk duduk di samping Jeonghan, melihat namja cantik itu yang terus meminum minumannya hingga mabuk.

"Ada apa denganmu sayang?" Tanya S. Coups pada Jeonghan yang kini sudah meletakkan kepalanya di atas meja bar.

"Astaga Jeonghan hyung, kenapa kau mabuk seperti ini?" Mingyu yang datang terkejut melihat hyungnya mabuk berat seperti ini.

"Dia sepertinya sedang ada masalah"

"S. Coups ssi. Dia memang sedang banyak fikiran tentang pekerjaannya. Khamsahamnida sudah menemaninya"

"Kalau boleh, bisakah aku mengantarnya pulang?" Tawar S. Coups.

"Benarkah? Aku akan sangat berterima kasih, karena kami harus pergi mengurus pekerjaan"

"Tidak masalah"

Setelah mingyu memberikan alamat rumah mereka, S. Coups segera membawa Jeonghan pulang kerumahnya. S. Coups melihat kearah Jeonghan yang terlihat begitu cantik. Setelah sampai di rumah Jeonghan, S. Coups membawa Jeonghan ke kamar dan membaringkan namja itu.

S. Coups mengambil ponsel Jeonghan kemudian menghubungi ponselnya, lalu dengan tidak tahu dirinya ia menyimpan nomornya di ponsel Jeonghan dengan S. Coups ❤️.

"Tidurlah yang nyenyak, aku akan menghubungimu besok" S. Coups mencium kening Jeonghan sebelum kembali kerumahnya.

Ketika ia sampai dirumahnya, Hansol sudah menunggu di ruang tengah dengan wajah marahnya. Ia yakin sepupunya itu akan memarahinya lagi.

"Hyung, kau mabuk lagi?"

"Aniy, aku tidak mabuk malam ini. Besok aku akan menggantikan Seungcheol di perusahaan"

"Eoh? Kau mengatakan sesuatu hyung?"

"Aku akan menggantikan Seungcheol di perusahaan besok. Aku akan menemui seseorang jadi akan aku biarkan Seungcheol istirahat dulu"

"Tapi besok Seungcheol hyung akan pergi dengan Nayeon noona"

"Batalkan, bilang saja aku ada rapat. Aku heran, kenapa dia harus membohongi dirinya sendiri dengan berpacaran dengan yeoja itu"

"Hyung, apa kau sedang menyukai seseorang?" Tanya Hansol yang menyadari perubahan sikap S. Coups yang jauh lebih tenang dan tidak Playboy lagi.

"Iya, dia namja yang cantik. Namanya Jeonghan"

"Itukah alasan kenapa beberapa hari terakhir ini kau selalu pulang cepat dan tidak menginap dengan para yeoja itu?"

"Anggap saja aku sedang jatuh cinta. Sampai besok Hansol ah"

.
.
.

Jeonghan membuka matanya dan melihat mingyu sudah duduk di sofa yang ada di kamarnya dengan tatapan tajam, ia benar-benar dalam masalah saat ini. Dengan susah payah dia bangun sambil memegangi kepalanya, ini gara-gara S. Coups manusia pabo itu.

"Kau minum terlalu banyak hyung"

"Aku tahu, sudah sangat lama aku tidak minum. Gomawo sudah membawaku pulang semalam"

"Siapa yang bilang aku yang membawamu pulang? Kau fikir aku mau menggendong tubuh beratmu?"

"Jadi siapa? Seokmin? Soonyoung atau ming?"

"Kami pergi ke kantor semalam, jadi kami tidak bisa mengantarmu pulang. Lalu S. Coups hyung yang mengantarmu"

"Mwo??? Namja pabo itu? Bagaimana kau bisa mempercayaiku pada namja pabo itu?" Tanya Jeonghan tak percaya pada adiknya ini.

"Aku fikir dia kekasihmu jadi, aku mempercayainya. Sudahlah, cepat bersiap dan kita pergi ke kantor"

"Haruskah? Tidak bisakah kau saja yang pergi"

"Kau adalah ketuanya bukan aku" mingyu lalu meninggalkan Jeonghan.

Jeonghan memegang kalung yang ia kenakan, cincin itu masih ada disana. Ponsel yang ada di meja nakasnya berdering, tak ada yang pernah menghubunginya sepagi ini karena semua orang yang mengenalnya pasti tahu jika Yoon Jeonghan hanya bisa dihubungi jam 9 pagi tak kurang dari itu.

Ia meraih ponselnya dan mendapati nama yang seingatnya tidak pernah ia masukkan dalam ponselnya.

"Bagaimana namja pabo itu bisa memasukkan nomornya? Jangan harap aku akan mengangkatnya"

Jeonghan beranjak dari tempat tidurnya untuk mandi, ia ingin menjauhi S. Coups mulai saat ini.

"Bagaimana aku bisa tertarik pada namja pabo itu hanya dalam sekali pertemuan?"

Selama Jeonghan mandi, ponselnya tidak berhenti berdering sama sekali. Telpon serta pesan mulai memenuhi ponselnya dan itu semua berasal dari nomor yang sama, S. Coups.

Dengan rambut masih basah, Jeonghan keluar dari kamar mandinya. Ia tahu mingyu pasti akan berteriak lagi karena dia terlalu lama mandi.

"Ahhhh kamjakkiya!!!" Serunya setelah mendapati S. Coups duduk di tempat tidurnya.

"Pagi sayang"

"A..apa yang kau lakukan disini?"

"Menemuimu. Aku menghubungimu dari tadi karena ingin memberitahumu kalau aku akan menjemputmu" ucap S. Coups.

"Tidakkah kau mengerti jika aku tidak ingin berurusan denganmu lagi? Menjauhlah dariku"

"Bukankah kau juga menyukaiku? Kau mengatakannya semalam"

"Kau bohong, itu tidak mungkin. Kenapa kau menggangguku? Kau seharusnya berbahagia dengan kekasihmu yang beberapa hari lalu kau bawa ke cafeku?" Ucap Jeonghan sambil menata rambutnya.

"Cafe? Kekasih? Apa yang kau bicarakan? Dengar sayang, hanya kekasihku"

"Aku tidak mungkin salah lihat, namja itu adalah kau hanya saja bedanya kau memakai kacamata saat itu dan kau jauh lebih lembut"

"Kau hanya salah lihat, percaya padaku. Bagaimana bisa ada 2 namja tampan sepertimu di dunia ini? Aku beritahu sayang, aku adalah satu-satunya namja tampan di Seoul juga seluruh dunia"

"Kau dan tingkat kepercayaan dirimu yang tinggi" Jeonghan mengambil tasnya lalu keluar dari kamar yang tentunya diikuti oleh S. Coups.

Jeonghan melihat mingyu yang sudah duduk di meja makan dan sibuk dengan ponselnya, sepertinya adiknya itu sedang menghubungi kekasihnya.

"Pagi mingyu.... Pagi Hanna...."

"Jangan menggangguku" ancam mingyu yang kemudian kembali fokus dengan telponnya.

Jeonghan berjalan menuju kulkas untuk mengambil minum, tepat ketika ia berbalik untuk kesekian kalinya S. Coups sudah kembali menahannya.

"Ya Tuhan, apakah kau harus terus mengagetkan ku seperti ini? Menjauhlah"

"Tidak akan sayang. Saat aku masuk di duniaku, itu berarti kau tidak akan lepas dariku"

"Apa yang kau inginkan sebenarnya?"

"Jadilah kekasihku"

"Apa yang akan kau lakukan jika aku tidak mau?" Tanya Jeonghan.

Cup~~
Kecupan singkat itu S. Coups berikan pada Jeonghan tepat di bibirnya.

"Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku dan aku tidak akan melepaskan mu" S. Coups lalu meninggalkan Jeonghan dan duduk di samping mingyu, Jeonghan bisa melihat bagaimana S. Coups bisa dekat dengan adiknya itu begitu cepat seperti ini.

"S. Coups hyung, kau bekerja dimana?" Tanya mingyu.

"Di salah satu perusahaan. Mingyu ya, apakah aku boleh berpacaran dengan hyungmu?" Tanya S. Coups.

"Ya!!! Apa yang kau katakan, eoh???" Teriak Jeonghan.

"Tentu saja hyung!! Kau sudah mengambil ciuman pertama Jeonghan hyung, tentu saja kau harus bersama Jeonghan hyung"

"Mwo? Jadi yang kemarin itu ciuman pertamanya? Jeongmal Jeonghan ah" tanya S. Coups sambil menggoda Jeonghan yang kini sudah berjalan cepat kearahnya.

"Aniya! Aku sudah pernah berciuman sebelumnya dan kau bukan yang pertama"

"Hanya Umma orang yang ia cium bibirnya, Coups hyung" ucap mingyu.

"Hanya aku yang akan menciumnya, bisa aku pastikan itu. Aku harus ke kantor sekarang, maaf tidak bisa mengantarmu dan kita bertemu lagi nanti siang. Bye chagiya" S. Coups kembali mengecup bibir itu sebelum meninggalkan Jeonghan.

"Aku bisa mati karenanya" keluh Jeonghan.

"Dia sepertinya namja yang baik hyung. Aku dengar dari pihak Club semalam, Coups hyung sudah jarang pergi bersama para yeoja dan bermesraan dengan para yeoja. Dia sepertinya benar-benar mencintaimu hyung" ucap mingyu sambil menyelesaikan makan paginya.

"Jangan bicara seperti itu, karena ucapanmu itu selalu menjadi nyata. Aku tidak tahu hidupku akan berakhir seperti apa jika terus berhadapan dengan namja itu"

"Tapi sungguh hyung, kalian terlihat sangat cocok bersama"

"Ya!!!! Yoon mingyu kau berisik"


Ceritanya masih pendek dan ringan, jadi selamat menikmati. Keep voment guys 😄

Continue Reading

You'll Also Like

235K 10.9K 32
Desperate for money to pay off your debts, you sign up for a program that allows you to sell your blood to vampires. At first, everything is fine, an...
803K 29.9K 105
The story is about the little girl who has 7 older brothers, honestly, 7 overprotective brothers!! It's a series by the way!!! 😂💜 my first fanfic...
599K 12.8K 43
i should've known that i'm not a princess, this ain't a fairytale mattheo riddle x fem oc social media x real life lowercase intended started: 08.27...
213K 4.5K 47
"You brush past me in the hallway And you don't think I can see ya, do ya? I've been watchin' you for ages And I spend my time tryin' not to feel it"...