You Are My Mate? (END)

By Lyoo31

23.3K 1.8K 188

Aku tidak pernah mereject mu kata kata itu tidak akan pernah aku katakan, kau akan menjadi satu satunya MATE... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapther 7
Chapter 8
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26 - END

Chapther 9

806 74 7
By Lyoo31

"Kudengar Minatozaki Sana adalah seorang murid menengah atas. Benar ?" Tanya Taehyung sambil bersandar di besi pembatas. Dengan posisi menghadap Yoongi. Yoongi hanya mengangguk membenarkan perkataan Taehyung.

"Lalu apakah kau, sudah melakukan itu padanya? Sebaiknya jangan dulu, tunggu ia hingga lulus baru kau boleh melakukannya.!" Arah pembicaraan Taehyung saat ini benar benar ke arah yang salah.

"Aku tahu." Yoongi hanya membalasnya dengan wajah datar tidak berniat menanggapinya. Dan Taehyung hanya tersenyum melihatnya, Hyungnya ini ternyata bisa menahan gejolak hasratnya, ah... bukan bisa tapi berusaha untuk menahannya. Taehyung tahu itu dengan pasti, Yoongi tidak mungkin juga melakukannya langsung sedangkan Matenya yang sekarang adalah seorang manusia berbeda dengan Taehyung, begitu ia menemukan Chaeyoung namja pemilik senyuman kotak itu langsung menjadikan yeoja itu miliknya seutuhnya.

"Alpha The Blood Moon Pack,.." Taehyung melipat tangannya di dada. "Jadi... bagaimana rencanamu selanjutnya?."

"Aku sudah menyusun beberapa rencana untuk itu, tapi.." Yoongi memalingkan wajahnya ke arah Taehyung, namja yang kini sedang menunduk itu segera menggerakkan kepalanya ke samping menatap Yoongi.
"Aku membutuhkan bantuan kalian."

Taehyung langsung tersenyum menanggapinya, "kenapa kau seperti itu?... ayolah, kami ini temanmu. Jika kita saling membantu bukankah itu adalah hal yang wajar?"

Taehyung menepuk pundak Yoongi pelan tatapan mereka saat itu saling melempar kebahagiaan hingga tatapan keduanya dalam sedetik berubah menjadi dingin dan menusuk.

Mereka baru saja merasakan sesuatu yang buruk.

"Haish... Hal bodoh apa yang baru saja kau lakukan Chaeyoung-ah,.." rahang Taehyung mengeras, namja itu lantas menahan rasa amarahnya dengan meremas pundak Yoongi, sedangkan Yoongi ia kembali menatap lurus ke depan sambil memejamkan matanya.

"Jika terjadi sesuatu padamu nanti, tidak akan ku maafkan!" Taehyung melepaskan tangannya dari pundak Yoongi, namja itu lantas membalikkan badan sembari menutup matanya hingga ia berhasil memutar tubuhnya, Taehyung langsung membuka matanya. Begitu juga dengan Yoongi.

Yoongi dengan warna merah darah pada matanya dan Taehyung dengan warna amber, wajah mereka saat itu pula berubah menjadi menakutkan, membuktikan jika saat ini sedang terjadi sesuatu yang buruk dan memaksa mereka untuk memasuki level ini.

Tap.. Tap..

Kaki kaki itu mulai melangkah melompati pembatas balkon besi yang ada di depannya itu dengan lincahnya.

Brugh..

Mereka berdua berhasil mendarat di tanah, dengan posisi yang sempurna kemudian dengan kekuatan yang memang sudah mereka miliki, kedua namja itu langsung berlari secepat angin menuju ke dalam hutan.

_____________________________

Chaeyoung menajamkan matanya ke arah rogue itu. Serigala itu semakin mendekat ke arah mereka dan Chaeyoung pun melangkahkan kakinya kebelakang diikuti oleh Sana di belakangnya seiring dengan serigala itu yang mulai mendekat.

Grrrrr....

Serigala itu menunjukkan deretan giginya yang tajam, di penuhi air liur dan juga erangan yang keluar secara bersamaan.

"Menjauhlah! Jangan mendekat!!" Chaeyoung mencoba memperingatkan, hanya itu yang bisa dia lakukan. Chaeyoung tidak seperti werewolf yang lain ia tidak begitu menyukai pertarungan, sekali ia bertarung dan mendapatkan luka apapun itu, dia akan mendapatkan proses pemulihan yang sangat lama berbeda dengan Werewolf lainnya.

Keringat dingin sudah membanjiri pelipis sana. Di tambah lagi ketakutan yang luar biasa ia rasakan, tubuhnya bergetar mulutnya pun begitu, ia sangat ketakutan sekarang sangat.

Chaeyoung merasakan itu, ingin sekali ia merubah dirinya dan melawan rogue itu namun.

"Andwe Chaeyoung-ah, jangan lakukan itu. Aku tidak ingin membuatmu terluka, itu akan berakibat fatal untuk mu.!"

Bahkan wolf dalam diri Chaeyoung memperingatinya agar dia tidak gegabah.

"Tidak gisel-ah, aku akan melakukannya jika itu memang berbahaya untukku, aku akan melakukan apapun untuk sahabatku. Jadi ku mohon.. ambil alih tubuhku dan habisi rogue itu."

Ia memohon pada Gisel, sekarang ini ia benar benar sangat membutuhkannya. Taehyung hingga kini masih saja belum muncul di hadapannya.

"Tidak akan, aku tida mau melakukannya."

"Jebal.. aku tidak akan melakukannya lagi. Ini yang terakhir kalinya aku janji."

Chaeyoung sudah benar benar kehabisan akal sekarang, tidak ada yang tahu tempat ini selain dirinya dan Alicia, kecil kemungkinan mereka akan mendapat bantuan dari orang lain mengingat wilayah itu sudah di katakan jauh dari The Dark Moon Pack, alias sudah berada di luar garis wilayahnya.

"Csk... Baiklah, jangan harap aku akan menuruti mu lagi setelah ini. Tapi cobalah untuk bertahan dulu sampai Taehyung datang"

Chaeyoung lega, Gisel memutuskannya tepat di saat Rogue itu mempersiapkan posisinya untuk melompat dan menyerang mereka.

"Terima kasih Gisele,.."

Chaeyoung tersenyum miring, ini saatnya dia beraksi setelah sekian lamanya ia tidak merubah wujudnya. Tapi dalam dirinya ia yakin Taehyung pasti akan datang tepat pada waktunya.

"Chaeyoung-ah. B-bagaimana ini?" Sepertinya Sana juga melihat gerak gerik serigala hitam nan besar di hadapannya ini.

"Tenanglah Sana-ah. Jangan takut, aku ada di sini." Chaeyoung menatap Sana yang ada di belakangnya, ia melempar senyumannya yang manis itu padanya. Ia sama sekali tidak ingin membuat Sana takut, ini saatnya dia melindungi sahabat lamanya.

Saat ini dia sangatlah rapuh berbeda dengan sahabat lamanya yang yang selalu berada di depannya kini giliran dirinya yang berada di depan untuk melindunginya.

"Jangan lihat jika kau takut, aku sudah meminta bantuan, karena itu aku akan mencoba untuk bertahan jika rogue itu menyerang sampai mereka datang"

Suasana sudah genting sekarang rasanya Sana ingin menangis saat itu juga, ketika ia dapat melihat Chaeyoung yang terlihat seperti dirinya lemah dan tidak bisa berbuat banyak, namun ia mencoba untuk melindungi dirinya.

"A-apa kau... akan baik baik saja?"

Chaeyoung mengangguk yakin, ia melihat mata indah Sana yang sudah mulai bening karena air, mata itu tengah menatapnya khawatir.

Chaeyoung menghembuskan nafas dalam dalam lalu mengeluarkannya, ia menatap serigala itu dengan mata tajamnya yang sudah berubah warna menjadi warna amber khas mata serigala.

"Kau yakin?"

"Jangan menghilangkan keyakinanku Gisel, aku tahu apa yang ku lakukan ini bodoh dan mengancam nyawaku, tapi.. mati untuk melindungi sahabat kenapa tidak? Aku akan melakukannya Gisel,.. meski aku akan mati."

Chaeyoung membuka mulutnya memperlihatkan seringaiannya berserta gigi runcingnya yang mulai muncul di balik bibir tipisnya, lesung pipinya pun masih terlihat, membuat gadis itu sama sekali tidak menakutkan di mata rogue yang kini akan menyerangnya.

Ia tahu itu tapi, niatnya sudah kuat.. Chaeyoung akan melakukannya.

Susana di taman itu mendadak menjadi mencekam, semilir angin kuat dan erangan yang di keluarkan oleh rogue itu semakin menambah suasan menjadi buruk.

Sana menggenggam roknya kuat kuat, tangannya tak berhenti bergetar, keringat terus mengalir di pelipisnya. Ia harus apa sekarang? Dunia yang kejam dan penuh dengan kemustahilan kini tengah ia jalani. Berbagai hal yang tidak masuk akal akan menyapa kehidupan barunya, seperti apa yang ia lihat saat ini.

Mata Chaeyoung tengah menatap tajam rogue yang persis berada tepat di hadapannya. Dia saat ini mencoba untuk membaca taktik yang akan di lancarkan srigala itu melalui matanya.

Ia melihat Mata srigala yang itu sepertinya tengah melihat tepat ke arah belakangnya yang tak lain adalah Sana, sementara dirinya saat ini tengah berada di depan Sana melindunginya, maka dari itu Chaeyoung tidak yakin jika ia akan menyerang langsung ke depan, dengan kata lain langsung menyerangnya.

Srigala itu tidak bodoh, jika ia menyerang Chaeyoung maka dapat di pastikan dirinya hanya akan membuang buang waktu saja dan bukan tidak mungkin ia akan mendapat lawan baru yang bernama bala bantuan.

Jelas srigala itu tidak bisa berbuat apa apa, Chaeyoung sangat teliti membaca semua pergerakan dari musuhnya ini. Mata srigala itu memang seperti menatap tajam dan membunuh ke pada dirinya tapi itu adalah hal yang menguntungkan bagi Chaeyoung karena ia dapat dengan leluasa membaca pikirannya melalui gerak gerik mata itu.

"Dia akan menyerangku"

Srek...

Hingga secara tiba tiba srigala yang terletak tak jauh dari hadapannya itu menunjukkan pergerakannya,. Chaeyoung siap namun ia tidak gegabah dengan langsung merubah dirinya, ia akan menunggu waktu yang tepat untuk itu.

Sreak..!!! Wush...

Chaeyoung pun langsung ikut berlari mendekat, dia siap akan menangkis serangan apapun yang di keluarkan oleh Srigala itu.

Dekat... semakin dekat.. jarak di antara mereka begitu cepat terkikis, karena mereka melakukannya dengan kecepatan di luar akal manusia.

Srek..

Terkejut, ya.. Chaeyoung terkejut. Saat mereka benar benar akan saling menyerang, tiba tiba saja Srigala itu mengubah haluannya dengan melompati tubuh Chaeyoung.

"Sial! Dia merubah rencananya.. bagaimana ini, Sana-ah.. dia"

Sempat tak terpikir di benaknya jika rogue itu akan melompati dirinya, dan lagi ia langsung mendapatkan surprise berupa jurang yang dalam di hadapannya. Caheyong tiba tiba saja tidak bisa mengendalikan dirinya karena terlalu terkejut.

Sana membulatkan matanya seketika ketika ia, melihat srigala besar hitam dan juga giginya yang penuh dengan air liur itu muncul dari atas Chaeyong dengan mulutnya yang menganga tepat ke arahnya. Ingin berteriak tapi semua tubuhnya tiba tiba saja menegang, nafasnya berhenti seketika.

Gggrau.....

Srigala itu pun bersiap menerkam Sana dan..

Sett...

Bugh..

Tepat saat srigala itu menerkam Sana, sebelum itu terjadi namja itu langsung menangkup tubuh yeoja itu lalu membawanya untuk menunduk bersama dirinya, menghindari serangan rogue itu agar tak mengenai mereka. Dengan maksud Srigala itu hanya akan berakhir di seberang di mana dia hanya akan melompati mereka saja.

Dan itu berhasil, Yoongi mengurung yeoja itu dalam lindungannya, merasa dirinya di selamatkan oleh seseorang.. Sana langsung mengadah menatap orang yang baru saja menyelamatkannya.

"Y Yo-Yoongi-ah!" Suara bergetar Sana langsung terdengar di telinga Yoongi. Yoongi pun hanya membalasnya dengan senyum hangatnya.

Di waktu yang bersamaan dengan Yoongi yang menyelamatkan Sana, Taehyung dengan cepat melaju ke arah Chaeyong yang terlihat tengah berlari menuju ke arah jurang, hingga ia berhasil menahan laju Chaeyoung dengan menghadangnya tepat di depan tubuh Chaeyoung,

Brug

Dengan satu pelukan erat dari Taehyung, Chaeyoung berhasil di hentikan olehnya.

Tidak disangka tenaga Chaeyoung saat berlari sangat kuat, terbukti ketika Taehyung berhasil menahannya namja bertubuh besar itu harus menggunakan kaki kirinya untuk menahan tubuhnya agar tidak ikut terdorong ke jurang. Dan posisi mereka saat itu berada tepat di bibir jurang, satu langkah lagi kebelakang maka mereka akan jatuh ke dalamnya.

Merasa yang ada di pelukannya saat ini adalah Taehyung, yeoja itu langsung mengeratkan pelukannya, dan tanpa sadar ia mulai menitikkan air mata.

Taehyung pun memeluknya erat dan mengelus surai panjang milik Chaeyoung dengan lembut.

"Tidak papa, maaf karena sudah terlambat.." ia menghela nafas panjang.

"Hiks.." Chaeyoung semakin meremas jaket milik Taehyung.

*

Rasa lega tengah menghampiri diri Sana sejenak, karena yang telah menyelamatkannya saat ini adalah seseorang yang baru saja ia harapkan untuk datang menolongnya.

Yoongi membalasnya dengan sebuah dekapan hangat untuk menenangkan Sana, lalu ia mengajak tubuh yang masih bergetar itu untuk berdiri.

Mata namja berkulit pucat itupun segera menangkap keanehan pada pemandangan yang ada di hadapannya. Seharusnya srigala itu hanya akan melompati mereka dan berhenti di seberang tapi, Yoongi tidak melihat pemandangan itu.

"Tadi itu... hampir saja iya kan ?"

Yoongi mendengar seseorang berbicara di belakangnya, namja itupun menengok ke samping, melirik ke objek yang sedang berbicara padanya sekarang tanpa membalikkan badannya.

Bukan, itu bukan Taehyung, suara itu hampir ia kenali, suara itu mirip dengan seseorang tapi Yoongi tidak mengingatnya. Ia sudah hampir lupa akan hal itu.

Dan pada saat Yoongi membalikkan badannya tak lupa juga Sana yang masih ada di dalam dekapannya, ia dapat melihat namja itu tengah berdiri tepat di samping srigala yang sudah tergeletak tak berdaya.

Namja itukah yang melakukannya?

"Siapa kau?" Ucap Yoongi dingin di tambah dengan tatapan tajam, mata itu masih memperlihatkan mata merah darahnya hingga Yoongi terkesan seperti menatapnya dengan tatapan membunuh tapi ia tidak bermaksud akan melakukannya, mengingat jika ternyata namja itu yang telah membuat srigala itu tewas dengan menyerangnya tepat saat ia tengah melindungi Sana.

Tidak rela memang jika namja itu yang melakukannya, tapi melihat jika orang yang tengah ada di pelukannya ini baik baik saja itu jauh lebih baik.

"Mark Tuan... apa aku benar?" Ucap Taehyung sembari mendekat ke arah mereka, tak lupa juga Chaeyoung yang tengah merapat ke lengan besar Taehyung dengan tangannya yang di genggam erat oleh Taehyung.

"Kau mengenaliku rupanya..." ucap namja itu yang tak lain adalah Mark, Mark Tuan.

Akhirnya mereka pun berkumpul tepat di tengah tengah taman tersebut.

Namja itu melontarkan senyumannya pada Taehyung, dan Taehyung pun ikut tersenyum ke arahnya.

Yoongi sama sekali tidak menanggapinya, ia hanya menutup matanya menarik nafas lalu menghembuskannya pelan untuk menormalkan warna matanya.

Namja itu lantas mengangkat tubuh yeoja yang ada di pelukannya untuk kemudian ia gedong bridal style.

Sana sama sekali tidak menunjukkan wajahnya semenjak Yoongi memeluknya erat, dan bahkan saat namja itu menggendongnya ia hanya memindahkan tangannya ke leher namja itu dengan wajahnya yang masih setia menempel ke dada bidang milik Yoongi lalu berangsur naik ke sekitar leher namja itu.

Tatapan Mark saat ia melihat Yoongi, matanya tidak menatap Yoongi melainkan seseorang tengah ada di pelukannya. Tatapannya penuh dengan tanda tanya.

Dan Yoongi menyadari itu. Sebelum terjadi apa apa lagi terhadap Sana, tanpa berbicara dan berterima kasih pada Mark namja itu langsung membawa Sana kembali ke packnya.

"Bagaimana bisa kau berada di sini?" Pandangan Mark yang sebelumnya menatap kepergian Sana dan Yoongi, segera beralih pada Taehyung yang sekarang berada di dekatnya.

"Ah... aku hanya kebetulan lewat." Jawabnya dengan senyum, "Chaeyoung-ah.. gwechanna?" Ia beralih menatap yeoja yang tengah menundukkan kepalanya itu, Mak tahu persis apa yang ia lihat tadi, dia hampir saja terjun ke dalam jurang.

Yeoja itu hanya menatap Mark dingin, "Taehyung-ah... di mana Sana?" Ia bahkan tidak menghiraukan pertanyaan Mark.

"Yoongi membawanya ke pack.."

Chaeyoung pun segera melepaskan tautan tangan mereka lalu pergi meninggalkan Taehyung dan Mark di sana. Melihat Chaeyoung pergi dengan keadaan seperti itu rasa khawatir masih menyelimuti diri Taehyung, tapi seseorang yang baru datang ini membuatnya ingin sekedar menyapanya sebentar dan mengucapkan terimakasih padanya.

"Jadi.. sudah lama aku tidak melihatmu, dan sepertinya kau datang di saat yang tepat." Ucap Taehyung.

"Ya.. begitulah, ada hal yang harus ku selesaikan disini."

"Aku yakin sesuatu yang harus kau selesaikan itu, pasti sangat penting untukmu.. hah. kenapa aku jadi penasaran ya?" Taehyung tiba tiba saja menatap Mark dengan tatapan yang aneh, seperti mencari suatu kebohongan dalam diri orang yang tak terlalu lama ia kenal ini.

Mark hanya tersenyum tipis, tatapannya pun ia alihkan ke arah hutan yang ada di sampingnya.

Melihat reaksi itu sepertinya dugaannya benar, ia pun mengeluarkan senyum miringnya pada Mark yang saat ini tidak menatapnya.

"Baiklah kalau begitu.. Mark senang bertemu denganmu Dan..... Gomawo, karena kau telah mengalahkan rogue itu, semoga hal yang akan kau tangani itu bisa kau selesaikan dengan lancar."

Mark menatap lamat wajah Taehyung, baginya.. Taehyung adalah sosok werewolf yang penuh dengan tanda tanya dari awal mereka bertemu hingga sekarang.

"Aku pergi..." lagi, sebelum pergi meninggalkan Mark namja itu menunjukkan senyuman misteriusnya pada Mark, namja itupun hanya menatapnya datar tidak berniat membalas senyum misteriusnya itu.

Begitu Taehyung pergi, Mark langung merubah wajahnya menjadi dingin menatap Taehyung yang mulai berlari ke dalam hutan, lalu ia mengepalkan tangannya kuat tepat ketika Taehyung mulai menghilang di balik kumpulan pohon pohon pinus itu.

"Sepertinya kau akan menjadi penghambat dalam rencaku.. Kim Tae Hyung."

..........The Dark Moon Pack.........

Pelan, dengan sangat pelan namja itu mulai meletakkan tubuh mungil Sana ke ranjang king size miliknya.

Namun ketika namja itu hendak melepaskan tangannya dari leher Sana, tiba tiba saja Sana tidak mau melepaskan lingkaran tangannya dari leher Yoongi. Membuat namja itu sontak melihat wajah Sana yang masih menutup matanya.

"Jangan pergi.." Sana mulai membuka matanya, menatap mata milik Yoongi dengan posisi yang sangat dekat.

Tangan Yoongi pun masih setia pada tempatnya yaitu di punggung Sana dan juga di sela sela kakinya. Namja itu baru saja meletakkan Sana di ranjang dan belum sedetik ia melepasnya Sana sudah lebih dulu menahannya.

Karena melihat mata Sana yang sayu dan sarat akan ketakutan namja itupun menuruti permintaannya. Dengan pelan Yoongi kembali mengangkat tubuh Sana membawanya agak ke tengah tengah kasur, setelah memposisikan tubuh Sana dengan baik Yoongi pun membaringkan tubuhnya tepat di samping Sana.

Ia kemudian memeluk Sana dengan erat dan membawa Sana ke dalam dekapannya.

"Yoongi-ah.." panggil Sana dengan nada lirih, yeoja itu mendongak menatap mata Yoongi.

"Ada apa?" Tanya Yoongi lembut. "Kau takut?"

Yoongi melihat Sana yang tengah menganggukkan kepalanya pelan. Lantas Yoongi kembali mengusap surai panjang milik Sana dan dengan lembut namja itu membawa Sana kembali ke dalam dekapannya lagi.

"Semua akan baik baik saja Sana-ah.. Kau tahukan aku tidak akan membiarkanmu terluka.?"

Sana hanya diam, yeoja itu semakin menelusupkan kepalanya ke dada Yoongi, mencari kenyamanan di sana.

"Jangan tinggalkan aku..." lagi, Sana berkata lirih, kedua tangannya pun meremas kemeja Yoongi. Sepertinya Matenya ini benar benar membutuhkannya, setelah ini akankah Sana akan tetap seperti ini padanya?

"Aku tidak akan kemana mana Sana-ah... Aku akan selalu di sisimu."

"Kau yakin?" Yoongi menyunggingkan senyum mendengar permintaan Sana. Dia yakin apa yang di dikatakannya saat ini terucap begitu saja di bibir Sana karena rasa takut yang masih menderanya. Yoongi tidak yakin dia akan meminta permintaan seperti ini lagi nanti setelah ia merasa tenang nanti.

"Iya.. bukankah aku saat ini sedang memelukmu? Dan kau bahkan memelukku sekarang, sudah di pastikan aku tidak akan bisa pergi." Tapi Yoongi menepis semuanya dan memanfaatkan moment ini dengan baik, dan memberinya kesempatan jika dia tidak salah hidup bersama dirinya.

Ia tidak mendengar lagi suara Sana, yang Yoongi rasakan saat ini hanyalah deru nafas Sana yang masih tidak teratur dan detak jantungnya yang masih berdetak dengan cepat.

Rasa takut masih menyerang dirinya rupanya...

"Tutup matamu dan berhentilah memikirkan kejadian yang baru saja terjadi.." pinta Yoongi sembari menepuk punggung Sana pelan lalu ia mengelus rambut yeoja itu dengan lembut.

"Apa kau akan pergi ketika aku tertidur nanti?" Ucapnya lagi dan kali ini Yoongi benar benar beruntung akan situasi seperti ini.

"Tidak, tidak akan pernah Sana-ah.. Tidak akan." Yoongi tersenyum, untuk saat ini ia sangat merasa berterimakasih akan hal ini tapi, untuk bisa dekat dengan Sana dengan cara yang sepeti ini dia tidak akan mengharapkan hal ini terjadi lagi.

Melihat Sana ketakutan itu membuat hatinya teriris. Maka dari itu ia bersumpah hal ini tidak akan terjadi lagi pada Sana.

Hening setelah permintaan Sana yang terakhir, yeoja itu langsung tenang mendengar jawaban dari Yoongi ia akan tetap berada disampingnya ketika ia memejamkan matanya nanti dan juga saat ia terbangun nanti.

Nafas Sana mulai teratur degup jantungnya pun mulai berdetak dengan normal yeoja itu sudah tidur di dalam pelukan hangat Yoongi.

Untuk sementara Yoongi merenggangkan badannya sejenak hanya sekedar untuk menatap wajah tenang Sana saat ia tidur.

Rasa bersalah langsung menghampirinya begitu ia melihat wajah damai itu. Tidak tahu mengapa ia merasa bersalah...

Yang pasti, seseorang baru saja menyerang Sana dan hampir membuatnya celaka. Dan datang seorang namja misterius menolong dirinya, namun... Ada sesuatu yang tidak disukainya di dalam diri namja itu.

Yoongi masih menatap wajah teduh Sana. Ia masih ingat tatapan namja itu,... Rasa kesal dan tidak terima menghampirinya begitu ia tahu jika ternyata namja itu sedari tadi memperhatikan Sana yang masih ada di pelukannya.

"Dia... Siapa dia?"

.
.
.
.
.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

368K 26.7K 43
Cover by ; @Latiffachy #Highest Rank; [23/06/18] Rank #1 in Creepypasta [25/09/18] Rank #97 in Horor [25/09/18] Rank #168 in Thriller [06/02/19...
108K 18.2K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
66.4K 6K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
87K 6.2K 32
Kumpulan cerita horror, urban legend, mitos, dll. Banyak cerita diambil dari google