FOREVER YOUNG [SEQUEL] ✔

Da selenphopile

20K 1.3K 185

Ini sequel cerita dari FLIGHT COASTER. Yang gatau, silahkan dibaca dulu FLIGHT COASTER. Ceritanya jauh beda... Altro

PROLOG
II. PROMISE (Mina)
III. I'AM YOU, YOU ARE ME (Jinyoung)
IV. HEARTBEAT (Nayeon)
NEWS
V. STOP, STOP IT (Jaebum)
VI. CONFESSION (Dahyun)
VII. PLAYING WITH FIRE (Tzuyu)
VIII. CAN'T STOP THE FEELING (Yugyeom)
IX. ALONE (Jihyo)
X. BABY BOO (Youngjae)
XI. MR. AROGANT (Sana)
XII. HISTORY (GoTwice)

I. MY CUTIE-SEXY (Mark)

2.6K 140 32
Da selenphopile

"Aku tertawa karnamu.

Aku tersenyum karnamu.

Aku bahagia karnamu.

I Love You, my cutie-sexy"

-

-FOREVER YOUNG-

-Mark POV-

Hari ini untuk pertama kalinya aku bosan membolos.

Entah kenapa, ada yang kurang.

Mungkin karna aku membolos sendirian.

Biasanya aku membolos dengan Jackson.

Aku tak pernah jauh jika membolos, aku hanya disini.

Di rooftop.

Aku dapat melihat semuanya disini.

Pemandangan indah dari atap sekolah.

DRAP!

DRAP!

KREEET!

Saat mendengar langkah kaki dan seseorang tengah membuka pintu, aku langsung bergegas bersembunyi di bawah meja yang kebetulan ada disana.

Dia seorang perempuan.

Aku tak mengenalnya, mungkin dari kelas lain.

"Hiks.. Hiks.."

Apa dia sedang menangis?
Sepertinya begitu.

"Kenapa kau begitu jahat padaku! Dasar b**ingan!"

Aku tertawa mendengar umpatan gadis itu.

Suaranya begitu imut dan lucu, tapi kenapa dia mengumpat? Lucu sekali.

Aku memang tak melihat wajanya, yang kulihat hanyalah rambut panjang hitamnya.

Bentuk tubuh yang bagus dan kulit yang putih.

Aku melihatnya sangat detail. Sepatu converse warna merah muda, dan apa itu?

Astaga, dia tidak memakai dalaman?
Aku bahkan bisa melihat bra hitamnya dari belakang.

Yya!
Jangan mesum disaat seperti ini Mark!

BRRUK!

"Siapa itu?"

Shit! Aku ketahuan!

-Author POV-

Kepala Mark terantuk dinding atas meja.

"Oh? Sunbaenim?"

Mark hanya nyengir saat ketahuan bersembunyi di bawah meja.

Ia pun dengan santainya keluar dari meja.

"Oh? Aku kira kau guru tadi" ucap Mark.

"Sunbae membolos?"

Mark nyengir lagi sembari menggaruk kepalanya.

"Apa aku sedang mengganggumu? Mm..." Mark melihat nametag dibaju gadis itu.

"Sa-na?" lanjut Mark.

"Ah.. Aniya.. Aku disini hanya sedang mencari udara segar" ucapnya seraya menghapus air matanya.

Mark tersenyum.

"Mencari udara segar sembari mengumpat? Haha itu bagus" tawa Mark.

Sana terlihat malu dibuatnya.

"A..apa sunbae men..dengar semuanya?" ucapnya gugup.

Mark mengangguk.

"Eng..Maaf, aku jadi bicara kasar" Sana mengunci mulutnya dengan tangannya.

Mark tertawa melihat ekspresi malu Sana.

"It's okay. Aku akan merahasiakan semuanya" Mark tersenyum.

"Kanshanmida.."

"Oiya, aku Mark Tuan" Mark mengulurkan tangannya.

"Minatozaki Sana inmida" Sana menjabat tangan Mark.

Senyum terulas dibibir keduanya.

"Ah iya.." Mark membuka jaketnya dan menanggalkannya pada tubuh Sana.

"A..apa yang kau lakukan?" tanya Sana bingung.

"Lain kali, jangan pakai bra yang mencolok ya" bisik Mark diselingi tawa.

DEG!

Sana terkejut dan segera menutupi seluruh tubuhnya dengan tangan.

Wajahnya merah merona dengan ucapan Mark.

"Yasudah, aku pergi" Mark mengusap kepala Sana sekilas kemudian pergi.

-FOREVER YOUNG-

Jam istirahat pun tiba.
Semua murid berhamburan keluar kelas.
Tak terkecuali Mark dan teman-temannya.

"Bagaimana acara membolosmu hari ini? Sukses?" tanya Jinyoung.

"Entahlah, mungkin karna tak ada Jackson aku jadi bosan" ucap Mark malas.

"Begitukah?"

"Tidak juga sih.." Mark tiba-tiba teringat kejadian tadi pagi.

"Maksudnya?"

"Sudah lupakan, ayo makan" Mark merangkul Jinyoung.

'Kantin'

Mark dan Jinyoung duduk bersama Jaebum dan Youngjae.

"Bagaimana acara bolosmu Mark?" tanya Jaebum.

"Membosankan" ucap Mark malas.

"Tumben sekali kau bosan bolos hyung" Youngjae tertawa.

Tiba-tiba Mark menangkap sosok gadis yang tadi pagi dilihatnya.

"Jinyoung hyung, itu pujaan hatimu" ejek Youngjae seraya menunjuk beberapa kumpulan gadis.

Mark menengok ke arah Jinyoung.

"Kau menyukai seorang gadis?" tanya Mark.

"Ah ne.. gadis yang berambut coklat sebahu itu" ujar Jinyoung.

"Im Nayeon? Kau suka sepupuku?" tanya Jaebum kaget ketika Jinyoung menunjuk gadis itu.

"Hehe, dia cantik sih" Jinyoung hanya nyengir saja.

"Kau yakin?" Jaebum mengangkat alis kanannnya.

"Memangnya kenapa?"

"Dia itu super duper jutek. Tipenya terlalu tinggi. Lagipula dia juga sudah punya kekasih" ujar Jaebum.

"Kekasih? Siapa?"

"Jin.."

"Seok Jin?"

"Yap.."

Jinyoung hanya diam.

"Kalau gadis yang berambut panjang hitam itu" ujar Mark memecah keheningan.

"Oh.. Dia itu Sana, teman sekelasku" ujar Youngjae.

"Teman sekelasmu?"

"Iya, aku sekelas dengannya dari awal masuk sekolah.."

"Dia orang yang seperti apa?"

"Hmm.. Tidak terlalu pintar, super ceroboh, lucu dan bikin gemas dengan tingkahnya" ujar Youngjae sembari tertawa.

Mark tersenyum mendengarnya.

"Kenapa? Kau suka dengannya?" tanya Youngjae.

"Mungkin.."

"Dia gadis paling susah didapatkan. Dia sangat setia pada kekasihnya.. Kau tau Taehyung? Mereka seperti sepasang merpati yang tak bisa dipisahkan" jelas Youngjae.

"Kau sangat mengenal dirinya ya?" tanya Jinyoung.

"Hehe dulu aku pernah menyukainya. Tapi sekarang sudah tidak" Youngjae nyengir.

'Jadi si b**ingan itu Taehyung?' batin Mark.

-FOREVER YOUNG-

Malam itu sudah larut malam.

Tapi Mark masih berkeliaran di jalanan rumahnya dengan seragam.

-Mark POV-

Aku bosan dengan hidupku ini. Meskipun aku terlahir sebagai seorang chaebol, aku tak pernah bahagia.

Ayahku, selalu sibuk dengan pekerjaannya.

Ibuku, selalu sibuk dengan komunitasnya.

Saat kami berkumpul, mereka hanya bertengkar terus.

Aku punya adik perempuan, aku menjaganya seperti adiku sendiri karna kebetulan kami bukan saudara kandung.

Dia memang anak yang sedikit manja, karna ibunya memanjakannya.

Tapi aku berjanji untuk selalu menjaganya, karna dia juga korban disini.

DRRT~

LINE!

Tzu :
Oppa eodiga?
Eomma khawatir padamu, aku juga.
Appa hari ini tidak pulang, tidak usah khawatir.
Hari ini rumah damai😊.

Membaca pesannya membuatku tenang.

Syukurlah dia baik-baik saja.

Yang aku khawatirkan hanyalah dirinya, bukan suasana rumah.

Karna kalau mereka sudah bertengkar, pasti dia akan menangis karna merasa tertekan.

Ya begitulah anak manja.

Singkat cerita aku berjalan menuju jalan lain.
Perumahan yang sama, namun jalan yang berbeda.

Kulihat ada seorang wanita menggunakan jaket dan kepalanya ditutupi hoodie.

Sedang berjalan menuju sebuah rumah besar.

Sepertinya aku mengenalnya.
Dari jaketnya.

"Sana-sshi!"

-Author POV-

Mendengar namanya disebut, Sana pun berbalik ke sumber suara.

"Nuguseyo?" tanyanya karna tak melihat jelas wajah Mark.

Mark pun menghampiri Sana yang berada di ambang pintu.

"Oh? Sunbae?" Sana terkejut.

Mark tersenyum menanggapi sapaan Sana.
Ia juga tersenyum karna Sana memakai jaket miliknya.

"Kok ada sunbae disini?" tanya Sana lagi.

"Rumahku di dekat sini.."

"Benarkah? Kita tetangga?"

"Sepertinya begitu.."

"Apa sunbae baru tinggal disini?" tanya Sana.

"Hmm.. Saat masuk SMA aku baru pindah" jawab Mark.

"Ah.. Pantas saja, aku tak pernah melihatmu" Sana mengangguk paham.

"Oiya, omong-omong sunbae belum pulang ke rumah? Kenapa masih pakai seragam?" tanya Sana sambil memperhatikan Mark detail.

"Hmm.. Hanya sedang suntuk"

Sana mengernyitkan keningnya, kemudian mengangguk paham.

"Yasudah kalau begitu aku pulang ya" Mark hendak pergi namun Sana menahan tangannya.

"Mm.. Sunbaenim, jaketmu.." ucap Sana sedikit gugup.

Ia malu mengingat kejadian tadi pagi.

Mark tersenyum.

Sana hendak membuka jaketnya namun Mark mencegah tangannya.

"Besok saja, diluar dingin nanti kau bisa sakit"

"Tapi aku sudah di depan rumah sunbae"

"Gwenchana.. Kau tau kan bisa menemukanku dimana" Mark tersenyum kemudian pergi.

Sana hanya terdiam mencoba mencerna kata-kata Mark.

-FOREVER YOUNG-

'Kamar Mark'

Mark merebahkan dirinya di atas ranjang.

Ia tersenyum menatap langit-langit kamarnya.
Ia tak bisa menghentikan senyumnya.

"Entah kenapa gadis itu selalu terbayang di pikiranku..
Minatozaki? Sa-na" ucap Mark diselingi tawa.

TOK-TOK!

"Oppa.."

"Ya masuklah"

CEKLEK!

"Apa aku mengganggu?" tanya seorang gadis yang berdiri di ambang pintu.

"Tidak, hanya sedang bersantai" ucap Mark yang tak berhenti tersenyum.

Tzuyu mengernyitkan keningnya.
Melihat kakaknya seperti ini, ia jadi curiga.

"Kau sedang jatuh cinta ya?" tanyanya mendekat.

"Apa? Tidak!"

"Bohong! Beritahu aku siapa dia!" Tzuyu menghampiri Mark.

"Aku tidak sedang jatuh cinta Tzuyu-aah!"

"Bohong! Cepat beritahu aku!" Tzuyu menggelitiki kakaknya itu sampai kehabisan nafas.

Mark terus mengeluh kegelian karna Tzuyu tak ada hentinya menggelitiknya.

BRUUK!

Keduanya pun jatuh bersama di bawah lantai.
Dengan posisi Mark menindih tubuh Tzuyu.

Mata keduanya pun bertemu.

"Ehm.. Mian" Mark pun bangkit dan membantu Tzuyu berdiri juga.

"Oppa sih, tidak mau memberitahuku!" Tzuyu mendorong tubuh Mark ke atas ranjang lagi.

"Yya salah ku apa! Kau yg menggelitiku" seru Mark ketika Tzuyu mulai keluar dari kamarnya.

'Salahnya aku jatuh cinta padamu..' batin Tzuyu.

-FOREVER YOUNG-

'Kelas XII'

Mark dan Jackson sedang asyiknya bercanda saat jam istirahat hampir selesai.

BRAAK!

Tiba-tiba seorang pria masuk dengan wajah marah sambil memukul pintu kelas.

"Yya Mark Tuan!!" panggil pria itu.

"Taehyung? Mau apa kau kesini?" tanya Jackson.

"Kau diam! Aku punya urusan dengannya, bukan denganmu" geram Taehyung pada Jackson.

"Sudah, biarkan saja" Mark menahan Jackson yang hampir emosi.

"Ada apa?" tanya Mark santai.

BUAGH!

Satu pukulan mengenai rahang pipi Mark.

"Yya!!" teriak Jackson.
Ia ingin membalas Taehyung namun lagi-lagi Mark menahannya.

"Jangan dekati gadisku!" seru Taehyung geram.

"Gadismu? Siapa maksudmu? Sana?"

"Kurang ajar kau!" Taehyung hendak memukul Mark tapi Mark menahan tangannya.

"Harusnya kau yang tak membiarkan dia berada di sekitarku" ucap Mark serius menatap Taehyung.

Taehyung diam, ia masih menatap Mark dengan tatapan marah.

"Oppa!" sebuah suara mampu menghentikan tatapan mereka.

"Sedang apa disini?" tanya Taehyung yang tiba-tiba berubah manis.

Mark dan Jackson pun jadi bingung karna Taehyung begitu berbeda.

"Oppa yang sedang apa disini? Orang-orang bilang oppa bertengkar dengan Mark sunbae" ujarnya.

"Aniya.. Aku hanya berbicara sebentar dengannya" ucap Taehyung dengan manisnya.

"Kau tidak bertengkarkan? Kau janji untuk tidak bertengkar lagi.. Aku.."

"Iyaiya. Aku tidak melakukan apapun. Sudah ayo kita pergi" Taehyung merangkul pinggang Sana dan mengajaknya keluar.

Mark hanya diam menatap kepergian keduanya.

Sana sempat melirik Mark dengan tatapan yang khawatir, namun saat Mark menyunggingkan senyumnya Sana juga ikut tersenyum.

Seaakan Mark mengisyaratkan 'aku baik-baik saja' kepada Sana.

Setelah keduanya pergi Jackson langsung menghampiri Mark.

"Gwenchana?" tanya Jackson.

Mark hanya mengangguk.

-FOREVER YOUNG-

'Rooftop'

Mark tengah duduk sendirian, seperti biasanya dia membolos.

Memandang langit dan juga pemandangan sekolah.

-Mark POV-

Rasanya sakit ketika melihatnya begitu mengkhawatirkan kekasihnya.

Ya, Sana maksudku.

Ia begitu khawatir kalau Taehyung sampai berkelahi.

Begini rasanya patah hati?

Ah begitu sakit, bahkan rasanya ingin mati saja.

Aku pernah merasakannya, sekali dan itu karna ayahku sendiri.

Aku kecewa karna dia mengabaikan ku.
Tapi sekarang aku sudah terbiasa diabaikan.

Ah sudahlah..
Aku malas memikirkannya.

Saat ini yang aku pikirkan hanyalah sosok Sana.

Senyumnya membuatku begitu bahagia..
Suaranya membuat aku ingin tertawa..

Aku rasa aku sudah jatuh cinta padanya.

Hanya Sana.

Yang mampu menaklukan sekaligus mematahkan hatiku.

Sa.. Na..

-Author POV-

"Sunbaenim" Sana ternyata sudah ada di sebelah Mark.

"Astaga! Kau mengagetkanku saja" ucap Mark kaget.

"Maaf, aku hanya ingin mengembalikan jaketmu sekaligus ingin minta maaf soal Taehyung" ucap Sana kemudian duduk disebelah Mark.

"Maaf? Maaf untuk apa?" tanya Mark pura-pura tak tahu apapun.

Sana merogoh sakunya dan mengambil sesuatu.
Dan itu sebuah plester obat.

Sana membukanya dan menempelkannya pada rahang pipi Mark yang terluka.

Mark pun terkejut dibuatnya, ia sampai tak bisa berkata apapun.
Ia hanya menatap Sana yang mulai mengoceh.

"Aku memang tak tahu kau dipukul olehnya. Tapi aku tahu kau terluka.." oceh Sana.

Mark hanya diam dan masih menatap Sana.

"Maaf kalau aku membuatmu terluka sunbae.
Maaf sekali lagi maaf" tambah Sana.

Mark diam dan hanya menatap Sana.

Merasa dirinya diabaikan, Sana pun melihat ke arah Mark.
Dan saat ini Mark sedang menatapnya.

Mata keduanyapun saling bertemu dalam jarak yang sangat dekat.

Walau angin berhembus sekencang apapun, mereka masih tak melepaskan tatapan mereka.

"Aku menyukaimu, Sana" ucap Mark tiba-tiba.

DEG!

Sontak Sana pun terkejut mendengarnya.

"Aku tersenyum karnamu.
Aku tertawa karnamu.
Aku bahagia juga karnamu.
Terimakasih sudah hadir dalam hidupku, Sana-sshi" ujar Mark serius.

"Sunbaenim.." Sana tak tahu harus berkata apa lagi.

Mark menyentuh pipi Sana dan mengusapnya lembut.

"Aku tahu. Kau tidak menyukaiku tak apa Sana, yang penting aku sudah mengatakan perasaanku ini.
Aku lelah terus memendamnya seperti ini.
Biarlah aku yang menyukaimu, kau tidak menyukaiku tak apa" ucap Mark sembari tersenyum manis.

"Sunbaenim.."

-FOREVER YOUNG-

'Perumahaan Bukchon'

Mark sedang berdiri di depan rumah Sana sembari menatap ke arah rumah Sana.

Setiap malam dia selalu seperti ini, keluar hanya untuk berdiri di depan rumah Sana.

Ia melakukan ini sejak ia mengatakan perasaannya pada Sana sebulan yang lalu.

"Sunbaenim?"

Sebuah suara mengejutkan Mark.

"Sana?"

"Sunbae sedang apa disini?" tanya Sana bingung.

"Hm.. Sedang mencari udara segar saja" jawab Mark sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Diluar dingin sunbae. Ayo masuk" Sana menarik tangan Mark untuk masuk ke dalam rumahnya.

Tapi Mark menahannya dan malah menarik Sana ke dalam pelukannya.

Sana sangat terkejut, sebenarnya karna Mark sangat terang-terangan menyukainya.

"Aku kedinginan" bisik Mark yang memeluk Sana sangat erat.

"Masuklah"

"Aku hanya butuh dirimu Sana. Aku ingin memelukmu seperti ini, seterusnya" ucap Mark seraya menenggelamkan wajahnya di bahu Sana.

Mendengar ucapan Mark,Sana merasa kalau dirinya jahat telah mengabaikan perasaan Mark.

Mark begitu baik padanya, bahkan lebih baik dari Taehyung.

Tak terasa air matanya jatuh membasahi pipinya.

Mendengar isakan Sana, Mark pun melepaskan pelukannya.

"Ada apa?"

"Kau menangis?" tanya Mark saat melihat air mata Sana sudah merembes kemana-mana.

"Mianhe.. Sunbaenim.." Sana terus menangis dengan rasa bersalahnya.

"Hey hey, it's ok baby" kata-kata itu keluar begitu saja dari bibir Mark.

Mark kembali memeluk Sana, mengusap kepalanya agara ia tenang.

"I'm okay"

"Mianhe.."

"Shhtt.. Aku baik-baik saja. Aku minta maaf ya, telah membebankan pikiranmu" ucap Mark.

"Aku yang minta maaf karna telah melukai hatimu sunbae" Sana membalas pelukan Mark.

Senyum terulas dibibir Mark.

"Saranghae, Sana"

-FOREVER YOUNG-

'Kelas Sana'

"Mwo?? Benarkah? Kenapa kau baru memberitahuku sekarang?" Nayeon terkejut mendengar cerita Sana.

"Maaf eonni. Aku takut kau memarahiku lagi" ujar Sana.

"Marah? Memangnya Nayeon eonni marah kenapa?" tanya Jungyeon.

"Dia marah karna aku putus dengan Taehyung" jawab Sana.

"Apa? Karna itu? Kenapa eonni memarahinya?" tanya Momo.

"A..ani.. Bukan itu. Aku marah karna kau terlalu membela Taehyung. Taehyung itu manusia kurang ajar tau, kasar dan tak punya hati" jelas Nayeon.

"Maka dari itu aku putus dengannya eonni. Aku terlalu lelah bertahan dengannya" ucal Sana.

"Baguslah kalau kau putys dengannya" tambah Jungyeon.

"Dari awal aku sudah tak suka kau pacaran dengan Taehyung" selak Momo.

TOK-TOK!

"Permisi.. Apa disini ada Nayeon?" seseorang masuk ke dalam kelas.

"Jaebum? Mau apa?" tanya Nayeon.

"Bisa bicara sebentar?" tanya Jaebum menghampiri Nayeon.

Nayeon mengangguk.

"Pinjam sebentar ya" ucap Jaebum seraya menarik Nayeon.

Keduanya pun pergi.

"Eonni selingkuh?" tanya Momo.

"Mana mungkin selingkuh dengan sepupu sendiri, aneh" ujar Jungyeon.

"Aku jadi rindu Mark" gumam Sana.

"Apa?"

"Tidak. Bukan apa-apa"

DRRRT~

LINE!

Mark sunbae :
Bisa bicara sebentar?
Temui aku ditempat biasa.

Sana mengernyitkan keningnya saat membaca pesan dari Mark.

'Ah rooftop!' batin Sana kemudian pergi.

"Yya eodiga?" tanya Jungyeon.

"Toilet!"

-FOREVER YOUNG-

'Rootop'

Mark tengah duduk di tempat biasa ia duduk.

Sendirian.

Dengan sebuah kertas di genggamannya.

DRAP!

DRAP!

CEKLEK!

"Sunbae.."

"Oh kau sudah datang?" Mark tersenyum menyambut kedatangan Sana.

"Ada apa?" tanya Sana sambil sedikit berlari.

"Hey pelan-pelan saja nanti ja.."

BRUUK!

"Agh!"

Mark berlari menghampiri Sana yang tersandung talis sepatunya sendiri.

Mark berjongkok untuk melihat keadaan Sana.

"Gwenchana?" tanya Mark panik.

Sana menatap Mark sambil nyengir kesakitan.

Mark tersenyum kemudian merogoh kantong celananya.

"Kau terluka Sana" ucap Mark seraya menempelkan plester obat di dengkul kaki Sana.

"Gomawo sunbae" ucap Mark.

"Bangunlah, ada yang ingin aku katakan" ucap Mark kemudian membantu Sana bangkit.

"Ada apa? Serius sekali" tanya Sana penasaran.

Mark terdiam sesaat, kemudian menghela nafasnya panjang.

"Aku akan pergi Sana.."

Sana terdiam, mencoba mencerna kata-kata Mark.

"Pergi? Kemana?"

"Australia.."

DEG!

Sana terdiam.

"Aku akan jadi relawan disana" ujar Mark.

"Benarkah? Kapan? Lalu sekolahmu bagaimana?" tanya Sana.

"Aku akan pergi setelah kelulusan.."

"Berarti itu... dua bulan lagi?"

Mark mengangguk.

"Apa.. Kau akan kembali?"

"Entahlah, jika aku ingin kembali. Aku akan kembali, Sana"

Sana terdiam lagi.
Keheningan pun tercipta.

"Apa.. Kau ingin kembali jika aku memintanya?" tanya Sana serius.

Mark terdiam.
Sebenarnya agak terkejut karna Sana mulai bicara serius.

"Tentu saja aku mau" Mark tersenyum.

Sana tersenyum menatap Mark kemudian memeluk tubuh Mark.

Dan Mark membalas pelukannya.

"Aku akan menunggumu.." ucap Sana sembari memeluk Mark.

"Aku belum pergi Sana"

"Oh iya ya.." Sana tertawa.

Tawa keduanya pun pecah.

"Omong-omong.." Sana melepaskan pelukan Mark.

"Hmm?"

Sana menatap lekat wajah Mark.

"Wae?" tanya Mark.

CHU~

Sana mencium bibir Mark sekilas kemudian tersenyum.

Mark terkejut dibuatnya.

Sana tertawa melihat wajah polos Mark yang begitu lucu.

"Lihat wajahmu, menggemaskan. Bleeee" Sana menjulurkan lidahnya kemudian berlari karna Mark mulai mengejar dirinya.

"Yyah! Awas kau!"

Hari yang paling bahagia untuk Mark.

Karna Sana sudah mulai menerimanya masuk ke dalam hidupnya.

Bahkan Sana ingin menunggu Mark dan memintanya pulang.

'Terimakasih Sana, kau bagai pelangi dihidupku.
Hidupku jadi lebih berwarna karnamu.
Tawa, canda, bahkan sakit kau berikan di hidupku ini.

I love you, my cutie-sexy'

-FOREVER YOUNG-

《TBC》

Hai hai 😊😊

Bagaimana part I nya?

Ketawa-ketawa sendiri ga?
Hahaha author yg bikin aja ketawa mulu liat tingkahnya MarkSan 😁

Btw, jangan lupa vomment yaaw 😀

Happy reading 💞

Continua a leggere

Ti piacerà anche

54.6M 4.2M 58
Selamat membaca cerita SEPTIHAN: Septian Aidan Nugroho & Jihan Halana BAGIAN Ravispa II Spin Off Novel Galaksi | A Story Teen Fiction by PoppiPertiwi...
401K 40.8K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
204K 31.1K 56
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
65.9K 7.8K 34
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...