SOMEBODY

By viphoenix

52.2K 750 156

Perihal takdir sudahlah dipasrahkan. Mereka pasti akan datang diwaktu yang tepat serta dalam kondisi hidup ya... More

Melepasmu
Arrogant Doctor
Menyesal
Maju
Tertangkap
Lugas
Pengagum
Still Counting
Hobby
Iseng

Tinder

3.9K 152 34
By viphoenix

Siang ini, Lisa, seorang mahasiswi cantik akan bertemu dengan sesorang yang ia kenal melalui aplikasi pencari jodoh, yaitu Tinder.

Lisa merupakan mahasiswa jurusan Ekonomi Bisnis yang sangat supel.

Ia termasuk salah satu mahasiswa tercantik, banyak yang mengutarakan perasaan padanya. Baik wanita maupun pria namun tidak ada yang dapat menarik perhatiannya.

Menggunakan Tinder merupakan usul iseng dari temannya yang bernama Rose.

"Jadi gimana lo sama aplikasi itu?" Tanya Rose. "Udah, hari ini gw mau ketemuan" jawab Lisa yang sedang chat dengan pasangannya di Tinder.

"Cewe apa cowo?" Tanya Rose. "Cewe. Tapi yagatau dia ga pasang poto" jawab Lisa menunjukkan hpnya.

"Oh.. Oke.. Kabarin gw aja ya" ucap Rose menepuk pundak Lisa dan berlalu meninggalkannya.

Sesampainya di cafe tempat janjian, Lisa belum masuk karena ia akan mengamati lebih dahulu.

"Itu orangnya?" Gumam Lisa melihat seseorang yang sesuai dengan ciri-ciri yang diberi tahu.

"Waduh.. Gimana ini?" Tanya Lisa bingung karena dia langsung tidak suka dengan wanita tersebut.

Via Line
-maaf ya sebelumnya, aku ga bisa ketemu sama kamu. Aku disuruh nganter Mamah pergi- Lisa
-oh gitu. Sebenernya aku udah di cafe sih. Tapi yaudah kalo ga bisa saat ini, gpp. Aku pulang aja ya- Viva
-oke- Lisa

"Oke. Berhasil. Block" gumam Lisa memblock Line Viva.

"Maafkan aku Viva" gumam Lisa lagi dan matanya menelisik ke dalam cafe.

"Terus gw ngapain dong di sini? Kentang banget udah sampe sini. Masuk ajalah" ucap Lisa dan ia masuk ke dalam cafe tersebut.

"Njiiirrr.. Cantik amat tuh cewe" ucap Lisa melihat seorang wanita yang sedang memainkan hpnya.

"Permisi, boleh saya duduk di sini?" Tanya Lisa.

"Banyak kursi yang kosong" ucap wanita tersebut.

"Di sini ada orang?" Tanya Lisa.

"Orang ga ada, hantu gatau" ucap wanita tersebut.

"Wiiihhh.. Kok serem. Kamu sendirian aja?" Tanya Lisa sudah duduk di depan wanita tersebut.

"Menurut ngana?" Tanya wanita tersebut kesal.

"Iya. Kamu sendirian. Boleh aku temenin?" Tanya Lisa sibuk mencari bahan obrolan.

"Ga perlu" jawab wanita tersebut datar.

"Kamu lagi ngapain?" Tanya Lisa melihat wanita tersebut yang daritadi tidak melihatnya.

"Balap karung" jawab wanita tersebut asal.

"Hahaha kamu ini lucu deh. Kenalin, nama aku Lisa. Kamu?" Tanya Lisa mengulurkan tangannya.

Wanita tersebut melihat Lisa heran namun akhirnya membalas uluran tangannya. "Jennie" ucap wanita tersebut lalu kembali sibuk dengan hpnya.

"Hai, Jen. Jadi, boleh aku temani nih?" Tanya Lisa.

"Kamu udah duduk tanpa aku ijinin, kamu daritadi udah ngomong terus dan sekarang kamu udah tau namaku. Kalopun aku bilang ga boleh, pasti ga ngefek" ucap Jennie menatap Lisa lalu kembali fokus pada hp nya.

"Hehehe ya maaf sih Jen. Aku cuma mau kenalan, temenan sama kamu. Bisa jadi pacar juga bagus" ucap Lisa.

"Kamu mabok?" Tanya Jennie heran.

"Mabok akan pesonamu" gombal Lisa dan mendapat gelengan kepala dari Jennie.

"Kamu mau tambah minum ga? Aku mau pesen nih" ucap Lisa siap berdiri. "Ga" ucap Jennie datar.

Lisa berdiri dan memesan makanan serta minuman.

"Kamu kuliah apa kerja?" Tanya Lisa.

"Kuliah"

"Jurusan?"

"TI"

"Semester?"

"4"

"Wah.. Kita sama. Kalo aku juga kuliah semester 4 tapi jurusan Ekonomi Bisnis" ucap Lisa berbinar.

"Ga nanya"

"Astaga, Jen. Kok kamu jahat sih ngomongnya" ucap Lisa sedih.

"Lebay"

"Rumahmu dimana?"

"Ditinggal"

"Iya juga. Posisinya?"

"Daratan"

"Hadeh.. Sering kesini?"

"Ga juga"

"Maen game apa?"

"Bukan urusanmu"

"Siapa tau kita bisa tanding"

"Gamau"

"Ini novelmu?"

"Iya"

"Aku baca ya"

"Hmm"

Merasa tidak menarik, Lisa menaruh kembali novel Jennie.

Makanan dan minuman datang. Lisa menikmatinya sambil memainkan hpnya.

"Kok diem?" Tanya Jennir menatap Lisa. "Kamunya ga suka aku ngomong" ucap Lisa menatap sayu ke arah Jennie.

"Aku mau pergi. Ada urusan. Minta ID Line kamu" ucap Jennie memberikan hpnya pada Lisa.

Lisa menatap Jennie tidak percaya, akhirnya ia mengetik dan mereka saling berteman.

"Aku pergi dulu" ucap Jennie dan dijawab anggukan oleh Lisa.

Satu minggu berlalu.

"Hoy.. Gimana lo? Gw sibuk banget nih, ga sempet ketemu sama lo" ucap Rose duduk di samping Lisa di kantin kampus.

"Gw gajadi ketemuan. Gw ga suka. Tapi...."

"Tapi apa?"

"Tapi gw dapet kenalan sama cewe cantik. Nih" ucap Nae memperlihatkan poto profile Line Jennie.

"Gileee.. Ini sih cakep, Sa. Kejer lah" ucap Rose. "Pasti. Lo ga liat, gw lagi gencar nih" ucap Lisa dan dijawab anggukan oleh Rose.

Satu bulan berlalu, Jennie mulai membuka diri. Mereka juga sering jalan bersama untuk makan, nonton atau hangout.

"Jen.."

"Hmm.."

"Kamu mah.. Masih dingin aja"

"Ujan"

"Ih.. Bukan. Sikapmu"

"Cantik"

"Bodo amat, Jen"

"Jen.." Panggil Lisa lagi.

"Apa?"

"Makan yuk"

"Belum laper"

"Jen.."

"Yuk" ajak Jennie berjalan menuju tempat makan.

Begitulah keadaan mereka, meski sudah dekat, Jennie tetap bersikap dingin.

Bulan selanjutnya, Lisa mengutarakan perasaannya dan Jennie menerimanya.

"Jen.. Aku mencintaimu. Maukah kamu menjadi kekasihku?" Tanya Lisa. Saat ini mereka sedang berada di pinggir pantai.

"Ya, aku mau" jawab Jennie santai.

"Kok langsung mau?" Tanya Lisa heran.

"Jarang ada yang bertahan dengan sifat dan sikapku" jawab Jennie menatap Lisa.

Lisa tersenyum dan menatap Jennie.
Sejak hari itu, mereka resmi menjadi sepasang kekasih.

Hari-hari mereka lalui dengan bersama-sama. Chat tidak pernah kosong dalam hari-hari keduanya.

Hari ini, setelah menjalin hubungan selama tiga bulan, mereka berencana untuk jalan bersama ke cafe.

Di cafe tempat awal mereka bertemu.
"Jen.. Kamu inget kan gimana awal kita ketemu?" Tanya Lisa.

"Iya. Kamu ngeselin" jawab Jennie terkekeh mengingatnya. "Hih.. Ada juga kamu yang jahara" ucap Lisa dan mendapat pelukan dari Jennie.

"Kok bisa kamu duduk di depanku?" Tanya Jennie yang sudah menyesap minumannya.

Lisa menceritakan apa yang terjadi. Dari aplikasi Tinder, ketemuan, tidak sesuai dan bertemu Jennie.

"Kamu jahat" respon Jennie pertama kali. "Dia mantannya temanku. Wanita superposesif cenderung anarkis. Aku ga suka" ucap Lisa.

Jennie menganggukkan kepalanya.

"Tapi aku bersyukur karena itu aku bisa bertemu kamu" ucap Lisa mengecup pipi Jennie.

"Kamu segitu frustasinya sampe pake Tinder?" Tanya Jennie menatap Lisa heran.

"Hahaha ga gitu sih. Sarannya Rose nih" ucap Lisa lalu mereka tertawa bersama menikmati hari indah mereka.

Continue Reading

You'll Also Like

501K 14.4K 106
"aren't we just terrified?" 9-1-1 and criminal minds crossover 9-1-1 season 2- criminal minds season 4- evan buckley x fem!oc
197K 10.4K 44
╰┈➤ *⋆❝ 𝐲𝐨𝐮 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐤 𝐢'𝐝 𝐩𝐚𝐬𝐬 𝐮𝐩 𝐚 𝐟𝐫𝐞𝐞 𝐭𝐫𝐢𝐩 𝐭𝐨 𝐢𝐭𝐚𝐥𝐲? 𝐢 𝐥𝐢𝐭𝐞𝐫𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐤𝐞𝐞𝐩 𝐦𝐲 𝐩𝐚𝐬𝐬𝐩𝐨𝐫𝐭 𝐢𝐧 𝐦𝐲 �...
900K 55.2K 119
Kira Kokoa was a completely normal girl... At least that's what she wants you to believe. A brilliant mind-reader that's been masquerading as quirkle...
333K 10.9K 56
When he denied his own baby calling her a cheater. "This baby is not mine." But why god planned them to meet again? "I would like you to transfer in...