Changkyun cek kalender yang ada di ponselnya, sudah hari kelima kekasihnya meninggalkan dunia. Changkyun menghela nafas. "berat banget hidup lu" celetuk Hanbin–kembaran Changkyun lalu menyenggol Changkyun biar minggir.
Changkyun berdecak kesal lalu menyusul Hanbin yang sudah jalan duluan. Tiba-tiba ada yang menarik Changkyun lalu membanting badan Changkyun ke dinding.
"masih tenang aja lo hidup, hah!" bentak orang yang membanting badan Changkyun.
"Bang Won kita kan udah minta maaf sama lo dan itu bukan sepenuhnya salah Changkyun bang" bela Hanbin menarik bahu yang dipangg abang itu, dia nggak terima kembarannya di kasarin. Awww...
"ingat, perlahan balas dendam datang" bisik cowok berhoodie hitam membenarkan tasnya lalu pergi.
Hanbin menepuk bahu Changkyun lalu menyuruh lanjut jalan menuju kelas. Changkyun udah biasa di cegat sama katingnya–yang tadi cowok berhoodie dan selalu mendapat ancaman "balas dendam".
Kasihan memang setiap harinya Changkyun harus merasakan hari yang berat. Lagian apa sih kesalahannya?
"mbin, gue tidur bareng lu lagi dong" kata Changkyu memohon setelah ia mengetuk pintu kamar Hanbin yang kamarnya Hanbin di sebrang kamar Changkyun.
Hanbin balik badan lalu berjalan menuju kasurnya, Changkyun menutup pintunya lalu menyusul kembarannya ke kasur. "kenapa lagi? Di ganggu lagi" tanya Hanbin mulai rebahan di atas kasur.
"iya, dia natap gue mulu kenapa sih? Gue merasa terancam gini" Changkyun mulai tiduran di smping Hanbin sambil meluk gulingnya, "btw dia setan atau manusia sih? Gue nggak bisa ngebedain, kalaupun setan hebat banget gue bisa lihat setan kalau manusia beneran gue bakalan lapor ke polisi"
"bacot ah, gue ngantuk banget!" sungut Hanbin.
"bang, gue kepikiran kita satu kamar lagi aja kali ya biar ga diganggu lagi"
"bajingan"