Magician Academy [END]

By fallyndanella04

181K 10.9K 1.2K

Rie Ayanasaka, anak yatim piatu yang tinggal di daerah Nagoya. Hidupnya dilalui penuh penderitaan. Pandangan... More

Prolog
Chap. 1 : Dunia Sihir
Chap. 2 : Magic Battle
Chap. 3 : Magic Battle (2)
Chap. 4 : Fansclub Rie
Chap. 5 : O-Oniichan !?
Chap. 6 : Magic Black Organization
Chap. 7 : Creative Magic Battle
Character Info
Chap. 8 : Magic Black Organization Mulai Beraksi !
Chap. 9 : Queela's Death
Chap. 10 : Meet New Friend
Chap. 11 : Rie etc VS. Ten Beast and Chris's Identity
Character Info (part 2)
Chap. 12 : Chris Meet His Friends in Organization
Chap. 13 : The Mysterious Boy
Character Info (part 3)
Chap. 14 : Satoushi, Are You Fine ?
Chap. 15 : Who Are You ?
Chap. 16 : New Beast Type !?
Chap. 17 : Rie Fight With A New Beast
Chap. 18 : Penyusupan
Chap. 19 : Penyusupan (2)
Penjelasan
Chap. 20 : Family's Secret Carlay and Carley
Chap. 21 : Rie's Love Feeling
Chap. 22 : Akira's Feeling to Rie
Chap. 23 : Killer Rie and Shu's Parents
Chap. 24 : Fight With Skylen and Skylen's Past
Chap. 25 : Traitor from Academy
Chap. 26 : Found Kaname !
Chap. 27 : Meet a Traitor
Chap. 28 : Good Bye
Chap. 29 : The Five of You are Our Last Hope
Chap. 30 : Varl Wrath
Chap. 31 : Kay Another Personality
Chap 33 : Rie's Color Eyes
Chap. 34 : Master Kayo...!
Chap. 35 : Rescue Master Kayo !
Q & A
Chap. 36 : Meet Again
Chap. 37 : Master Magic Black Organization muncul !
Chap. 38 : The Legend Weapon
Bonus Chapter : Legend Weapon
Chap. 39 : Master All Legend Weapon
Chap. 40 : War With Big Strenght
Chap. 41 : War With Big Strenght (2)
End Chapter&Epiloque
Ga Tahu Mau Ngasih Judul Apa
Bonus Chapter : A Mysterious Person From Past
Bonus Chapter : Shu's Child Time
Bonus Chapter : Carlay & Carley Past
Bonus Chapter : A Story of Ren & Rie

Chap. 32 : Kay Vs. Mark

2.5K 162 10
By fallyndanella04

Shu's Pov

Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat sekarang.

Kay, dia berubah. Sangat berubah.

Bukan lagi Kay yang ceroboh, ceria-

Well, dia masih ceria.

Malah makin ceria.

Kay yang kulihat sekarang adalah sosok yang sadis dan tidak segan-segan menyiksa orang lain.

Apa yang terjadi ?

Aku tidak mengerti. Sungguh.

Aku kebetulan melihat Asseyn yang tersenyum miris.

Aku merasa ... kalau ia tahu sesuatu soal kepribadian Kay yang berubah drastis ini.

Aku menepuk pelan pundaknya, membuat ia terperanjat.

Asseyn menoleh padaku, "Senior Shu ? Ada apa ?", tanyanya.

Aku menatap Asseyn lamat-lamat, "...Hei, Asseyn. Kau tahu soal kepribadian Kay yang berubah drastis ini ?", tanyaku pelan.

Glek

Asseyn terlihat meneguk ludahnya, "K-Kenapa Senior Shu bertanya padaku ?", tanya Asseyn balik.

Dilihat dari gelagatnya, aku yakin ia tahu sesuatu.

Mataku masih menatap Asseyn lama, "Kau bertemu dengan Kay lebih dulu dibandingku. Aku yakin kau tahu sesuatu.", jawabku.

Asseyn menghela nafas, dan memasang pose berpikir.

"...kau tahu..?", tanyanya tiba-tiba.

Aku mengeryitkan keningku, mana aku tahu kalau ia tidak beritahu apa-apa.

Aku tidak suka basa-basi seperti ini.

"Tidak. Kau tidak beritahu aku apa-apa, jadi aku tidak tahu.", jawabku agak sinis dan sarkatis.

Asseyn tertawa kering, "...Ha ha ha. Maaf.", ujarnya lalu terdiam lagi.

Huh ... dia mau bicara atau tidak, sih !?

Aku menghela nafas kesal, "Asseyn, to the point, please.", pintaku menahan kesal.

Asseyn mengangguk, "Kau tahu... Kay, ia memiliki kepribadian lain di dalam dirinya sendiri. Kepribadian yang berbanding balik dari kepribadian awalnya.", ujar Asseyn.

Aku melebarkan kedua bola mata iris merahku.

Kepribadian lain ?

Kay memiliki kepribadian ganda ?

"..maksudmu kepribadian ganda ?", tanyaku ragu-ragu.

Asseyn menghela nafas dan mengangguk, "Ya. Kepribadian gandanya bernama Kai. Yang tahu soal kepribadian lain Kay, hanyalah aku. Zun dan ... Queela tidak tahu.", jawab Asseyn.

"Kai, dia ... sadis. Sangat berbanding terbalik dengan Kay. Dia tidak pernah ragu-ragu membunuh orang, namun memiliki sifat melindungi yang kuat.", lanjut Asseyn.

"Selain itu, Kay tidak bisa mengendalikan Kai jika Kai sudah mendesak ke luar. Seperti sekarang.", Asseyn menunduk.

Asseyn menarik nafas, "Aku tidak tahu apa yang terjadi sehingga membuat kepribadian lain Kay--Kai, mendesak ke luar.", ujar Asseyn.

Aku menunduk, memikirkan alasannya lamat-lamat.

"Yang aku tahu, pasti berhubungan dengan gadis anggota Magic White Organization itu, Jena Voidarey.", kata Asseyn tiba-tiba.

Aku terperanjat dan menatapnya terkejut.

Jadi, si kepribadian lain Kay, Kai, mengenal Jena Voidarey ?

Aku kembali menonton pertarungan Kai dan salah satu anggota Magic Black Organization, Mark.

Jika aku boleh menggambarkan pertarungan itu sekarang, maka yang kukatakan adalah...--

"Pertarungan yang sangat sengit..."

--..sengit.

^^^

Author's Pov

Kai menendang kaki Mark, membuat Mark sedikit mundur.

Kai melompat ke atas kepala Mark, dan mengayunkan pedangnya ke arah Mark.

Namun, sesuatu menahan pedangnya.

Mark yang nampak mengantisipasi keberadaan pedang itu lansung menahan pedang itu dengan menjepitnya di antara kedua sepatunya, dan melemparnya.

"Tch.", decih Kai kesal.

Sekarang, Mark yang memulai penyerangannya terhadap Kai.

"Reiji ! Kalau sudah selesai, bantu aku !", seru Mark tiba-tiba.

Reiji-yang masih mengobati Redya-membalas, "Yosh !", balas Reiji. 

Kai kesal di dalam hati, 'Cih, dia malah meminta bantuan.', batin Kai.

Mark berlari ke arah Kai sambil menggenggam erat pedangnya.

Kai yang tersadar juga berlari ke arah Mark.

Jarak kedua orang itu sudah dekat, Kai lansung mencoba melompat dan juga diikuti Mark.

'Gotcha !', batin Kai senang.

Kai lansung menggenggam erat bahu Mark, dan lansung turun lagi ke bawah dan berlari dari celah yang dibuat Mark saat ia melompat.

Detik itu, Mark lansung menyadari bahwa niat Kai yang sebenarnya adalah mengambil pedangnya.

'Cih. Aku tidak menduganya. Kemampuannya saat berakting bagus juga dan banyak pelatihan.', kesal Mark.

Kai terkekeh, "well-well, dari pada kita hanya beradu pedang, bagaimana kalau kita beradu sihir ?", tawar Kai ringan.

Mark menyeringai, "Hm...boleh juga.", ujar Mark.

Asseyn terbelalak kaget, "Kai !? Apa maksudmu !?", serunya.

Reiji juga menatap tidak percaya, "Mark !? Apa yang kau katakan !?", seru Reiji.

Reiji tahu dan sangat tahu.

Dari semua member Magic Black Organization, Mark paling payah dalam menggunakan sihir.

Namun, Mark sangat pandai bermain pedang.

Kepandaiannya bermain pedang menutupi kepayahannya dalam menggunakan sihir.

Dan Kai, dengan hebatnya berhasil menyeimbangi permainan pedang Mark dengan tepat.

Eit, tapi jangan salah sangka !

Level paling payah di dalam organisasi ini sudah setara dengan Zun.

Reiji menggeretakan giginy, 'Sial...aku harus cepat menyembuhkan Redya dan membantu Mark !', batin Reiji kesal.

Mark dan Kai sama-sama melenyapkan pedangnya dalam waktu yang bersamaan.

Kai mengulurkan tangannya, "Curse Tree !", seru Kai.

Serangan yang sama saat Kai meluncurkannya ke Redya kembali muncul, mengelilingi Mark.

Sama seperti saat kejadian Redya, beberapa dedaunan muncul berusaha menutupi penglihatan Mark.

Mark mendengus, "Huh. Fire to Plant.", ujar Mark.

Seketika, daun-daunan itu terbakar menjadi debu.

Kai menyeringai, "Bagus. Sepertinya bermain denganmu akan lebih menyenangkan, si merah pendek.", ejek Kai.

Zun mengusap keningnya, "Anak itu...dia mencari masalah saja. Merepotkan.", ujar Zun.

Sama seperti tadi, sulur itu muncul lagi, sama seperti saat sulur-sulur itu muncul dan berusaha munusuk salah satu kaki Redya.

Mark lansung melompat ke belakang, namun yang mengejutkan adalah sihir yang ia ke luarkan.

Mark mengangkat tangannya, "Fire Hand", ujarnya.

Sedetik setelah itu, seluruh bagian tangan kanannya diselimuti api yang berkobar.

Dengan cepat, Mark lansung mengayunkan lengannya ke sulur itu dan...--

BWOSHH

--...Seluruh sulur itu lansunh terbakar dan lenyap seketika.

Semua teman Kai dan Kai sendiri menunjukkan ekspresi yang berbeda-beda.

Mary menatap ngeri.

Shu dan Rie menatap tekejut.

Varl menatap datar, walau ada sedikit keterkejutan di bola matanya.

Kai menatap dengan sedikit membuka mulutnya.

Dan Asseyn menatap tidak percaya.

Sejauh yang ia -Asseyn- ketahui, Curse Tree adalah salah satu sihir terkuat dari Kai.

...dan Mark melenyapkannya begitu saja ? Dengan api ?

'Apa-apaan kekuatannya itu...apa ia menggunakan sesuatu ? Aku yakin dia mempunyai kemampuan khusus. Tidak ada yang melenyapkan sihir Curse Tree.', batin Asseyn.

Mark menyeringai, "Kalian kaget, kan ? Aku tahu. Aku yakin kalian sudah melewatkan pertarungan kalian dengan Skylen, right ?", tanyanya.

Rie dan Shu sedikit menegang.

Aura gelap mengelilingi Mark, "Dan aku tahu, kalau Eddy berkhianat.", lanjutnya sambil menatap dingin.

Aura gelap itu lansung menghilang, digantikan senyuman sinis Mark.

"Kekuatan khususku, Cancel Magic, atau membatalkan sihir. Aktif hanya jika aku menggunakan Fire Hand, dan hanya batal jika terkena tangan kananku ini."

Mark berujar sambil mengangkat tangan kanannya yang diselimuti api.

Mark menyeringai tiba-tiba, "Oh, ya, perhatikan sekelilingmu jika sedang bertarung dengan orang licik !", seru Mark.

Seruan Mark membuat semuanya terkejut.

Kai menengok sekelilingnya, dan melihat Reiji yang sudah mengayunkan pedangnya ke arah Kai.

Pedang itu hampir saja mengenai Kai, jika saja..--

TRANGG !!

--...pedang es Rie tidak menghalanginya. 

Kai menatap terkejut, "Rie...?", lirihnya.

Rie membelakangi Kai, "Hei, Kay--ah tidak. Aku tidak tahu kau siapa. Aku tidak tahu siapa yang saat ini mendiami tubuh Kay.", ujar Rie.

Rie tersenyum kecil, "Kau--Mark kuserahkan padamu. Aku akan melawan dia yang ada di depanku.", ujar Rie.

Kai tersenyum kecil, "He..boleh juga. Kuserahkan ia padamu, Rie.", ujar Kai.

"Dan namaku, Kai.", lanjut Kai.

Rie tersenyum tipis, "Kai, ya. Salam kenal.", ujar Rie sebelum menatap dingin Reiji.

Reiji mundur sedikit, "Hh...benar-benar gadis yang merepotkan.", ujar Reiji.

Rie tersenyum manis, "Untuk saat ini, kata 'merepotkan' adalah pujian tertinggi untukku.", ujarnya riang.

Rie bersiaga sambil menggenggam pedangnya.

Rie sedikit membuka mulutnya dan berbicara entah-apa-itu.

5 detik setelah itu, tubuh Rie lansung lenyap, membuat semua orang terkejut.

Kalian tahu apa yang terjadi ?

Teng tong.

Rie menggunakan sihir tambahan di dunia sihir, Invisible.

Reiji awalnya sedikit terkejut, namun setelah itu ia tersenyum sinis dan menutup matanya.

Reiji nampak berkonsentrasi untuk melihat sesuatu.

Dan benar saja, setelah Reiji membuka matanya, ia lansung mengayunkan pedangnya ke arah belakang.

Setelah itu, cairan warna merah entah kenapa muncul secara mendadak.

Setelah itu, sebuah bayangan muncul di depannya.

Dan terlihatlah Rie yang menggenggam sedikit pipinya yang mengeluarkan darah.

Reiji menyeringai, "Percuma saja kau menggunakan Invisible atau pun Teleport.", ujar Reiji.

Reiji mendekati Rie, "Karena Demon Eye milikku bisa melihat semuanya, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.", ujar Reiji.

Rie berdecih kesal, "Tch. Kau ini menyebalkan juga, ya.", ujar Rie sambil menyeringai.

Reiji terkekeh riang, "Ha ha ha, baru tahu ?", balas Reiji.

Rie tersenyum, "Kalau begitu..., serang secara terang-terangan saja !", seru Rie.

Reiji menyeringai, "Keputusan yang bagus, Rie Ayanasaka !", balas Reiji.

Rie dan Reiji saling berlari.

Rie mengayunkan pedang esnya ke arah Reiji dengan sedikit dari atas.

Reiji menangkis pedang Rie dan menendang kaki Rie.

Rie menyadari itu dan lansung bersalto melewati Reiji sambil mengayunkan pedangnya.

Namun, taktik itu diketahui oleh Reiji, dengan cepat, Reiji menunduk dan menendang jatuh pedang es milik Rie.

"Tch", decih Rie kesal.

Reiji tidak menyia-nyiakan kesempatan dan lansung menyerang Rie dengan pedangnya.

'Uh...kenapa di saat-saat begini aku malah lupa mantra teleport, BakaRie !', batin Rie berkecamuk.

Rie mengeluarkan sihirnya yang lain, "Yami no Aku", dan busur berlapis api kegelapan muncul di tangannya.

Melihat itu, Reiji terbelalak, 'Api kegelapan ? Bukankah elemennya air ? Tapi kenapa...', batin Reiji.

Diam-diam Reiji menyeringai, "Begitu...dia master kedua dari Magic White Organization, ya...", ujar Reiji.

Reiji menatap Rie seakan-akan Rie adalah mangsa yang harus ditangkap, "Kalau begitu..., aku harus menangkapmu hidup-hidup dan menyerahkanmu pada master Ridyo..!", seru Reiji.

Mendengar itu, Shu terkesiap. Sangat terkejut.

Bukan hanya Shu, tapi semuanya. Tak terkecuali Kai yang baru bertemu.

Shu geram, ia mengepalkan kedua telapak tangannya.

'Sial..! Aku tidak akan menyerahkan adikku pada mereka !'

To Be Continued...

^^^

Halo para reader-tachi !
Huaa, untung masih bisa update hari ini.
Nah, minna-san, author ga ingkar janji kalau bakal update hari ini, kan ?  *walau dari awal emang ga janji sih*.
Kurang panjang ya ? Hehe sorry, minna-chan. Nah, minna, kayaknya jadwal update cerita ini bakal sedikit melebar. Jadi random mungkin. Ya sudahlah, nantikan saja.
Terima kasih sudah membaca chapter ini~!
Sampai jumpa di chapter berikutnya, ya, para reader-san~!
Jaa nee~!
Dimohon vote dan comment kalian~!

Continue Reading

You'll Also Like

27.4K 3.2K 106
Apabila Melissa membuka matanya, dia terus berfikir, 'Eh, tadi bukan aku kena langgar dengan kereta ke?' Tidak lama kemudian baru dia tersedar, dia b...
521 85 54
Berkisah tentang seorang pembaca novel yang mati dan masuk ke dalam cerita novel yang dia baca sebagai Leon Moriet,seorang penjahat dalam cerita tapi...
63.5K 232 13
HANYA SEKADAR HIBURAN SEMATA-MATA
4.6K 1.4K 71
Gila?Psycho?Semua gelaran itu sudah sebati dengan dirinya. Yeah she's charming,but don't trust with her sweetness.Setiap sentuhannya,bagaikan magis y...