BUKAN SITI NURBAYA

By RiniAudiniGlader

3.1K 47 1

More

#1
#2
#3
#4
#5
#6
#7
#8
#9
#10
#12
#13
#14
#15

#11

143 1 0
By RiniAudiniGlader

#BUKAN SITI NURBAYA# Part 11

'tika' panggil Wira/Alex.

Rindu dengan panggilan tersebut.

'lo beda banget hari ini.' ungkapnya.

Pertemuannya dengan Wira membuatnya semakin benci pada pernikahan ini.

'sayang waktu tidak dapat terulang' kata Sartika pilu.

'apa yang harus diulang. ini mungkin jalan terbaik' ucapnya tegar.

Tangannya menyentuh pipi Sartika.

'tetap lah menjadi adik gue.' kata Wira belum melepaskan tangannya dari pipi Sartika.

Sartika menggeleng.

Tiba2 saja butiran bening itu jatuh dari pipinya.

'bukankah lo yang bilang, cinta itu tidak harus memiliki. jaga cinta itu jika lo mampu' kata Wira.

DEG.

Darimana Wira bisa tau tentang kata2 itu.

'gue tau gue melanggar ikatan kita. gue terlanjur cinta sama lo. tapi gue sulit untuk membuat semuanya menjadi cinta. gue mengatasnamakan

kakak/adik agar lo bisa menerima kedekatan kita. gue gak mau lo tau gue suka sama lo. hanya itu tujuan gue.' kata Wira tegar.

'jadi lo cinta sama gue waktu itu ??' tanya Sartika memastikan.

Kali ini Wira tersenyum.

'gue emang pengecut. untuk bilang saja, gue gak bisa. ' kata Wira.

Sartika menyangkalnya.

Kini hatinya lega, ternyata selama ini cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.

Tiba2 seseorang masuk. dan pastinya canggung melihat Sartika dan Wira. Wira menyingkirkan tangannya dari Sartika.

'Alex lo disini ??' kata Satria segera bergabung.

Cepat2 Sartika menyeka sisa airmatanya.

Antara Sartika dan Wira tidak ada yang membuka suara. Suasaana begitu mencekam.

'Sat, gue mau bilang, dia wanita yang sering gue ceritain sama lo.' kata Wira memberanikan diri. Matanya mengarah pada Sartika.

Alisnya sedikit terangkat.

'Oh My God!! itu gak mungkin ..' kata Satria masih bingung.

'dia Tika, adik kelas gue pas di SMP. ' kata Wira lagi.

'gue masih gak percaya. pantes si bocah ini nyari2in elo dari kemarin' tutur Satria.

'sorry gue gak kasih tau elo dari awal. awalnya gue juga gak yakin.' jelas Wira?Alex.

'Alex, Alex, semoga lo gak salah jatuh cinta. dan sorry gue uda ambil dia dari lo' kata Satria menyesal.

'inilah takdir. tidak ada yang tau. yauda kalian silahkan ke pelaminan. gue mau gabung ma teman2 di luar' Cepat2 Wira menghilang dari ruangan rias itu.

Kali ini Sartika yang tertunduk.

'seharusnya lo bilang, lo punya seserang yang lo cintai. gue yakin keadaannya gak akan seperti ini. bokap lo itu takut lo gak punya calon suami. ' kata Satria.

'jadi skrg kita harus gimana ?? ' kata Sartika menuntut.

'kita bicarakan ini nanti. skrg kita harus ke pelaminan. ' kata Satria.

Inilah percakapan mereka untuk pertama kalinya semenjak ijab kabul tadi pagi.

Sekarang Sartika sudah terikat. Ia sah menjadi istri Satria. Sebuah cincin melingkari keduanya.

Sartika pun mengangguk.

Pukul 00.15.

Sartika masih canggung di kamar ini. Tidak mungkin ia bisa istirahat dengan tenang bila bukan di kamarnya sendiri. Sedih rasanya harus berpisah dari Papanya.

Kamar ini memang sangat sejuk dan cukup besar. Banyak gambar2 motorGP di kanan-kiri dinding.

dan pasti foto seorang wanita dalam figura ada di meja kecil dekat tempat tidur.

'dia pasti wanita yang membuat Satria galau waktu di club malam' kira Sartika.

Dengan cepat, ia mencopot rambut palsunya dan riasan di wajahnya.

Sebelum masuk ke kamar ini, Satria berpisah dengan Sartika. Katanya ia akan melepon seseorang. Toh, itu juga bukan urusan Sartika.

Dalam sekejap, Sartika sudah menjadi dirinya sendiri. Bukanlah seorang pengantin paksaan lagi. Sekarang ia mengenakan baju tidur/piyama.

Ia pun segera naik ke ranajng dan berselimut.

'tidur mungkin akan membuat gue lupa kalo gue uda menikah dengan satria' ujarnya cepat.

Sartika memejamkan matanya berulang kali. namun tetap tidak bisa tidur. Malah rasanya tidak ada rasa kantuk. Padahal ini sudah mendekati jam 1 pagi.

Saat pernikahan tadi, Sartika memang tidak mengundang teman2 SMA-nya. Ia hanya mengundang k-4 sahabatnya. dan selain itu adalah teman2 Satria.

'gue mau balik' rengek Sartika kali ini terduduk di kasur.

'yauda balik aja ' kata seseorang.

Satria kali ini terkaget.

'NGAPAIN LO TIDUR DI RANJANG GUE!!' kata satria marah.

Sartika sedikit ngeri.

'yeeee, gue capek banget. malam ini aja gue tidur disini' kata Sartika keukeh.

'ya tapikan ....' ia sudah ingin mencerca namun tidak dapat terungkap.

'ntar ranjang gue bau wanita. gue gak suka' ujarnya tidak suka.

'bodo' amet. lo cari kamar yang lain aja' kata Sartika kali ini berbaring dan berselimut.

Sepertinya Satria tidak terima. Ia mendekat pada Sartika. Ia menarik selimut itu. Namun tenyata Sartika juga menahannya. Ia menyembunyikan kepalanya dalam selimut.

'pindahhh .. gue mau tidur disiniii!!!!' bentaknya masih menarik keras selimut itu.

'gue kan tamu. berarti lo yg ngalah' kata Sartika dengan kepalanya yg nongol cepat.

'tapi ini rumah gue. dan yg lo tidurin itu ranjang gue. ini juga selimut gue.' tuturnya sangar.

Tiba2 saja Satria jatuh ke hadapan Sartika.

Satria tidak tau harus berkata apalagi. Karena nafasnya memburu bersama hembusan nafas Sartika. Malah hidung mereka sudah beradu lebih dulu.

Klik. Pintu kamarnya terbuka.

'kalian ini kok ribut mal........' kata2 mama satria menggantung. Keduanya menoleh ke pintu.

'sorry mama gak tau' Pintu pun segera ditutup.

Keduanya masih tidak menyadari apa yang terjadi.

'jangan kurang ajar.!!' Sartika kali ini sadar dan segera mendorong Satria jauh.

'nyokap pasti mikir aneh2' kira Stria.

'itu karena lo yg gak mau ngalah.' ledek sartika.

'yauda. hari ini kita tidur satu ranjang. tapi dipisah sama guling. puas lo' kata Sartika sebagai jalan keluar.

Sepertinya Satria setuju.

Satria pun menempati sisi ranjang berlawanan dari Sartika.

Keduanya memiringkan badan ke arah yang berlainan.

'cewek lo kok gak datang tadi' tanya sartika di tengah keheningan.

'itu bukan urusan lo' jawab Satria.

Sartika mendengus kesal.

'gue gak percaya Alex pernah jatuh cinta sama cewek kayak lo' ucap Satria.

'itu juga bukan urusan lo' balas Sartika. Kali ini ia puas bisa membalasnya.

'.

.

.

.

Tidak ada yang bersuara lagi. Mereka bercengkerama dengan pikiran masing2.

Keesokan hari ini.

Hari ini Satria ada kuliah pagi. Namun bukan itu tujuan utamanya. Ia berharap akan bertemu dengan Gissel.

'Gissel' ucap Satria saat menahan Gissel sehabis jam kuliah berakhir.

'gue harus pulang Sat' tolak Gissel.

'gue mau ngomong' kali ini ia menghadap Satria. Matanya dengan liar melihat sebuah cincin di jari Satria. Hatinya tertusuk dalam.

'gue emang kecewa dengan sikap lo waktu itu. tapi kali ini beri gue kesempatan untuk jadi teman atau apa saja.' ucap satria.

Tampangnya sangat berharap.

'plisss, kita masih bisa berteman kan..' kata Satria.

Gissel masih menimbang-nimba

ng.

'baiklah.' jawab Gissel. Ia merasa iba pada Satria.

Gissel segera pergi dari Satria. Namun satria mengerti. Saat ini ia cukup berbahagia karena Gissel akan tetap bersamanya.

Bersambung --)

Continue Reading

You'll Also Like

289K 23.9K 79
Cinta hanya untuk manusia lemah, dan aku tidak butuh cinta ~ Ellian Cinta itu sebuah perasaan yang ikhlas dari hati, kita tidak bisa menyangkalnya a...
4.7M 259K 52
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
214K 8.6K 36
⚠️ WARNING!!! : YOUNGADULT, 18+ ‼️ hars word, smut . Tak ingin terlihat gamon setelah mantan kekasihnya berselingkuh hingga akhirnya berpacaran denga...
114K 13K 38
kisah karangan yang bercerita tentang anggota mafia bak keluarga cemara, dipimpin oleh ketuanya yang biasa disebut dengan sebutan papi dan wakil yang...