True love - End

By Rrahmawan

8.7K 957 68

Halloo.. Aku? Namaku Park Sooyoung, tapi teman-temanku biasa memanggilku Joy. Aku adalah seorang anak yatim... More

Cast:
Perjalanan Lorong Waktu
Perjumpaan
Kencan
Undangan dari Istana
Kabar Mengejutkan
Pernikahan
Kembali
Everlasting Love
Haloo

Fakta yang Terkuak

773 103 7
By Rrahmawan

Joy sudah berhanbok rapi. Para pelayan membantunya untuk berdandan. Dia tampak cantik dengan stelan hanbok berwarna terang dan cerah. Dimasa ini hanya bangsawan yang berhak mengenakan baju terang sehingga status keluarga akan semakin nampak terlihat dari baju yang dikenakannya.

Joy benar-benar tampak menawan dengan hanbok itu. Dikepalanya tersemat baessi daenggi mawar berwarna kuning terang, dwikkoji kupu-kupu serta Daenggi berwarna peach yang terikat sempurna diujung kepang rambutnya yang panjang.

Joy tidak pernah menyangka bahwa menjadi bangsawan dimasa joseon sangatlah menyenangkan. Segala macam keinginan dan kebutuhan gadis itu akan dengan mudah dipenuhi. Dia hanya perlu duduk dan menunggu dikamarnya, maka para pelayan akan senantiasa siaga untuk memenuhinya. Bahkan untuk urusan sepele seperti berpakaian, mandi atau sekedar mencuci muka dan kaki para pelayan akan senantiasa membantunya.

***

setelah beberapa hari merenung dan suasana hatinya mnjadi lebih baik akhirnya Joy memilih untuk bertahan dan beradaptasi dengan lingkungan ini, dia sudah memutuskan untuk berpura-pura menjadi Kang Yeon Seo, putri Kang Min Suk yang merupakan seorang menteri penting di Joseon.

***

Pagi itu Joy berencana kan berjalan-jalan ke kota. kesempatan untuk melihat-lihat Kota Seoul dimasa lalu yang dulu dikenal sebagai Hanyang tentu tidak ingin Joy lewatkan. Joy melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya. Dia mengenakan durumagi untuk menutupi wajahnya. Sebagaimana yang biasa wanita bangsawan dimasa itu kenakan saat keluar dari rumahnya untuk melindungi kecantikannya dari tatapan orang jahat.

"Anda mau kemana nona?" beberapa pelayan mengagetkannya. Joy nyaris terjerembab karena mereka datang tiba-tiba.

"Saya ingin pergi keluar untuk mencari udara segar. Saya bosan dikamar sepanjang hari." Ujar Joy dengan bahasa formal.

Mendengar pemuturan Joy yang mengunakan bahasa formal membuat beberapa pelayan itu terkikik, "Maafkan kami nona, Anda tidak perlu berbicara dengan bahasa formal kepada kami."

"Oh.. Apakah barusan aku mengunakan bahasa formal?" tanya Joy polos.

Mereka mengangguk. "Tadi Nyonya Kang berpesan untuk tidak mengizinkan anda meninggalkan kediaman anda dulu."

Padahal aku benar-benar penasaran bagaimana wujud Kota Seoul di masa lalu secara langsung. Pasti sangat menyenangkan.

Joy menghela nafas pasrah.

"Baiklah, aku akan mengunjungi ibu saja. Tolong sediakan teh dan makanan ringan."

"Baik Nona." jawab para pelayan.

beberapa pelayan meninggalkan Joy hanya menyisakan seorang pelayan yang terlihat sebaya dengannya.

"Kenapa kau masih disini?" tanya Joy

"Apakah anda sudah tidak menghendaki saya lagi?" tanyanya dengan wajahnya tampak kecewa. Joy terkejut melihat respon gadis itu.

"T-tidak, kau bisa tinggal disini"

Joy tersenyum kikuk.

"Maafkan saya baru menemui nona sekarang, setelah mengetahui nona kembali saya benar-benar merasa lega. setiap hari saya tinggal dikuil mendoakan keselamatan Anda. Kenapa Anda tidak mengajak saya untuk lari bersama Anda"

Mata gadis pelayan itu nampak memerah menahan tangis.

Joy menatap intens gadis yang terlihat sebaya dengannya itu. Mungkin pelayan ini merupakan pelayan kesayangan Kang Yeon Seo. Joy menepuk pelan bahu pelayan muda itu menenangkannya.

"Sebenarnya apa yang telah terjadi nona. Apakah benar Anda diculik seperti yang selama ini saya dengar? Ataukah seperti yang tuan muda Kang Yeon Ha katakan bahwa anda melarikan diri dari rumah karena tidak menyetujui pernikahan yang telah diatur dengan Putra Mahkota?"

Joy terhenyak tak percaya.

"Aapa katamu? menikah? Dengan Putra Mahkota?"

Gadis itu mengangguk, tanda mengiyakan.

"Apa maksudmu? Bisakah kau memberitahuku apa saja yang telah kau ketahui. Oh iya sebelumnya bisakah kau katakan siapa namamu?"

Gadis itu terkejut karena Joy menanyakan siapa namanya.

"Woah.. Anda benar-benar kehilangan ingatan? Nama saya A Ri."

A Ri dan Yeon Seo baru saja pulang dari kuil. tetapi di depan rumahnya sudah banyak orang berkumpul membawa barang-barang yang berharga. mereka berdua tampak keheranan. ada peristiwa penting apakah yang terjadi sehingga membuat kediamannya ramai dikunjungi orang.

setelah bersusah payah akhirnya mereka berdua berhasil masuk kedalam kegerbang kediamannya. didalam halaman rumah teryata sudah ada beberapa pelayan menerima bingkisan-bingkisan tersebut.

"A Ri coba kau cari tahu apa yang tengah terjadi. Aku akan menunggumu di kamar" pinta Yeon Seo pada A Ri. Diapun menuju paviliunnya.

A Ri langsung mendekati salah seorang pelayan laki-laki yang sedang menata bingkisan-bingkisan tersebut.

"Paman, apa yang terjadi? kenapa banyak sekali tamu yang membawa oleh-oleh kemari? apakah ada sesuatu yang terjadi?" tanya A Ri sambil membantu pelayan laki-laki itu menata bingkisan-bingkisan tersebut.

"A Ri kau belum mendengar beritanya ya?"

"Berita apa paman?"

"Bukankah kau pelayan Nona Yeon Seo? Bagaimana bisa kau tidak mengetahui hal ini, Nona Yeon Seo akan menjadi putri mahkota."

A Ri membulatkan matanya. Terkejut. Nonanya akan menjadi Putri Mahkota.

"A-apa maksudmu paman?"

"Sebentar lagi akan diadakan pemilihan putri mahkota, Beberapa waktu yang lalu ada utusan istana datang. utusan itu meminta Tuan Kang untuk menemui Ibu Suri. Kemarin Tuan Kang pergi ke istana memenuhi undangan ibu suri. sepertinya kesepakatan sudah berhasil dibuat."

"Menyedihkan, bahkan Nona Yeon Seo tidak mengetahui hal ini." gumam A Ri.

A Ri langsung berlari untuk menemui Yeon Seo. Teryata Yeon Seo sedang tidak ada dikamarnya. A Ri memutuskan untuk menunggu Yeon Seo diluar kamar. beberapa menit kemudian Yeon Seo datang dengan muka yang murung.

"Saya rasa Nona sudah mengetahui apa yang terjadi."

Yeon Seo mengangguk lemah. "Aku baru saja dipanggil Ibu dan Ayah. Tidakkah ini terlalu menyakitkan A Ri? Bahkan mereka tidak bertanya apakah aku bersedia menerima keputusan ini atau tidak. Orangtuaku seenak hati memutuskan perjodohan ini tanpa bertanya kepadaku terlebih dulu."

A Ri mengangguk pelan.

"Bukankah menikah adalah sesuatu yang Nona impikan?"

"Ya. Tapi bukan dengan putra mahkota."

"Apakah Nona punya seseorang yang dicintai?"

Yeon Seo diam tidak menanggapi A Ri.

"A Ri kurasa sudah cukup kau bisa meninggalkanku sekarang."


"Jadi oraboni berfikir aku melarikan diri dari rumah karena aku tidak menyetujui perjodohan dengan Putra Mahkota?"

"Saya rasa demikian.."

"Apakah aku menentang perjodohan itu dengan keras A Ri?"

"Iya. Nona sampai enggan makan beberapa hari. Jadi apakah benar Nona berusaha melarikan diri dari rumah?"

Joy mengangkat bahu.

"Ah Maaf, Nona kehilangan ingatan.."

"A Ri, bagaimana semua orang bisa berfikir jika aku diculik?"

A Ri mengingat kembali peristiwa itu.

Malam itu sudah sangat larut, keadaan benar-benar sepi. Tiba-tiba terdengar teriakan melengking Nyonya Kang. Ada segerombolan perampok masuk rumah. mereka berbaju hitam dan berpedang panjang. Perampok mengobrak abrik kediaman Keluarga Kang beberapa perhiasan dan barang berharga hilang. saat bersamaan Kang Yeon Seo turut menghilang.

***

Malamnya Joy tidak bisa tidur dengan lelap seperti kemarin.

Aku benar-benar penasaran dengan sosok Kang Yeon Seo. bukankah menyenangkan menjadi putri mahkota, kenapa dia menolaknya? apa Yeon Seo menolak karena wajah putra mahkota buruk rupa? Dimana Yeon Seo yang asli sekarang? Jangan-jangan dia sudah meninggal. Atau jangan-jangan jiwanya tertukar dengan jiwaku? Sebenarnya tubuh ini tubuh siapa tubuh Yeon Seo atau Tubuhku? Arrgghh.. semua ini membuatku pusing.

Joy mengubah posisi tidurnya. Dipandanginya hasil sulaman tangan Yeon Seo yang terbingkai disamping tempat Joy berbaring sekarang. Disentuhnya sulaman yang terlihat sangat indah dan rapi itu.

Tersepas dari semua itu, bukahkan menyenangkan menjadi putri mahkota? Mengapa Yeon Seo menolaknya. Apakah Putra Mahkota punya perangai buruk? Sebenarnya ini Joseon tahun berapa? Siapa raja yang tengah bertahta? Setidaknya aku jadi tahu siapa putra mahkotanya dan bagaimana perangainya.

"Nona Yeon Seo! Apakah anda sudah tidur? Nyonya Kang ingin menemui anda." teriak seorang pelayan.

Nyonya Kang, Kenapa dia datang selarut ini?

Joy langsung membuka pintu kamarnya.

Nyonya Kang masuk kekamar Joy dan duduk disamping tempat tidur Joy.

"Putriku, aku pasti sudah mengejutkanmu karena menemuimu selarut ini." nyonya kang membuka percakapan.

"Saya belum berniat untuk tidur Ibu."

Nyonya Kang tersenyum.

"Bagaimana keadaanmu? apakah sudah lebih baik?"

"Iya. Berkat doa dan kasih sayang Ibu kini saya lebih baik. maaf kemarin saya sudah meracau seperti orang gila."

"Syukurlah kau sudah sadar. Yeon Seo-ya apakah kau suda bisa mengingat semua?"

Joy menggeleng.

"Tak apa. Kau sudah aman sekarang. Maafkan kebodohan Ibumu nak, Harusnya ibu tidak terlalu percaya pada orang kepercayaan ibu yang sudah berjanji dan bersedia untuk mengantarkanmu ketempat pamanmu di Qing."

"Maksud ibu, semua ini adalah rencana ibu?" Joy terkejut.

Ada konspirasi apa ini?

"Yeon Seo-ya, mungkin kamu belum mampu mengingat semua, tapi ibu yakin bahwa ibu melakukan ini adalah hal yang terbaik."

Nyonya Kang memeluk Joy. "Beristirahatlah sayang."

"Ibu.. Kenapa ibu tidak ingin aku menjadi putri mahkota? Putri mahkota kelak akan menjadi permasuri. Menjadi perempuan tertinggi di Joseon. Seharusnya ibu senang dengan kedudukan itu, menjadi ibu dari permasuri." Joy memberanikan diri untuk bertanya.

Nyonya kang sedikit terkejut dengan pertanyaan Joy. Bukankah putrinya sendiri yang pada awalnya memang menentang keras perjodohan ini. Tetapi kemudian nyonya kang memakluminya karena menganggap putrinya sedang hilang ingatan.

Nyonya kang melepaskan pelukannya dan memegang kedua pundak Joy dengan erat.

"Ibu suri sudah tidak menghendaki menantu dari keluarga ini. Ibu benar-benar tidak mengerti bagaimana politik berputar. Dia tidak akan pernah memilihmu menjadi putri mahkota. Ibu tidak akan membiarkanmu menjadi selir yang dilupakan. Diasingkan, Hanya memakai baju putih sepanjang hidup dan hidup sederhana tanpa seorang pendamping di sisimu. Ibu lebih rela membiarkanmu tinggal di Qing meskipun ibu tidak bisa melihatmu setiap waktu. Ibu akan carikan cara supaya kau bisa melarikan diri lagi. Untuk sementara tetaplah seperti ini dan berpura-puralah sakit ibu akan mencari cara untuk membebaskanmu."

Aku benar-benar tersentak mendengar fakta tersebut, ya... aku baru ingat sebagimana yang sering diceritakan nenekku sewaktu aku kecil bahwa calon putri mahkota yang tidak terpilih tetap menjadi wanita putra mahkota tapi tidak dapat mendekati istana dan hidup dengan memprihatinkan.

To BE COntinue

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 81.7K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
249K 36.9K 68
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
113K 18.4K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
198K 9.8K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...