[1] Bulan Dan Langit [END]

By patraniahestia

385K 17.7K 913

Buku pertama : Garuda Love Story Series #73 Dalam Teen Fiction 23/01/2017 #41 Dalam Teen Fiction 27/01/2017 B... More

Prolog
I [EDITED]
II [EDITED]
III [EDITED]
IV [EDITED]
V [EDITED]
VI [EDITED]
VII [EDITED]
VIII [EDITED]
IX [EDITED]
X [EDITED]
XI [EDITED]
XII [EDITED]
XIII [EDITED]
XIV [EDITED]
XV
XVI
XVIII
XIX
XX
XXI
XXII
XXIII
XXIV
XXV
XXVI
XXVII
XXVIII
XXIX
XXX
XXXI (END)
Epilog
Extra Part 1

XVII

8.9K 447 28
By patraniahestia

🌸 Happy Reading 🌸

●●●

R City ft Adam Levine - Locked Away

"Heei,kamu jangan nangis ih,maafin aku aku yaa udah bentak kamu,aku gak mau kamu kenapa napa"Ujar Radit menghapus air mata di pipi Erlen

"Iya gapapa kok,aku ngerti kamu khawatir sama aku"Jawab Erlen tersenyum

"Yaudah kamu tidur yaa,aku disini kok jagain kamu"Ujar Radit mengelus kepala dan rambut Erlen

✖✖✖

@Rumah Sakit . . .
Pukul 05.00 WIB

Hari baru pun tiba,tepat bukul lima Radit terbangun dari tidurnya,karna menuturutnya hari sudah mulai pagi,dia melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Setelah itu dia melaksanakan sholat shubuh.

Saat Radit sedang melaksanakan sholat shubuh,Erlen terbangun dari tidurnya,matanya terfokus kearah Radit yang sedang melaksanakan sholat shubuh,bibirnya tertarik keatas membentuk sebuh senyuman tipis.

Gue gak nyangka dia masih inget sholat Batin Erlen tersenyum

Entah Erlen sedang melamun atau apa,saat Radit selesai sholat dan salam kearah kanan lalu kiri,dia melihat Erlen yang sedang memperhatikannya entah sadar atau tidak.

Radit bangkit dari duduknya lalu menghampiri tempat tidur Erlen.

"Kenapa kamu ngeliatin aku aja?"Tanya Radit menggoda Erlen

"Ih siapa yang liat kamu,kalau jadi orang jangan dibiasain kepedean"Jawab Erlen

"Eh emang bener kok,kamu kali yaa yang ngelamun jadi gak ngeliat pas aku ngeliat kamu"Ujar Radit menampakan senyumnya apalagi dia mempunyai lesung pipi yang mungkin kata cewek cewek sih 'manis'

"Gak tau deh ah"Jawab Erlen memaikan ponselnya,Radit hanya menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah Erlen

✖✖✖

Waktu sudah menunjukan pukul 06.30 WIB,tapi Radit masih tetap betah mengenggam tangan Erlen yang sedang diinfus dan yang tangan yang kanan, ya Erlen sedang memainkan ponselnya.

"Radit kamu gak sekolah?"Tanya Erlen menyimpan ponselnya

"Males ah"Jawab Radit santai sambil menatap Erlen dan tentunya dengan  senyuman manisnya itu

"Sekolah aja mendingan"Ujar Erlen dengan muka polosnya,ingin sekali Radit mencium pipi Erlen tapi tentu dia tahan

"Enggak ah,mendingan nungguin kamu disini"Jawab Radit

"Sekolah aja sana,lagian kan nanti siang kamu kesini lagi"Ujar Erlen membujuk Radit

"Yaudah deh aku mandi dulu yaaa"Jawab Radit malas

"Eh tunggu emang kamu ada seragamnya?"Tanya Erlen menghentikan langkah Radit menuju kamar mandi

"Tadi malem dianterin supir sayangku"Jawab Radit menggoda Erlen dia langsung lari menuju kamar mandi

"Awas aja nanti!!!!!"Teriak Erlen

✖✖✖

Waktu sudah menunjukan pukul 06.45 WIB,tapi Radit masih berada di Rumah Sakit.

Tok tok tok!
Suara ketukan pintu itu berasal dari luar ruangan.

Radit pun membuka pintunya,terlihatlah suster yang bertuga mengantarkan makanan untuk Erlen.

"Mau nganterin makanan untuk Pasien Erlen de"Ujar Suster tersebut

"Makasih sus"Jawab Radit menampakan senyuman manisnya,lantas suster itu mengangguk lalu mengantarkan makanan kekamar lainnya dengan salah tingkah

"Aku suapin makan yaa"Ujar Radit bersemangat

"Udah aku makan sendiri aja,mending kamu berangkat aja sana,nanti terlamat loh"Jawab Erlen

"Bodo amat terlambat juga,aku emang hari ini gak berniat sekolah"Ujar Radit tak perduli

"Kok gitu?!"Tanya Erlen membulatkan matanya

"Mana mungkin aku tenang ninggalin kamu dirumah sakit sendiri Erlenia"Jawab Radit

"Kamu makan dulu aku suapin,hari ini aku temenin kamu dirumah sakit,nanti kita ke taman yaa"Lanjut Radit diikuti dengan senyum manisnya

"Ya udah deh,alhamdulillah juga aku ada temen "Jawab Erlen diikuti dengan senyumnya

"Kayanya kamu malu tapi mau yaa"Ujar Radit menggoda Erlen

"Sa ae kamu"Jawab Erlen tertawa kecil

"Yaudah aku makan dulu yaa aku suapin,abis itu kamu minum obat"Ujar Radit sangat perhatian

(Author cakar cakar tembok :v)

Suap demi suap bubur Erlen telan, beberapa menit kemudian bubur itu habis,lalu Erlen meminum obatnya.

"Rad,hari ini aku pulang kaan?"Tanya Erlen bersemangat

"Iya nanti sore kamu pulang"Jawab Radit tersebut

"Eh katanya mau ke taman Rumah Sakit,mau gaak?"Tanya Radit,Erlen mengangguk semangat

Radit mengenggam tangan Erlen,Erlen tidak membutuhkan kursi roda untuk berjalan,karena dia masih bisa berjalan.

Sesampainya mereka di Taman Rumah Sakit,mereka duduk disebuah bangku taman,keadaan lumayan ramai karena banyak pasien maupun para penjenguk.

"Rad kamu udah izin hari ini gak akan sekolah?"Tanya Erlen

"Udah kok,tadi aku sms Leon"Jawab Radit dengan senyumnya,kenapa belakangan ini Radit sering sekali menampakan senyumnya

Sekitar 30 menit mereka menghabiskan waktu berdua ditaman,sampai akhirnya mereka bosan lalu bergegas untuk kembali keruang rawat Erlen,karena sebentar lagi pasti jam Erlen diperiksa.

✖✖✖

"Gimana dok keadaan Erlen?"Tanya Radit setelah dokter selesai memeriksa keadaan Erlen

"Luka dipunggung Erlen mulai membaik,nanti saat sore Erlen akan pulang saya akan memberikan resep salep untuk Erlen"Jawab Dokter tersebut

"Baik dokter"Ujar Radit sambil mengangguk

"Baik saya harus memeriksa keadaan pasien yang lain,saya undur diri Dit"Jawab Dokter tersebut,dokter tersebut memang kenal dengan Radit

Radit pun mengangguk lalu memasuki ruang rawat Erlen.

"Gimana keadaan aku Rad?"Tanya Erlen penasaran

"Keadaan kamu mulai membaik,nanti dokter ngasih resep salep"Jawab Radit mengacak rambut Erlen

"Oh iya,nanti temen temen pada kesini,katanya mau jenguk kamu"Lanjutnya

"Duh ngerepotin bilang gausah gitu"Ujar Erlen santai

"Ya biarinlah,mereka jenguk kamu kok gak boleh"Jawab Radit memutar bola matanya malas,Erlen hanya tertawa kecil

Ada kemajuan Batin Radit tersenyum senang

✖✖✖

@Ruang Inap Erlen . . .
Pukul 14.00 WIB

"Makan yang banyak Er"Ujar Radit menyuapi Erlen makan

"Kenyang iiih"Jawab Erlen menutup mulutnya

"Makan gak?!"Ujar Radit memaksa Erlen dengan sendoknya

"Emang kalo gue gak makan,lo mau apa emang!"Jawab Erlen menantang Radit

"Makan atau gue cium"Ujar Radit diikuti senyuman menggodanya itu membuat Erlen mengidik ngeri

"Fix gue makan!"Jawab Erlen membuka mulutnya,Radit tersenyum kemenangan dan terkekeh atas tingkah Erlen

Sesudah Erlen makan,dia meminum obatnya juga diikuti paksaan dari Radit.

Tok tok tok!
Pintu terketuk dari luar,Radit langsung membuka pintu kamar Rawat dan terlihatlah ke 6 kawannya,Salsha dan Riandy.

"Eh Radit,gimana Dit keadaan Erlen?"Tanya Salsha rada khawatir

"Lebih lebih membaik"Jawab Radit diikuti senyuman khasnya

"Eh yaudah yuu masuk,kenapa malah kita diem aja disini"Ujar Raissa,mereka pun mengangguk lalu masuk ke Ruang Inap Erlen

"O may gat,Erlen gue kangen banget samaa looo!"Teriak Nadya

"Heh heboh banget sih lo,ini rumah sakit pea!"Jawab Radit memutar bola matanya

"Plis deh Nad,kita cuman gak ketemu sehari"Ujar Erlen memutar bola matanya malas

"Eh iya ya,kita cuman gak ketemu sehari"Jawab Nadya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

Pletak!
Ryan menjitak kepala Radit.

"Apa apaan lo ngatain cewe gue pea"Ujar Ryan diikuti tawaan kecil

"Elah bercanda doank gue"Jawab Radit memalingkan wajahnya

"Eh lo tau gak? Gak ada lo berdua sekolah sepi tau gak,ya gak guys"Ujar Leon dan disambut anggukan oleh semuanya kecuali Erlen dan Radit

"Apalagi tadi kan basket,2 kapten gak hadir semua"Jawab Sofi

"Iya mana tadi basket gak ada pelatihnya,jadi aja kita langsung kesini,males kalo cuman main main aja"Ujar Raka

"Gak ada pelatih pengganti apa?"Tanya Radit bingung

"Gak ada,kalaupun ada pelatih pengganti kita gak mungkin kesini"Jawab Raissa mengidikan bahunya

✖✖✖

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 16.00 WIB,Radit dan lainnya sedang kekantin untuk mengisi perutnya yang lapar.

Sementara yang menjaga Erlen adalah Salsha dan Raissa.

"Gimana Len udah baikan?"Tanya Salsha pada Erlen

"Udah kaaa"Jawab Erlen meminum air mineralnya

"Punggungnya udah gak sakit?"Tanya Raissa masih saja khawatir

"Engga kok,gausah khawatir gitulah sama gue mah"Jawab Erlen diikuti senyum manisnya

Tok tok tok!
Terdengar suara ketukan dari luar ruangan,Salsha membuka pintunya terlihat suster yang sedang senyum.

"Erlen pulang sore ini kan yaa,mau dilepas dulu infusannya"Ujar Suster itu dengan ramah

Beberapa menit kemudian infusan pun sudah dilepas.

"Suster udah lepas yaa infusannya kalo masih sakit bekasnya wajar yaa,oh iya ini ada resep dari dr.Bima,mohon di tebus di apotik nanti dioleskan di punggungnya Erlen yaa"Ujar Suster memberi pengarahan

"Oh iya suster siap nanti saya tebus"Jawab Salsha diikuti senyumnya

"Yaudah suster kekamar lainnya dulu yaa,cepet sebuh Erlen"Ujar Suster tersebut dengan ramah lalu pergi dari kamar Erlen

"Len mending lo ganti baju dulu deh,udah gue siapin tuh"Jawab Raissa,Erlen pun mengangguk lalu  menuju kamar mandi untuk berganti baju

✖✖✖

Beberapa menit pun berganti,Erlen keluar dari kamar mandi menggunakan Sweather bertuliskan 'Dangerous Woman' dan Celana Jeans model sobek sobek. (Berimajinasilah :v)

Terlihatlah kedua orang tua Erlen yang sedang duduk disofa.

"Gimana Erlen keadaan kamu?"Tanya Mamah Erlen menyuruh Erlen duduk disampingnya

"Udah baikan kok mah,cuman masih agak sakit aja punggung aku"Jawab Erlen dengan senyuman manisnya

"Yaudah,semuanya udah siap,mau pulang sekarang aja atau gimana?"Tanya Radit dengan senyumnya

"Ya ampun Dit kamu kalo senyum ganteng banget,keliatan lesung pipinya"Ujar Mamah Erlen berbinar binar

"Mamah apaan sih"Jawab Erlen,dia tidak tau mengapa tiba tiba dia yang jadi salah tingkah

"Kan mamah muji Radit kenapa kamu yang nyahut"Ujar Mamah Erlen memutar bola matanya malas

"Emang kenapa gak boleh?"Tanya Erlen memutar bola matanya malas

"Gimana kamu aja lah"Jawab Mamahnya mengalah

"Eh udah udah mendingan kita pulang,berantem aja!"Ujar Papah Erlen malas

Akhirnya mereka pun keluar dari rumah sakit,Erlen pulang bersama Radit.

Suasana dimobil seperti biasa hening tanpa ada suara maupun bunyi radio benar benar hening apa lagi langit yang mulai berwarna jingga.

"Liat deh Er bagus yaa langitnya"Ujar Radit sambil menyetir mobilnya

"Iyaya keren warna jingga"Jawab Erlen melihat kearah langit

✖✖✖

Akhirnya mereka tiba dirumah Erlen suara adzan menggema dari beberapa wilayah.

"Assalamualaikum"Ujar Erlen dan Radit bersamaan memasuki rumah Erlen

"Waalaikum salam,akhirnya kalian pulang"Jawab Mamah Erlen

"Emang kenapa mah?"Tanya Erlen bingung dengan apa yang dibicarakan mamahnya

"Engga mendingan kita sholat magrib dulu,abis itu baru diomongin"Jawab Mamahnya

Akhirnya mereka sholat telebih dahulu,setelah mereka sholat mereka makan diruang makan.

"Mamah mau ngomong apa?"Tanya Erlen penasaran sambil memakan makanannya

"Emang mamah mau ngomongin apa sih?"Tanya Riandy dan Salsha bingung

"Oh kamu masih inget yang tadi,Kamu kan baru sembuh jadi kamu dianter jemput sama Radit yaaa"Ujar Mamahnya tersenyum

Mampus!!!! Batin Erlen

●●●

If I got locked away
And we lost it all today
Tell me honestly would you still
love me the same?


●●●

1628 Word

Yeaaaay i'm back guuuys,gimana part kali ini,belum mulai loh konfliknyaa 😂😂
Soo siap siap dipart depan yaa 😈

Aku gak tau mau ngomong apa lagi 😂
Soo Vomment tetep berjalan yaa
Diusahakan vomment dipart sebelumnya aku nyuruh kalian comment gak pada comment 😔

Buat kalian yang wilayah Kuningan aku mengucapkan selamat hari jadi Kuningan yang ke 518 🎉🎊😘😍

TBC


Kamis,1 September 2016

Continue Reading

You'll Also Like

13.5K 2.5K 36
15+ cukup mengandung kekerasan verbal maupun non verbal. FOLLOW SEBELUM BACA! VOTE GAPAPA Cerita ini aku yang tulis di akun yang pernah kubuat. Namun...
2.2K 273 37
-Apa salah, aku mencintainya? -Apa salah, aku menaruh harapan bahwa dia akan jadi milik ku? -Apa salah, aku mencintainya yang masih mencintai masalal...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

4.9M 279K 33
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
255 131 28
Rasa suka kepada lawan jenis merupakan suatu hal yang wajar di masa masa remaja, termasuk dalam masa masa putih biru (SMP). Sebuah kisah tentang seo...