Sagica Quent

By OdyAudya

26 0 0

Rere dan Loli is here!!! duo sahabat yang berkhayal jadi ratu di sekolah. Masa SMa harus keren karena lo cu... More

Part 1.

26 0 0
By OdyAudya


Jam weker terus berdering nyaring memenuhi kamar seorang gadis yang masih terlelap tanpa terganggu sedikit pun dari suara nyaring jam weker di atas nakas. Tubuhnya masih terbungkus selimut dengan wajah yang penuh kedamaian.

Terdengar suara pintu terbuka, seseorang menerobos masuk ke dalam kamar gadis itu. di matikannya jam weker yang terus-terus berdering.

" ya, ampun Rere. Kamu mau tidur sampai jam berapa?" ujarnya dengan sebal, wanita itu mengguncang-guncang tubuh Rere yang masih tidur dengan pulas. "Rere! Bangun!"

Tubuh Rere menggeliat dengan malas, "apaan sih, kak. Rere masih ngantuk tau." Alih-alih bangun Rere malah menggeser tubuhnya dari tangan sang kakak untuk melanjutkan tidurnya.

" ya, ampun ini bocah. Hari ini kamu Mos lho! Udah mau telat, kakak nggak bisa nganterin kamu tau!" bentak kakak sembari memberikan tepukan yang cukup keras tepat di pantat Rere membuat gadis itu kaget.

" Kak Alya! Sakit!" jeritnya sontak mengusap pantatnya. "apaan sih Kak."

" bangun! Udah mau jam setengah tujuh. Masih sempet kamu kuncir rambut kamu buat Mos?"

Mendengar kata Mos yang kedua membuat Rere tersentak kaget, buru-buru ia bangun dari tempat tidur. "mati gue, argh!!" pekiknya saat matanya melirik jam weker yang berada di tangan kak Alya. "parah! Parah! Gue belum mandi!" jeritnya kalang kabut.

Kak Alya hanya bisa mendengus lega sekaligus kesal melihat adiknya baru menyadarinya sekarang, telat banget.

***

" Li, lu udah siap belon?" tanya Rere di ponselnya.

"lu tuh yang udah siap belom? Gue udah ubanan nungguin lo! Gue tinggal juga lo!" sahut Loli sahabat Rere dengan kesal.

" 5 menit, yakin gue nyampe."

"buruan!!" teriak Loli langsung menutup sambungan telpon mereka setelahnya.

"ih! Galak amat. Kayak nenek gue aje lu, Li." Rere bergidik ngeri kemudian bergegas menuju rumah Loli yang memang jaraknya nggak jauh dari rumahnya.

Loli dan Rere emang udah sahabatan cukup lama, sejak di bangku SMP dan jarak rumah mereka yang cukup dekat. Terlebih setiap Rere menuju sekolah ia pastinya akan melewati rumah Loli, sejak itulah awal mula pertemanan mereka. Pergi sekolah bareng, pulang sekolah bareng, semua sering bareng lambat laun pertemanan mereka semakin erat dan terikatlah mereka dalam ikatan yang dinamakan 'sahabat'.

***

"anjrit, gue kirain lu udah bener-bener beres. Taunya?! Awesome." Ujar Loli yang sudah sejak tadi berdiri di depan pagar rumahnya nungguin kedatangan Rere.

"awesome apaan sih. Yang ada tuh asem! Rambut gue belum gue kuncir sebanyak 15 tau. So, gue kuncir semua dulu deh terus dikuncir satu-satu. Nggak kayak lu udah kayak rambut gimbal aje," kekeh Rere yang masih sibuk menguncir rambutnya sepanjang jalan.

"ah, resek lu. Kasih tau kek kalau rambut lu bakalan diginiin. Kan gue bisa bareng." Rajuk Loli yang mulai nggak Pede sama kunciran rambutnya dipenuhi tali rapiah.

"ya.. mana gue sempet kasih tau lo. Ini idenya muncul waktu gue dijalan. Udah ah, berangkat yuk. Entar kita nggak ketemu sama senior ganteng. Misi kita kan ngecengin senior tamvan." Ujar Rere dengan gaya sok kecantikan.

"lu tuh yang buru." Loli bergegas lari meninggalkan Rere.

"woi! Tungguin!" teriaknya. Meskipun Loli berlari santai tetap saja Rere harus mengejarnya dengan sekuat tenaga, secara tubuh Rere itu lebih pendek dari Loli. Loli punya postur tubuh yang tinggi udah kayak model-model, Rere bilang sih Loli tuh tingginya yang nggak normal bukan dia yang pendek.

***

Rere dan Loli mengendap-endap di pintu gerbang depan, takut ketahuan kalau mereka telat masuk kedalam barisan anak baru.

"tuh kan, gara-gara lo nih." Bisik Loli dengan sebal.

"Sstt.. udah jangan berisik." Rere dengan lihai mengamati keadaan dan segera menarik Loli untuk masuk kedalam barisan anak SMP yang udah siap menyambut diri mereka menjadi anak SMA.

Dengan tampang tanpa dosa Rere dan Loli berdiri menghadap ke depan, pura-pura tak terjadi apa-apa. Seorang senior yang sedang memberikan pengarahan di depan sana tiba-tiba menatap mereka dengan tatapan yang aneh.

Senior cowok itu berjalan menuju barisan belakang tepatnya menuju barisan Loli dan Rere. "rasa-rasanya saya nggak lihat kalian tadi." Senior itu berpikir sejenak sambil memperhatikan Rere dan Loli bergantian.

Rere dengan wajah tanpa dosa memberanikan dirinya menatap si senior, "ah, perasaan kakak saja tadi. Kita mah apa atuh bakalan diperhatiin sama kakak." Ujar Rere semaunya.

Senior itu mengangkat salah satu alisnya menatap Rere dengan serius, "kamu yakin?"

Sontak saja Rere tercekat ia yang hendak memberikan alasan tiba-tiba saja lidahnya terasa keluh, ia menelan ludah.

"dia nyerobot kak." Salah seorang dari barisan belakang Rere menimpali segera pula Rere dan Loli menoleh kearah cowok yang membongkar kecurangan Rere dan Loli.

Rere memberikan tatapan kesal pada cowok itu, "cari mati." Umpat Rere dengan nada berbisik.

"siapa yang mati?" tanya senior yang masih mendengar ucapan Rere.

"mampus." Kali ini Loli ikut-ikutan mengumpat.

"siapa lagi yang mampus?"

"Milo kak!" jawab Rere begitu saja.

"Milo? Siapa kamu?" tanya senior dengan tatapan sebal.

"ku-kucing saya kak. Tadi pagi sebelum berangkat kesekolah Milo ditabrak mobil kak. Makanya kita telat, kita makamin Milo dulu kak. Hiks," Rere terisak suaranya bergetar sebelum menlajutkan penjelasannya, "maaf kak. Milo itu kucing kesayangan saya kak. Dia sangat berarti bagi saya. Saya nggak tega kalau biarin dia gitu aja." Tambah Rere dengan mata yang berkaca-kaca.

Loli ikut-ikutan bersedih tangannya merangkul Rere berusaha menenangkan Rere. " sabar ya Re," dukung Loli dan menarik Rere kedalam pelukannya.

Alhasil keduanya mendapati tatapan belas kasian dari banya pasang mata meski sebagian justru memberikan tatapan mencemooh salah satunya cowok yang membongkar keterlambatan mereka.

" tapi kalau telat tetep telat namanya, apapun alasannya kan kak?" potong cowok itu.

Rere yang sedang berusaha mengeluarkan air matanya segera menatap cowok yang sedang menatapnya dengan tatapan mengejek. Di liriknya papan nama yang terkalung di leher lelaki itu, Dedi Tri K. "nih cowok beneran minta dibejek-bejek. Ngajak ribut banget sih." "kita tahu kita telat kak. Kita minta maaf kak," pinta Rere dengan wajah yang memelas.

"yang lain telat dihukum kak. Apakah mereka akan diberikan perlakuan khusu kak? Bukankah anak OSIS selalu bertindak adil?" singgung Dedi dengan organisasi paling beken di bangku SMA.

Loli ikutan geram dengan Dedi yang terkesan mau banget melihat Rere dan Loli dihukum.

Sang senior tampaknya menimbang-nimbang apa yang dikatakan oleh Dedi, ia menghela napas sebelum benar-benar memutuskan akan di hukum atau tidakkah Rere dan Loli. Giliran Rere dan Loli yang menarik napas panjang keduanya cukup khawatir, maklum ini hari pertama mereka masuk SMA dan mereka memiliki misi untuk menjadi duo beken yang keren bukan dikenal karena hukuman di masa MOS sungguh menjatuhkan reputasi mereka yang udah mereka bangun sejak bangku SMP.

Rere dan Loli saling bertatapan sambil mengirimkan telepati.

"aduh Li tuch cowok sinting banget sih."

"iya Re, dia nyebelin banget."

"semoga kita nggak dihukum ya."

"Reputasi Sagica Quent berada di ujung tanduk Re."

"Tidak!!"

"Tidak!!"

"baiklah kalau begitu." Ucap senior, berhasil membuat Loli dan Rere menatapnya. "kalian berdua keluar barisan dan ikut saya."

Rere menatap Loli begitu juga sebaliknya, mereka saling bertatapan. "what?" bisik Rere.

"i don't know." Loli mengangkat kedua bahunya denga pasrah.

Sebelum mereka pergi mengikuti si senior, Rere menyempatkan dirinya menatap Dedi yang masih berdiri tanpa ekspersi menatap padanya. Tanpa ragu Rere memberikan tanda ancaman padanya dengan berpura-pura menggorok lehernya, " i'm wacthing you." Ancam Rere sedangkan Dedi tak bergeming sedikit pun.

Loli meraih tangan Rere dan menariknya mengikuti kemana senior akan membawa mereka pergi.

Sagica Quent adalah sebutan bagi mereka berdua, nama Sagica merupakan gabungan dari zodiak lahir mereka, Rere berzodiak Sagitarius sedangkan Ca berasal dari cancer zodiaknya Loli. Sedangkan kata Quent berasal dari kata Queen yang katanya mereka ubah. Keduanya berobsesi menjadi ratu, yang dikagumi oleh semua orang. Tentu saja salah satu faktor Queen berasal dari grup yang lagi hits Duo Ratu. Dua cewek yang berparas cantik layaknya ratu, begitulah ambisi Rere dan Loli be a Queen.


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------Author Note : banyak typo bertebaran dan kalimat yang emm... (pikir sajalah) so jangan sungkan buat koreksiin ya. voment sangat-sangat (ngarep) Stay be Quent ya!

Continue Reading

You'll Also Like

112K 4.9K 29
"Show me somethin' different once, I come from where there's no love." COPYRIGHT 23. #1 ATLANTA 05/01/2024 ๐Ÿ† #2 URBAN 9/12/24
2M 56.6K 70
HIGHEST RANKINGS: #1 in teenagegirl #1 in overprotective #3 in anxiety Maddie Rossi is only 13, and has known nothing but pain and heartbreak her ent...
MIRACLE By Ara

Teen Fiction

320K 11.7K 45
"My mother named me Miracle, but I am anything but a miracle in her and our family's life. I am a mistake. I am a product of a heinous crime." Miracl...
39.7K 1.7K 23
โ ๐ˆ ๐Š๐๐Ž๐– ๐‡๐Ž๐– ๐ˆ๐“ ๐…๐„๐„๐‹๐’ ๐๐„๐ˆ๐๐† ๐‹๐„๐…๐“ ๐๐˜ ๐˜๐Ž๐”๐‘๐’๐„๐‹๐… ๐ˆ๐ ๐“๐‡๐„ ๐‘๐€๐ˆ๐.. ๐–๐„ ๐€๐‹๐‹ ๐๐„๐„๐ƒ ๐’๐Ž๐Œ๐„๐Ž๐๐„ ๐“๐Ž ๐’๐“๐€...