LOVE DISEASE ✔

Galing kay WindaYesung

15.7K 1.3K 303

(Beberapa Part di private, silahkan follow dulu) Ketika Hubungan Akhirnya Mulai Terjalin, Entah Kenapa Suasan... Higit pa

LOVE DISEASE -1
L❤VE DISIASE - 2
L♡VE DISIASE -4
L♡VE DISIASE -5
L♡VE DISIASE -6
L♡VE DISIASE -7
L♡VE DISIASE -8
L♡VE DISIASE -9
L♡VE DISIASE -10 (END)

L♡VE DISIASE -3

1.5K 124 40
Galing kay WindaYesung


Seoul

Jang Geunsuk dan Park Shinhye baru saja tiba di Seoul. Jang Geunsuk mengajak Shinhye masuk ke dalam rumahnya.

"Ayo masuklah" ajak Jang Geunsuk.

Park Shinhye pun mengikuti langkah Jang Geunsuk.

"Mulai sekarang kau bisa gunakan kamar ini. Ini adalah kamarmu" kata Jang Geunsuk memberitahu.

"Kamarku?" tanya Park Shinhye dalam hati.

"Kau pasti lelah, istirahatlah. Aku juga mau membersihkan diri" kata Jang Geunsuk lalu pergi menuju kamarnya.

Park Shinhye masih berdiri di ambang pintu memandangi kepergian Jang Geunsuk.

"Jadi kami akan memakai kamar yang terpisah?" pikir Park Shinhye.

Park Shinhye menghela napasnya sesaat lalu masuk ke dalam kamar.

Park Shinhye pun mengeluarkan barang-barangnya dari dalam tas dan mulai merapikannya di dalam lemari.

Sementara itu Jang Geunsuk yang tengah mandi larut dalam pikirannya sendiri di bawah guyuran shower.

Bong Dong Ju sedang asyik menonton televisi, dia bahkan tertawa terbahak-bahak melihat tontonannya itu.

Yoon Seoyong datang dan duduk di dekatnya. Terdengar Yoon Seoyong menghela napas berat.

"Kau kenapa?" tanya Bong Dong Ju.

"Aku masih tidak habis pikir kenapa Jang Geunsuk tiba-tiba saja mau menikahi Park Shinhye padahal kau kan tau sendiri seperti apa sikapnya selama ini pada Shinhye. Dia selalu bersikap dingin pada Shinhye dan bahkan terakhir kali dia juga menyuruh Shinhye menjauh dari hidupnya" kata Yoon Seoyong.

"Mungkin Geunsuk baru menyadari perasaannya pada Shinhye setelah dia mengusir Shinhye" pikir Bong Dong Ju.

"Maksudmu Jang Geunsuk menyukai Shinhye, begitu?" tanya Yoon Seoyong.

Bong Dong Ju mengangguk.

"Kau ini seperti tidak kenal Jang Geunsuk saja. Dia itu robot mana mungkin dia jatuh cinta. Yang ada di otaknya hanya pekerjaan" cetus Yoon Seoyong.

"Semua orangkan bisa berubah. Mungkin ini ada hubungannya dengan kata-kata tajammu padanya saat kau mabuk malam itu" ujar Bong Dong Ju.

"Jika benar karena ucapanku bukankah itu artinya Jang Geunsuk melakukannya hanya karena dia merasa bersalah saja pada Park Shinhye" kata Yoon Seoyong.

Bong Dong Ju mengangkat bahu.

"Sudahlah yang penting sekarang mereka sudah menikah dan Shinhye tidak jadi menikah dengan Bos Kim. Pasti Shinhye sudah bahagia sekarang karena dia akhirnya bisa bersama Jang Geunsuk. Pria yang sangat dia sukai" kata Bong Dong Ju.

"Justru jika dugaanku benar maka Shinhye tidak akan bahagia dengan pernikahannya karena pernikahan terjadi hanya karena rasa bersalah dan bukan cinta" cetus Yoon Seoyong.

"Sudahlah, kau jangan berpikir yang tidak-tidak" ujar Bong Dong Ju.

"Tapi..." belum sempat Yoon Seoyong meneruskan ucapannya, Bong Dong Ju sudah lebih dulu menarik tangannya hingga dia jatuh ke dada Bong Dong Ju.

"Berhentilah memikirkan orang lain. Ini waktunya kita menikmati waktu bersama" Bong Dong Ju mencium mesra bibir Yoon Seoyong.

🌠🌠🌠

Jang Geunsuk mengetuk pintu kamar Park Shinhye. Shinhye pun segera membukakan pintu.

"Aku sudah pesankan makanan untuk kita makan malam" kata Jang Geunsuk memberitahu.

Park Shinhye mengangguk. Dia pun lalu mengikuti Jang Geunsuk menuju meja makan.

Suasana di meja makan terasa sangat canggung. Jang Geunsuk hanya diam tanpa bicara sepatah katapun. Dia fokus menikmati makanannya.

Sesekali Park Shinhye melirik pada Jang Geunsuk. Dia merasa canggung.

Jang Geunsuk telah selesai makan. Dia berdiri sambil membawa piring makanannya hendak mencuci piring itu.

"Biar aku saja yang mencucinya" kata Park Shinhye bangkit dari duduknya sambil membawa piring makanannya.

"Kau sudah selesai?" tanya Jang Geunsuk.

Park Shinhye mengangguk.

"Baiklah, terima kasih" ucap Jang Geunsuk memberikan piringnya itu pada Park Shinhye lalu dia pergi masuk kembali ke kamarnya.

Setelah selesai mencuci piring, Park Shinhye pun juga kembali masuk ke dalam kamarnya.

Park Shinhye melihat kesekeliling ruangan itu.

Keesokan harinya, Park Shinhye baru saja bangun. Dia terburu-buru keluar dari kamarnya hendak menyiapkan sarapan untuk Jang Geunsuk tapi ketika dia sudah berada di lantai bawah. Shinhye mendengar suara mobil Jang Geunsuk.

Park Shinhye segera melihat kejendela. Tampak olehnya mobil Jang Geunsuk baru saja pergi.

Park Shin merasa menyesal. Harusnya dia bisa bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan.

🌠🌠🌠

Park Shinhye baru saja selesai membersihkan rumah lalu dia mendapat telpon dari Yoon Seoyong.

"Bagaimana hari pertamamu sebagai seorang istri? Apa malam pertama kalian romantis?" goda Yoon Seoyong.

"Untuk apa kau menanyakan hal itu" sahut Park Shinhye.

"Kenapa suaramu seperti itu. Kau terdengar sedih. Apa terjadi sesuatu?" tanya Yoon Seoyong.

"Tidak ada apa-apa. Aku baik-baik saja" jawab Park Shinhye.

"Kau yakin? Atau jangan-jangan Jang Geunsuk melakukan seuatu yang buruk padamu" duga Yoon Seoyong.

"Tidak. Dia justru telah membantuku, jika tidak ada Geunsuk pasti saat ini aku sudah sangat menderita" jelas Park Shinhye.

"Syukurlah kalau begitu. Shinhye jika terjadi sesuatu kau harus segera mengatakannya padaku. Jangan sampai kau memendamnya sendiri" Yoon Seoyong.

"Iya aku mengerti" jawab Park Shinhye.

Jang Geunsuk sedang berada di kedai soju. Dia larut dalam pikirannya sendiri.

Beberapa kali terdengar dia menghela napas berat.

"Jang Geunsuk" panggil seorang wanita.

Jang Geunsuk menoleh lalu tersenyum pada wanita itu.

Wanita itu pun menghampiri Jang Geunsuk dan duduk di dekatnya.

"Shin Young Ha, lama aku tidak bertemu denganmu" sapa Jang Geunsuk.

"Aku baru saja kembali dari Amerika" kata Shin Young Ha.

"Pantas saja" angguk Jang Geunsuk.

"Kenapa kau sendirian saja disini?" tanya Shin Young Ha.

"Aku hanya sedang merasa jenuh saja. Pekerjaanku di kantor lumayan melelahkan" jawab Jang Geunsuk.

"Kau sendiri?" tanya Jang Geunsuk.

"Sama denganmu" jawab Shin Young Ha.

Jang Geunsuk lalu menuangkan minuman untuk Shin Young Ha.

Setelah beberapa lama mereka mengobrol, Jang Geunsuk pun akhirnya berencana untuk pulang.

"Sudah malam. Aku harus pulang sekarang. Kau ingin aku antarkan pulang?" tanya Jang Geunsuk menawarkan.

"Tidak terima kasih. Aku masih ingin disini, lagi pula aku juga membawa mobil" tolak Shin Young Ha.

"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu. Sampai jumpa lagi" pamit Jang Geunsuk.

Park Shinhye telah menyiapkan makan malam untuk Jang Geunsuk. Dia menunggu kepulangan pria itu.

Park Shinhye tersenyum senang ketika mendengar suara mobil Jang Geunsuk.

"Kau sudah pulang. Aku sudah siapkan makan malam untukmu" kata Park Shinhye.

"Kau tidak perlu repot-repot Shinhye, lagi pula aku sudah makan di luar. Kau makan sendiri saja ya. Aku lelah dan ingin langsung istirahat" kata Jang Geunsuk.

"Begitu.." Park Shinhye mencoba menyembunyikan kekecewaannya.

"Ahh iya,, ini" Park Shinhye hendak memberiman kartu identitasnya pada Jang Geunsuk.

"Untuk apa kau memberikannya padaku?" tanya Jang Geunsuk heran.

"Bukankah untuk mendaftarkan pernikahan butuh nomor identitas?" Park Shinhye balik bertanya.

Jang Geunsuk terdiam sesaat.

"Ahh,, apa kau tidak ingin mendaftarkannya?" tanya Park Shinhye hati-hati.

"Kau simpan saja dulu lain kali kita bicara lagi" Jang Geunsuk pun segera pergi masuk ke dalam kamarnya.

Park Shinhye terdiam berdiri menggigit bibirnya.

Park Shinhye masuk ke dalam kamarnya.

"Kenapa suasana menjadi sangat canggung seperti ini? Ini jauh lebih buruk dari pada saat dulu" ucap Park Shinhye.

Park Shinhye memandangi kartu identitasnya.

"Kenapa dia menikahiku?" Park Shinhye terus bertanya-tanya.

Park Shinhye pun teringat pada perkataan Yoon Seoyong. Saat itu Yoon Seoyong mengatakan pada Park Shinhye kalau dia telah memarahi Jang Geunsuk karena sudah membuat Park Shinhye kehilangan masa depan yang baik dan setelah itu Jang Geunsuk langsung menyusul Shinhye ke Busan.

"Jadi dia datang karena merasa bersalah terhadapku" pikir Park Shinhye.

"Tapi kenapa menikahiku?" Park Shinhye masih terus bertanya.

"100 Juta Won, tentu saja karena itu" ucap Park Shinhye.

Park Shinhye memeluk lututnya dan mencoba menahan tangisnya.

🌠🌠🌠

Park Shinhye sudah bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan sarapan, dia tidak ingin sampai kesiangan lagi seperti kemarin.

Jang Geunsuk keluar dari kamarnya. Dia sudah berpakaian rapi.

"Geunsuk aku sudah siapkan sarapan untukmu" kata Park Shinhye sembari menuangkan air minum.

Jang Geunsuk melirik meja makan itu sesaat.

"Kau makan saja Shinhye aku harus buru-buru ke Kantor pagi ini. Ada rapat penting yang harus aku hadiri" kata Jang Geunsuk.

"Apa kau tidak bisa sarapan dulu sebentar?" tanya Park Shinhye.

"Maafkan aku Shinhye, tapi aku sedang buru-buru dan lain kali kau tidak perlu repot-repot seperti ini. Itu hanya akan melelahkanmu saja" kata Jang Geunsuk lalu dia pergi dari Sana.


Park Shinhye sangat sedih. Dia merasa Jang Geunsuk tengah berusaha menghindarinya.

Jang Geunsuk bahkan seperti tidak menganggap keberadaannya.

Park Shinhye hanya bisa menghela napas dan mencoba untuk bersabar.



Bong Dong Ju menghubungi Jang Geunsuk dan Park Shinhye. Dia ingin mengajak mereka untuk membuat kejutan di hari ulang tahun Yoon Seoyong.

Jang Geunsuk dan Park Shinhye sedang dalam perjalanan menuju Apartement Yoon Seoyong.

"Geunsuk apa tidak sebaiknya kita membeli hadiah dulu untuk Yoon Seoyong" usul Park Shinhye.

"Yoon Seoyong itu kan bukan anak-anak lagi. Untuk apa memberikannya hadiah" sahut Jang Geunsuk.

"Hadiah itu diberikan tidak terpengaruh umur, jika kau tidak mau memberinya hadiah biar aku saja yang membelikan hadiah untuk Seoyong. Sebagai temannya tidak enak rasanya jika aku tidak memberikan sesuatu padanya" kata Park Shinhye.

"Kau bisa berhenti di depan, aku ingin membeli hadiah di toko itu" tunjuk Park Shinhye pada pertokoan yang ada di depannya.

Jang Geunsuk pun menghentikan mobilnya di dekat pertokoan yang di tunjuk oleh Shinhye.

"Kau mau ikut aku turun?" tanya Park Shinhye.

"Tidak" geleng Jang Geunsuk tanpa menoleh.

"Baiklah, jika kau mau pergi duluan ke tempat Dong Ju juga tidak apa. Nanti aku bisa menyusul kesana setelah mendapatkan hadiahnya" Park Shinhye pun turun dari mobil Jang Geunsuk dan pergi masuk ke pertokoan itu.

Park Shinhye berkeliling tempat itu untuk mencari hadiah.

"Sebaiknya aku beli apa ya" pikir Park Shinhye melihat barang-barang yang ada di sana.

Park Shinhye melihat boneka beruang yang ada di hadapannya.

"Lucu sekali, apa aku beli boneka ini saja ya" Park Shinhye hendak mengambil boneka itu.

"Yoon Seoyong itu sudah dewasa, sudah tidak pantas di berikan boneka" ujar Jang Geunsuk yang tiba-tiba sudah berada di dekat Park Shinhye.

"Geunsuk, kenapa kau ada disini? Kupikir kau sudah pergi duluan" kata Shinhye kaget melihat Jang Geunsuk.

"Aku takut kau terlalu lama memilih hadiah nanti rencana untuk memberi kejutan pada Seoyong bisa gagal dan jika begitu Bong Dong Ju pasti akan marah pada kita" jawab Jang Geunsuk.

Park Shinhye manggut-manggut mendengarkan.

"Kita beli ini saja sebagai hadiahnya, bukankah Yoon Seoyong bilang dia sering sekali mimpi buruk jadi hadiah ini sangat pas untuknya" Jang Geunsuk mengambil Dream Catcher.

"Park Shinhye . ." panggil seseorang.

Park Shinhye dan Jang Geunsuk menoleh pada orang yang memanggil Shinhye itu.

Park Shinhye seperti tidak ingat pada orang itu.

"Siapa?" tanya Park Shinhye tidak ingat.

"Aku Kang Ho, temanmu di Busan dulu" kata pria itu.

"Ahh, Kang Ho. Ya ampun aku benar-benar tidak ingat. Kau banyak berubah sekarang" kata Park Shinhye akhirnya ingat pada pria itu.

"Bagaimana kabarmu sekarang?" tanya Kang Ho.

"Kabarku baik, kau sendiri? Kenapa kau tidak pernah pulang ke Busan?" tanya Park Shinhye.

"Kabarku juga baik. Aku hanya sesekali pulang ke Busan karena ada pekerjaan yang harus aku urus disini" jawab Kang Ho.

"Begitu rupanya, pantas saja" kata Park Shinhye.

"Dia siapa?" tanya Kang Ho melirik Jang Geunsuk.

"Dia temanku, kenalkan namanya Jang Geunsuk" ucap Park Shinhye.

Kang Ho mengulurkan tangannya pada Jang Geunsuk.

"Ahh, dia temanmu. Tadinya kupikir dia kekasihmu" kata Kang Ho tertawa.

Jang Geunsuk melirik Park Shinhye sesaat.

"Apa kau masih bersama Bong Dong Ju?" tanya Kang Ho.

"Tentu saja, kami mana bisa terpisahkan" jawab Park Shinhye.

"Wah kalian benar-benar sahabat sejati" ujar Kang Ho.

"Shinhye kita harus pergi sekarang" kata Jang Geunsuk.

"Ahh benar, kita tidak boleh terlambat" kata Park Shinhye.

"Kang Ho kami harus pergi sekarang" pamit Park Shinhye.

"Baiklah, kuharap kita bisa bertemu lagi dan tolong sampaikan salamku pada Bong Dong Ju" kata Kang Ho.

Park Shinhye mengangguk.

Jang Geunsuk langsung menarik tangan Park Shinhye pergi dari sana.

Setelah Park Shinhye pergi, Kang Ho baru teringat sesuatu. Dia menepuk keningnya sendiri.

"Kenapa tadi aku tidak tanya nomor ponselnya, dasar bodoh" sesal Kang Ho.

Selama perjalanan menuju Apartement Bong Dong Ju, Jang Geunsuk sama sekali tidak bicara. Dia hanya mengangguk dan menggeleng saat Park Shinhye bertanya sesuatu padanya.

Akhirnya mereka pun tiba di Apartement Bong Dong Ju.

"Kenapa kalian lama sekali datangnya? Sebentar lagi Yoon Seoyong akan pulang kerja" omel Bong Dong Ju geram.

"Kami harus membeli hadiah dulu tadi" jawab Park Shinhye.

"Kalian membeli hadiah untuk Seoyong?" tanya Bong Dong Ju.

Mereka pun mengangguk.

"Kalian ini benar-benar perhatian sekali" Bong Dong Ju langsung memeluk kedua temannya itu.

"Dia tidak tau kan kita menyiapkan kejutan disini?" tanya Jang Geunsuk.

"Kau tenang saja, dia bahkan tidak tau kalau kita ada disini. Yoon Seoyong saat ini sedang sangat kesal karena aku tidak menjemputnya. Aku bilang padanya saat ini aku berada di Busan. Lalu dia marah karena aku pergi tanpa memberitahunya lebih dulu" kata Bong Dong Ju tertawa sendiri.

"Cara yang kekanakan" desis Jang Geunsuk.

"Itu namanya romantis, dasar bodoh!! Sekarang kau sudah menikah harusnya kau lebih tau bagaimana cara untuk bersikap romantis itu" cetus Bong Dong Ju.

Mendengar hal itu, Jang Geunsuk dan Park Shinhye saling melirik lalu mereka langsung membuang pandangan ke tempat lain.

Terdengar suara seseorang membuka pintu Apartement.

"Sstt,, dia datang" bisik Bong Dong Ju.

Yoon Seoyong menyalakan lampu ruangan dan tepat saat itu, Bong Dong Ju, Jang Geunsuk dan juga Park Shinhye berteriak menyambutnya memberikan Seoyong kejutan.

Yoon Seoyong sangat kaget melihat mereka.

Bong Dong Ju membawakan kue ulang tahun sambil menyanyikan lagu ulang tahun untuk kekasihnya itu.

Yoon Seoyong yang sama sekali tidak menyangka akan mendapat kejutan seperti ini merasa sangat terharu.

"Selamat ulang tahun sayang, maaf sudah membuatmu kesal" ucap Bong Dong Ju.

"Cepat tiup lilinnya" kata Park Shinhye.

"Berdoa dulu" kata Jang Geunsuk mengingatkan.

Yoon Seoyong berdoa sebelum dia meniup lilinnya.

"Terima kasih. Aku benar-benar tidak menyangka kalian akan memberikan kejutan seperti ini untukku" kata Yoon Seoyong terharu.

"Kau juga! Kupikir kau benar-benar pergi ke Busan tanpa memberitahuku dulu" Yoon Seoyong memukul Bong Dong Ju pelan.

"Aku kan ingin memberikan kejutan padamu" ucap Bong Dong Ju memeluk Yoon Seoyong.

"Selamat ulang tahun Seoyong" Park Shinhye memeluk sahabatnya itu.

"Terima kasih"

"Kau tambah tua sekarang" ledek Jang Geunsuk.

"Kau yang lebih dulu menua" balas Yoon Seoyong.

"Ayo kita makan malam, aku sudah siapkan semuanya" kata Bong Dong Ju.

Bong Dong Ju membuat pesta barbeque di balkon Apartementnya.

"Ini yang spesial" Bong Dong Ju membawa botol wine.

Mereka pun tertawa senang dan segera menyodorkan gelas minumannya.

"Malam ini sungguh indah" kata Yoon Seoyong memandangi langit.

"Ya, bintangnya bersinar dengan sangat terang" sahut Park Shinhye.

"Ayo kita bersulang" ajak Bong Dong Ju.

"Bersulang untuk ulang tahun Yoon Seoyong dan persahabatan kita" seru Bong Dong Ju.

"Cheers"

Mereka pun menikmati suasana malam itu dengan sangat nyaman.

"Dong Ju apa kau masih ingat Kang Ho?" tanya Park Shinhye.

"Kang Ho tetangga kita di Busan dulu?" tanya Bong Dong Ju.

Park Shinhye mengangguk.

Ekor mata Jang Geunsuk melirik Shinhye.

"Tadi saat aku dan Geunsuk sedang mencarikan kado untuk Seoyong. Aku bertemu dengan Kang Ho. Dia menyapaku lebih dulu. Penampilannya sudah sangat berubah, aku bahkan sampai lupa dengan wajahnya" kata Park Shinhye.

"Sudah lama sekali aku tidak mendengar kabarnya, tiap kita pulang ke Busan pun tidak pernah bertemu dengannya. Kurasa ini semua gara-gara kau" kata Bong Dong Ju mulai berbicara dengan dialek Busan.

"Kenapa kau malah menyalahkan aku?" protes Park Shinhye yang juga menyahuti dengan dialek Busan.

"Dia pergi dari Busan kan sejak di tolak olehmu. Dia pasti sangat malu dan hatinya hancur" sahut Bong Dong Ju.

"Heii heii heii!!!" protes Yoon Seoyong yang sedari tadi hanya melongo memperhatikan mereka berdua.

"Kenapa kalian tiba-tiba bicara dengan bahasa daerah kalian? Bicaralah dengan bahasa nasional agar orang yang tidak mengerti bahasa kalian itu tidak tersinggung karena merasa di bicarakan" sewot Yoon Seoyong.

"Kau jangan sewot begitu, kami bukan membicarakanmu tapi Kang Ho" kata Park Shinhye.

"Kang Ho siapa?" tanya Yoon Seoyong.

"Dia permen karet yang dulu selalu menempel pada Shinhye" jawab Bong Dong Ju.

Jang Geunsuk langsung meneguk habis minumannya.

"Omo,, jadi ternyata kau memiliki permen karet juga Shinhye? Apa dia tampan?" tanya Yoon Seoyong bersemangat.

"Lumayan tapi sayangnya Park Shinhye mengabaikan permen karetnya itu" jawab Bong Dong Ju.

"Kenapa kau malah membahas masa lalu?" protes Park Shinhye.

"Omo,, lihat muka mu jadi merah seperti kepiting rebus" ledek Bong Dong Ju.

"Wah,, apa Shinhye kita ini merasa berdebar membahas permen karetnya itu" ledek Yoon Seoyong menimpali.

Jang Geunsuk bangkit dari duduknya.

"Kau mau kemana?" tanya Bong Dong Ju.

"Aku mau ke toilet dulu" jawab Jang Geunsuk.

Jang Geunsuk memegang kepalanya yang terasa pusing. Dia minum cukup banyak.

"Sebaiknya kita jangan lagi membahas soal pria Busan itu, tidak enak dengan Geunsuk" ujar Yoon Seoyong.

"Memangnya kenapa?" tanya Bong Dong Ju.

"Apa kau lupa sekarang dia sudah menikah dengan Shinhye" sahut Yoon Seoyong.

"Ahhh,," Bong Dong Ju manggut-manggut.

"Aku akan cuci piringnya dulu. Kalian disini saja, nikmati bintang itu" kata Park Shinhye mengangkat piring kotor itu.

"Apa bintang itu makanan, kau suruh kami nikmati" cetus Bong Dong Ju.

Park Shinhye membawa piring itu ke dapur dan mencucinya di sana.

Jang Geunsuk keluar dari toilet. Dia melihat Park Shinhye yang sedang mencuci piring.

"Apa pestanya sudah selesai?" tanya Jang Geunsuk.

Park Shinhye mengangguk.

Jang Geunsuk berdiri tak jauh dari Park Shinhye berada. Dia menyandarkan tubuhnya ke tembok.

"Kenapa? Apa kau sakit? Kau ingin air putih?" tanya Park Shinhye.

"Tidak" geleng Jang Geunsuk.

Park Shinhye melepaskan sarung tangan yang dia gunakan untuk mencuci piring lalu dia pun berjalan mendekati Jang Geunsuk.

"Kau tampak kurang sehat" Park Shinhye memegang kening Jang Geunsuk untuk memeriksa suhu tubuh Jang Geunsuk.

Jang Geunsuk tiba-tiba saja membuka matanya lalu dilihatnya Park Shinhye berada di jarak yang sangat dekat dengan dirinya.

Mereka pun saling menatap lekat. Lalu Jang Geunsuk mulai mendekatkan wajahnya pada Shinhye dan mencium bibir gadis itu.

Park Shinhye hanya diam saat Jang Geunsuk menciumnya.

Tiba-tiba saja Jang Geunsuk langsung menarik dirinya menjauh dari Shinhye sambil memegang bibirnya sesaat.

"Tidak, kita tidak seharusnya melakukan ini. Maafkan aku Shinhye, aku benar-benar tidak sengaja dan tidak menyadarinya" sesal Jang Geunsuk.

"Tolong lupakan kejadian ini dan anggap ini tidak pernah terjadi. Maafkan aku. Aku sungguh menyesal" Jang Geunsuk segera pergi dari tempat itu. Jang Geunsuk pergi meninggalkan Apartement itu.

Sementara itu Park Shinhye masih berdiri mematung memandangi Jang Geunsuk yang pergi meninggalkannya disana.

Bulir-bulir air mata itu mulai jatuh membasahi wajah cantik Park Shinhye.

To Be Continues . . .

"VoMent" 😉😉

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

69.3K 3.3K 8
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
114K 11.8K 34
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
6.1M 479K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
201K 19.2K 71
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...