The JERK Wants Me

بواسطة Y_E_S_S_Y

26.1M 1.1M 50.3K

Skyla Ross, harus menjadi pacar pura-pura teman masa kecilnya Lucas Heaton, seorang pewaris Heaton Airlines... المزيد

Announcement
Cara Membeli Koin
Prolog
Chapter 1 - Meet Again
Chapter 3 - His Place
Chapter 4 - Oh, shit!
Chapter 5 - I Can't
Chapter 6 - I Will Never
Chapter 7 - I Can Do This
Chapter 8 - Is He Serious?
Chapter 9 - The Agreement
Chapter 10 - What?!
Chapter 11 - No Way!
Chapter 12 - I Still
Chapter 13 - His Plan
Chapter 14 - We'll See
Chapter 15 - Next Time
Chapter 16 - What Happened To Me?
Chapter 17 - Possessive
Chapter 18 - Gosh, He's Crazy!
Chapter 19 - This Is Embarrassing
Chapter 20 - Can't Stop
Chapter 21 - Regret
Chapter 22 - Why Life Is So Cruel?
Chapter 23 - I'm Scared
Chapter 24 - Decision
Chapter 25 - I Will Find Out
Chapter 26 - I Hope Not
Chapter 27 - Lots Of Drama
Chapter 28 - Broken
Chapter 29 - Oh God, Help Me!
Chapter 30 - Froze
Chapter 31 - The Silence
Chapter 32 - Miss Your Voice
Chapter 33 - Jealous?
Chapter 34 - He's back
Chapter 35 - Club
Chapter 36 - Prove It!
Chapter 37 - I Love You
Chapter 38 - Photo
Chapter 39 - Positive
Chapter 40 - Idiot!
Chapter 41 - Afraid
Chapter 42 - Protect You
Chapter 43 - Behind You
Chapter 44 - Weak?
Chapter 45 - Mystery
Chapter 46 - I Know Him
Chapter 47 - Awakened
Chapter 48 - I Promise
Chapter 49 - Like A Kitten
Chapter 50 - Not Enough
Chapter 51 - Just Like Honeymoon?
Chapter 52 - Hotel
Chapter 53 - Escape?
Chapter 54 - Helicopter
Chapter 55 - True Identity
Chapter 56 - Finally
Chapter 57 - NY
Chapter 58 - Memories
Chapter 59 - Dream Come True
Chapter 60 - The Day I've Been Waiting For
Epilog
BONUS (Part 1)
BONUS (Part 2)
BONUS (Part 3)

Chapter 2 - The Third Time

555K 24.6K 685
بواسطة Y_E_S_S_Y

"Lucas Heaton."

Lucas menatap wanita pengganggu itu dengan tatapan takjub. Kaget karena wanita di hadapannya itu begitu cantik. Lucas suka matanya, juga rambut pirangnya yang tergerai. Dia—benar-benar mirip dengan seseorang.

Skyla tidak nyaman ketika Lucas menatapnya dari ujung kepala ke ujung kaki.

Apa ia mengingatku? batin Skyla. Jantungnya berdebar tak keruan. Tetapi semua harapan itu hilang ketika wanita yang bersama Lucas mulai berbicara.

"Lucas, Baby, apa kau kenal dia?" tanya wanita itu sambil menatap Skyla tajam.

Ting!

Pintu lift terbuka. Ternyata mereka sudah sampai di lantai lima belas.

"Tidak, aku tidak mengenalnya. Ayo," ucap Lucas enteng. Entah mengapa ucapan tersebut seperti ribuan jarum menusuk jantung Skyla.

Lucas merangkul wanita itu berjalan keluar lift. Ketika pintu lift kembali tertutup, Skyla langsung berteriak.

"What the hell! He's such a jerk!" pekiknya kesal.

Selama ini Skyla berusaha melupakan Lucas. Ia juga berpikir Lucas sudah melupakannya. Tapi tetap saja, rasanya sakit sekali melihat cinta pertamanya bermesraan dengan perempuan lain.

Selama ini Skyla tidak pernah ketinggalan berita tentang Lucas. Wajah Lucas beredar di mana-mana: TV, internet, majalah, sampai tabloid gosip. Lucas sangat terkenal karena ia adalah putra sulung salah satu pasangan terkaya di dunia, Andrew dan Charlina Heaton.

Skyla tahu Lucas lebih dikenal karena gosip kehidupan pribadinya dibandingkan prestasinya yang sebenarnya mengilap seperti ayahnya, Andrew Heaton. Foto Lucas sering muncul di berita gosip, berpindah dari satu wanita ke wanita lain. Sempat juga ada berita ia ditahan akibat mengemudi saat mabuk, namun dibebaskan dengan jaminan dari ayahnya.

Setiap kali Lucas muncul di berita, Skyla selalu berharap kalau semua kabar itu bohong, bahwa Lucas tetaplah Lucas yang selalu berada di tempat yang spesial di hatinya. Tapi perjumpaan itu membuat mimpi buruknya menjadi kenyataan.

Aku harus berpura-pura tidak mengenalinya. Sekarang semuanya sudah tidak seperti dulu. Aku bukan anak kecil lagi. Bahkan Lucas juga bukan Lucas yang manis seperti dulu, batin Skyla.

Ting!

Pintu lift terbuka. Skyla melangkah keluar menuju meja resepsionis yang dijaga oleh seorang wanita berumur sekitar tiga puluh tahunan. Skyla berjalan mendekat dan wanita itu mendongak.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya wanita itu sopan.

"Hmm... saya ingin bertemu dengan Ryan Nelson," ucap Skyla. "Apa Anda sudah membuat janji dengan Mr. Nelson?" tanyanya.

"Belum. Saya hanya ingin bertemu dengannya sebentar," lanjut Skyla.

"Maaf, Nona, tidak bisa," ucapnya dengan nada bersalah. "Tolonglah, aku berjanji hany—"

"Lindsay, ada siapa?"

Skyla menoleh begitu suara berat itu memotong kalimatnya. Seorang laki-laki paruh baya keluar dari pintu sebelah kirinya. Ia memakai setelan jas yang tampak mahal. Di wajahnya masih tampak guratan ketampanan.

"Mr. Nelson, Nona ini ingin bertemu dengan Anda," ucap wanita itu sambil berdiri.

Mr. Nelson? Jadi orang ini—ayahnya?

Skyla tiba-tiba kehilangan kata-kata. Ia tidak percaya, laki-laki yang berdiri tidak jauh darinya ini adalah ayah kandungnya. Setelah sekian tahun ini ia hanya bisa menebak-nebak wajah ayahnya, Skyla akhirnya bisa melihatnya langsung. Menemuinya.

Ryan Nelson mengerutkan dahinya ketika melihat Skyla. Entah mengapa ia merasa ada sesuatu yang familiar dengan gadis di hadapannya itu.

"Aku tidak ada urusan dengannya, suruh ia pergi dari sini," tukas Ryan sebelum membalikan badan dan melangkah pergi.

"Tunggu! Mr. Nelson," panggil Skyla.

Ryan menghentikan langkahnya dan menoleh.

"Saya ingin berbicara sebentar," ucap Skyla dengan nada mendesak. "Kalau tidak penting, saya tidak punya waktu," ucap Ryan sambil terus berjalan menuju ruangannya.

"Saya anak Hillary Ross," ceplos Skyla, lebih lantang daripada yang ia maksud.

Tangan Ryan yang hendak membuka pintu ruangannya terpaku di udara. Tubuhnya terasa kaku mendengar nama yang sudah lama tak pernah ia dengar. Ryan berbalik dan menatap Skyla.

"Apa?"

"Mungkin Anda kenal dia," lanjut Skyla lirih.

Ryan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Berapa umurmu?" tanyanya.

"Dua puluh dua tahun," jawab Skyla. Ryan terdiam sejenak. "Apa mungkin kau—

"Benar. Saya adalah anak Anda, Mr. Nelson," ucap Skyla dengan wajah datar. Lindsay tampak kaget sedangkan Ryan masih terdiam di tempat.

***

Skyla duduk di ruangan ayahnya. Ia melihat ke sekelilingnya. Ruangan ini begitu besar. Siapa sebenarnya ayahnya ini? Sepenting apakah posisi ayahnya sampai-sampai menempati ruangan semewah ini? Ryan melangkah masuk. Samar-samar Skyla tadi mendengar Ryan berbicara pada Lindsay untuk merahasiakan hal ini. Salahkah keputusannya untuk datang ke sini?

Ryan duduk di depannya. Ia tampak mengumpulkan kata-kata.

Skyla memutuskan untuk menunggu.

Ryan berdeham. "Bagaimana kabar Hillary?" tanyanya.

"Ia sudah tenang di alam sana," jawab Skyla sedih. Ryan terbelalak. "Hillary sudah meninggal?" tanya Ryan.

Skyla hanya mengangguk.

"Mustahil," ucap Ryan frustrasi. Skyla menatap ayahnya yang tampak terpukul.

Apakah ia sedih mendengar Mom sudah tiada? "Siapa namamu?" tanya Ryan setelah beberapa saat. "Skyla Ross."

Ryan tersenyum miris. "Dulu Hillary selalu bilang, jika ia memiliki anak perempuan, ia akan menamainya Skyla," ucap Ryan sambil menerawang. Skyla tersenyum kecil.

Ruangan kembali hening.

"Hmm... ruanganmu begitu besar," ucap Skyla berusaha mencairkan suasana.

"Iya," sahut Ryan tak peduli. "Ngomong-ngomong apa yang ingin kau bicarakan?"

Skyla menarik napas menguatkan diri, tetapi kata-katanya urung keluar karena tiba-tiba terdengar ketukan di pintu.

Ryan melirik jam tangannya. "Ia sudah datang," ucapnya pada diri sendiri. "Masuk!"

Pintu terbuka dan Lindsay masuk. "Tamu Anda sudah datang, Mr. Nelson," katanya.

"Persilakan masuk," kata Ryan.

"Kalau begitu aku pergi dulu," kata Skyla, merasa tidak diharapkan. "Jangan, di sini saja," ucap Ryan. Skyla terdiam.

"Mr. Nelson, sepertinya Anda sedang ada tamu."

Skyla tersentak sedikit. Suara ini—seperti tidak asing di telinganya. Ia menoleh. Betapa kagetnya Skyla ketika ia melihat Lucas Heaton berdiri di depan pintu dengan senyum tampannya.

"Lucas! Tidak apa, ayo duduk di sini," sambut Ryan ramah. Skyla ternganga. Bagaimana bisa ayahnya mengenal Lucas?

Mereka juga tampak akrab. Dan tidak mungkin Skyla pura-pura tidak mengenali Lucas.

Lucas duduk di depan Skyla di sebelah Ryan. Ia menatap Skyla dengan tatapan yang tidak bisa dideskripsikan, membuat kaki Skyla terasa seperti jeli. Tatapannya seperti dapat membuat tubuh Skyla terbakar.

"Lucas, ini Skyla Ross," ucap Ryan memperkenalkan. Skyla hanya diam. Sudahlah, identitasnya terbongkar.

Tetapi reaksi Lucas benar-benar di luar dugaannya.

"Nice to meet you. I'm Lucas Heaton," ucap Lucas sambil mengulurkan tangannya. Mata Skyla menyipit sambil menatap Lucas.

Apa ia benar-benar lupa padaku? Sampai-sampai ia lupa namaku? batin Skyla.

Ryan berdeham membuat Skyla tersadar dari lamunannya. Skyla menerima uluran tangan Lucas. Tangannya sekarang begitu besar dan hangat. Lucas benar-benar berubah, ini bukan seperti Lucas yang ia kenal.

Lucas meremas pelan tangan Skyla, membuat gadis itu menatap wajah Lucas yang tersenyum manis. Senyum yang telah membuat banyak wanita jatuh ke pelukannya. Tetapi Skyla tidak akan sebodoh itu.

Tanpa pikir panjang, Skyla menusukkan kukunya yang panjang dengan kuat ke telapak tangan Lucas yang masih menggenggam tangannya. Lucas melotot, sedangkan Skyla menatapnya tajam. Entah kenapa Skyla benar-benar jengkel pada Lucas.

"Hmm... aku ingin ke toilet. Permisi." Tanpa menunggu sedetik pun terbuang, Skyla langsung keluar dari ruangan Ryan.

"Hai, permisi, toilet di mana?" tanya Skyla pada Lindsay. "Lurus, lalu belok kanan," ucap Lindsay dengan tangan kanannya mengarahkan.

Skyla berjalan cepat ke arah yang disebutkan. Sesampainya di sana, ia berdiri di depan wastafel dan langsung membasahi wajahnya dengan air. Ia menatap bayangannya sendiri di cermin.

"Kenapa aku harus bertemu lagi dengannya," keluh Skyla frustrasi.

Tiba-tiba, ponsel Skyla berdering. Ia melihat ke layar ponselnya untuk melihat si penelepon.

GODZILLA.

"Oh great. Him." Raut wajah Skyla semakin keruh. Ia tidak ingin menjawab panggilan itu. Ponselnya terus berdering dan Skyla tahu orang itu tak akan berhenti menerornya sebelum mendapatkan apa yang ia mau. Akhirnya Skyla memutuskan untuk menjawab.

"Berani-beraninya kau kabur! Cepat kembalikan uangku!" Tanpa basa-basi orang itu membentaknya.

"Aku akan kembalikan uangnya! Beri aku waktu, Hendrick," pinta Skyla.

"Aku beri waktu tiga minggu. Kalau kau tidak mengembalikannya dalam waktu tiga minggu, siap-siap nyawamu melayang!" ancam Hendrick sebelum mengakhiri sambungan telepon itu sepihak.

Skyla menghela napas gusar. Kalau tahu begini jadinya, ia tak akan meminjam uang pada Hendrick. Pernikahan ibunya dan Hendrick ternyata menjadi neraka. Laki-laki itu ternyata hanya ingin menguasai harta ibunya. Bahkan saat ibunya sakit Hendrick tidak mau membayar biaya pengobatannya. Ia baru mau memberi uang setelah Skyla memohon-mohon, itu pun dengan status meminjamkan. Jadilah Skyla berutang enam ribu dolar pada Hendrick.

Sampai saat ini, ia baru membayar delapan ratus dolar. Dan Hendrick tak henti-hentinya menagih sisanya walaupun ibunya telah meninggal. Padahal Skyla tahu pasti uang itu adalah uang ibunya.

Tiba-tiba sebuah suara berat mengganggu lamunannya

"Kukumu panjang juga, sampai berbekas seperti ini."

Skyla terlonjak kaget. Sosok Lucas terpantul di cermin di depannya. "Gosh, you scared me!" semprot Skyla kesal. Ia berbalik menghadapi Lucas. "Ini toilet wanita."

Lucas tidak mengucapkan apa-apa. Ia mendekati Skyla. Skyla refleks mundur selangkah hingga belakangnya membentur wastafel.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Skyla waspada.

"Kau sudah berubah," komentar Lucas sambil menatap wajah Skyla yang begitu cantik. Lucas tidak yakin ia bisa melepaskan matanya dari Skyla sedetik pun.

"Apa maksudmu?"

Lucas melangkah semakin dekat.

"Jangan pura-pura tidak mengerti, Sky. Sudah dua belas tahun berlalu, ya? Apa kau tidak merindukanku?" tanya Lucas. Skyla kaget. Lucas mengingatnya?

"Kau masih ingat aku?" tanya Skyla setelah lama terdiam.

"Aku tidak pernah sekali pun melupakanmu," jawab Lucas sambil tersenyum miring. Ia maju selangkah lagi memojokkan Skyla yang sudah tidak bisa mundur lagi.

"Lalu kenapa tadi kau pura-pura tidak mengenalku tadi?" tanya Skyla. "Aku hanya ingin melihat reaksimu."

Skyla melotot.

"Lalu di lift? Kau bilang ke pacarmu itu kalau kau tidak mengenaliku," tukas Skyla.

"Kenapa? Apa kau cemburu, Sky-Sky?" tanya Lucas sambil tersenyum licik. "Oh iya, ia bukan pacarku, by the way."

"Jangan panggil aku itu! Jangan pernah sebut namaku lagi," tukas Skyla.

"Hmm... feisty. I like it," goda Lucas. Cowok itu maju selangkah lagi hingga mereka begitu dekat sekarang.

Kedua tangan Lucas berpegangan ke wastafel di belakang Skyla, membuat Skyla terkurung oleh pesona laki-laki di hadapannya itu.

Lucas mendekatkan wajahnya ke wajah Skyla.

"Lucas, apa yang mau kau lakukan?" tanya Skyla panik. "I want to kiss you," ucap Lucas terang-terangan. "What the hell are you thin—"

Ucapan Skyla terpotong oleh ciuman mendadak yang Lucas layangkan ke bibir Skyla. Skyla terbelalak.

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

86.3K 5.4K 31
Bagaimana jadinya jika dia seseorang yang pernah mempermalukanku menjadi orang yang melindungiku nantinya Hmm iya dia byun baekhyun pria yang awalny...
61.6K 1.2K 6
Finish : 9 Februari 2020 Revisi : 24 Agustus 2020 REVISI (Setiap part akan di publish secara bertahap) Seorang CEO dari Genius Group yang terkenal de...
379K 3.4K 10
Alexandria Neville akan melakukan apapun demi uang. Karena memang itu yang paling penting di dunia ini. Hidup itu keras, Kawan. Kau tidak bisa mendap...
8.6M 451K 54
Arkeyna dipertemukan dengan Dominic yang dingin dan angkuh. Sang President Director Jordan Worldwide yang tanpa terduga turun tangan untuk menyelamat...