Soonyoung tidak salah dengarkan. Bukankah itu nama kakak tersayangannya.
Benarkah!!!!!
"Bisa kau ulang".
"Aku tidak mau..".
"Sungguh...".
"Tidak. Apa yang kita bicarakan sekarang".
"Wen Junhui".
"Nama itu... Jangan menyebutnya di depanku, Sekarang aku susah melupakannya. Ini semua ulahmu".
Soonyoung benci ini saat minghao seenak jidat menuduhnya. Persis seperti hyungnya.
Ah.. soonyoung yakin mereka berjodoh. Mereka sama bodohnya.
"Lihatlah.. Kau tidak bisa melupakannya tapi kau ingin berkencan dengan hyungku".
"Aku hanya mencoba menerimanya. Apa Itu salah". Soonyoung diam.
Akan lebih baik jika orang yang di bicarakan segera datang. Dan yah.. Omong omong soonyoung menyuruh wen junhui alias hyungnya kesini dengan mengancam bahwa ia akan menyatakan perasaannya pada minghao jika jun tidak datang.
Dan tebak jun alias hyung dari soonyoung alias hoshi bilang apa.
Aku akan membunuhmu jika kau melakukannya. Tunggu aku!!
Benar benar aneh bukan.
Yah.. Tapi dia tetap hyung tersayangnya soonyoung alias hoshi.
"Setelah ini aku yakin kau bisa move on." minghao akhirnya melirik soonyoung. Tidak lama hanya beberapa detik sampai ia menundukan kepalanya kembali.
"Aku tidak yakin". Ucap minghao.
Soonyoung tersenyum seperti malaikat.
"Tapi aku yakin. Lihatlah?... Hai hyung". Secara bersamaan saat soonyoung melambaikan tangannya minghao juga mengalihkan pandangannya pada pintu masuk toko dan melihat namja tinggi yang tampak berjalan tergesa gesa menuju mereka.
Haruskah minghao terkejut.
Kurasa iya karna Minghao sudah menjatuhkan dagunya lebih dari 5 cm kebawah. Ia lebih terkejut saat ucapan soonyoung merusak semua lamunannya.
"Hyung... Kurasa aku harus pergi. Kau sudah kemari jadi nikmati kencan kalian".