Author POV
"Hai anak mom yang tampan...kamu lapar banget ya sayang?Iya ya?ooo....cup...cup...cup sini biar mom kasih minum ya nak"ucap Tania pada sih kecil yang menangis ingin disusui
"Sayang....sih kecil kenapa kok nangisnya kenceng banget?Aku sampai denger loh dibawa tadi pas aku baru nyampe cup"ucap Christ yang baru pulang dari kantor dan mengecup kening isterinya.
"Sih kecil lagi pengen minum makanya dia nangisnya kenceng banget mas kok mas cepet banget pulangnya?"
"Mas nggak betah lama-lama dikantor pengennya dirumah terus liatin kamu sama sih kecil juga Michael yang mas tinggal dirumah.Lagian kenapa ya dulu mas setuju aja pas daddy minta mas jadi CEO di perusahaannya padahalkan masih ada Nic yang bisa gantikan mas jadi CEOnya jadinya kan mas nggak bisa dong tiap hari dirumah terus liatin kalian dan liatin sih kecil berkembang setiap hari"keluh Christ
"Mas...itukan udah pekerjaan mas sebagai suami dan juga sebagai ayah untuk anak-anak yang mencari kebutuhan untuk kami.Masalah mas yang selalu tidak ada dirumah setiap hari kami memakluminya karna mas memang bekerja untuk memenuhi kebutuhan kami disini.Jadi,mas seharusnya bersyukur sudah diberikan tanggung jawab penuh oleh dad untuk menjalankan perusahaannya nggak mungkin kan dad ngasih tanggung jawab sama Nic ya walau Nic itukan sepupu mas sendiri?"
"Iyasih yaudah deh mas mau mandi dulu biar bisa main-main sama sih kecil tampan oh iya mas udah ada nama buat sih kecil yang"
"Apa mas?"
"Arnold Janssen Mark Swift"
"Wah...nama yang bagus terus nama panggilannya apa mas?"
"Untuk keluarga kita sih panggil Janssen aja biar lebih enak manggilnya kalau untuk orang luar bisa manggil Arnold gimana?"
"Hhmm....oke aku setuju aja sih mas yang penting dia udah ada namanya.Hai anak mommy yang ganteng sekarang kamu udah punya nama baru Arnold Janssen Mark Swift"
"Yaudah...mas mandi sana gih biar sih kecil ada yang ngambilin soalnya aku harus ngurusin sih Michael dulu dikamarnya"
"Loh...sih Michael belum bangun?Ini udah sore loh yang?"tanya Christ
"Mungkin dia kecapean karna banyak tugas mungkin mas"
"Yaudah"
*********
"Michael...."panggil Tania setelah berada dikamar Michael
"Hhhmm....."
"Bangun sayang...udah sore loh entar dad marah kalau kamu belum bangun dan mandi"jelas Tania
"Hhmm....masih ngantuk mommy"ucap Michael serak khas bangun tidur sambil memeluk dan membenamkan wajahnya diperut Tania
"Eitss.....anak laki-laki nggak boleh malas bangun sayang...yaudah mom nggak bakalan masak makanan kesukaan Chael kalau Chael belum mau bangun"
"Ihhh.....kok gitu sih mom?Iya deh iya Chael bangun nih tapi,jangan lupa ya mom masakin makanan kesukaan Chael hehe..."
"Tenang aja mom bakalan masak tapi,Chael harus janji sama mom supaya rajin bangun pagi ya nggak mesti mom bangunin lagi ya walaupun itu memang pekerjaan mom buat bangunin kamu tapi kamu harus biasakan bangun pagi oke sayang?"jelas Tania
"Hhmmm....iya mommyku yang cantik,manis,tapi sedikit cerewet tapi juga nyenengin kok hehe...."
"Hhh....iyadeh anak mommy yang tampan.Yaudah mom tunggu dibawah ya jangan lama mandinya ya sayang"jawab Tania sambil mengelus kepala Michael dan mencium keningnya
"Good Night dad,mom"sapa Michael ceria diruang makan dan mencium kedua pipi Christ dan juga Tania
"Good Night sayang"balas Tania dan Christ
"Gimana sekolah kamu Mic?"tanya Christ
"Hhmm.....Baik dad"jawab Michael singkat
"Bagus....dad harap kamu tingkatkan ya prestasi dan belajarmu disekolah"
"Siip dad"
"Michael cita-citanya mau jadi apa?"tanya Tania
"Ehhm??Mic pengen banget kaya dad buat nerusin perusahaannya ya walau sebenarnya Mic nggak pengen jadi pembisnis muda yang harus selalu berada dikantor dengan setelan jas formal serta dasi yang selalu bertengger dileher Mic setiap hari serasa mencekik leher Mic tapi, ya mau bagaimana lagi kalau pun Mic selalu membantah keinginan dad supaya nerusin perusahaan dad pasti Mic bakalan balik lagi jadi pembisnis muda karna memang itulah tugas Mic sebagai anak sulung dad untuk nerusin perusahaannya"jelas Michael panjang lebar
"Yap.Excellent tapi,kamu nggak terpaksakan jadi pembisnis muda sayang?"tanya Christ
"Nggak lah dad.Ini udah emang keputusan Mic buat nerusin perusahaan dad"jawabnya lantang
"Ya.Baiklah jika itu keinginanmu dad berterimakasih banyak padamu nak"
"Ya sama-sama dad"jawab Michael
"Kenapa kamu nggak kepengen jadi dokter aja Mic?"tanya Tania
"Rumah sakit itu bau mom...gimana jadinya kalau aku jadi dokter nanti?Bukan pasiennya entar yang sakit malah dokternya pula yang pingsan karna nggak tahan sama bau obat"jawab Michael
"Lah...mom aja kok bisa tahan sama bau obatnya yang baunya itu menyengat banget?Padahalkan mom itu perempuan bukan laki-laki yang seharusnya tahan sama bau obat sayang"
"Tapi mom...Mic emang nggak tahan sama bau obatnya jangankan semenit berada dirumah sakit sedetik pun jadi Mic bakalan pingsan dan mual-mual nantinya mom"
"Kaya ibu hamil aja kamu Mic.Nggak tahan sama bau obat rumah sakitnya"gerutu Tania pada anaknya
"I'm sorry mom...Mic memang nggak bisa jadi dokter please.... jangan paksa Mic"
"Hhh....baiklah anak mom yang tampan mom nggak bakalan maksa kamu lagi.Mom cuman ingin kamu bahagia,senang dan bisa mengambil bagian pekerjaanmu yang kamu minati mom pun sudah ikut senang mendengarnya tapi,ingat kamu jangan pernah sekali-sekali menyombongkan diri karna menjadi pembisnis muda,mengerti?"
"Mengerti Mom"jawab Mic
"Yasudah,kalian lanjutin makannya mom mau keatas dulu liatin sih kecil yang nangis"
"Oke mom"
*********
"Cup....cup....cup...sayang...
anak mom yang tampan kok nangis sih?Mau minum lagi ya?Laper banget ya?Udah yah jangan nangis lagi"ucap Tania pada anaknya dan mendekatkan nipplenya dimulut mungil milik Arnold yang sedari tadi menangis keras
"Sayang....sih kecil kok nangis lagi?Bukannya kamu udah kasih minumnya tadikan?"tanya Christ yang baru memasuki kamar mereka
"Mungkin sih kecil haus lagi mas...sshhh...."ringis Tania dan mendapat perhatian dari Christ
"Kamu kenapa sayang?Ada yang sakit?"tanya Christ
"Nggak mas...cuman sih kecil ngisapnya punyaku kenceng banget sambil ikut juga gusinya kena di nippleku"
"Cup....cup...cup....sayang anaknya daddy yang tampan....ngisap punya momnya jangan kencang ya sayang...mommy kesakitan ya anaknya daddy yang tampan"ucap Christ lembut pada Janssen kecil sambil mencium pipi anaknya
"Yang,kamu kok nggak ngasih susu bantuan sama sih kecil?Biar kamu juga nggak kerepotan nantinya?"tanya Christ
"Sih kecilnya nggak mau mas...aku udah berapa kali nyobain bikinin susu formulanya tapi sih kecilnya nggak mau minum mas....mungkin dia tau mana susu yang paling enak untuknya"
"Tapikan kamu kecapean sayang...apalagi kalau dia bangunnya tengah malam?Kamu kan tau sih kecilkan kuat minum ASI kamu sayang...mas takutnya kamu kecapean berat karna ngurusin sih kecil yang selalu menangis minta susu"
"Nggak apa-apa mas....inikan udah tugas aku menjadi seorang ibu yang mengurus anaknya dengan baik dan melayani suaminya dengan baik juga"
"Hhmm...baiklah...eh...
ngomong-ngomong tentang melayani suami kita belum loh lakuin 'itu' lagi sama kamu"ucap Christ dengan nada mesum
"Ihhh mas...aku nggak mau nambah adek buat Janssen sekarang terlalu cepat tau mas...lebih baik tunggu sampai Janssen beberapa tahun dulu atau bulan dulu baru kita tambahin lagi buat adeknya"
"Yah....itukan kelamaan sayang"jawab Christ melemah
"Biarin...kalau pengen banget buat aja sendiri dan hamil aja sendiri"ucap Tania asal
"Yah.....kok gitu lagi sih sayang?"
"Lagian sih mas sendiri belum juga aku pulih bener dari masa nifasku mas udah minta lagi"
"Kamu pake kontrasepsi aja deh yang...biar kebutuhan mas terpenuhi"
"Aku nggak mau.Tahan dikitlah mas kan bisa"
"Tapi mas udah kebelet pengen banget sayang"
"Aku bilang sekali enggak ya enggak dong mas...Maaf ya jatah mas hari ini masih belum ada hehe"
"Yah...kamu kok tega sih yang sama mas"
"Au ah udah deh...lebih baik kita tidur aja ini udah malem banget nggak enak bicara terus entar sih kecil sama Michael terganggu sama suara bariton punya kamu"
Tania dan Christ pun akhirnya tidur sambil Christ memeluk Tania dan membenamkan wajahnya di ceruk leher milik Tania yang telah menjadi isteri sahnya.
Kebahagiaan yang luar biasa yang telah dirasakan oleh Tania Arshely Agatha yang memiliki suami yang dicintainya dan mencintai dirinya,memiliki anak tiri yang menyayangi dirinya dan juga mencintainya menjadikan dirinya sebagai sosok ibu bagi Michael.
Menjadi seorang isteri,ibu dan menantu bagi kedua mertuanya yang juga menyayanginya serta mencintainya dengan sepenuh hati dan juga kelembutan.
Kebahagiaan tak terduga yang telah dirasakan oleh Tania sendiri dengan menikah diumurnya yang masih muda dengan seorang duda beranak satu yang telah mencintai dirinya dengan tulus dan tanpa paksaan sekalipun.
END
----------------
AKHIRNYA CERITANYA SIH CHRISTIAN DAN TANIA TELAH BERAKHIR DENGAN DAMAI HEHE....
SEMOGA KALIAN SEMUA PARA READERS SETIA YANG TELAH MELUANGKAN SEDIKIT WAKTUNYA UNTUK MEMBACA CERITA PERTAMA MILIKKU INI YANG SEDIKIT OLENG-OLENG KEKIRI DAN KENANAN HEHE...
THANKS BUAT SEMUANYA !
PELUK CIPIKA-CIPIKU DARI AUTHOR UNTUK KALIAN PARA READERS KUH!!! ☺☺😊
SEKIAN !!!