ROTASI

By BLueFKey

209K 9.2K 972

13 Juni 2015 "Kejutan ini terlalu berat. Aku rasa ini bukanlah kejutan. Lebih tepatnya batu besar yang menimp... More

Pengenalan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49

23

4K 191 21
By BLueFKey

Basah..basagan lagi nggk ya??
Ehh kok aku jdi keterusan adegan basah?

***

Naomi POV

suara berisik terdengar samar. Tapi mata masih enggak membuka. Nyaman.

Kurasakan dua jemariku terasa hangat. Terkadang terasa dipijat. Aku mencoba merabanya. Menggerakkan jemariku secara di tekuk. Jariku terasa menekan sesuatu benda kenyal. Entahlah apa itu. Tapi aku masih penasaran sehingga aku tak berhenti.

Aku mencoba memaju mundurkan jariku. Semakin terasa hangat di dalam sana. Tempat apa sebenarnya ini? Sampai aku merasa jariku terasa sangat lembab. Lama kelamaan basah.

Aku mendengar suara erangan dan desahan yang tertahan. Tapi mataku masih enggan memastikan. Biar telingaku menikmati mungkin ini yang disebut mimpi indahh.

Aku tahu jariku di penuhi lendir. Membuat jemariku lebih mudah masuk ke dalam tempat semput ini.

Jika tempat ini dimasukkan satu jariku lagi masih muat ga ya?

"Ahhh..shh..mi." suara desahan terdengar lebih jelas.

Aku kembali teringat niatku untuk menambahkan satu jariku lagi.

Tanganku serasa dicengkram keras. Sakit. Perih. Bahkan mungkin akan ada bekas luka di tanganku. Tapi untung ini hanya mimpi.

"Aghh..sakit mi." Suara itu suara ve.

Suara itu membangunkanku. Aku melihat wajah ve. Dia tampak menahan sakit. Ah tangan ve mencengkram tanganku keras.

"ve. Kamu kenapa?" Tanyaku khawatir.

"Shakitt Mi Thapi enhaakk.. ng..ahh." menatapku sayu. aku mengerutkan kening tak mengerti.

Ada apa dengannya?

Author pov

Naomi terbangun dari tidurnya setelah mendengar erangan kesakitan. Dilihatnya wajah veranda terpejam yang seakan menahan sakit.

"Ve kamu kenapa?" Tanyw Naomi khawatir.

"Shaakit mhi. Thaphiii enhaakk agh." Suara ve terdengar mendesah.

Naomi mengerutkan kening tak mengerti. Tapi entah insting atau alam bawah sadarnya, jarinya masih asyik maju mundur dalam tempo sedang.

Apa naomi tak sadar apa yang dilakukannya sekarang? Ini lebih nikmat dibandingkan aku melakukannya sendiri. Pikir ve dihati.

"Apa yang sakit ve?" Tanya naoni lagi semakin khawatir karena merasa tubuh ve menegang.

"Baa..bawahh mi.. sakit thapii jangan berhenti." Erangnya lagi.

"Ayo kita masuk ke hotel." Ajak naomi. Namun ve menggeleng.

Bagian bawah? Kenapa jariku terasa dijepit?? Akhh tidak mungkin? Pikir naomi

"Kok berhentii mi?"

Naomi kembali mengerutkan kening. Dia sadar ada sesuatu yang salah. Dengan ragu naomi membuka selimut yang menyelinuti tubuhnya dan juga ve.

Jariku? Kenapa ada di dalam sana? Pikir naomi.

Naomi menarik jarinya sekaligus dan kasar membuat ve menggelinjang hebat.

Nafas naomi masih tersanggal. "Maaf ve."

Naomi mengecek jarinya. Berharap tak ada tanda merah di jarinya. Naomi bernafas lega jarinya hanya dipenuhi lendir yang memiliki bau khas.

"Ve maaf ya." Naomi berjongkok. "Aku hanya ingin ngecek aku ga sampai merusakmu." Ucao naomi hati-hati dan berjongkok di tutupi selimut tepat menghadap bibir bawah ve.

Naomi bernafas lega ketika tak ada darah yang bercucuran. Namun membuat pikirannya mempertanyakan.

Tapi apa ve sudahh pernah melakukannya dengan orang lain? Kinal misalnya? Pikir naomi.

Namun tanpa di saari Naomi. Kini ve harus beruuang kembali dengan nafsunya. Nafas naomi terasa menggelitik bibir bawahnya.

Tiba-tiba saja tangan ve menekan kepala naomi hingga menempel dibibir bawahnya. Naomi mencoba membeaskan diri.

"Kau harus bertanggung jawab Mi. Bersihkanlah." Ucap ve.

Naomi masih diam. Ve tak bisa menunngu lama lagi hingga memutuskan untuk memancing Naomi. Digerakkannya kaki kanannya yang diarahkan ke bagian selangkangan naomi. Jempolnya langsung bergerak menggesek dan menekan miss v naomi.

Naomi tak ingin berkepanjangan mengingat keberadaan mereka di dalam bus akan mengundang curiga mamber tim j lainnya.

Maka naomi menyerang bibir vagina milik ve. Memakin lidahnya.

Bahkan tangan naomipun menjadi aktif bergerak. Menggenggam dua benda kenyal yang menggemaskan.

"Ahhh..shhh...mii... ahh lebbiihh dhalalammm.. mhii.. ahhh lidahhh mu ahhh enhakkk..ahh.." desahan panjang ve yang sudah tak ragu dikeluarkannya.

Naomi memainkan lidahnya di dalam. Mencari bagian ternikmatnya. Digerakan. Digesekkan. Dan ditekan. Membuat pemiliknya semakin menekan wajah naomi meminta untuk lebih dalam.

"Ahhh..ngg...shhnn....aahhhhh....ahhhhh..ahhahahhhh..ahhhha.. mi..akguu mauuu...anghhjj aahhhhh.. kluarr.." desahan panjang ve meremas rambut naomi.

"Aghhhhjjhhhhhh." Desahan terakhir ve.

Naomi mulai membenarkan pakaian ve. Menicum kening ve. Dan bibir ve.

"I love you shinta naomi." Ungkap ve masih lemas.

"I like your taste jessica veranda." Naomi membalasnya dengan kalimat nakal.

Ve pov

Kegiatan pagi yang melelahkan. Aku dibantu naomi berjalan. Aku masihbmerasa lemas akibat kegiatan tak terduga tadi.

"Ve jariku kok bisa ada di dalem sih?" Tanyanya..

"Ya itu kamu. Kenapa maen terobos aja?"

"Emang semalem aku melakukan hal sejauh itu ya?" Tanyanya penasaran. "Kok aku ga inget ya?"

Aku menelan ludah. Yaiyalah orang dia tidur semalaman. Meninggalkanku yang sudah dibuatnya horny.

"Ahh kamu kok nanya gitu sih? Ga suka ya?" Aku cemberut.

"Ya kali aja kamu iseng masukkin jari aku."

Jlebb.

"Ya kamu sendiri mimpi apa sampei bisa menerobos gitu?" Aku membalikkan keadaan.

Wajah naomi memerah. "Ya..aku..ha..ha hanya bermimpi seperti itu." Ungkapnya malu.

"Jangan-jangan kamu bermimpi melakukannya dengan lidya atau frieska." tanyaku.

"Lahh kok bawa-bawa lidya sama frieska segala? Kan ga ada hubungannya." Ungkapnya

"Ya adalah." Jawabku membuatnya mengerutkan kening. "Itu bibirmu sering banget nyosor-nyosor cuam cium." Jawabku.

"Aku ga nyosor ya ve. Aku dicium bukan memulai duluan."

"Iya tapi kamu menikmati bibir mereka kan?"

"Ahh cape ngomong sama kamu." Ucapnya mulai jengah. "Nyesel tadi aku ngimpiin kamu sampe basah." Gurutunya pelan.

"Ohh jadi kamu ngimpiin aku ya?" Godaku. "Terus kalo ga sama aku. Kamu mau nya sama siapa?" Godaku lagi..

"Sama mak lampir." Jawabnya ngasal.

"Hahhhahaha." Tawa keluar "kamu lucu dehh. Makin cinta aku."

"Eh ya Ve. Kenapa ga berdarah ya?" Tanyanya penasaran. "Apa kamu pernah ngelakuinnya sama kinal?" Pertanyaannya membuatku sakit.

Aku langsung menjauh dari papahannya. Memilih jalan sendiri.

"Aku ga pernah melakukannya selain sama kamu." Ucapku kesal. "Kamu itu bodoh ya. Kamu memasukkannya tak terlalu dalam. Jadi ga akan sampai ke selaputnya." Jelasku

"Gitu ya?" Tampang bodohnya keluar.

"Kalau mau nanti kamu coba lebih dalam baru deh pecah. Atau kamu mau coba memasukan seluruh jarimu?" Godaku

"Muat gitu?" Tanyanya bodoh dan sepertinya dia sedang memikirkannya.

"Ya muat lah." Aku tersenyum nakal. "Apa kamu mau mencobanya?" Bisikku sesensual mungkin.

Kurasakan tubuh naomi menegang.

"Ehh? Enggak deh ve.." ucapnya ketakutan dan jalan lebih cepat meninggalkanku.

Hahhaha. Naomi lucu kalo sedang aku goda. Hihi. Kayanya harus sering-sering menggodanya.

Aku melangkah menuju kamar hotel.

"Ka Naomi. Kaka sekamar sama aku jeje dan frieska." Ucap nabilah pada naomi.

Loh kok aku ga sekamar sama Naomi sih?

"Kenapa? Kamu mau sekamar sama Naomi?" Suara teh melody menyadarkan lamunanku.

"Sekarang udah saatnya kamu memberi jarak dengannya." Ucap melody. "Aku tak ingin kamu menyakiti kinal." Melody berjalan meninggalkanku.

Memberi jarak pada Naomi? Tidak mungkin. Tidak mungkin. Aku gak mau. Aku gak mau jauh dari naomi.







Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

75.8K 6.8K 32
Mencintai itu hal yang sangat menyenangkan! Akan lebih menyenangkan lagi jika orang yang kau cintai juga mencintaimu! Cover photo from: Instagram Jcv...
203K 31.1K 56
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
60.5K 6.6K 32
Tentang kisah sebuah tim penyelidik khusus yang dibentuk oleh pemerintah untuk menangani kasus penting di ibu kota. Berisi empat orang gadis dengan k...
82.5K 7.4K 19
Jessica Veranda 20th Devi Kinal Putri 17th Shani Indira Natio 17th