Magician Academy [END]

Por fallyndanella04

181K 10.9K 1.2K

Rie Ayanasaka, anak yatim piatu yang tinggal di daerah Nagoya. Hidupnya dilalui penuh penderitaan. Pandangan... Mais

Prolog
Chap. 1 : Dunia Sihir
Chap. 2 : Magic Battle
Chap. 3 : Magic Battle (2)
Chap. 4 : Fansclub Rie
Chap. 5 : O-Oniichan !?
Chap. 6 : Magic Black Organization
Chap. 7 : Creative Magic Battle
Character Info
Chap. 8 : Magic Black Organization Mulai Beraksi !
Chap. 9 : Queela's Death
Chap. 10 : Meet New Friend
Chap. 11 : Rie etc VS. Ten Beast and Chris's Identity
Character Info (part 2)
Chap. 12 : Chris Meet His Friends in Organization
Chap. 13 : The Mysterious Boy
Character Info (part 3)
Chap. 15 : Who Are You ?
Chap. 16 : New Beast Type !?
Chap. 17 : Rie Fight With A New Beast
Chap. 18 : Penyusupan
Chap. 19 : Penyusupan (2)
Penjelasan
Chap. 20 : Family's Secret Carlay and Carley
Chap. 21 : Rie's Love Feeling
Chap. 22 : Akira's Feeling to Rie
Chap. 23 : Killer Rie and Shu's Parents
Chap. 24 : Fight With Skylen and Skylen's Past
Chap. 25 : Traitor from Academy
Chap. 26 : Found Kaname !
Chap. 27 : Meet a Traitor
Chap. 28 : Good Bye
Chap. 29 : The Five of You are Our Last Hope
Chap. 30 : Varl Wrath
Chap. 31 : Kay Another Personality
Chap. 32 : Kay Vs. Mark
Chap 33 : Rie's Color Eyes
Chap. 34 : Master Kayo...!
Chap. 35 : Rescue Master Kayo !
Q & A
Chap. 36 : Meet Again
Chap. 37 : Master Magic Black Organization muncul !
Chap. 38 : The Legend Weapon
Bonus Chapter : Legend Weapon
Chap. 39 : Master All Legend Weapon
Chap. 40 : War With Big Strenght
Chap. 41 : War With Big Strenght (2)
End Chapter&Epiloque
Ga Tahu Mau Ngasih Judul Apa
Bonus Chapter : A Mysterious Person From Past
Bonus Chapter : Shu's Child Time
Bonus Chapter : Carlay & Carley Past
Bonus Chapter : A Story of Ren & Rie

Chap. 14 : Satoushi, Are You Fine ?

3.2K 227 32
Por fallyndanella04

Satoushi's Pov

Aku masih memikirkan tentang sosok laki-laki misterius yang tadi pagi.

Aku menoleh ke arah master Rie, ia nampak memikirkan hal yang sama denganku.

Perubahan sikapku sepertinya membuat Dundy merasa sangat aneh dan takut. Ia bahkan sampai bergidik saat ia bertanya apa yang terjadi padaku.

Aku kembali memikirkan master Rie.

Wajahnya cantik...

Serius. Berkali-kali lipat lebih cantik daripada wajah master Kayo (di ujung sana, Kayo bersin-bersin sampai berkata : Siapa yang ngomongin aku, hah !?).

Wajahku merona merah melihat master Rie. Sungguh, kenapa denganku hari ini ? Kenapa aku merona terus ? Bahkan aku mengingat saat aku menggenggam tangan master Rie.

'Lembut...', batin Satoushi dengan wajah merona.

"Satoushi, sumpah, aku serius. Hari ini kamu kenapa, sih ? Biasanya berisik dan heboh banget sampe orang kesel. Sekarang sunyi. Tobat, ya, nak ?", tanya Dundy sambil menempelkan tangannya di keningku.

Sialan ! Nih, anak minta dihajar, ya !?

BUAK !

Dan dengan wajah kesal, aku benar-benar memukul kepala Dundy.

"Aow..aow, apa-apaan, Satoushi !?", tanya Dundy kesal sambil sedikit meringis. "Padahal aku ga bohong, lho ! Serius, duarius sekalian ! Tingkahmu kayak orang lagi kasmaran !", seru Satoushi.

Saat Dundy mengatakan kata 'kasmaran', lagi-lagi wajahku merona tanpa persetujuanku.

Kaname, Chris, dan Varl yang memperhatikan pertengkaran kami nampak sangat terkejut. Apa mereka terkejut melihat rona merahku ?

"Bagus. Bagus sekali."

"Selamat, Satoushi."

"Omedetou, Satou."

Ucapan selamat diucapkan satu-persatu oleh Chris, Kaname, dan Varl.

Aku dan Dundy menatap bingung.

Apa yang mereka bilang 'selamat' ?

Dundy menggaruk kepalanya bingung, "Apa maksud kata selamat kalian ? Chris ? Kaname ? Varl ?", tanya Dundy mewakili pikiran kami.

Chris menatap lembut, "Selamat. Kau sudah mendapatkan cinta pertama, Satoushi.", ujar Chris.

1 detik...

2 detik...

3 detik...

BLUSH !

Bagus. Bagus sekali. Wajahku sekarang benar-benar sangat merah. Sangat.

"A-a-a...apaa--" "Jangan membantah. Aku absolute, ingat itu (author : "Akashi Seijuro, is that you ? :v").", potong Kaname dengan wajah serius.

Aku lansung memalingkan wajahku yang merah dengan sedikit berdecih kesal.

Varl menepuk tangannya dengan wajah datar, "Jadi, siapa incaranmu kali ini, wahai penyihir playboy se-kota ?", tanya Varl ke padaku dengan kalimat yang sedikit kejam.

Aku memegang kepalaku, "Aku akan menjawab kalau kau menghilangkan kata 'playboy' itu.", jawabku sambil menghela nafas sedih.

Varl mengangguk-angguk.

Dengan (sangat-amat-terpaksa) jariku, aku menunjuk master Rie yang nampak sedang mengobrol dengan... em, kalau tidak salah namanya Shu.

Semua spontan membelalak.

Yah, wajar sih.

Seorang bawahan menyukai master-nya.

Dundy membelalak tidak percaya dan lagi-lagi menempelkan tangannya ke keningku, "Se-serius ? Satoushi, kau ga lagi demam, kan !? Enggak, kan !?", tanya Dundy histeris.

"Woi !", seruku kesal.

Ya elah, kenapa Dundy histeris banget ?

Aku menepis tangannya yang menempel di keningku, "Serius, Dundy. Aku ga lagi bercanda. Sumpah.", jawabku sambil mengangkat kedua tanganku.

Lagi-lagi, Chris, Kaname, Dundy, dan Varl menatapku tidak percaya.

Aku menatap bingung sambil menggaruk tengkukku yang tidak gatal, "Memangnya aneh, ya ?", tanyaku pada mereka semua.

Sepertinya Chris yang sadar duluan dari lamunannya, "Se-sebenarnya tidak aneh, sih. Ta-tapi kalau kau suka dengan master Rie, sama saja kau menggali kuburanmu sendiri...", ujar Chris sedikit menunjuk master Rie.

Aku menoleh ke arah yang ditunjuk Chris, dan melihat si kembar, yang kalau tak salah namanya Carlay dan Carley, gadis yang malu-malu, kalau tak salah namanya Mary, dan seorang laki-laki yang namanya Mijyu sangat antusias mendekati master Rie.

...uhk, aku lupa kalau master Rie punya banyak fans.

"Dan lagi, kenapa kau bisa menyukai master Rie ?", tanya Kaname padaku dengan bingung.

Aku memikirkan jawabannya, tapi aku tidak punya jawaban lain selain, "Tidak tahu."

Krik

Krik

Krik

Hening.

Keheningan hancur saat Dundy menepuk pundakku dan pundak Varl, "Varl, ajarkan Satoushi tentang cinta.", pinta Dundy.

Varl mengangguk.

"Hei ! Apa maksudnya kata-kata itu !?", seru dan tanyaku kesal.

Semua temanku lansung memasang evil-face kecuali Chris.

●●●

Author's Pov

Satoushi, Chris, Dundy, Kaname, dan Varl terlalu asyik mengobrol tanpa mengetahui kalau Rie DKK memperhatikan mereka.

Rie berjalan mendekati mereka, "Ada apa kalian ribut sendiri ?", tanya Rie tiba-tiba, membuat mereka berlima terkejut.

Satoushi wajahnya lansung merona merah melihat Rie, sedang Kaname, Varl, dan Dundy lansung memasang evil-face seperti tadi. Dundy lansung menarik tangan Rie dan...--

CUP

--...mencium pipi Rie.

Semua terbelalak dan hening seketika.

"EEEEHHHH !?!?", seru semua orang terkecuali Dundy dan Rie.

Mata Carlay, Carley, Shu, Mary, Asseyn, dan Mijyu lansung menatap tajam si dalang yang mencium Rie, sedangkan yang dipandang hanya nyengir tak berdosa.

Apa lagi Satoushi, ia memandang Dundy dengan tatapan membunuh.

"D-Dundy ?", panggil Rie lirih. Wajahnya juga merona. Sedangkan Dundy hanya tersenyum seperti kucing.

Carlay dan Carley lansung kompak menarik tangan Rie menjauh dari Dundy masih dengan tatapan membunuh.

Aura-aura hitam lansung ke luar dari beberapa orang.

Diikuti komando Shu, "SERANG !!", mereka semua lansung lari mengejar Dundy. Berniat memberi pelajaran pada seseorang yang lancang terhadap Rie mereka.

Walau yang mengejar hanya Mary, Carlay, Carley, Shu, Mijyu, Assey, dan Satoushi, sih.

Dundy lansung lari ke dalam hutan menghindari bencana gawat yang akan menimpanya nanti.

Di tempat lain, Rie, Yuuma, Kazuto, Kaname, Varl, Akira, Kay, dan Zun hanya menghela nafas pasrah.

Ren menatap cuek.

Jimmy sudah mati-mati-an menahan tawa, Sedangkan Chris hanya tersenyum seperti biasa.

Mereka pun kembali berjalan mengejar Shu DKK sebelum Dundy babak belur.

Sementara di tempat Dundy...

"Tanggung jawab, oi !!", seru Shu tiba-tiba. Walau yang lain bingung, tanggung jawab apa.

Carlay mendukung ucapan Shu, "Tanggung jawab sudah merebut kesucian pipi nona Rie !", seru Carlay sambil menyiapkan sihirnya.

Sementara, Rie DKK yang ada di belakang lansung sweatdrop dengan ucapan Carlay.

'KESUCIAN PIPI !? APA MAKSUDNYA !?', seru Rie dan kawan-kawan dalam batinnya.

Carley ikut-ikut-an Shu dan Carlay, kakaknya, "Setuju ! Kalau mau mencium pipi nona Rie harus siap dengan 2 benjolan di kepala !!", seru Carley dengan absurb.

Asseyn juga membuka suara, "Siapa yang mencium sahabatku tidak akan kumaafkan !", seru Asseyn yang paling tidak emosi di kelompok itu.

Satoushi juga marah, "Bodoh, Dundy ! Kali ini aku tak akan memaafkanmu !", seru Satoushi.

Sedangkan Mary dan Mijyu hanya mengekor dengan perasaan yang sangat  kesal.

Dundy panik.

Serius, sekarang dia lagi panik.

Siapa coba yang ga panik waktu melihat banyak orang yang mengejarnya dengan marah ?

"WUAAH, AMPUN ! AMPUN !", dan suara Dundy pun menghilang di balik pepohonan.

Yuuma, Kazuto, Akira, Chris, Kaname, Varl, Kay, dan Zun berdoa serempak dalam hati, 'Semoga ia masih hidup', batin mereka.

Jimmy sudah ngakak guling-guling-an di tanah.

Ren hanya menatap cuek.

Kalau Rie malah menatap dengan bingung dan polos.

Rie DKK pun menghampiri Dundy yang sudah babak belur karena Shu DKK.

Rie menghela nafas dan menggaruk tengkuknya, "Ya ampun, kalian kenapa ?", tanya Rie. Sebenarnya ia masih belum mengerti maksud ciuman pipi dari Dundy tadi, tapi ia membiarkannya.

Carlay dan Carley lansung menarik tangan kanan dan kiri Rie secara serempak.

"Biarkan saja dia Nona Rie. Dia pantas mendapatkan hukuman.", ujar Carley dengan aura membunuh yang ber-koar-koar.

Carlay di sampingnya mengangguk, "Ya. Dia sudah merebut kesucian pipi Nona Rie.", ujar Carlay juga dengan aura membunuh.

Rie malah makin bingung, terutama bagian 'merebut kesucian pipi', "H-hah ?", gumamnya pelan dengan tatapan polos dan bingung.

Aura membunuh lansung menghilang seketika melihat tatapan polos Rie yang benar-benar imut.

Shu segera berdiri dari posisinya, mengejar Rie, lalu menutup mata Rie dengan tangannya lansung.

Rie  mengerjap bingung, "Shu-Niichan, ada apa ? Kenapa mataku ditutup ?", tanya Rie bingung. Shu malah semakin erat menutup mata Rie.

Shu menghela nafas, "Tutup saja kalau kau tidak mau kami semua diabetes dan anemia karena tatapan mautmu itu.", ujar Shu absurd.

"Hah ?"

Lagi-lagi, Rie bingung.

Se parah itu-kah tatapannya sampai dapat membuat orang lain diabetes dan anemia ? Wah, Rie harus hati-hati, nih.

Tapi kalau dilihat-lihat (sebelum Shu menutup mata Rie tadi), Satoushi sudah merona merah, Carlay dan Carley ber-fangirling ria, Mijyu berusaha menutup darah yang mengalir di hidungnya.

Keadaan Mary sama seperti Satoushi yang sudah benar-benar merona merah.

"Kalian kena-PA !?", kata-kata Kaname jadi seruan melihat sebagian dari mereka ada yang fangirling, merona, dan mimisan.

Kaname yang sejak awal larinya memang lambar nampaknya tadi kesulitan menyamai langkah.

Kazuto menghela nafas, "Tanya saja pada dalangnya ...", ujar Kazuto sambil menunjuk Rie yang matanya masih ditutup Shu.

Kaname menatap bingung, "Lho ? Kenapa mata master Rie ditutup begitu ?", tanya Kaname pada Varl yang ada di depannya.

Varl menghela nafas, "Supaya tidak ada yang anemia dan diabetes.", ujar Varl.

Kaname masih menatap bingung sampai mendapat pencerahan, "Ah ... aku mengerti.", ujar Kaname sambil nyengir.

Setelah berjalan beberapa lama lagi, hari pun menjelang sore. Mereka mengambil tempat yang sedikit luas dan mendirikan tenda di sana.

Lagi-lagi, Rie, Yuuma, Mary, Chris, dan Kaname menyiapkan makan malam. Sedangkan yang lainnya mendirikan tenda dan menyiapkan pelindung.

Entah kenapa, Satoushi terus memperhatikan Rie, dan kembali merona, sampai akhirnya ia tersentak saat dipanggil Dundy.

Dundy lagi-lagi menghela nafas karena tingkah sahabatnya itu.

"Ya, ampun, Satoushi. Sadarlah, jangan kayak orang idiot karena cinta..."

To Be Continued...

●●●

Konnichiwa, minna-san !
Astaga naga, lambat banget ya updatenya !? Sorry banget, all reader...bayangkan saja, ulangan 3 kali dalam 4 hari. Reader bisa bayangin ? Tentu saja, ya.
By the way, humor garing ya ? Hehehe. Sorry ya, minna. Judulnya juga kagak nyambung sama ceritanya. By the way (lagi) minna, saya mau hiatus beberapa hari ya ? Stress, minna. PR dan Ulangan bejibun. Tenang aja. Kemungkinan (mungkin) Sabtu / Minggu / Senin bakal update lagi...MUNGKIN /MASIHPAKEMUNGKINLAGI/.
Yaudah, jaa naa minna-san~!
Arigatou Gozaimasta telah membaca chapter ini~!
Sorry kalau ada typo(s)~!
Ditunggu vote dan comment minna~!

Continuar a ler

Também vai Gostar

16.3K 494 20
Jangan lupa komen dan vote ye........
79.2K 5.9K 17
Buku pertama: The Ace. Photographic Memory, the ability to remember information or visual images in great detail. Only 2 percent from 10 people have...
10.7K 1.3K 74
Yamaguchi Yumi, seorang gadis biasa yang hidup dalam ketakutan di bawah bayangan ayah angkatnya.Kehidupannya berubah apabila dia bertemu dengan seora...
298K 1K 8
Kisah rekaan. Nasib malang menimpa Fyra Amira apabila rumah nya dimasuki seseorang.