Sehun-Hayoung๐Ÿ’ž [Oneshoot]

By rubyrubeckia

56.8K 2.3K 373

kumpulan one shoot/two shoot fanfic seyoung More

Timeline Part 1
Timeline Part 2 (1/2)
Timeline Part 2 (2/2 End)
Sequel
Blossom Tears
What Is Love
I Love You
Dream
Accident Married
Our Promise
First Love End
All For You
Hate But Love
To. Us

Feeling

3.5K 161 28
By rubyrubeckia

"Sehun-ah, apakah sekarang badanku sudah terlihat kurus?"

Aku menghentikan aktivitas membacaku dan menoleh kearah perempuan yang sedang berdiri dihadapanku.

"Sama saja."

Ucapku acuh lalu kembali membaca buku yang sedang ku pegang.

"Jahat sekali kau ini, aku tidak makan selama 3 hari. Apa kau tau itu? Seenaknya saja kau mengatakan kalau aku belum kurus."

Aku kembali menutup buku yang sedang kubaca dan kembali menatapnya.

"Lalu kau ingin aku mengatakan apa?"

"Aku kesal denganmu, sudahlah aku pergi."

Aku mendengus kasar setelah perempuan di hadapanku pergi begitu saja.

Perkenalkan, namaku adalah Oh Sehun. Aku adalah seorang siswa sekolah menengah berumur 19 tahun.

Apa kalian bertanya-tanya siapa yang baru saja berbicara dengan ku tadi? Dia adalah Oh Hayoung, aku berteman dengannya semenjak aku kecil. Dan... Dia adalah cinta pertamaku.

"Ya Oh Sehun! Kenapa kau tidak mengejarku?!"

Ku dengar suara teriakan yang tentu saja berasal dari Hayoung, aku kembali mendengus dan mulai berlari kecil menghampirinya.

Sebenarnya aku adalah pria yang dingin dan tak suka bergaul dengan orang lain, bahkan siswa dan siswi disekolahku menjulukiku Ice Prince. Tapi, hanya dengan Hayoung sajalah aku merasa seperti terlahir kembali.

"Kau ini kenapa tidak pernah peka? Pantas saja tidak ada yang mau jadi kekasihmu."

"Banyak perempuan yang mau jadi kekasihku, tapi aku menolaknya semua."

"Cih, percaya dirimu sangat tinggi Oh Sehun."

"Terserah."

Aku mempercepat langkahku agar lebih dulu berjalan didepan Hayoung, apa kalian tau mengapa aku melakukan ini? Aku saat ini sedang berakting agar Hayoung...

"Ya!"

Aku memberhentikan langkahku, kali ini Hayoung melakukan hal yang berbeda. Biasanya ia hanya akan menjegatku jika aku sedang berpura-pura marah, tapi kali ini.... Ia memelukku dari belakang.

"Mengapa jadi kau yang marah eoh? Harusnya aku yang marah bukan kau."

Aku merasakan jantungku berhenti seketika, aku benar-benar kesulitan bernapas. Aku selalu merasakan hal seperti ini jika berdekatan ataupun bersentuhan dengan Hayoung.

"H-Hayoung-ah..."

"Wae?"

Hayoung mengeratkan pelukannya dan meletakkan wajahnya tepat disamping wajahku.

"Lepaskan bodoh! Kau membuat semua orang menatapku!"

Dengan terpaksa aku melepaskan pelukan itu secara sepihak, aku mengatur napasku dan mencoba berprilaku normal.

"Ada apa denganmu?"

Tanya Hayoung kebingungan dengan tingkahku barusan.

"Ayo kita pulang, hari sudah mulai gelap."

Aku langsung memalingkan wajahku dan berjalan lebih dulu agar Hayoung tidak melihat wajahku sekarang ini.

Kudengar Hayoung mulai melangkah mengikutiku, setelah kurasa jantungku kembali normal aku memperlambat langkahku agar bisa berjalan berdampingan dengan Hayoung.

"Sekarang apa lagi?"

Aku menoleh ketika Hayoung mengatakan itu, wajahnya memperlihatkan kalau ia sedang tidak dalam mood yang baik.

"Apa kau mau di goda dengan orang orang jahat jika aku berjalan lebih dulu eoh?"

"Kenapa tidak dari tadi kau sadari itu bodoh, bikin kesal saja."

Seringkali aku sangat kesal dengan sikapnya yang sangat kasar, tapi mau bagaimana pun aku menerima dia apa adanya.

Mataku terpejat saat aku merasakan jemari Hayoung bertautan dengan jemariku, rasanya benar-benar... Nyaman.

"Sehun-ah, aku ingin bercerita."

Kini ekspresi wajah Hayoung berubah sendu.

"Ada apa?"

"Aku... Sedang menyukai seseorang dikelasku."

Deg

"Lalu?"

Hayoung melirik kearahku dengan tatapan sinis.

"Hanya lalu? Kau harusnya bertanya siapa orang yang aku suka, kau sungguh menyebalkan Sehun-ah."

Hayoung melepas tautan kami dan berjalan mendahuluiku, tanpa pikir panjang aku berlari menyusulnya. Aku tau jika aku bertanya seperti yang Hayoung inginkan perasaanku akan terluka, tapi jika itu membuat Hayoung merasa bahagia tidak apa-apa untukku.

"Mian mian, siapa orang yang kau suka?"

Aku mensejajarkan posisiku agar berdampingan dengannya.

Kini Hayoung merubah ekspresi wajahnya, dalam sehari aku sangat bingung dengannya yang selalu berganti-ganti ekspresi.

"Kau kenal dengannya, dia berada di klub yang sama denganmu."

Aku berpikir beberapa saat, aku dan Hayoung berada dikelas yang sama. Dan hanya beberapa orang saja yang berada di dalam klub basket bersamaku.

"Yook Sungjae?"

Hayoung menggelengkan kepalanya.

Aku kembali berpikir.

"Kim Taeyong?"

Hayoung kembali menggeleng.

Aku mencoba menimang-nimang siapa pria yang Hayoung sukai, selama ini aku tidak pernah tau tipe idealnya.

"Sehun-ah, aku menyukai pria itu sudah sejak lama..."

Deg

"Apa kau menyatakan perasanmu padanya?"

Hayoung menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak berani menyatakannya..."

'Aku juga menyukaimu sejak lama, dan hingga sekarang aku tak berani menyatakannya. Dan kini kau berbicara mengenai orang yang kau suka dihadapanku...'

"Mengapa kau tidak menyatakannya?"

"Aku takut dia menolakku... Begitu banyak perempuan yang menyukainya."

"Kau harus mengungkapkan perasaanmu sebelum terlambat Hayoung-ah..."

'Berbicara memang mudah, mengapa kau tak melakukannya juga Oh Sehun?'

"Begitukah? Tapi..."

"Jika kau terus menundanya, kau akan menyesal."

"Aku tau..."

'Jika memendam perasaan ini membuatmu bahagia, aku akan terus melakukannya.'

"Masuklah, kita sudah sampai."

Hayoung mengangguk dan langsung memasuki rumahnya.

Kini perasaanku benar-benar terasa sakit, setelah sekian lama aku menyimpan perasaanku akhirnya tidak akan pernah terbalas.

Ini kesalahanku.

***

"OH SEHUN!!!!!"

Aku melirik kearah Hayoung yang sedang berlari menghampiriku, ia terlihat sangat lelah dan keringat mengalir dari dahinya.

"Ada apa?"

"Kenapa kau tidak menungguku bodoh?!" Kesalnya.

"Aku sudah menunggumu, tapi kau terlalu lama."

Saat ini aku sedang berbohong pada Hayoung, sebenarnya aku tidak menunggunya. Aku langsung berangkat seorang diri ke sekolah, alasannya adalah aku butuh waktu untuk berpikir.

"Sekarang gendong aku sampai kelas, aku sangat lelah."

Aku menautkan alisku.

"Menggendongmu?"

Hayoung mengangguk dengan sedikit kelelahan.

"Apa kau menyerah dengan orang yang kau sukai itu?"

"Tidak, malah aku sedang berusaha."

Aku hanya terdiam mendengar setiap kalimat yang Hayoung ucapkan, bagaikan duri yang menusuk hati.

"Sudah cepat, sebentar lagi bel akan berbunyi!" Kesal Hayoung.

Aku menundukkan badanku dan membiarkan Hayoung berada di punggungku, debaran jantungku sama seperti kemarin saat aku bersentuhan dengannya. Namun kali ini tercampur dengan perasaan sakit yang membuatku ingin menangis.

"Mau sampai mana kau ku gendong?"

Para siswa dan siswi saat ini sedang menatapku dan Hayoung dengan tatapan aneh, mereka semua tentu mengetahui bahwa aku dan Hayoung berteman sedari kecil. Jelas yang menatapku adalah para perempuan yang menyukaiku, tapi aku tidak perduli.

"Gendong aku sampai kelas."

Aku hanya menganggukkan kepalaku dan berjalan dalam diam.

Setibanya dikelas, seluruh siswa dan siswi langsung menatap kami.

"Ya Oh Hayoung, mengapa Sehun bisa menggendongmu?"

"Aku tadi sangat lelah karena berlari Jimin-ah, dan jadilah Sehun menggendongku."

Orang yang dipanggil Jimin itu hanya mengangguk.

Aku segera menurunkan Hayoung dan berjalan ke kursiku, pelajaran sebentar lagi akan dimulai. Dan aku benar-benar sedang tidak berselera untuk melakukan apapun.

"Ada apa Oh Sehun?"

Semua mata mengarah padaku saat ini ketika aku mengangkat tanganku.

"Bisakah aku pergi ke ruang UKS? Aku merasa pusing." Bohongku.

"Apa kau ingin seseorang mengantarmu?"

"Saya akan mengantarnya sonsaengnim!"

Hayoung mengangkat tangannya membuatku mendengus pelan.

"Tidak usah, aku akan pergi sendiri."

Aku segera membungkukkan tubuhku dan berjalan keluar dari kelas.

Langkahku saat ini tentu tidak menuju UKS, melainkan atap sekolah.

Disanalah tempat dimana aku menenangkan diri.

Angin terus saja berhembus mengenai permukaan wajahku, aku menutup mataku dan merasakan setiap hembusan dan pergerakan yang ada.

Sampai aku merasakan...

"Kau bilang kau pusing, kenapa malah berada disini?"

Aku membuka mataku setelah mendengar kata-kata itu, aku tau itu sudah pasti Hayoung.

Karena tidak ada orang lain yang berani memelukku.

"Mengapa kau kesini?"

"Aku bosan..." Ucapnya acuh.

Aku hanya menganggukkan kepalaku dan membiarkan suasana kembali hening.

"Sehun-ah..."

"Hayoung-ah..."

Ucap kami bersamaan.

"Kau dulu." Ucapku.

"Aku ingin bertanya sesuatu.."

Hayoung melepaskan pelukannya dan berjalan kehadapanku.

"Apa kau sedang menyukai seseorang?"

Aku terdiam sambil menatap kedua matanya.

"Kenapa?"

"Aku hanya bertanya."

"Dikelas ada orang yang kau suka, mengapa kau bosan?"

Aku berusaha mengganti topik pembicaraan ini.

"Jawab dulu pertanyaanku."

"Kau juga harus menjawab pertanyaanku."

Hening....

Aku mendengus pelan dan menatap langit biru.

"Ya, aku sedang menyukai seseorang."

"Sejak kapan?"

"Sudah sejak lama."

Aku kembali menatap Hayoung yang sedang menganggukkan kepalanya.

"Sekarang giliranmu untuk menjawab pertanyaanku."

Hening...

Hayoung menarik napasnya dan kemudian menatap mataku lekat.
































"Orang yang kusuka sedang berpura-pura sakit, tapi ia malah pergi ke atap."
































END

Continue Reading

You'll Also Like

992K 17.8K 80
"แดต'แต โฟแต’แต— แต—สฐแต‰ แตแต’แต’แตˆ แตแต˜สธ หขโฑแต‰โฟโฟแตƒ, สณแต‰แตแต‰แตแต‡แต‰สณ แต—สฐแตƒแต—. แดต แตˆแต’ สทสฐแตƒแต— แดต สทแตƒโฟแต—, แดต แต—แตƒแตแต‰ สทสฐแตƒแต— แดต สทแตƒโฟแต—. แดฌโฟแตˆ แดต สทแตƒโฟแต— สธแต’แต˜." ๐˜š๐˜ช๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ธ๐˜ข๐˜ด ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ด๐˜ต ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜ฆ ๐˜ด๐˜ต๐˜ข...
92.7K 5.1K 35
โ•ฐโ”ˆโžค *โ‹†โ ๐ฒ๐จ๐ฎ ๐ญ๐ก๐ข๐ง๐ค ๐ข'๐ ๐ฉ๐š๐ฌ๐ฌ ๐ฎ๐ฉ ๐š ๐Ÿ๐ซ๐ž๐ž ๐ญ๐ซ๐ข๐ฉ ๐ญ๐จ ๐ข๐ญ๐š๐ฅ๐ฒ? ๐ข ๐ฅ๐ข๐ญ๐ž๐ซ๐š๐ฅ๐ฅ๐ฒ ๐ค๐ž๐ž๐ฉ ๐ฆ๐ฒ ๐ฉ๐š๐ฌ๐ฌ๐ฉ๐จ๐ซ๐ญ ๐ข๐ง ๐ฆ๐ฒ ๏ฟฝ...
205K 2.5K 32
"You ain't leaving until you suck my cock Y/n." he said with deep voice holding her hair tightly... ~๐’”๐’†๐’™ ๐’”๐’„๐’†๐’๐’†๐’” ~๐’”๐’Ž๐’–๐’• ๐’˜๐’‚๐’“๐’๐’Š๐’๐’ˆ ~๐’†...
1.1M 46.3K 52
Being a single dad is difficult. Being a Formula 1 driver is also tricky. Charles Leclerc is living both situations and it's hard, especially since h...