Tania POV
Ketukan dipintu kamarku telah mengganggu tidur siangku.Aku pun membuka kedua mataku dan menatap kearah pintu tersebut.
Tok...Tok...Tok...
"Iya!!Masuk aja"teriakku dari dalam aku tak bisa bangun dari tidurku karna bahu belakangku yang masih sakit akibat tembakan Jessi.
"Mas udah pulang?Ada apa mas?Maaf aku nggak bisa bukain pintu untukmu karna bahuku masih sakit"ucapku
Kulihat dia tersenyum kearah dan mencium keningku dengan lembut dan sangat lama
"Ada apa mas?Apakah ada sesuatu yang terjadi?"tanyaku
"Tidak ada sayang,mas cuman kangen sama calon isterinya mas"jawab Christ dan itu membuat pipiku menjadi merah merona
"Cieee...yang bulshing"goda mas Christ
"Iih...apaan sih mas"elakku
"Kamu makin cantik deh kalau lagi bulshing begini"ucap mas Christ dan itu malah membuat wajahku sudah seperti kepiting rebus karna malu.Aku mengambil bantal disebelahku untuk menutupi wajahku yang seperti kepiting rebus.
"Jangan ditutup sayang,mas senang melihat kamu yang bulshing seperti itu"ucap mas Christ sambil menahan tanganku yang tengah mau menutup wajahku
"Mas...Michael dimana?Kok mas hanya sendiri kesininya?"tanyaku karna tak melihat Michael disampingnya
"Dia ada dibawah sama orang tua kamu juga orang tua mas"jawab Christ
"Orang tua mas kesini?Memangnya ada apa mas?"tanyaku kepo
"Ada yang ingin mas katakan padamu,Ta"
"Apa mas?"tanyaku
"Kamu maukan menjadi isteri resminya mas?Menjadi ibu bagi Michael dan juga bagi calon anak-anak kita nantinya serta menjadi pendamping hidupnya mas selamanya?Will you marry me Tania Arshely Agatha?"ucap Christ
Aku pun hanya bisa diam menatap Christ yang juga sedang menatapku dengan lembut.
Tak terasa setetes bening jatuh dari sudut kedua mataku.Aku menatapnya dengan lekat-lekat untuk mencari kesungguhan dimata indahnya itu.
Aku pun menganggukkan kepala sambil terisak.Christ memasangakan cincin polos berwarna emas itu dijari manisku tangan kiriku.Dia pun memelukku dengan erat serasa tak ingin melepasku untuk pergi.
"Terimakasih...Terimakasih telah menerimaku terimakasih sayang.Maaf jika suasananya tak romantis seperti kebanyakkan orang diluar sana"
"Tidak apa-apa mas"jawabku
"Ehem..."deheman seseorang mengejutkan kami yang sedang berpelukkan
"Udah kali acara peluk-peluknya buat iri yang lagi patah hati aja tauu"gerutu seorang lelaki dari arah pintu kamarku disana terdapat kedua orang tuaku juga orang tuanya Christ yang sedang tersenyum lembut pada kami.Aku pun ikut tersenyum sambil menyeka air mata dipipiku.
"Eh...Nic lo kok bisa dateng kesini sih?perasaan gue nggak pernah kasih tau sama lo deh alamat rumahnya Tania?"heran Christ
"Gue tau dari mama lo tadi,gue kerumah lo tapi lo nya kagak ada pas gue telpon mama lo ternyata lo lagi dirumah calon isteri lo yaudah gue kesini aja langsung dengan bantuan mama lo ngasih gue alamatnya Tania"jelas lelaki itu panjang lebar
"Oooh...yaudah lo ngapain berdiri aja disitu?Lo kagak mau kenalan sama Tania?Calon isteri gue?"tanya mas Christ pada lelaki itu
"Hehe...entar kalo gue kenalan sama calon bini lo yang ada entar lo nya yang marah sama gue"jawab lelaki itu
"Kenapa harus marah?Lo kan cuman kenalan?"
"Yakin nih nggak marah?"tanya lelaki itu
"Iya"jawab mas Christ
Lelaki itu pun berjalan kearah kami lebih tepatnya kearahku untuk berkenalan.
"Hai..kenalin nama aku Nicholas James Swift sepupu kandung calon suami kamu"Nicholas melirik Christ yang tengah menatap Tania
"Hai juga..saya Tania Arshely Agatha.Salam kenal ya Nic"jawabku seramah mungkin pada lelaki didepanku ini
"Aduh senengnya bentar lagi mom punya mantu baru lagi"kami bertiga menoleh kearah suara tersebut ternyata itu momnya mas Christ yang sejak tadi sedang menatap kami dengan penuh cinta
"Tan,terus gimana nih buat nikahannya Tania sama Christ?"sahut Nicholas
"Gimana kalau pernikahannya dilakukan setelah Tania sembuh setuju nggak?"usul Dad
"Loh...kok cepat banget dad?"tanyaku dengan wajah yang masih terkejut
"Memangnya kenapa?Lebih cepatkan lebih baik.Buat apa lama-lama nikahannya?Entar diambil orang gimana?"
"Udahlah saudar ipar terima aja"sahut Nicholas membuatku jadi bingung antara iya atau tidak
"Giman sayang?"tanya mas Christ
Aku pun menatapnya dan meremas tangannya yang sedang menggenggam tanganku.Kuhembuskan nafasku dengan perlahan dan menatap mereka semua yang berada dikamarku.
"Tania mau.Lebih cepatkan lebih baik"jawabku dengan seulas senyum terukir dibibirku
Mas Christ pun memelukku dengan erat sampai kami melupakan keadaan bahwa kegiatan kami sedang disaksikan banyak orang.
"Ekhemm..."deheman Nicholas membuat kami melepaskan pelukan.
Kami menatap Nicholas yang sedang berkacak pinggang didepan kami ditambah dengan wajah kesalnya.
"Bisa nggak sih nggak usah peluk-pelukkan gitu?"kesal Nicholas
"Memangnya kenapa?"tanya kami berbarengan
"Kalian ngebuat gue yang masih jomblo ini ngiri tau ngeliat kalian yang berpelukkan ini sedang enak-enaknya kasmaran dan ditatap banyak orang"gerutu Nic
"Siapa suruh situ ngejomblo terus?Bukannya kawin malah asik jadi PLAYBOY"jawab mas Christ santai
"Iishh....au ah...semuanya Nic pulang ya bosan banget liat pasangan itu lagi kasmaran"kesal Nic sambil melenggang keluar kamarku dan pergi
Serasa karna ditatap seseorang aku pun mengalihkan tatapanku menatap mas Christ yang masih saja menatapku hingga wajahku pun merah padam karna diliatin seperti itu.
"Kamu cantik sayang"ucap mas Christ
"Ihh...mas jangan ngegombal gitu tau...akunya malu"jawabku sambil menutup wajahku dengan kedua tanganku.
"Hehe....nggak apa-apa,Ta kan kamu bulshing nya sama suami kamu sendiri"jawab ma Christ
"Calon suami Christ"sahut Dad yang masih berada didalam kamarku
"Hhh....iya deh iya aja dah"jawab mas Christ pasrah
********
Author POV
Teriakkan melengking seorang anak kecil terdengar didalam kamar Tania.
"Hei...anak mommy udah datang...sini nak sama mommy biar mom peluk kamu"ucap Tania
"Enggak boleh mommy...kata daddy bahu na mom sakit ental kalau banyak gelak-gelak nanti na sakit lagi mommy"jelas Michael dengan cadelnya
"Ihh...kok gitu sih mom kan kuat pegang Michaelnya dan nggak akan sakit lagi kok sayang"jawab Tania
"Enggak boleh mommy ental daddy malah sama Chael"
"Daddy...daddy"teriak Michael diluar kamarku
Kulihat mas Christ tergesa-gesa menaiki tangga menuju kamarku yang berada ditingkat dua
"Ada apa sayang?"tanya Christ
"Dad mommy ingin memelukku dan menciumku tapi Chael melarang mommy untuk tidak memelukku jadi bisakan dad gendong Chael agal Chael bisa mencium mommy"jelas Michael
"Yaudah sini"jawab Christ merentangkan kedua tangannya dan menggendong Michael kearah Tania
Cup
Cup
Michael pun mencium kedua pipi Tania dan sebaliknya Tania mencium kedua pipi Michael dengan lembut
Cup
Cup
"Makasih ya anak mommy"ucap Tania
"Sama-sama mommy"jawab Michael dengan senyum lebar miliknya
******