Eye of Heart [COMPLETED]

By NinaMusIn

43.3K 3.2K 282

Buku Pertama dari Trilogi Heart Series Book I - Eye of Heart [Completed] Book II - Pieces of Heart [Complete... More

Part 1 : Kematian Ibu
Part 2 : Pemakamam
Part 3 : Sunset di Kala Itu
Bukan Update
Part 4 : Janji
Part 5 : Gadis Lolipop
Part 6 : Tersesat
Part 7 : Hal tak terduga
Part 8 : Pesta Dansa (1)
Part 9 : Pesta Dansa (2)
Part 10 : Pesta Dansa (3)
Part 11 : Ancaman Isaiah
Part 12 : Salah Paham
Part 13 : Hampir
Part 14 : Ingat Tujuan Kita
Part 15 : Tawaran dari Iblis Bermata Biru
Part 16 : Surat Wasiat
Part 17 : Cheon Kikka
Part 18 : Perpisahan
Part 19 : Isaiah Hotaru
Part 20 : Pertengkaran
Part 21 : Apakah Lampu Hijau Untuknya?
Part 22 : Ryu Kembali
Part 23 : Harus Bagaimana?
Part 24 : Jawaban Freya
Part 25 : Tolong Kikka
Part 26 : Bertemu Isaiah Hotaru
Part 27 : Kenyataan Pahit yang Harus Dihadapi
Part 28 : Serangan Alin
Part 29 : Jangan Kira Badai Sudah Berlalu
Part 30 : Ini Baru Permulaan
Part 31 : The Next Steps
Penting Wajib, Kudu Dibaca dan Respon!!!!!
Part 32 : Kegoyahan, Teman Lama, dan Tekad
Part 33 : Bisakah Debaran Ini Berhenti?
Part 34 : Kedatangan Sang Pemilik Ornamen Lotus
Part 35 : Tidak Ada Jalan Lain
Part 36 : Kemarahan Alin Atas Rahasia Ayahnya
Part 37 : Peringatan
Part 38 : Pernikahan dan Perpisahan
Part 39 : Tolong Katakan Inilah Kenyataannya
Part 40 : Monster [END]

Epilog

1.8K 77 10
By NinaMusIn

"Seseorang ... seseorang... siapapun tolong aku."

Alin berjalan sempoyongan di lorong lorong sekolah, mengharapkan menemui seseorang yang dapat menyelamatkan dirinya. Tapi apa yang ia harapkan? Akademi Frisuki sedang sepi. Kelulusan baru saja dirayakan beberapa minggu yang lalu. Alin gemetaran hebat, keadaannya saat ini seperti mimpi buruk yang tidak akan pernah berakhir.

Sebenarnya apa yang terjadi. Alin ingat asisten ayahnya menghubunginya tiba-tiba kalau ayahnya akan ke Akademi Frisuki menggantikan bawahannya menyambut calon Helper terbaru. Alin sangat marah saat itu karena Dan menghubungi dengan sangat-sangat terlambat. Tapi Alin memilih untuk tenang dan menghalangi ayahnya bertemu dengan Freya bagaimanapun caranya.

Lalu ia pergi secepat yang ia bisa ke tempat Freya, namun sudah terlambat. Alin mendapati ayahnya sudah berada di depan pintu dan bersiap membukanya. Jadi ia memutar arah dan memutuskan mengawasi keadaan selanjutnya. Alin mengamati dari jendela kecil yang menghadap ke luar. Ia memposisikan dirinya sedemikian rupa agar tidak ketahuan

Detik berikutnya mimpi buruk Alin dimulai, ayahnya berubah menjadi sosok yang sama sekali tidak ia kenal. Sosok ayahnya yang lembut dan baik hati tergantikan dengan sosok kejam dan tanpa belas kasihan sama sekali. Ayahnya dengan sangat mudah memukuli Freya dan tanpa keraguan melukai bibi Seira beserta anak yang ia kandung.

Apakah Alin melakukan kesalahan besar? Atau justru tindakannya mencegah ayahnya menemui Freya adalah hal paling benar yang ia lakukan? Dan bagaimana bisa Freya memiliki mata itu? Apakah dia...

Lamunan Alin buyar ketika melihat dua orang pria terlihat sedang berargumen tak jauh dari tempatnya berpijak. Samar-samar Alin dapat mendengar percakapan yang terjadi di antara mereka.

"Raka kumohon, jangan bawa Freya pergi jauh dariku. Aku tidak bisa hidup tanpanya," wajah pemuda itu terlihat sangat memelas, dan Alin yakin ia melihat pemuda itu berekspresi demikian untuk pertama kalinya.

Raka menepis tangan Ryu. "Ada apa dengan sikapmu kali ini. Aku jelas-jelas mengingat bagaimana bajingannya sikapmu saat Freya masuk rumah sakit. Permainan macam apa yang sedang kau mainkan Ryu?"

"Saat itu aku benar-benar bimbang, aku tidak ingin membuat Freya merasa bersalah padaku. Aku ingin dia bahagia dengan orang yang benar-benar dia cintai," Ryu terdiam sejenak. "Tapi aku tahu Freya masih mencintaiku hingga kini. Dan aku tidak bisa menyerah hingga memastikan betul-betul siapa yang sesungguhnya Freya cintai dan cinta seperti apa yang ia rasakan padaku."

Raka kehabisan kata-kata mendengar ucapan Ryu. Ryu terlihat sangat yakin dan begitu teguh mempertahankan argumennya. Sekarang Raka benar-benar dibuat bingung oleh sikap pemuda yang satu ini. Tapi bagaimanapun Raka tidak akan membiarkannya mudah untuk Ryu. Kebahagian Freya adalah hal yang menjadi prioritas utama Raka.

Begitu Raka ingin membalas argumen Ryu tiba-tiba seorang gadis tumbang ke arahnya. Otomatis Raka menangkap gadis itu sebelum tubuhnya jatuh membentur lantai yang keras. Mereka begitu sibuk berdebat hingga tak menyadari seseorang mendekat ke arah mereka.

"Alin!" seru Ryu.

Raka terlihat semakin kebingungan dengan situasi yang baru saja terjadi. Ia menatap Ryu dengan ekspresi penuh tanda tanya besar.

"Frey.. Freya.. dalam bahaya.." kata Alin lemah.

Seketika Ryu merasakan firasat buruk menghinggapinya. Jantungnya berdebar kencang tidak karuan.

"Dimana Freya?" tanya Ryu dengan nada suara yang sanggup membuat orang yang mendengarkannya bergidik ketakutan.

"Ruang tunggu."

Tanpa aba-aba sebelumnya Ryu segera bangkit dan berlari meninggalkan Alin yang berada dalam dekapan Raka.

"Tung.. Hei Ryu!" cegah Raka, namun Ryu tidak menggubrisnya sama sekali.

Raka mengambil napas panjang, kemudian menatap Alin yang tengah gemetaran dalam dekapannya. Kalau tahu begini jadinya lebih baik aku tidak usah menangkapnya tadi. Sial. Padahal seharusnya Ryu yang berada disini dan bukan aku. Sekarang bagaimana bisa aku melihat Freya sementara gadis ini tidak bisa kutinggalkan, batin Raka.

Raka berusaha bangkit sambil membantu Alin kembali berdiri, ia mengalungkan salah satu lengan Alin di lehernya untuk mempermudah memapah gadis itu.

"Ayo kuantar kau ke UKS," kata Raka sambil memapah Alin.

Alin hanya mengangguk dan membiarkan pria berambut cokelat terang itu membimbingnya. Alin terlalu lelah untuk berdebat. Dalam hati ia bertanya-tanya bagaimana nasib Freya dan juga dia selanjutnya.

---**---

Ryu duduk tanpa bergerak sedikitpun dari kursinya. Pandangan matanya terfokus pada gadis yang tengah terbaring di salah satu ranjang UKS. Setiap matanya sampai pada memar maupun perban-perban yang membalut luka-luka yang terukir pada tubuh sempurna gadis itu ia mengeryit sesaat lalu kembali pada ekspresi datarnya. Justru itu membuatnya  kelihatan lebih menakutkan ketimbang melihatnya marah.

Raka duduk tak jauh dari tempat Freya, ia membantu Seira mengobati luka di wajah wanita itu. Alin duduk sambil meluruskan kaki-kakinya di ranjang UKS yang lain. Dr. Leo berada dalam situasi paling tidak enak. Ia bingung harus bersikap seperti apa. Ia kesini untuk mengambil obat untuk Freya, tahu-tahu pemuda berambut cokelat terang membawa seorang Laniana kesini dan tak lama kemudian Ryu membopong Freya yang luka-luka diikuti oleh Seira sang kepala sekolah yang juga ikut terluka.

Siapapun tolong cairkan situasi canggung ini, doa Dr. Leo dalam hati. Ia pura-pura menyibukkan dirinya dengan obat-obat yang berada di sana.

Suara pintu terbuka kembali terdengar. Si pria cokelat seksi menampakkan dirinya, ia terlihat tergesa-gesa menghampiri sang istri yang baru saja selesai diobati.

"Istriku, apa yang terjadi? Mengapa kau terluka?" tanya Keir dengan napas memburu. Tampaknya ia tergesa-gesa kemari.

Seira baru saja ingin membuka mulutnya, namun tiba-tiba sesuatu menahannya.

"Seira apa yang kau lakukan di masa lalu tidak bisa kumaafkan. Jika kali ini kau menambah masalah untukku lagi, 'orang itu' yang akan menanggungnya. Sebenarnya ini saja sudah cukup untuk membuatku melakukannya. Kau orang yang cerdas bukan?" ucap William sebelum pergi dari tempat itu. Ancaman yang sangat jelas untuk Seira. Sementara Ryu mengawasi dengan seksama setiap gerakan yang dilakukan William.

"Aku agak sedikit kehilangan keseimbangan tadi, tapi tak apa ko. Aku baik-baik saja," jawab Seira bohong.

Keir mengerutkan kening tampak tak puas dengan jawaban istrinya. "Baiklah," Keir memeluk Seira, "kau harus lebih hati-hati sayang. Ingat kau sedang mengandung."

Seira mengangguk. Pasti, pikir Seira dalam hati.

Tampaknya Keir kemari tidak seorang diri. Ia membawa seseorang bersamanya. Miki. Ryu acuh dengan kehadiran Miki disini, yang terpenting baginya saat ini adalah Freya.

Sadar dengan situasi saat ini Miki memilih untuk tidak menambah runyam situasi dengan menanyakan apa yang terjadi pada Freya, ia justru berjalan menghampiri sepupunya yang tengah terduduk di ranjang UKS.

"Miki.." Alin langsung meraih Miki dan memeluknya.

"Apa yang terjadi Alin?" tanya Miki.

Sebelum sempat menjawab seluruh perhatian orang di ruangan itu tertuju pada satu hal. Freya. Gadis itu telah sadar dan membuka mata barunya yang mengejutkan beberapa orang disini.

Mata penyihir, teriak batin hampir semua orang.

"Ryu?" panggil gadis itu.

"Aku disini," jawab Ryu sambil membawa gadis itu ke dalam dekapannya.

Freya menatap Miki sekilas. Pria itu tampaknya sangat-sangat terkejut dengan keadaannya saat ini.

"Mrs. Seira, Freya telah sadar. Sekarang ceritakan padaku mengapa paman Will bersikap seperti itu pada Freya. Dan aku tidak menerima jawaban tidak," perintah Ryu.

Seira mengambil napas panjang. "Baiklah," Ia terdiam sejenak sambil menatap setiap orang yang berada di ruangan ini. "Tapi sebelumnya orang yang tidak berkepentingan agar keluar dari ruangan ini dan jangan coba-coba untuk menguping. Nyawa taruhannya."

"Aku harus mendengar apa yang terjadi. Aku menyaksikan sendiri apa yang dilakukan ayahku. Dan aku harus tahu apa yang telah terjadi," ujar Alin.

"Aku juga. Bibi tahu jelas mengapa aku dan Alin harus tahu," tambah Miki sambil menatap Freya.

Keir menepuk pundak Seira. "Freya dititipkan Sarah padaku, ceritakan padaku ada apa ini sayang."

Raka bangkit dan menatap Seira lekat-lekat. "Aku pun juga, apapun itu mengenai Freya aku harus tahu sekalipun nyawalah taruhannya."

Dr. Leo bergerak-gerak gelisah, "Sepertinya aku keluar saja. Hal ini tidak ada sangkut pautnya dengan diriku," ia melirik Seira, "lalu ma'am saya berjanji tidak akan berbicara mengenai hal ini pada siapapun. Saya akan bersikap seolah-olah hal ini tidak pernah terjadi. Kalau begitu saya permisi." Dr. Leo tergesa-gesa meninggalkan ruangan itu.

Setelah memastikan Dr. Leo cukup jauh Seira menatap satu per satu orang-orang yang berada di sana.

"Apa yang akan kukatakan adalah sebuah cerita yang seharusnya tidak boleh diceritakan lagi. Sekali kalian mendengarnya jangan pernah mencoba untuk menceritakannya lagi. Ingat nyawa taruhannya. Dan.." Seira terdiam sejenak. " Tidak semua orang mendapat bagian cerita yang sama. Aku tahu harus menceritakan sampai mana untuk setiap orang yang berada di sini. Saat kuminta salah satu dari kalian pergi dari sini kalian harus melakukannya. Kalian tidak keberatan bukan?"

Semuanya mengangguk serentak.

Seira mengambil napas panjang untuk kesekian kalinya. Ini benar-benar akan menjadi cerita yang panjang. Cerita yang mempertaruhkan segalanya. Kematian, hidup, dan masa depan seseorang.

"Freya adalah putri kakakku. Dialah pewaris sah keluarga Laniana selanjutnya," kata Seira dengan tenang dan perlahan.

[THE END]

Bersambung ke seri novel yang kedua PIECES OF HEART.

Cuplikan :

Pecahan-pecahan masa lalu mulai terkumpul menjadi satu. Bersamaan dengan bayangan kematian yang terkubur di tempat yang sangat jauh.

Freya berhasil mengungkap jati dirinya yang sesungguhnya. Namun bersamaan dengan kenyataan yang terkuak, Sang malaikat maut terbangun dan mulai mengintai hidup gadis itu.

Di tengah jurang keputusasaan Ryu tetap senantiasa melindungi Freya. Namun apakah itu cukup untuk mengelabui sang dewa kematian?

Jawaban dari pertanyaan tersebut ada di seri kedua EYE OF HEART yaitu PIECES OF HEART.

---**---

Yeeiiii akhirnya Eye of Heart tamat juga.. Banzaiiiii xD 🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉

Hehehehe author senang sekali dengan readers yang setia membaca cerita ini serta memvote dan memberikan komentarnya. Walaupun sedikit tapi cukup membuat author semangat lanjut nulisnya xD.

Gimana nih menurut kalian Eye of Heart? Apa udh ada yang bisa nebak kira" apa yang terjadi? O.O

Untuk seri kedua novel ini author usahakan terbit secepatnya. Trus" kalau sempat bolehlah mampir ke cerita karangan author yang lain 😁😁😁😁

Broken Vow - Bercerita tentang pengkhianatan cinta orang terdekat. Seorang penyanyi terkenal (Ainsel Scott / Fullmoon) dengan anak pemilik agensi tempat ia bekerja (Leon Angga).

The Genius Young Lady - Berlatar cerita di Inggris si cewek adalah profesor muda di sebuah lab (Saphira Westcliff). Ia berhasil lulus S3 di usianya yang baru menginjak 15 tahun. Awalnya kehidupannya baik-baik aja sampai seorang teknisi dari Asia kerja di tempat itu (Lee Chan Fong). Si teknisi ini bilang kalau cewek tersebut adalah pembunuh yang udah mencabut ribuan nyawa. #nah loh
Padahal cewek ini udah kepincut sama si teknisi yang bodynya bagus plus tampan.

Curse Or Gift? - Cerita ini mengisahkan tokoh cewek yang luar biasa cantik tapi lebih milih berpenampilan ala cewe kuper di kampus (Miu Watson). Sementara ia sangat-sangat menginginkan seniornya di kampus (Cloud Linley). Hidup Miu menurutnya lebih terasa seperti sebuah kutukan, tapi ia tidak berdaya untuk tidak jatuh cinta pada Cloud Linley.

Hehehehehehe maaf jadi sekalian iklan :D
Well, See you next time on next story xD

Nina MusIn.

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 39.1K 51
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
950K 88.1K 52
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
6.6M 339K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
3.7M 54.4K 32
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...