LEA & TRIA

By qwerty_al

20.7K 1.7K 79

Disaat cinta datang hanya untuk sebuah permainan, hati ini teralu sakit untuk menerima kenyataan. *** Lea Lia... More

prolog
kedatangan
Murid Baru
Home Alone
Hangout
Pertolongan
Bahagianya Desi
siapa Mosa?
Tria?
surat
Ajakan Felix
cinema
penjelasan
gudang
Rumah sakit
Alat Pendeteksi Jantung
Sekamar
Air mata itu muncul lagi
malam ini
Taken
Malam nya Tria (1)
Malam nya Tria (2)
kantin
Rumah Tria
Balapan (1)
balapan (2)
Surat resmi
Rahasia
Putus
Mamah
Bimbel
Kembalinya Mosa
Bertemu
Missed Call
Keluar kelas
Tidak terduga
penyesalan
Kebohongan Desi
Voor Tria
Lima Bulan
Move On?
Puisi
LEA
Aku cinta.
Melihatmu?
balik
Terungkap
Diary
sebenarnya
Kamu harus sembuh
Setelah sekian lama
come back
Miss me?
katanya udah sembuh?
Tiba saatnya
The End
epilog

Bascamp

334 31 1
By qwerty_al

Satu masalah memang selesai tapi  masalah yang belum selesai pasti akan manguak masalah baru.

C h a p t e r 37

"Bukannya gue gimana-gimana ya. Tapi apa lo ga heran sama Desi yang tiba-tiba nemuin lo?" Ucap Vita saat kami memutuskan untuk bertemu hari minggu di rumah pohon.

"Enggak. Gue pikir dia bener-bener mau minta maaf tentang semua ini. Gue juga udah ngajuin permintaan maaf gue ke dia"

"Gue tau dia sahabat kita. Tapi itu dulu. Sekarang bahkan gue mau percaya sama Desi ragu Le setelah apa yang dia lakuin ke lo"

"Udah lah Vit gue masih bisa nerima Desi kok. Disini kan gak cuma Desi yang salah, gue juga salah karena gampang jatuh cinta sama Tria"

"Gue ngerti kok le. Tapi inget satu hal, kalo Desi ga tulus buat balik sahabatan sama kita gue gak akan maafin dia. Camkan Le" gue hanya mengangguk. "Terus, gimana sama Tria? Dia pergi kemana?"

"Entahlah. Kak Leo, Angga, Raka yang bisa dibilang temen deket nya Tria bahkan gatau Tria mau kemana. Mereka cuma bilang ke gue kalo disana Tria bukan buat nyari cewek"

"Ga ngerti gue sama lo. Waktu itu marah gajelas, sekarang giliran ditinggal malah nangis gajelas. Hidup lo kebanyakan nangis Le. Terlalu dramatis. Gue sama Kevin dong, damai, aman, tentram, langgeng, bahagia deh endingnya"

"Iya yang jalan hidupnya selalu lurus mah"

"Hai, Sorry, kendal jenner telat. Kena macet" ucap Resa yang baru tiba.

"Kendal-kendal, sendal lo mah" gue meledek.

"Apaan si Le.. calon nya Harry Styles nih"

"Apa lo kata Res? Jelas-jelas tunangan nya Harry di depan mata lo"

"Sa ae lo haha. Btw, kita jadi hangout? Desi mana? Belom dateng?"

"Belom" Vita yang menjawab.

"Oiya turut berduka ya Le atas kepergian Tria" gumam Resa.

"Lo pikir Tria ke kuburan? Seenak jidat kalo ngomong dah"

"Yaila mantan mah gausah marah-marah kali haha"

"Ah iya lupa. Gue mantannya ya?"

"Becanda Le"

Drrrttt

Drrttt

Halo? Iya? Oh gitu? Yaudah.

"Siapa Vit?" Tanya Resa penasaran.

"Desi. Dia gabisa dateng katanya. Ada urusan penting"

"Dia ga ngabarin lewat group?"

"Udah gue invite ke group lagi tapi belom diterima padahal dia on"

"Terus ini jadinya gimana? Cancel dong?" Ucap gue.

"Padahal kemaren dia yang ngajakin tapi malah dia yang ga dateng. Udahlah kita jalan bertiga aja yuk. Kasian mobil gue noh udah menunggu" ucap Resa sembari bangun dari posisi duduknya.

Kami pun akhirnya memutuskan untuk pergi tanpa Desi. Resa membanting kemudi dan membawa kami ke bascamp nya Angga, bascamp nya Tria dan juga kak Leo. Entah angin apa yang merasuki dirinya hingga membawanya untuk menuju kesini.
Gue bahkan belum pernah kesini sebelumnya.

"Kesini Res? Ngapain?" Tanya Vita saat kami tiba di bascamp.

"Ketemu ayang beb lah ngapain lagi?"

"Lo ketemu Angga? lah kita? Jadi nyamuk lewat gitu?"

"Yaa gak gitu juga Vit. Ada yang mau diomongin disana tentang Tria. Ada kak Leo juga kok"

"Kok tau-an lo daripada gue? Gue kan adenya kak Leo" samber gue.

"Makannya jangan putus sama Tria. Lo seharusnya nyesel ga dibawa Tria kesini" celoteh Resa meledek.

"Whatever Res" ucap gue kecut.

***

Topik kali ini fokus kepada Tria. Semua teman seperjalanan Tria menganggap Tria seperti sosok yang di idam-idamkan. Mereka terus bertanya-tanya kenapa Tria memilih untuk menetapkan cinta nya ke gue. Mengejar cinta hanya kepada gue. Padahal sudah sangat jelas, sekali mata Tria memandang wanita langsung menempel tanpa aba-aba. Bahkan semenjak menjalin hubungan dengan gue hidup nya sedikit berubah katanya.

Dulu, sebelum rumahnya Tria pindah disamping rumah gue, Setiap menang balapan, hadiah seorang perempuan selalu dibawa pulang olehnya. Balapan menjadi prioritas utama baginya, namun saat mulai mendekati gue teman-temannya Tria banyak berkata bahwa Tria sedikit atau mungkin banyak perubahan. Balapan di nomor duakan, perempuan hasil balapan tak pernah dibawa pulang olehnya lagi, dan prioritas utama nya adalah gue.

Mereka bilang bahwa perubahannya ini banyak menimbulkan masalah. Mulai dari taruhan balapan yang selalu ditunda hingga perjanjiannya dengan Ray yang tak dijalankan dengan sebagaimana mestinya.

"Kasih tau gue. Kenapa harus gue yang dijadiin objek permainan?" Tanya gue kepada semua temannya Tria yang mendengar saat ini. Mereka pun menjawab bergantian.

"Sebenarnya sebelum lo dijadiin objek sama Tria-Tria udah jatoh cinta duluan sama lo tapi saat itu, saat kami masih diketuai oleh Ray-Ray menentang semua anggotanya buat pacaran. Hanya dia yang boleh pacaran saat itu, anggotanya tidak diperuntukan"

"Dan saat Ray tahu bahwa Tria lagi suka sama lo dia langsung menetapkan lo buat jadi objek balapan saat itu. Tria terus menolak dan berusaha berkata bohong kalo dia gasuka sama lo. tapi Ray tetaplah Ray, Semua keputusan yang Ray buat gabisa diganggu gugat. Semuanya terikat. Sampe akhirnya Tria memutuskan buat keluar dari kelompok Baja Rusa  dan bergabung ke gajah putih yang dulu masih diketuai oleh abang lo Le"

"Banyak yang ikut Tria buat keluar dan bergabung dengan kak Leo, Yang ngebuat Ray makin marah sama Tria saat itu. tapi kak Leo, dia ketua yang baik saat itu, kak Leo dan teman-temannya selalu ngelindungin kita dari kejahatan yang Ray buat"

"Ngebuat Tria semakin yakin bahwa kalau kakaknya baik berarti adiknya juga baik. Tria ga nyesel saat itu karena suka sama lo"

"Dan alasan kenapa gue selalu membela dan percaya sama Tria itu karena almarhum kakanya Tria. Gue punya bales budi ke kakaknya Tria Le, Tiar namanya. Dulu sebelum gue jadi ketua gajah putih Tiar ketuanya. Tapi pas dia ngerelain nyawanya buat gue dan pergi dari dunia ini Tiar mengangkat gue buat jadi ketua. Maka dari itu setelah Tria bilang bahwa dia mau masuk ke kelompok gue dia langsung gue angkat sebagai ketua sebagai penghormatan gue Tiar" ka Leo bicara.

"Jadi jangan salah berpendapat bahwa gue ga sayang sama lo. Lo adek gue. Gue selalu pengin ngasih yang terbaik buat lo" lanjut ka Leo.

"Yang ngebuat permainan itu emang Tria Le, tapi Tria ga pernah mau dan gak punya niatan buat ngelakuin itu ke lo sebenernya" kini Angga yang melanjutkan.

"Ini kenapa jadi pada melow dah? Sedih gue jadinya" ucap Resa sembari menghapus sepercik air mata yang mengalir.

"Kita setuju buat ngasih tau semua ini ke lo karena Tria bilang dia mungkin gak akan kembali dalam waktu dekat. Tria memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya disana."

"Tria juga bilang untuk menghubunginya butuh usaha. Ponsel nya akan dijual karena beberapa alasan yang ngebuat kami atapun dia tidak akan saling mengontak sama sekali"

"Ini alamatnya." Ucap salah satu temannya Tria dengan memberi selembar kertas. "Butuh usaha buat ngedapetin ini loh Le. Tria gapernah ngasih tahu kita alamat yang akan dia tinggali disana tapi lo beruntung ketemu sama sohibnya Tria yang kayak gue. Gue ga sengaja ngeliat alamat ini di ponselnya Tria. Gue yakin dia tinggal disana."

"Udah kek udah.. gue sedih tau ga si" Resa lagi-lagi berucap.

"Ah lebay lo." Ucap Vita.

"Gue lebay Angga masih tetep cinta kok. Ya kan ngga?" Resa menyikut lengan Angga. Angga hanya mengangguk dan menatap Resa lembut.

"Gue ke mobil dulu ya" ucap gue sekaligus mengarah ketempat dimana mobilnya Resa diparkirkan.

"Gue ikut Le" samber Vita.

Gue menuju mobil dan menyenderkan kepala gue. Sejenak gue termenung dan meneteskan sedikit air mata.
Membayangkan, apa yang akan dilakukan Tria jika melihat gue yang sedang seperti ini.

"Nangis aja Le kalo lo mau nangis. Gausah ditahan" ucap Vita saat mengikuti gue masuk ke dalam mobil dan duduk tepat di samping gue.

Gue pun menangis sejadi-jadinya di pelukan Vita. Tak peduli air mata yang membasahi bajunya, Vita terus mendekap gue kedalam pelukannya. Gak salah, Vita selalu ada buat gue.

***

Kami pun akhirnya pamit pulang setelah bercerita kesana-kesini. Kak Leo memutuskan untuk tetap disana beberapa waktu lagi. Gue, Resa dan Vita pun langsung menuju perjalanan pulang.

"Gue ga mau temenan sama Desi lagi Le, Res. Sekarang udah keliatan mana yang bener-bener temen mana yang bukan" ucap Vita seketika saat mobilnya Resa terhenti di tengah lampu merah.

Continue Reading

You'll Also Like

5.7M 382K 68
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...
5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
722K 67.5K 50
{Rilis in :1 February 2021} [Fantasy Vampire series] Ivylina terjebak di sebuah Museum kuno di negara Rumania dan terkunci di kamar yang penuh dengan...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...