Michael Si Biang Kerok • Mich...

By rujak-cingur

23.4K 3.3K 1.6K

Dari ribuan murid di sekolah ini, kenapa pula gue harus dipertemukan sama biang kerok seperti Michael Gordon... More

Prolog
hiji
dua
tilu
opat
lima
genep
dalapan
salapan
bukan update. maaf.
sapuluh

tujuh

1.7K 268 178
By rujak-cingur

Setelah mengambil dua kaleng minuman dari dapur, gue kembali masuk ke kamar.

Gue memberikan satu kaleng minuman itu pada Michael yang sedang duduk di kursi di dekat meja belajar.

Kalo aja bang Ashton nggak maksa gue buat ngambilin Michael minum, gue anggurin aja dia sampe mampus.

"Masih marah, sa?" Tanya Michael.

Gue nggak menjawab. Gue lalu naik keatas kasur dan menutupi sekujur tubuh gue dengan selimut.

"Besok, lo bakal dijemur di lapangan sendiri. Soalnya anak kelas udah pada dihukum semua. Itu kata pak Dwi" papar Michael yang membuat mood gue 69696969 kali memburuk.

"Jangan diemin gue dong, sa. Gue minta maaf elah" Kata Michael lagi.

Sebenernya gue nggak tega atau lebih tepatnya nggak bisa marah sama Michael. Tapi, kali ini dia kelewatan.

Michael ngejailin gue saat di air terjun kemarin. Dia bilang tukang jagung bakar ada di air terjun kedua, padahal tukang jagung bakar ada nya di bawah.

Michael juga yang sengaja gusrak-gusruk di semak-semak disaat pandangan gue buyar karena kabut. Dia juga yang ngagetin gue.

Sampai akhirnya gue pingsan dan kejang-kejang semaleman, gue nggak masuk sekolah karena gue baru mendingan pas siang hari.

Dan ditambah lagi, pas masuk nanti gue bakal dijemur dilapangan. Sendiri.

Selimut gue ditarik dan menampakkan Michael yang lagi berdiri disamping kasur.

"Sa, gue nyesel sumpah, udah ngejailin lo kemarin. Gue bener-bener minta maaf" pinta Michael sambil memasang wajah melas.

Gue masih diem dan pura-pura tidur.

"Seenggaknya ngomong gitu, sa―arrrrgghhh. Gimana sih cara bikin cewek nggak ngambek" Kata Michael frustasi.

"Preeeetttttt" suara kentut terdengar di ruangan ini. Gue nggak merasa kalau gue kentut. Atau jangan-jangan....

"Ehehe...maaf ya, Gue kentut" kata Michael sambil ketawa renyah dan muka nya memerah.

"BbbbbHUAHAHAHAHAAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH" pertahanan gue pun hancur. Pada akhirnya gue ketawa.

Sementara Michael berdiri kikuk sambil menggaruk tengkuk dia.

"Lain kali kalau lo ngambek, gue bakal kentut aja. Biar lo nggak ngambek lagi" Gumam Michael.

"Kentut aja sana sampe keluar ampasnya. Gue masih marah" bales gue.

Michael nggak membalas. Dia malah meletakkan punggung tangannya di dahi gue.

"Udah nggak panas. Kata Ashton badan lo panas banget semalem" kata Michael begitu dia melepaskan tangannya dari dahi gue.

"Iya itu gara-gara lo, bego" bales gue.

Michael menatap gue sedih. "Ya maaf sih" Katanya.

Gue hanya memutar mata dan kembali pura-pura tidur.

"Eh, Sa!" Seru Michael.

"Hmm"

"ELISA!" Lanjut dia lagi.

"Hmm"

"ELISAAAAAA" Michael kali ini teriak kenceng banget.

Gue kembali membuka mata. "Ck. Apaan sih?" Tanya gue setengah berteriak.

"Kayaknya, pas tadi gue kentut, ampas nya juga ikut keluar deh" jawab Michael gugup dengan kedua telapak tangannya menutupi bagian bokong.

"Pretttt" lagi-lagi suara kentut itu terdengar dengan diikuti bau yang busuk.

"TUH KAN BENER!?" Teriak Michael.

"SANA LO BOKER LAH DI KAMAR MANDI. JOROK BANGET SIH!!" Gue ikut teriak.

Michael lalu ngibrit ke kamar mandi yang ada di kamar gue dengan gusrak-gusruk.

Gue pun ke kamar bang Ashton. Berniat meminjam celana buat Michael. Ya kali Michael pake kolor Hello Kitty punya gue? Atau kolor Barbie?

"Bang!" Seru gue sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar bang Ashton.

"Ntar dulu! belum pake baju" jawab bang Ashton dari dalem.

"Abis ngapain lo, bang? Ga pake baju segala" Tanya gue iseng.

"Bukan gue yang nggak pake baju" jawab bang Ashton.

"Terus siapa?" Tanya gue lagi.

Ceklek

Pintu kamar bang Ashton terbuka dan menampakkan sosok bang Ashton yang memang tubuhnya tertutup pakaian.

"Tapi si Marimar, Jessica sama Hazel" jawab bang Ashton dengan enteng.

"ANJIR BANG! LO MESUM? SAMA TIGA CEWEK SEKALIGUS?"

"Nggak lah" bantah bang Ashton.

"Gue pakein baju ke mereka" sambung bang Ashton sambil menunjuk kedalam kamar.

Gue pun langsung masuk kedalam kamar bang Ashton dan nggak mendapati orang lain,

Melainkan tiga buah boneka Barbie beserta baju-bajuannya yang tergeletak di karpet.

"Yang bajunya ijo, namanya Marimar, yang pake baju hitam, namanya Jessica, nah yang baju biru namanya Hazel" papar bang Ashton sambil menunjuk Barbie itu satu-persatu.

Abang gue gila.

"Terus lo ke kamar gue mau ngapain?" Tanya bang Ashton.

"Anu, minjem sempak sama celana buat Michael" jawab gue.

"ABIS NGAPAIN LO SAMA MICHAEL SAMPE MINJEM SEMPAK SEGALA?" bang Ashton teriak.

Kalau gue jawab berak dicelana, kasian Michael. Bang Ashton pasti bakal cerita ke temen-temennya.

"Ketumpahan minuman, bang. Dia kedinginan jadi ngompol" jawab gue bohong.

"Pfffffftttt"

Bang Ashton pun akhirnya memberikan gue sempak plus celana boxer yang diambil dari lemarinya ke gue.

Setelah gue kembali ke kamar gue, disana gue liat Michael duduk di ujung kasur dengan bawahan handuk gue yang pendek di tubuh dia sehingga menampakkan pahanya.

Asoy pahanya mulus.

Gue membuang jauh-jauh pikiran gue itu lalu gue pun melemparkan sempak dan celana yang gue pinjem dari bang Ashton ke Michael.

"Ehee makasih, Sa" Kata dia lalu bangkit dari kasur dan berjalan ke kamar mandi.

Nggak lama kemudian, Michael keluar dari kamar mandi dengan atasan sweater dan bawahan boxer tadi.

"Sa, Gue mau ajarin lo materi pelajaran di sekolah hari ini" kata Michael sambil mengambil tas gendongnya di meja belajar.

Gue dengan segera mengambil buku paket, buku tulis dan alat tulis lainnya di rak buku.

Kami pun duduk di karpet karena meja belajar gue terlalu banyak barang-barang.

"Matematika, Biologi, Pkn, Bahasa Jerman, Seni Budaya. Itu kan pelajaran hari ini?" Tanya gue ke Michael.

"Iya, Tapi tadi bahasa jerman gurunya nggak masuk, Seni Budaya juga" jawab Michael lalu merebut buku paket yang gue bawa.

"Biologi minggu depan ulangan harian, terus tadi belajar apa sih? Ah ini nih" Michael terus nyerocos sambil menunjuk salah satu halaman di buku paket Biologi tentang bagian-bagian ginjal.

"Tadi kata bu Ratna tuh....hmmm" Michael nggak melanjutkan ngomong malah membaca halaman itu.

Michael menjentikkan jari "Ah iya! Jadi, darah yang tersaring....hmmm. Apa ya?" Lagi-lagi Michael menggantungkan kalimat.

"Lo sebenernya merhatiin bu Ratna nggak sih?" Tanya gue.

"Merhatiin lah, bohay gitu" jawab Michael.

"Ah! Jadi darah yang tersaring akan melewati...." Michael lagi-lagi angkat bicara kemudian mikir lagi selama lima jam.

Michael mengerang frustasi.
"Tau ah! Pokoknya, lo baca aja nih, dari halaman 68 sampe 71"

"Oke...oke" bales gue sambil menyelipkan sticky note di halaman yang dimaksud.

"Sekarang mending belajar matematika aja" ajak Michael lagi.

Michael lalu mengambil buku paket matematika.

Setelah membuka halaman yang dimaksud, Michael membagi buku paket ini dengan gue "Nih, buat rumus A. Jadi sin AB per sin AC....nggggg"

"Lo sebenernya bisa apa nggak?" Tanya gue sedikit kesal.

"Nggak" jawab Michael apa adanya.

Gue menepuk jidat. "Udahlah, kasih tau aja halaman berapa yang dibahas"

"Halaman 50 sampe 55" Kata Michael.

Gue menutup buku-buku ini. Nggak ada gunanya juga.

"Udahlah nggak usah belajar sekarang. Nanti gue belajarnya malem aja" Kata gue.

"Main aja kuy" tawar Michael tiba-tiba.

Gue menautkan alis. "Main apa?"

Michael menyapu pandangannya ke seluruh penjuru kamar ini. Nggak lama kemudian dia menjentikan jarinya.

"Main bola bekèl! Yang kalah mukanya di cemong-cemongin pake bedak" seru Michael dengan semangat.

"Ayo" bales gue. Gue pun mengambil bola bekèl yang terletak di bawah meja belajar itu dan juga bedak bayi.

"Suit dulu" Kata gue setelah kembali duduk.

"Gunting, kertas, Batu" seru gue dan Michael bersamaan.

Hasil dari suit nya yaitu, gue kertas dan Michael gunting. Yang artinya Michael menang dan main duluan.

Suara kerang-kerangan dan bola bekel yang mantul beradu di lantai. Michael udah mulai main.

Mi' satu, mi' dua, mi' tiga. Michael belum juga kalah, padahal gue udah siap-siap numpahin bedak.

Akhirnya Michael menang satu babak. Yang artinya dia nggak di cemong-cemongin bedak.

"WOHOOO MICHAEL SI MULTITALENT" teriak Michael dengan mengangkat tangannya.

"B aja tuh" cibir gue lalu gue mengambil alih bola bekèl dan kerang-kerang nya.

Ketika gue udah masuk mi' dua, Michael menggangu gue dengan mengambil salah satu kerang nya.

"IH MICHAEl―"

Belum gue melanjutkan teriak, Michael membubuhkan bedak lalu mengolesi muka gue dengan bedak itu.

"Iiii cantik kalo kaya gini" Kata Michael yang lebih terdengar seperti banci salon.

"AHAHAHAHA MUKA LO KAYA AHAHAHA" tawa Michael pun pecah.

Gue nggak tinggal diam, gue juga membubuhkan bedak ke tangan lalu memasukkan bedak itu ke mulut Michael yang lagi mangap karena ketawa.

"AHAHAHAHAHA" sekarang giliran tawa gue yang pecah.

Terjadilah, tragedi perang bedak 2k16.

Gue dan Michael terus-menerus saling mencemongi wajah dengan bedak sample bedak gue habis.

"Nyanyi sambil joget, yuk" ajak Michael yang mukanya masih putih-putih karena bedak.

"Ayo" bales gue.

Michael mengambil HP lalu mengutak-ngatik HP nya, nggak lama kemudian, sebuah lagu diputar dari HP Michael.

"bapaku kawin lagi

aku ditinggalin

bapaku kawin lagi

ibuku sakit hati

ibuku minta cerai―" Michael menyanyikan lagi lelaki kerdus sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya.

"tapi dipukuli" gue ikutan nyanyi dan joget.

"lelaki kardus"

"lelaki karpet"

"lelaki kencrot"

"lelaki bangkrut"

"lelaki mencret"

"lelaki karbet"

Michael dan gue menyanyikan bait lagu ini secara bergantian.

"lelaki bangsattt" kali ini kita nyanyi bersamaan.

"HAHAHAHAHAHA" kami ketawa sampe lupa caranya ketawa.


••••••••


Sekarang udah sore aja, Michael memutuskan untuk pulang.

Gue dan Michael sekarang ada di depan rumah gue.

"Jangan lupa PR ya, biar gue bisa nyontek" ujar Michael yang udah duduk di motor.

"Yeuu" bales gue sambil noyor pipi dia.

"Yaudah deh, gue pulang dulu. Salam buat orang-orang dirumah" Kata Michael sambil bersiap menyalakan mesin motor.

Baru aja Michael mau menjalankan motor,

"EH, MICHAEL!" Teriak gue yang membuat Michael spontan berhenti dan nengok ke gue.

"Apa lagi? Mau dicium?" Tanya dia sambil tersenyum miring.

"Najis" bales gue sambil ketawa.

Gue langsung mendekat kearah dia lalu menepuk-nepuk baju bagian bahu serta rambut nya karena masih ada putih-putih sisa bedak.

"Nah, udah nggak putih-putih lagi" Kata gue setelah selesai.

Michael nggak berkata apapun, melainkan cuma senyum sambil menatap gue.

Manis kok ya?

"Udah kan? Gue berangkat" ujar Michael sambil kembali menyalakan mesin motor.

"Oh iya, Sa" Michael kembali membalik menatap gue.

"Apa?"

"Panggil gue Mike aja, Michael bukan panggilan buat orang-orang yang deket sama gue" jelas Michael.





____________



Ena.

Maaf ya ka1 cerita ini membosankan. Huft :(

lelaki kerdus memang.


Salam hangat.

Continue Reading

You'll Also Like

74.5K 11.1K 26
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
53.1K 4.9K 30
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...
287K 31.3K 34
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
70K 3.4K 7
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++