I Think I LOVE U

By Fransiskamaria7

19.9K 1.8K 149

Park shin hye seorang gadis berhati dingin berniat untuk melupakan kedua orang tua nya yang sudah meninggalka... More

I Think, I Love U Part#2
I Think, I Love U #Part3
I Think I Love U #Part 4
I Think I Love U #Part 5
I Think I Love #Part6
I Think I Love You #7
I think I Love U #9
I Think I LOVE U #Part 10
I Think I Love U #11
END #12

I Think I Love U

3.8K 208 15
By Fransiskamaria7


I Think, I Love U

Part 1

Main Cast : Jung Yong Hwa

Park Shin Hye

Other Cast : Lee Min Guk

Han Yu Na

Shim Eun Ji

Deo Min Ju ( Asisten Shin hye )

Jung Il ho ( Yong Father )

Lim Na rim ( Yong Mother )

Park Ki Mon ( Shin Father )

Yoo Ye Jin ( Shin Mother )

" Rumah mewah yang hanya berisikan seorang gadis cantik dengan sifat diluar ala kadarnya. Gadis cantik yang selalu memperlihatkan wajah garangnya dengan suara yang menggema disetiap saat dengan kemarahan yang tiada hentinya, membuat siapa saja yang mendengarnya akan mengalami serangan jantung. Apa lagi saat gadis itu sudah mengeluarkan makian – makian kasarnya saat satu keinginannya tidak terpenuhi. Yaaa dan sudah pasti tidak ada satu orang pun yang sanggup menolak keinginan gadis tersebut, dan apapun pasti akan dilakukan untuk memenuhi semua keinginan gadis itu. "

" Nona, hanya ada sepatu biru tua yang seperti warna pakaian nona. " ujar asisten pribadi park shin hye. " ya gadis tersebut adalah shin hye, Park shin hye. Gadis cantik dan kaya yang mempunyai sifat sangat tidak patut untuk ditiru.

" Apa kau buta hah? Dress ku ini berwarna biru muda, jadi aku harus memakai sepatu yang senada dengan pakaianku. Apa kau lupa hal itu ?. " marah shin hye pada asistennya.

" Tapi nona anda tidak memiliki sepatu berwarna biru muda, saya sudah mencarinya nona.

" Kau membantahku? Apa kau ingin aku pecat? Kalau kau kupecat bisakah kau menghidupi semua keluargamu hah?.

" Maafkan saya nona, tolong jangan pecat saya. Saya akan mencarinya lagi dan saya pastikan akan mendapatkannya untuk nona.

" 5 menit. Cepat carikan aku sepatu yang senada dengan dress ku, lewat dari 5 menit kau ku pecat. ARRASEO !!. " teriak shin hye membentak asistennya. " Dunia ini sangat kejam disaat kau dibawah kau harus mematuhi perintah orang yang diatasmu jika kau tidak mematuhinya maka bersiaplah berakhir dengan kesengsaraan. " ujar shin hye membanggakan kehidupan yang dia miliki dengan senyuman sinisnya.

" Bagaimana ini dia memang tidak memiliki sepatu berwana biru muda, harus dimana aku mencarinya eottokhe. Ah cham sepatuku ya benar sepatuku berwarna biru muda, tapi kalau nanti aku berikan ini ke nona aku pakai apa? Dan itu sepatu satu – satunya yang kumiliki. Ah molla yang penting aku tidak dipecat, biar ini untuknya. " ujar min ju mencoba menyelamatkan hidupnya dari genggaman majikannya. " Asisten Deo Min ju adalah asisten baru Park shin hye yang baru bekerja selama 1 bulan. Dia adalah gadis yang sabar saat ini dalam melayani shin hye yang memiliki sifat diluar ala kadar seorang manusia.

" Waktu mu habis asisten Deo !!!. " ujar shin hye setelah melihat asistenya terengah – engah menarik napas dalam untuk memasukan oksigen sebanyak – banyak kedalam rongga paru – parunya.

" Tunggu nona, saya mendapatkannya. Ige sepatu anda. " asisten Deo memberikan sepatu yang diinginkan majikannya.

" Pakaikan padaku. Kau yakin ini miliku, kenapa bentuknya kampungan sekali. Benar – benar bukan seleraku. Dimana kau menemukannya.? " tanya shin hye pada asistennya.

" Ini saya temukan dilemari sepatu anda nona, ada ditumpukan barang – barang anda yang sudah tidak terpakai. Maafkan saya nona.

" Benarkah? Aku tidak ingat jika pernah memiliki sepatu butut seperti ini. Aku tidak ingin memakai ini, ambilkan sepatu yang biru muda tadi. "ujarku memerintah. Ini benar – benar butut, jika aku memakai ini aku akan menjadi bahan lelucon orang – orang.

" Baik nona. " sabar Deo min ju, kau pasti bisa menghadapinya. Ingat keluargamu membutuhkan mu. " ujar Deo min ju sambil mengambil sepatu yang diinginkan majikannya.

" Cah, ini lebih bagus dan serasi dengan Dressku. Kenapa kau tidak ambilkan dari tadi. Siapkan mobil asisten Deo.

" Ne nona.

****

Dilain tempat berbeda dengan gadis bernama Park Shin hye. Seorang pria tampan menuruni anak tangga menuju meja makan tempat eomma dan appanya sedang menikmati sarapan pagi bersama.

" Eoh yong kau sudah ingin berangkat? Sarapanlah dulu eomma membuat nasi goreng kimchi kesukaan mu yong. " ujar Lim Na rim eomma tercantik dan terbaik bagi yong hwa.

" Ne eomma, terima kasih atas makanannya hari ini. " ujar yong hwa tersenyum dan mulai menyantap nasi goreng buatan eomma nya.

" Yong apa kau sibuk minggu ini ?. " tanya appa yong hwa Jung il ho pemilik perusahaan Jung Empire terbesar dikorea yang saat ini sedang merinting ke pasar asia.

" Minggu ini aku sedikit sibuk appa. Ada beberapa meeting sampai akhir minggu. Tapi hari minggu aku tidak ada jadwal. " ujar yong hwa menjelaskan .

" Ahh tepat sekali. Baiklah yong hari minggu nanti kau ikut appa dan eomma ne. Kita akan menemui teman lama appa saat masih merintis usaha kami dahulu sebelum berkembang seperti sekarang ini.

" Teman appa? Nugu ?. " tanya yong hwa.

" Eoh kau tahu Park Corp ? Presedir disana adalah temen seperjuangan appa dahulu, kami sama - sama merintis karir dari bawah yong. Dan apaa baru saja bertemu dengannya kemarin diNew Work.

" New York ? teman appa itu tingga disana?

" Tidak yong, Park ki mon dan istrinya sedang mengurus atau bisa dikatakan mengembangkan perusahaannya disana. Appa tidak menyangka bahwa dia bisa sesukses itu yong dan appa sangat bangga padanya.

" Lalu untuk apa appa mengajakku bertemu dengannya? Aku sedang sibuk appa, aku tidak bisa pergi ke New Yor hanya untuk menemuni teman appa itu.

" Appa tidak bilang kita akan ke New York yong hwa. Kita akan menemuinya dikorea. Dia akan pulang kekorea minggu ini. Dan apa sudah merencanakannya pertemuan ini saat appa bertemu dengannya diNew York.

" Eoh baiklah appa. " jawab yong hwa singkat.

" Yong kau tahu teman ayahmu itu memiliki putri yang sangat cantik. " ujar Ny. Jung yang mulai membuka suaranya. Yang sedari tadi hanya mendengarkan anak dan ayah ini saling bertanya dan menjawab satu sama lain.

" Maksud eomma apa bicara seperti itu? Apa appa dan eomma berencana untuk menjodohkanku dengan putri teman appa itu?. " aku yakin pasti mereka sedang merencanakan sesuatu yang tidak masuk akal.

" Kau memang putra appa yang sangat pintar yong. Appa dan Park Ki Mon sudah membicarakan ini dengan sangat detail. Kau harus menikah dengan putrinya yong. Appa dan eomma akan sangat senang jika kau menikah dengannya.

" Appa jangan karna bisnis appa dan teman appa itu merencanakan hal bodoh seperti ini. Appa apa tidak memikirkan perasaanku, perasaan putri teman appa. Tidak mudah untuk menikah dengan orang asing yang tidak kita kenal sama sekali appa. Maaf aku tidak bisa memunuhi permintaan appa yang satu ini. " ujar yong hwa memberikan penjelasan tidak terima dengan rencana bodoh yang sudah disusun kedua keluarga ini.

" Dengarkan eomma yong, eomma menyukai putri teman appamu itu. Ya walaupun eomma belum melihatnya secara langsung. Tapi dia gadis yang cantik dan sangat cocok untukmu chagi.

" Kecantikan tidak bisa menjamin seseorang bisa hidup bahagia eomma. Dan yang kalian ini sedang membicarakan pernikahan, tentang kehidupanku dan kehidupan gadis itu. Aku mohon appa eomma untuk membatalkan rencana ini karan aku tidak akan menyetujuinya dan aku yakin bahkan sangat yakin bahwa gadis itu juga tidak akan menyetujinya. " ujarku lagi yang masih tetap tidak terima. " semoga appa dan eomma mengerti. " sambungku lagi.

" Tidak bisa yong hwa, kau dan putri teman appa akan tetap menikah dan appa tidak menerima penolakan. " ujar Jung il ho dan segera pergi meninggalkan meja makan.

" Yong hwa, eomma mohon padamu jangan membantah appamu lagi ne. Dia sangat bahagia saat bertemu dengan teman lamanya lagi setelah bertahun – tahun. Dan menurut appa dan eomma gadis itu sangat cocok dengan mu. Ini tidak sekedar untuk bisnis semata yong tapi juga untuk mu. Mengertilah yong appa dan eomma hanya menginginkan yang terbaik. " ujar Ny. Park menasehati anaknya.

" Aku akan memikirkannya eomma. Aku pergi. " Apa sikapku selama ini salah dengan selalu menuruti semua permintaan kedua orang tuaku sehingga mereka tidak lagi memikirkan perasaanku?Menjadi anak yang berbakti kepada orang tua apa harus seperti ini? Sampai masalah hidup dan jodohpun harus mereka yang menentukan." Pikir yong hwa tidak habis pikir dengan semua yang telah dia lakukan untuk keluarganya.

****

" Nona, ini Tn. Park melepon ingin berbicara dengan anda. " ujar asisten Deo. Memberikan telepon pada shin hye.

" Bilang padanya aku sedang sibuk. Aku tidak ingin bicara padanya dan jika eomma yang bicara bilang aku sedang sibuk juga. Arraseo. " ucapku keras supaya mereka mendengarnya. Aku tidak ingin bicara pada mereka. Untuk apa mereka menghubungiku setelah hampir 10 tahun tidak menghubungiku. Meninggalkan anak kecil seorang diri dirumah yang begitu besar.

" Maaf Tn. Nona Park sedang sibuk dan tidak bisa diganggu saat ini.

" Tidak apa – apa asisten Deo, aku sudah mendengarnya. Sampaikan padanya bahwa aku dan eommanya akan tiba dikorea lusa. Katakan bahwa kami ingin shin hye menjemput kami dibandara. Dan sampaikan salamku appa dan eomma sangat merindukannya. " ujar Tn. Park merasa kecewa dengan sikap penolakan putrinya.

" Ne Tn. Akan saya sampaikan.

" Jangan beritahu aku apapun yang appa katakan padamu aku tidak ingin mendengarkan. Dan jangan coba – coba kau membicarakan mereka padaku atau kau kupecat.

" Tapi nona Tn. Park bilang ......

" Aku bilang aku tidak ingin mendengarnya, kau mengerti?. Ucapku tajam melirik asisitenku ini. Aku tidak peduli dengan apa yang mereka lakukan, tidak peduli apapun yang menyangkut mereka, seperti mereka tidak peduli denganku. Jika sudah melupakan maka lupakanlah. " ujarku menatap jendela melihat keluar dengan terus memikirkan mereka.

Flashback

" Shin hye, appa dan eomma akan pergi lagi keluar negri kau harus menjadi gadis baik dan pintar ne, jangan nakal selama kami tidak ada. Eomma janji akan cepat kembali. Kau belajarlah yang rajin jadilah putri yang baik dan membanggakan untuk kami sayang. " ucap eomma shin hye membelai wajah putri kecilnya.

" Appa dan eomma selalu meninggalkan aku setiap hari, bulan dan tahun.Setelah 3 tahun pergi dan sekarang kalian harus pergi lagi. Harus berapa lama aku menunggu kalian eoh ? 10 tahun 20 tahun atau aku harus menunggu selamanya. Menunggu eomma dan appa mengerti betapa pentingnya aku untuk kalian.Dan juga eomma tidak mengurus shin hye seperti eomma – eomma yang lainnya. Apa pekerjaan appa dan eomma lebih penting dariku sehingga dengan mudahnya appa dan eomma meninggalkanku begitu saja. " tangis shin hye kecil pecah disela – sela perkataannya. Gadis kecil itu sudah sangat lelah dengan pengabaian kedua orang tuanya. Kadang dia berpikir pernahkah dirinya diinginkan oleh kedua orang tuanya?.

" Jang bicara seperti itu sayang eomaa dan appa bekerja untumu kami akan membuatmu bahagia sayang, mengertilah. Eomma sangat menyanyangimu. Dan jangan berpikiran kami tidak memperdulikanmu shin hye. Eomma dan appa seperti ini harus bekerja keras untuk membuatmu bahagia, ini semua kami lakukan untukmu.

" Aku tidak bahagia eomma, aku akan bahagia jika kalian selalu bersamaku, seperti orang tua lain pada umumnya. Jika harta bisa membuat seseorang bahagia, maka tidak denganku aku hanya membutuhkan keluarga yang lengkap dan menginginkanku. Tidak seperti kalian, kalian tidak menginginkanku dari dulu. Aku, aku tidak perlu semua ini, aku hanya membutuhkan kalian selalu ada disampingku. Aku butuh eomma untuk selalu mengurusku. Butuh appa untuk selalu menjagaku, hanya itu. Jika appa dan eomma tetep ingin pergi, maka pergilah dan jangan kembali. " ucap shin hye kecil berlari meninggalkan appa dan eommanya dengan air mata yang terus membanjiri wajahnya.

" Shin hye. " lirih eomma shin hye yang saat ini juga sudah menangisi ketidak berdayaannya. Tapi harus bagaimana lagi, ini semua mereka lakukan hanya untuk putrinya. " Biarlah kau membenci eomma saat ini shin hye. Tapi nanti, suatu saat nanti eomma akan mengambilmu kembali kedalam dekapan eomma chagi. Mianhae shin hye ah, mianhae putriku. " ujar ye jin eomma shin hye terisak dengan tangisannya.

" Sudahlah yeobo dia kan mengerti suatu hari nanti. Ayo kita harus segera pergi. Bukan hanya kau yang merasa bersalah, tapi aku juga. Aku harus meninggalakan putriku untuk kebahagiannya kelak. Dan aku juga berjanji akan membawanya dalam pelukanku lagi. " Park ki mon memegang tubuh istrinya yang masih terisak, mendekapnya dalam pelukan dan membawanya pergi meningglakn rumah juga putri mereka satu – satunya.

Flahback end

Kau sangat menyedihkan Park shin hye. Kau memiliki semuanya, harta berlimpah apapun yang kau inginkan kau akan mendapatkannya dengan sangat mudah hanya dengan mengatakannya satu kali. Tapi kau sangat miskin akan kasih sayang kedua orang tuamu. Kau benar – benar sangat menyedihkan. Apa karna ini kau bersikap sangat tidak sopan ??. " Dia kasihan dengan hidup yang dijalani oleh gadis itu. Berpura – pura tegar dengan menjadi seseorang yang sangat menyebalkan membuat semua orang membencimu, aku pun juga seperti mereka membencimu tapi aku yakin bahwa kau sebenarnya gadis yang baik. " lirih Deo min ju melihat shin hye dari samping tempat duduknya.

" Pulanglah asisten Deo. Hari ini aku tidak perlu kau. Jemput aku saat aku menghubungiku. Kau boleh pergi kemanapun hari ini, asal kau tidak menampakan wajahmu didepanku. Dan ingat jangan sampai aku meilhatmu masih berkeliling disekitarku, arraseo !!. " ujar shin hye melenggang memasuki Butiknya.

" Tapi nona aku harus terus mendampingi anda. Aku asisten nono, jadi aku kan tetap mendampingi anda. " elak min ju yang tetap ingin menemani shin hye yang menyusul shin hye memasuki butik.

" Deo min ju ssi harus berapa kali lagi aku katakan padamu, jangan pernah membantahku kau itu bekerja untukku bukan aku yang bekerja untukmu, jadi lebih baik kau dengarkan kata – kataku dan jangan membatah. Yang memberi perintah itu kau bukan kau Deo min ju. Cepat pergi atau aku suruh security untuk menyeretmu pergi.

" Aku tidak akan pergi nona, mianhae aku akan tetap disini mendampingimu, karena aku adalah asistenmu. Asisten pribadi, jadi aku harus 24 jam berada disamping anda. " elak Deo min ju. Gadis itu sama keras kepalanya shin hye. Tapi bukan shin hye namanya jika tidak bisa mengatasi masalah kecil seperti ini.

" Oh baiklah, Security bawa wanita itu pergi dari sini. Jangan biarkan kan dia masuk kalau dia tetap tidak mau pergi kau seret saja dia dan lemparkan saja dia keluar. " perintahku menunjuk sinis kearah asisten Deo dan berlalu meninggalakan Deo min ju.

" Baik Nona. Maaf nona Deo nona Shin hye menyuruh anda keluar, silakan anda pergi. " pinta security dengan baik.

" Gwenchana ahjussi, saya akan pergi.

" Jadi apa kita akan pulang Deo Min ju ?. " Baek be min driver pribadi Park shin hye.

" Tidak, kita akan menunggu nona shin hye disini aku tidak bisa meninggalkan nona sendiri, aku khawatir padanya. Lebih baik kau parkirkan saja dulu mobilnya tapi jangan sampai nona tahu kalau kita masih disini .

" Eummmm arraseo, kau sangat perhatian padanya asisten Deo. Apa kau menyukai nona shin?. " tanya be min penasaran, karna Cuma Deo min ju yang bertekad ingin terus berada didekat gadis itu.

" Aku hanya kasihan padanya, dan itu membuatku khawatir. " jawab min ju dengan pandangan masih melihat kedalam butik.

" Nona Shin aku ingin menyerahkan revisi design yang baru untuk gaun pernikahan putri Tn. Kim. " ujar salah satu pegawai shin hye memeberitahukan hasil revisi perubahan bentuk dan detail gaun pernikahan.

" Apa kau sudah menyerap apa yang aku katakan kemarin? Ini tidak sesuai dengan image putri dari Tn. Kim. Kau membuat menjadi sangat kampungan. Ini tidak pantas digunakan untuk seorang putri yang berkelas tinggi apa lagi dia itu anak dari Tn. Kim. Kau tahu kan siapa itu Tn Kim? Kau ingin mempermalukanku dengan design yang kau buat itu hah !!. Ulangi lagi jika kau tidak sanggup membuatnya serahkan padaku, aku akan menyelesaikannya. " ujar shin hye melempar hasil revisi yang dilihatnya tadi. Dan itu sontak saja membuat pegawainya mati kutu bahkan sudah menangis hanya mendengar apa yang shin hye katakan. " Keluarlah, ingat waktumu hanya tinggal 1 minggu lagi.

Semenjak shin hye lulus dari universitas dia lebih memilih menjadi seorang designer dengan kemampuan mendesign yang dia miliki, dari pada mengikuti kedua orang tuanya yang pebisnis. Shin hye tidak ingin seperti kedua orang tuanya meninggalkan anaknya demi bisnis jika dia sudah memiliki anak kelak.

" Ne nona, saya mengerti. Sekali lagi maafkan saya nona. " ujar Woo joo karyawan shin hye. " Aigooo apa dia itu sakit? Setiap hari tidak ada hari tanpa berteriak, marah – marah tidak jelas. Padahal aku sudah mengikuti apa yang dia katakan kemarin. Aishhh benar – benar wanita itu, sadis sekali. " ujar woo jo setelah keluar dari ruangan shin hye.

" Ada dengan mu woo joo ssi, sepertinya kau sedang tidak baik. " tanya karyawan lain.

" Tidak perlu kau tanya, sudah pasti jawabnya adalah wanita singa itu. Aku benar – benar membencinya dia selalu saja menghina pekerjaan kita, berteriak saat hasil yang kita kerjakan dengan susah payah tidak sesuai dengan keinginannya. Aigooo aku bisa ikutan gila seperti dia kalau seperti ini terus.

" Aku juga sependapat dengan mu. Saat kita berhasil mengerjakan sesuai dengan keinginannya dia hanya diam dan mengambil hasilnya tanpa mengatakan apapun. Setidaknya dia memuji kita atau katakan saja " Bagus " sehingga kita tahu kalau kita berhasi bukan.

" Hahh begitulah boss. Jika aku menjadi boss aku tidak akan bersikap seperti wanita itu.

" Hari sudah sangat siang, Shin hye memutuskan untuk pergi keluar. Gadis itu lebih menikmati berjalan seorang diri diteriaknya matahari ataupun didinginya musin salju. Menurutnya dengan berjalan – jalan seorang diri bisa meringankan beban hati dan pikiran yang melanda saat dirinya tidak mampu dan hampir kehabisan napas. Maka shin hye lebih memilih menghabiskan waktunya berjalan seorang diri dan mungkin saja dia menemukan suatu hala yang menyenagkan, seperti hari – hari sebelumnya.

" Eoh noona, mianhae aku tidak sengaja. Apa kau terluka?. " ujar seorang anak kecil berusia 5 tahun. Anak itu meminta maaf karna sudah melukai shin hye dengan bola yang ditendangan.

" Eoh gwenchana, aku baik – baik saja. Bermainlah hati – hati ne, jika tidak kau bisa melukai banyak orang. Atau bisa saja bola itu mengenai mu. " ucap shin hye tersenyum. Gadis itu mensejajarkan tingginya dnegan anak didepannya.

" Mianhae noona, jeongmal mianheyeo. Aku akan berhati – hati. Apa noona marah padaku. " anak itu tidak bisa menahan tangisnya, dia takut jika shin hye marah padanya.

" Aigooo kau sangat menggemaskan anak manis. Noona tidak marah padamu. Siapa namamu ?

" Go, goo sun moyeyo. " ucapnya sambil terisak kecil.

" Cup cup, kenapa kau menangis eoh? Noona sudah katakan bukan, kalau noona tidak marah padamu aigoo kau ini. Cahh diamlah, bagaimana kalau kita bermain bersama kau mau?. " tawar shin hye berusaha mendiamkan sun mo kecil.

" Jeongmalyeo, noona ingin bermain dengan ku?

" eummm tentu saja. Tapi sun mo ah, dimana orang tuamu? Kau tidak mungkin disini sendirian kan?

" Ne tadi aku pergi bersama eomma. Dan sekarang eomma ada ditoko sebrang jalan sana. Katanya aku diminta untuk tunggu sebentar disini. " ujar sun mo yang mulai tersenyum dan menghentikan tangisannya.

" Oh baiklah kajja kita bermain. Kau ingin noona menangkap bola atau menendang bolanya sun mo ah?

" Biar aku yang menendangnya, noona kau yang tangkap bolaku yaa. Berhati – hatilah tendanganku sangat kuat. " ujarnya bersemangat.

" Arraseo. " shin hye pun tersenyum sennag melihat sun mo kecil bermain gembira dengannya. Dan ini lah yang ditunggu shin hye, hal yang tidak terduga yang bisa membuatnya melupakan semua masalahnya walaupun hanya sesaat, tapi setidaknya bisa melegakan.

****

Jung Empire

" Anda ingin makan siang dikantor atau makan diluar Presedir Jung ?. " Sekertaris Yong hwa , Shim eun ji menanyakan pada atasannya dimana kiranya bosnya itu akan makan siang hari ini. Eun Ji sudah 3 tahun bekerja sebagai sekertaris yong hwa dan dia diam – diam memiliki rasa pada bosnya itu. Eun ji berpikir bahwa yong hwa sangat mempesona, selain tampan dan berwibaya dia juga sangat perhatian kepada seluruh pegawainya, wajar saja dirinya jatuh hati pada sosok pria seperti Jung yong hwa.

" Eoh, aku kan makan siang diluar Sekertaris Shim. Apa kau ingin menemaniku?. " tanyaku pada eun ji.

" Baiklah presedir saya akan menemani anda makan siang. " jawab eun ji tersenyum malu. Ini adalah kesempatan yang baik untu memulai suatu hubungan bukan. Dan ini pertama kalinya yong hwa mengajakku makan siang bersama. " batin eun ji senang.

" Baiklah, kajja.

" Sekertaris Shim apa kau tinggal sendiri diseoul? Eumm maksudku kau tinggal bersama keluargamu disini? Atau kau memang tinggal sendiri?. " yong hwa yang tadinya diam mulai bersuara, karna terlalu canggung dengan suasana seperti ini makanya dia bertanya pada sekertarisnya.

" Eoh aku, aku tinggal sendiri diseoul presedir. Keluargaku semuanya tinggal dimokpo.

" Berhati – hatilah kau harus tetap waspada. Bukanya aku menakutimu tapi kau memang harus berhati – hati. " ucap yong hwa lagi. Yong berucap tapi pandangannya menelusuk jauh keluar jendela. Sampai sebuah senyuman terukir diwajah tampannya membuatnya merasa aneh dengan pandangan yang dilhat. " Bisa kau berhentikan dulu mobilnya?. " ucap yong hwa meminta menghentikan mobil.

" Ne presedir. " supir yong hwa pun berhenti sesuai dengan intruksi dari atasannya.

" Sekertaris Shim bisa kau tunggu sebentar, aku harus mengambil gambar diarea taman ini. Taman ini sangat indah bukan? Atau kau ingin ikut denganku?

" Ah bolehka ?

" Tentu kajja. " ajak yong hwa.

" Noona, tangkap yang benar bolanya? Aku kan sudah bilang tendanganku ini sangat kuat.

" Ahh kau benar sun mo ah, tendanganmu sangat luar biasa. " ucap shin hye mengangkat satu jempolnya keatas dan melemparkan lagi bolanya ke sun mo.

" Noona bersiaplah aku akan menendangnya lagi. Noona harus berhasil menangkapnya kali ini, ok. " teriak sun mo bersemangat.

" Ah yyyeeee, aku menangkapnya. Kau lihat itu sun mo ah, aku menangkap bolamu. Jadi Cuma segitu saja kemampuan menendangmu eoh?. Ledek shin hye mendekati sun mo yanng sudah mengerucutkan bibirnya.

" Aigooo noona. Kau baru sekali menangkapnya dan sekarang sudah sangat sombong. " ujar sun mo memonyongkan bibir kecilnya.

" Ckkk. Mianhe kau memang yang terhebat.

" Tidak jauh dari sana pria yang tadi berhenti didepan taman mulai mendekat dan tersenyum saat melihat gadis yang menjadi objek pandanganya tersenyum manis pada seorang anak kecil. Mereka terlihat sangat senang bermain bola. Dan terlihat sekali jika gadis itu menikmati permainannya. Yaa walaupun gadis itu harus berpura – pura mengalah.

" Apa presedir sangat menyukai pemandangan disini. " Shin eun ji mencoba mengajak bicara yong hwa. Pria itu terus saja mengambil gambar disekitar sini. Tapi yang menjadi objeknya selalu anak kecil dan seorang wanita yang sedang bermain bola.

" Eoh tentu saja bukankah sangat bagus?. " jawab yong hwa sekenanya.

" Apa anda sedang mengambil foto mereka? Seorang anak kecil bersama dengan wanita itu?

" Ch. " yong hwa tesenyum kecil. " jadi aku ketahuan. Ne aku sedang mengambil gambar mereka. Menurutku ini adalah pemandangan yang bagus. Sangat jarang kita melihat kebahagian dilingkungan ataupun disekeliling kita, jika tidak menemukan itu disekitar kita maka kita bisa menemukan sedikit kebahagian itu ditempat lain. Walaupun bukan kita yang merasakan kebahagian itu, tapi menurutku melihat orang lain bahagia dan melihat senyuman tulusnya, itu adalah kebahagian yang sesungguhnya. " ucap yong hwa menjelaskan dengan seksama. Ya memang menurut yong hwa kebahagian itu bukan berarti harus kita yang bahagia, dengan merasakan kebahagian orang lainpun bisa membuat kita ikut bahagia.

" Kau benar presedir. Tidak semua kebahagian harus berasal dari diri kita sendiri. " Shin eun ji setuju dengan perkataan yong hwa. Dan itu membuat wanita ini semakin terpesona dengan karisma atasannya.

" Noona apa kau ingin main lagi?

" Ah mian sun mo ah, noona harus pergi. Nanti kita bermain lagi ne kalau kita bertemu lagi, eotte?. " tawar shin hye.

" Emmm baiklah. Semoga kita bisa bertemu lagi noona. Ah eomma, itu eomma ku sudah selesai. Noona aku harus pergi duluan dari mu. Anyyeong noona eummuahhh. " ujar

****

"Presedir bukannya kita akan makan siang ? kenapa anda kemari ? apa anda tidak lapar ?. " tanya eun ji yang bingung karna yong hwa mengajaknya ke Coffe shop bukannya restaurant.

"Apa kau lapar? Kau bisa memesannya jika lapar, disini juga menyediakan makanan berat untuk mu dan yang lain sekertaris shim. " ujar yong hwa yang sudah memesan Ice americano untuknya dan eun ji.

" Ah ne presedir saya mengerti terimakasih untuk coffenya.

" Eumm baiklah, tapi jika kau lapar pesanlah aku yang akan membayarnya.

" Ne kamsahamnida presedir.

" Tidak jauh dari tempat Yong hwa duduk, terlihat seorang wanita cantik memegang ice americano seperti dirinya, wanita itu sedang menatap sedih keluar jendela. Terkadang wanita itu menghela napas pelan menandakan bahwa ada sesuatu yang menganggu pikirannya. Terkadang pula wanita itu menghapus air mata yang akan jatuh membasahi kedua pipi cantiknya. Tanpa yong hwa sadari, dia sudah terpangaruh dengan wajah cantik dari wanita itu. Dan entah kenapa yong hwa bisa merasakan kesedihan yang melanda gadis cantik itu.

" Cantik. " gumam yong hwa pelan.

" Ne presedir ?

" Eoh anio eun ji ssi. " geleng yong hwa. " Kenapa aku jadi terus melihat kearah wanita itu. Aku akui memang dia cantik, aku yakin wanita itu akan lebih cantik saat dia tersenyum. " batin yong hwa yang tersenyum – tersenyum melihat kearah gadis tersebut.

" Eoh baiklah presedir. " Apa tadi presedir Jung mengatakan aku cantik? Benarkah itu, aku tidak salah dengarkan?. " senyum eun ji setelah mendengar apa yang yong hwa katakan.

" Asisiten Deo cepat jemput aku dicoffe shop tempat biasa. Aku tunggu kau 30 menit arraseo ? Tidak ada tapi – tapian asisiten Deo, aku bilang 30 menit atau kau dan driver Baek aku pecat. " ucapku menghubungi asisten pribadiku.

30menit kemudian

" Shin hye keluar menunggu asistenya datang begitu juga dengan yong hwa mememutuskan untuk pergi setelah melihat shin hye meninggalkan caffe.

" Kau sudah selesai Eun ji ssi? Kalau sudah mari kita pergi jam istirahat sudah selesai. " ajakku pada sekertarisku. Aku ingin mengetahui siapa yang ditunggu oleh gadis cantik itu. Dan kenapa wajahnya selalu sedih bahkan terkesan kecewa.

" Ne presedir saya sudah selesai. Mari kita kembali kekantor.

" Ada apa presedir apa ada yang anda lupakan didalam? . " tanya eun ji bingung karna saat ini bosnya belum masuk juga kedalam mobil. Padahal mobilnya sudah ada didepan kami. Tapi kenapa yong hwa tidak juga masuk.

" Eoh mianhe Kajja. " saat aku akan memasuki mobilku ternyata dia juga sudah dijemput dengan drivernya. Aku tersenyum saat dia mengatakan " Kau tepat waktu asisten Deo " katanya tanpa tersenyum bahkan menolehpun tidak pada wanita yang dipanggil asisten.

" Kajja kita pergi. Maaf membuat mu menunggu sekertaris Shim.

" Gwenchana presedir.

" Gadis americano. " gumam yong hwa sebelum pergi dengan senyuman yang mengembang diwajah tampannya. Sepertinya yong hwa tertarik ??

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

55.8K 3K 13
06 | Everyone knows a relationship that revealed by the infamous Dispatch won't last long. So did Chaeyoung and Jungkook ten years ago. © 2019, YORI...
1.4M 35K 47
When young Diovanna is framed for something she didn't do and is sent off to a "boarding school" she feels abandoned and betrayed. But one thing was...
4.1M 170K 63
The story of Abeer Singh Rathore and Chandni Sharma continue.............. when Destiny bond two strangers in holy bond accidentally ❣️ Cover credit...
2.8M 159K 50
"You all must have heard that a ray of light is definitely visible in the darkness which takes us towards light. But what if instead of light the dev...