How About Angel?{Jeon Wonwoo...

By MrsJeon07

11.8K 1.2K 214

Jeon Wonwoo dan Im Nayoung akan dipertemukan disini, bagaimana pertemuan pertama mereka sebagai manusia dan s... More

Prolog
#01
#02
#03
#04
#05
ATTENTION! READ THIS
#07
#08
#09
#10
#11
#12
#13
#14
#15
#16 [ENDING]
Special Ending { 마지막휘 }

#06

537 74 9
By MrsJeon07

Menara Namsan Tower.
20.59 kst seoul

Ditempat ini lah, Nayoung bertemu dengan Soonyoung. Nayoung tidak sendiri ia ditemani oleh seseorang dari rumah.

"Memang tidak tersesat karena aku datang bersama dia" ucap Nayoung sambil menunjuk Wonwoo yang berada dibelakang nya. Soonyoung hanya ber 'oh' ria kemudian menarik lengan Nayoung kesisinya. Soonyoung tersenyum sinis kearah Wonwoo.

Wonwoo tidak perduli, sebenarnya Wonwoo sudah menolak keinginan Nayoung untuk menemui Soonyoung disini, tapi karena Nayoung yang bersekukuh tetap ingin pergi mau tidak mau Wonwoo harus mengalah demi yeoja yang satu ini.

Dan ditempat ini, Wonwoo sendirian. Ia hanya pergi duduk dicafe balkon observasi sambil memperhatikan Nayoung dan Soonyoung yang tengah asik dengan kesibukan mereka.

Sungguh pemandangan yang tidak nyaman dipandang mata, kalau bukan karena Nayoung memohon-mohon padanya mungkin sekarang Wonwoo masih tertidur lelap diatas kasur.

"Apa anda ingin memesan sesuatu tuan?" Tanya seorang waiter kepada Wonwoo. tidak menoleh, Wonwoo hanya menolak tawaran itu sambil menggerakkan lengannya kekanan kekiri yang artinya tidak ingin.

Melihat penolakan dari Wonwoo , Waiter yang sempat menawarkan sebuah hidangan pada Wonwoo mengerti dan kemudian kembali ketempatnya berada.

Mata Wonwoo benar-benar tidak lepas dari kedua orang yang berada jauh disana, ia merasa Soonyoung akan melukai Nayoung jika ia sampai sedikit saja lengah menatap keduanya.

------

Ditempat yang sama

Nayoung sedang bersama Soonyoung. ia berada didepan teleskop digital dimana Nayoung tau itu adalah alat agar semua orang bisa melihat tempat-tempat penting dikota seoul.

"Bukankah ini indah?" Tanya Soonyoung melirik yeoja yang berada disampingnya.

"Emm" Balas Nayoung singkat tapi penuh kesan. Ia benar-benar tidak menyangka akan bisa melihat keindahan malam kota seoul dari atas sini.

Walaupun Nayoung sempat ingin pulang tapi ketika melihat semua ini secara langsung ia rasa ia tidak akan mau meninggalkan menara Namsan tower sampai kapanpun.

^Soonyoung's pov^

Aku rasa ini adalah progres besar untukku. Ketika aku baru saja menginjakan kaki ku lagi dikota seoul aku langsung mendapatkan sebuah target yang sangat menarik. Semua ini diluar dari tebakanku.

Apalagi yeoja ini seperti nya sangat dekat dengan Wonwoo. Apalah arti dari sebuah teman jika barang yang ia punya tidak bisa kumiliki juga.

'Hahaha' Aku tertawa penuh kemenangan didalam hati. Bagus! lama kelamaan cerita ini akan berlangsung menarik ketika aku mampu membuat Nayoung terluka seperti apa yang kulakukan dulu kepada Sinhyo.

"Soonyoung-ah!" teriak seseorang tepat ditelingaku , itu lantas membuyarkan semua rencana yang kupikirkan.

Tentu aku kesal. Rasanya aku ingin memukul Nayoung dengan tanganku ini namun niatku itu ku buang jauh-jauh ketika mengingat apa yang telah ku rencanakan bisa hancur berantakan.

Tidak mungkin aku membuatnya marah apalagi sampai membenciku. tidak untuk sekarang, biarlah terus berlaku manis didepannya, dan biar kan Nayoung mengenal ku sebagai Namja yang bersahabat.

Setelah aku bisa membuatnya jatuh cinta kepada ku barulah aku menghempas nya jatuh dan terluka. Aku suka melakukan itu , apalagi yang ber hubungan dengan 'Jeon Wonwoo'

^Author's pov^

"Soonyoung-ah!" panggil Nayoung sedikit berteriak, ini panggilan Nayoung untuk kedua kalinya setelah panggilan pertamanya tidak digubris oleh Soonyoung.

Bisa Nayoung lihat Soonyoung mendengar panggilan keduanya, namja ini seperti ingin melakukan sesuatu kepadanya tapi terhenti ketika Nayoung memejamkan matanya, bahkan Wonwoo yang berada jauh disana juga melihat aktifitas dari Soonyoung.

"Wae Nayoung, Apa kau bosan?" Tanya Soonyoung yang mengelus puncak kepala Nayoung. tentu Nayoung langsung membuka matanya ketika merasa puncak kepalanya dielus sangat lembut.

Soonyoung tersenyum kearah Nayoung, Nayoung membalasnya dan Wonwoo. Wonwoo tidak menyukai akting yang dibuat oleh Soonyoung.

"Aku kira kau akan memukul ku tadi?"

"Memukul? Untuk apa? Kau kan tidak melakukan sebuah kesalahan"

"untunglah jika seperti itu" ujar Nayoung lega, kemudian ia duduk di kursi dekat dengan kaca menara namsan tower.
.
.
.
.
.
"Apa sekarang kau ingin memesan tuan?" Tawar seorang Waiter yang beberapa menit lalu juga sudah menawarkan sebuah hidangan kepada Wonwoo. Tapi Wonwoo masih dalam pendiriannya ia menolak lagi.

"Bagaimana kalau minumnya saja tuan? Disini kami menyedia..."

Brakk!!

Wonwoo yang sudah kesal langsung memukul meja kuat-kuat, Waiter yang berada di dekat Wonwoo hanya bisa terkejut begitu juga dengan pengunjung yang berada dibalkon observasi ini.

"Kau ini tidak mengerti atau apa huh!! Kubilang tidak perlu ya tidak PERLU!!" bentak Wonwoo yang menekankan kalimat terakhirnya. Wonwoo benar-benar tersulut emosi, manager dari Waiter ini pun tidak juga ber gerak dari posisinya.

^Nayoung's pov^

Aku menatap kearah luar menara, walau hanya melihat menggunakan mata telanjang kota seoul dimalam hari tetap terlihat indah dan menawan, tidak ada bedanya dengan menggunakan teleskop digital.

"Indahnya" Lirihku.

Brakk!!

"Suara apa itu?" Ucapku terkejut, buru-buru ku tolehkan kepalaku kearah dimana sumber suara itu tercipta. Mataku membulat ketika mengetahui yang membuat suara sekeras itu adalah Wonwoo.

Astaga, bagaimana bisa aku melupakan Wonwoo. Karena terlalu sibuk dengan aktifitas ku aku sampai melupakan keberadaan Wonwoo disini.

Aku bangkit dari tempat duduk berniat untuk menghampiri Wonwoo yang sedang emosi diujung sana tapi langkah ku dihentikan seseorang, orang itu tidak lain adalah Soonyoung.

Soonyoung menahan tubuhku.
"Lepaskan aku Soonyoung, biarkan aku kesana" pintaku.

"Diam disini, dan lihat sendiri apa yang akan terjadi"

aku tidak mengerti apa maksud Soonyoung, tapi tidak selang beberapa menit aku melihat emosi Wonwoo mereda.

Awalnya aku heran tapi melihat Wonwoo telah tenang bahkan mengobrol akrab dengan Waiter disana aku menjadi lebih lega sekarang, berarti Wonwoo tidak akan sendirian lagi jika ku tinggal sebentar.

"Kau lihat sendiri kan" ucap Soonyoung menunjuk kearah Wonwoo, Soonyoung menaikkan satu alisnya dan kemudian menarikku untuk mengikuti nya.

'Apa Wonwoo akan baik-baik saja jika kutinggal seperti ini?'

Pertanyaan itu yang sekarang ter ukir di dalam benakku. mengingat tujuan ku kesini untuk bertemu Soonyoung mau tidak mau aku harus meninggalkan Wonwoo disana dan merelakan lengan ku di tarik oleh Soonyoung menuju tempat yang tidak sama sekali aku kenal.

-

------

Kita beralih ke Wonwoo

^Author's pov^

"Wonwoo! kau Jeon Wonwoo kan?" Wonwoo menoleh dan menatap mata Waiter tersebut penuh tanya.

"Ini aku Kwon Nara temanmu waktu di SD, tidak mungkin kau melupakan ku kan?" Lanjut Nara lagi, yeoja ini membalas tatapan Wonwoo dan disaat itu juga sebuah cahaya merah terpancar mengenai mata Wonwoo, cahaya itu berasal dari Nara.

Wonwoo terdiam, ia seperti orang yang tidak sadarkan diri lalu mengangguk mengiyakan apa yang sempat Nara ucapkan padanya.

Nara tersenyum puas.
"karena kau sudah berada disini bagaimana kalo kita berjalan-jalan sebentar" ajak Nara

"Baiklah"

"yasudah, kau tunggu dulu disini, aku akan mengganti pakaian ku terlebih dahulu"

Tidak selang beberapa menit Nara keluar lagi dan langsung menarik lengan Wonwoo agar mengikutinya.

°oOo°

At Jeon House

Jihoon berlari kesana kemari, ia sudah terlihat seperti orang yang habis meloloskan diri dari kejaran penjahat. Tapi ini lebih gawat lagi dari sebuah kejaran penjahat, Jihoon tidak menemukan Wonwoo maupun Nayoung dikamarnya.

oleh karena itu Jihoon rela berlari-lari ke semua tempat rumah ini dan mengeceknya, tapi Jihoon masih tidak menemukan orang yang ia cari. Ada satu tempat yang belum Jihoon periksa, dimana Jihoon tau itu adalah kamar dari Jeon Yein.

Jihoon berlari menuju kamar Yein, tidak butuh waktu lama dan Jihoon sudah berada di depan pintu kamar Yein. Jihoon tidak langsung masuk, Jihoon masih mengatur nafasnya yang terasa ingin habis.

Cklek!

Pintu kamar Yein terbuka dan tampaklah Yein yang keluar dari dalam kamar. langkah yeoja ini terhenti ketika menemukan Jihoon berada didepan kamarnya.

Keringat dingin jatuh dari pelipis Jihoon, Yein langsung mengeadahkan tangannya agar bisa menampung keringat Jihoon yang ingin terjatuh.

Tess

Tess

'Aneh. Tidak biasanya Jihoon seperti ini' pikir Yein.

"Jihoonssi" tegur Yein dengan suara lemah. Jihoon yang masih mengatur nafasnya hanya bisa menoleh sambil terus menghirup oksigen.

"kau habis berbuat apa?"

"Dimana Nayoung dan Wonwoo?"

"Eoh , kenapa malah bertanya balik?"

"Sudah jawab saja, dimana mereka?"

"Akh i-iya, iya aku jawab, tapi lepaskan dulu cengkraman mu" pinta Yein sambil meringis.

"Sakit tau!" Lanjut Yein ketika Jihoon telah melepaskan cengkraman nya dari pundak Yein.

"Jadi dimana mereka?"

"jika aku memberitahumu, apa yang akan kau lakukan?"

"Jangan berbelit-belit yein-ah"

"Mwoya Jihoon-ssi ... kau kira aku akan membiarkan mu pergi ke namsan tower disaat keadaan mu itu masih belum sembuh?"

^Yein's pov^

"Jangan berbelit-belit yein-ah"

"Mwoya Jihoon-ssi .... kau kira aku akan membiarkan mu pergi ke namsan tower ketika keadaan mu itu masih belum sembuh? "

Oh Good Yein, sadarkah kmu baru saja mengucapkan sesuatu yang fatal, bagaimana bisa kmu mengatakan nya Yein.

' PABOYA! ' batinku

"Jihoon!! Lee Jihoon kau tidak boleh kesana, kau masih belum sembuh..."
"Yak!! Lee Jihoon"

°oOo°

Setelah Jihoon mengetahui kemana Nayoung dan Wonwoo pergi ia pun memutuskan untuk langsung menaiki taxi menuju namsan tower. Tapi didalam taxi Jihoon masih saja gelisah, ia takut terjadi sesuatu pada Nayoung maupun Wonwoo di sana, apalagi taxi yang ia naiki dibawa oleh seorang pria yang berumur lebih tua darinya.

"Ahjussi, tolong lebih cepat lagi?"

"sedang saya coba"

"Ayolah ahjussi, anda bisa menambahkan kecepetan nya lagi bukan?"

"tapi saya tidak bisa mengendarai mobil ini lewat dari kecepatan 40km/jam"

"Aishh! Saya harus cepat sampai disana Ahjussi, ini sangat penting" tekan Jihoon yang tidak bisa diam. Ia mengacak rambutnya frustasi dengan sesekali membentuk wajah mengkerut(?).

"Pemuda dan pemudi jaman sekarang memang sangat beda dengan jamanku, kalau bukan menindas ya menyusahkan orang tua" Gumam Ahjussi itu seraya berdecak.

"Cepatlah Ahjussi, aku tidak bisa menunggu lagi"

"ku bilang tidak bisa, kalo terus seperti ini lebih baik kau saja yang mengendarai taxi ini" Gretak Ahjussi itu kesal. Jihoon tersenyum , ia rasa itu adalah ide yang bagus. Jihoon saja tidak sampai memikirkan sampai kesitu. Efek terlalu cemas.

Jihoon dan Ahjussi berpindah posisi ketika taxi yang mereka tumpangi berhenti sebentar dipinggir jalan. Bisa dilihat sekarang yang berada didepan kemudi taxi ini adalah Jihoon sedangkan yang menjadi penumpang nya adalah Ahjussi.

Tanpa harus menunggu lama lagi Jihoon langsung saja menyalakan mesin taxi itu, kemudian menginjak pedal gas dengan kecepatan diatas rata-rata.

"Yak! Nak , jangan menggas tiba-tiba, kau bisa membahayakan orang lain nantinya" Tegur Ahjussi ini tapi tidak diperdulikan oleh Jihoon. Jihoon hanya fokus kejalan raya dengan kakinya yang terus menginjak pedal gas lebih dalam.

"Oh tuhan! Tolong selamatkan aku. Aku masih harus menghidupkan istri, anak dan juga cucu-cucuku" Do'a Ahjussi itu.

"Ahjussi , anda sedang apa? Ini ambil uangnya dan terima kasih sudah membolehkan ku mengendarai taxi ini" Kekeh Jihoon. Ia keluar dari taxi ketika selesai memberikan sebuah uang kepada Ahjussi sipemilik taxi.
.
.
.
.
.
Sesampainya dinamsan tower Jihoon langsung mencari Nayoung dan Wonwoo. Jihoon tidak dapat menemukan Nayoung, namun ia menemukan sosok Wonwoo.

Jihoon melihat Wonwoo sedang berjalan bersama seseorang menuju tempat sepi disebuah ruangan yang gelap.

"JEON WONWOO" teriak Jihoon, tapi tidak direspon oleh Wonwoo. Yang menoleh malah yeoja yang sedang membawa Wonwoo menuju ruangan gelap.

Sekilas Jihoon melihat cahaya merah dari mata yeoja itu.
"Devil" ucap Jihoon keluh.

"Jeon Wonwoo! Tunggu, Jeon Wonwoo!" teriak Jihoon berulang-ulang. jadi perasaan gelisah yang dirasakan Jihoon sedari tadi itu karena datangnya seorang Devil.

Jihoon menggeleng dan kemudian berlari membuntuti yeoja itu menuju ruangan yang tidak sama sekali memperlihatkan sedikit cahaya.

-------

Masih di namsan tower tepatnya dikereta gantung.

Nayoung yang bersama Soonyoung masih tetap tidak bisa menyembunyikan kegelisahan nya terhadap Wonwoo. Ia takut, takut sesuatu terjadi pada Namja itu.

Bahkan diatas kereta gantung Nayoung masih sempat-sempat nya melamun, tentu Soonyoung mengejutkan Nayoung membuat fikiran negatif tentang Wonwoo buyar begitu saja.

"Kau tidak naik?" Tanya Soonyoung sambil memperlihatkan senyum KHAS-nya.

"Ah i-iya..."

"JEON WONWOO!" Teriak seseorang dibawah sana, Nayoung mendengar teriakan itu. Sangat jelas memasuki indra pendengarannya.

kaki Nayoung yang ingin melangkah memasuki kereta gantung di tahan olehnya. Nayoung mencari sumber suara dibawah sana. Suara yang sangat familiar untuk Nayoung apalagi orang itu menyebut nama Wonwoo.

' Lee Jihoon '

Nayoung melihat Jihoon dibawah sana. Buru-buru Nayoung menuruni tangga dan meninggalkan Soonyoung yang sedari tadi menunggu nya memasuki kereta gantung.

Merasa dikejar oleh Soonyoung , mau tidak mau Nayoung harus mengeluarkan sayapnya di saat itu juga sehingga jejak atau langkah kakinya tidak bisa lagi di temukan oleh Soonyoung.

Nayoung terpaksa mengeluarkan sayap Angelnya dan terbang menuju Jihoon yang berada diruangan gelap. Disini juga ada Wonwoo dan seorang Devil pula.

Devil itu memegang Wonwoo cukup erat, tapi itu tidak berselang lama ketika Nayoung berhasil merebut Wonwoo dari tangan Devil ini dan menyerah kan Wonwoo kepada Jihoon.

' Apa yang dilakukan Soonyoung, Angel ini bisa merusak semua rencana ku '

"Wonwoo sadarlah!" Nayoung mengguncang tubuh Wonwoo. Tidak ada respon , Wonwoo hanya terus diam dengan matanya yang terfokus pada satu titik. Wonwoo sudah ter kena tipu muslihat dari Devil ini oleh karena itu Wonwoo tidak sadar.

"Aish! Bagaimana bisa seperti ini... Jihoon bawa pergi Wonwoo dari sini, aku akan mencoba melawan Devil ini" Perintah Nayoung.

Jihoon membawa Wonwoo pergi , bukan pergi jauh melainkan Jihoon hanya menyembunyikan Wonwoo di tempat yang ia yakin Devil ini tidak akan mengetahuinya.

"Kenapa kau kembali Jihoonssi?" Tanya Nayoung kepada Jihoon yang sudah berada disampingnya.

Memang Jihoon sudah tidak mempunyai kekuatan seperti Nayoung, tapi ia tidak setega itu harus meninggalkan Nayoung melawan Devil ini sendirian.

Jihoon akan membantu Nayoung walau itu akan membahayakan dirinya sendiri.

"Aku akan membantumu?"

"Bagaimana mungkin kau bisa?"

"Aku pasti bisa"

"Baiklah kalau kau memang bisa, tapi dimana Wonwoo?"

"Dia ada ditempat yang aman"

Nayoung hanya mengerti kemudian memfokus kan pengelihatan nya kearah Devil.

Devil itu mulai mengeluarkan kekuatan nya tapi cahaya merah itu tidak ditujukan pada Nayoung melainkan tertuju pada Jihoon yang berada disamping Nayoung.

"Jihoon awas!!" Nayoung berlari kearah Jihoon, Nayoung melindungi dirinya dan Jihoon menggunakan sayapnya, tapi aneh.

Nayoung tidak merasakan sakit.

' Apa yang terjadi '

"Kalian baik-baik saja?"

"Seungcheol hyung" "Seungcheol oppa" ucap Nayoung dan Jihoon berbarengan.

To Be Continued

*******

Gimana/? Part disini. Aku memang ga konsisten ya kemarin bilang ga mau ngungkit sayap sama cinta masa lalu Wonwoo tapi sekarang malah diungkit-ungkit. Wkwkk. (Gpp lah ya)

Baca juga : IMAGINE WITH JEON WONWOO di work aku ❤❤

Jangan bosan-bosan buat baca ff ini chingu.
Vote sama komennya selalu ditunggu, kalo ga vote sama komen? ff ini ndak bakal berlanjut 😪😪😪😪 jihahaha 😂😂😂

Continue Reading

You'll Also Like

1M 87K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
107K 10.4K 27
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
75.8K 6.9K 50
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
508K 37.6K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.