PERHATIAN!!
Aku tau FF ini sudah tamat, tapi tolong tetap dihargai dengan cara memberikan vote di setiap part.
Jangan sider!
.
.
.
.
.
"Jadi mau kemana kamu sekarang?" Tanya sahabatku -Jia.
"Kemana lagi ... Tentu saja mencari appaku ke Paris"
"Kamu beneran akan ke Paris?"
"Sendiri?"
"Yoii" balasku mantap.
"Ya sudahlah ... Aku tau aku tidak pernah bisa mengubah pilihanmu, selamat jalan kawan. Berhati hati lah dijalan" tanpa banyak komentar aku pun hanya memeluknya sekejab lalu pergi menuju ke bandara.
PARIS
Aku sedang berdiri disebuah kamar, hotel ParisHilton nomor 403 tidak salah lagi ini dia.
Tapi ... kenapa aku tidak berani masuk??
TOK TOK TOK
Seorang pelayan tiba tiba mendahuluiku dan mengetuk pintu tsb. Aku pun langsung terkejut, tentu! Aku bahkan masih berpikir antara ngetuk atau tidak.
Begitu pintu kamar tsb terbuka, aku tidak tau apa yg harus ku ekspresikan saat ini. Seorang yeoja dengan pakaian tidak senonohnya sedang berdiri disana, dimana dibelakangnya tepatnya di kasur sedang duduk seorang namja yg terlihat tampan walau usianya sudah tua.
Dan namja tsb adalah appaku.
"Hei-"
Ia melihatku, aku langsung buang muka dan pergi jauh.
'Pantas saja mereka bercerai, karna inilah yg selalu ia lakukan. Semua namja sama saja! Brengsek!' Teriakku dalam hati.
"Siapa itu?" Tanya yeoja yg sedang bersama appaku ini.
"Putriku"
"Ohya ... Kalau begitu-"
"Sudahlah ... Aku akan mencari waktu untuk bicara dengannya. Dia sekarang sudah dewasa, dia seharusnya sudah bisa menerimanya"
"Tapi bila dilihat dari ekspresinya tadi-" cemas yeoja ini lagi.
Appaku hanya diam seribu bahasa.
,
Aku berjalan kearah sebuah kolam, dengan air mancur tinggi yg indah.
Karna perasaanku yg lagi kacau balau, aku sama sekali tidak memperhatikan papan pengumuman yg terletak disana.
Lagian pengumuman tsb ditulis dalam bahasa paris, manalah aku mengerti.
Ketika aku hendak memegangi air tsb, seorang namja tiba tiba menarikku.
Tapi karna aku sigap, kami berdua pun sama sama terjatuh masuk kedalam kolam tsb.
BYURRRRRR
Penjaga satpam disana langsung meneriaki kami, kami pun keluar dengan basah kuyub.
Namja tsb nampak membungkukkan badannya minta maaf, lalu kami pun pergi darisana.
"Gomawo" ucapku kepadanya.
"Gwencana. Lagian sama sama orang Korea, seharusnya saling membantu. Lagian mereka yg salah, seharusnya pengumuman tsb ditulis dalam bahasa english. Jadi para pelancong seperti kamu ini bisa membacanya" sambungnya kemudian, aku pun hanya mengangguk setuju "Jadi kamu hendak kemana, biar aku antar?"
Aku mulai berpikir.
Oke aku baru saja sampai di Paris dan langsung mencari appaku, aku pikir bisa mendapatkan tumpangan.
Tapi ternyata..
"Aku juga ... tidak tau harus kemana. Apakah kamu tau hotel murah dekat sini, apakah kamu bisa membawaku kesana?" Namja ini menatapku dari atas sampai bawah.
"Dengan pakaian seperti ini?" Ucapnya kemudian, aku pun mengangguk ya dengan bloonnya.
Yah trus mau gimana dunk, namanya uda sempat basah, haha.
"Bagaimana kalau ... Ke apartemenku saja. Setidaknya tukarlah dulu pakaian basahmu, aku bahkan bisa-melihat-dalamen-mu" ucapnya dengan suara kecil.
"Nde??"
"Aniya ... Jangan salah paham, aku hanya berniat membantu"
Melihat wajah polos namja itu ntah kenapa aku menyetujuinya begitu saja, lagian aku memang memerlukan pertolongannya.
"Baiklah"
Kami pun berjalan memasuki apartemen tsb, aku melihat seisi ruangan ini tertata rapi dan sepi.
Apakah hanya dia sendirian? Ucapku juga dalam hati.
Karna ia terlihat setidaknya masih dibawahku, jadi seharusnya ia masih tinggal sama orangtuanya.
"Apakah kamu tinggal sendiri?" Tanyaku tiba tiba, aku juga tidak tau kenapa aku bisa menanyakan hal tsb.
"Ne"
"Sebenarnya aku tinggal bersama ummaku, tapi karna ... aku tidak suka melihat namja itu jadi mereka pindah dan tinggal dihotel"
"Nam-ja?" Heranku juga, ia hanya menatapku dengan muka datar.
"Ah mian .. Bila kamu tidak ingin mengatakannya-"
"Ayah tiriku" ucapnya singkat lalu berlalu masuk ke kamarnya membawakan sepotong baju dan handuk bersih untukku.
DEG
Ntah kenapa perasaanku jadi aneh setelah mendengar hal ini, perasaan kami sedang melalui fase yg sama.
Dimana aku mendapatkan ibu tiri, sedangkan dia ayah tiri.
Kami bahkan baru saja sama sama jatuh ke kolam tadi siang, bukankah ini jodoh?
Terlalu memaksa kali ya..
Dia memberikan handuk tsb ketanganku, sekalian membuyarkan lamunanku.
"Ini ... handukmu, bila kamu ingin mandi. Kamar mandinya di-"
"Hei ... Siapa namamu?" Tanyaku tiba tiba.
"Em ... Jeon Jung kook" jawabnya gugup.
"Hei Jeon Jungkook ssi, apakah kamu ingin melakukannya denganku?"
"Mari kita bercinta"
Jungkook menelan ludahnya dalam, aku bisa melihatnya kalau bola matanya sedang bergetar sekarang.
Oke! Aku juga tidak tau ada apa dengan diriku, pertanyaan itu tiba tiba keluar begitu saja dari mulutku. Aku bahkan tidak sadar kalau ternyata aku sama byuntae nya dengan appaku, apalah bedanya aku dengan appaku sekarang yg suka berselingkuh.
Ah! Apakah karna ingin merasakannya sendiri makanya aku seperti ini?
Terkadang aku sungguh penasaran apa alasannya appaku melakukan hal itu dan sepertinya aku akan segera mengetahuinya.
"Baiklah" ucap namja ini merah padam.
'Baiklah katanya, jadi ... apa yg harus aku lakukan?!'
'Ini pertama kalimu babo!!'
"Kalau gitu aku ... mandi dulu" kulihat dia menahan tanganku.
"Bagaimana kalau kita mandi bareng aja, lagian aku juga sudah sempat basah (maksudnya bajunya ya)" senyumnya.
Kenapa aku baru sadar namja bernama Jeon Jungkook ini manis dan imut banget. Ia pun menarik tanganku menuju ke kamar mandi yg berada disamping dapur, aku pun tidak mau kalah dan langsung menulaknya kedinding kamar mandi tsb dan melumati bibirnya yg terlihat lembut tiada tara itu.
Aku dapat merasakan kenikmatan hanya dalam ciuman tsb, sebenarnya ada apa dengan diriku?
Aku ingin lebih!
Aku pun mulai membuka kancing bajunya satu persatu, ia juga terlihat mulai menarik kaos bajuku hingga keluar dari atas kepalaku.
Kami kembali bercium dan aku dapat merasakannya dia akan membuka pengait bra ku sekarang.
TAK
Terpampanglah kedua payudaraku yg sebenarnya masih ukuran standar itu, mohon maaf aku masih dalam masa pertumbuhan.
Aku malu!
Tapi rasa maluku itu langsung berubah menjadi rasa geli ketika Jungkook mulai menghisap putingku yg belum pernah disentuh oleh siapapun itu.
Dialah namja pertama yg berhasil menjamahku, tolong garis bawahi atas permintaanku sendiri.
Jungkook tidak menghentikan aktivitasnya, ia terus mengisap, mengulum dan memplintir puting payudaraku hingga mengeras dan menegang.
Aku juga baru tau ternyata payudaraku bisa berubah sebesar ini ketika sedang tegang. Karna perasaanku yg tidak mau kalah ini, aku pun memberanikan diri untuk memasuk-paksakan tanganku kedalam celana jeans yg dipakainya.
Sesuatu terlihat mulai bergerak dibawah, seperti minta dikeluarin.
Jungkook terlihat mendesah kecil ketika aku menyentuh adiknya.
"Ah..."
"Apakah kamu mau mengisapnya?" Pintanya dengan bisikan kecil ditelingaku, sepertinya ia beneran sangat terangsang sekarang.
Aku pun membuka resleting dan menarik turun jeans panjang dan celana dalam calvin cleinnya itu, sesuatu yg imut dan panjang terlihat berdiri tegak disana.
Aku langsung berjongkook didepan Jungkook dan mengulum ngulum adiknya tersebut. Aku memang tidak sempat melihat ekspresinya, tapi aku percaya ia pasti sangat puas sekarang. Karna sejak tadi ia terus mendesah
"Woo ah.. Woo ah.. Uh.."
Keluar masuk keluar masuk, sesekali aku bahkan sengaja menjilati ujungnya saja agar ia merasa kegelian.
Tak seberapa lama aku melakukan hal itu, Jungkook pun menghentikan aktivitasku.
"Apakah bisa ... sekarang? Aku sudah tidak tahan lagi" ucapnya penuh nikmat.
Sebenarnya aku juga ingin, dan aku percaya area bawahku sekarang juga sudah cukup basah untuk membuka jalan agar adiknya lebih gampang masuk kedalam.
Tapi ... Aku tiba tiba sadar akan satu hal, bukankah ini pertama kaliku?
Oke! Dan bukankah aku cukup bodoh bila menanyakannya sekarang, aku sudah tidak bisa menolaknya lagi.
Jungkook menidurkan tubuhku didalam bak shower, untunglah showernya cukup besar sehingga kami tidak perlu kesempitan disana.
Ia lalu mengangkat kedua pahaku hingga berada diatas pahanya, lalu ia mencoba memposisikan adiknya mencari lubang adikku.
Ketika ia menemukannya, namja ini pun langsung mendorong tubuhnya hingga deruhan nafasnya menempel dileherku kuat.
Satu hentakan, tapi sudah cukup membuatku menjerit histeris.
Ya ampun! Aku sama sekali tidak tau bila buka perawan ternyata sesakit ini.
"Hiks ... Hikss.. "
Walaupun aku ingin menahannya, tapi aku tau aku tidak bisa.
Airmataku mengalir bahkan tanpa aba aba dariku.
Jungkook hendak melepaskan pelukanku yg kuat, tapi aku menahannya dan malah mempereratnya.
Aku yakin pelukanku tsb bahkan telah memberikan efek merah pada punggung sexynya.
"Kamu ... sempit sekali" gumamnya pelan.
Sepertinya bukan cuman aku yg merasa sakit, bahkan dia juga.
"Apa ini pertama kalimu?"
Tbc