My Bad Girl (Melvin D. Frankl...

Da Sitinuratika07

1.6M 68.9K 3.1K

Series #4 Fantasi [Sequel Mine - Melvin D.Franklin] Hai namaku Melvin. Anak kedua yang lahir dari perut Mama... Altro

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 11 - Chit Chat
My Bad Girl New Cover
ORDER KELUARGA FRANKLIN
Ebook My Bad Girl

Bab 10

84.5K 5.3K 278
Da Sitinuratika07

Mulai memasuki konflik guys^^ semoga suka. Happy reading.. Eitss jangan lupa vote :D

****

Keyla berjalan mondar-mandir di dalam kamar Melvin sambil menggigiti jari telunjuknya, khas kalau dia sedang cemas. Bagaimana jika Melvin mencari tahu tentang nama keluarganya? Arghh, ini semua gara-gara mulut embernya, kenapa dia harus menyebut nama panjang Melvin saat beradu argumen tadi? Itulah Melvin ingin membalas dengan nama panjangnya juga. Saking kesalnya, Keyla sampai menjambak rambutnya sendiri.

BRAKKK!!

Tiba-tiba Keyla terlonjak kaget saat mendengar suara gebrakan dari arah dapur. Rasa takut dan gelisah pun semakin menjalar di sekujur tubuhnya. Itu pasti ulah Melvin yang memukul meja makan. Keyla spontan menggigit bibir bawahnya dan lekas mengambil handuk. Dia cepat-cepat ingin masuk ke dalam kamar mandi tetapi suara gaduh kembali terdengar. Kali ini dari suara pintu kamar yang terhempas ke dinding karena dibuka paksa.

"KEYLA!" teriak Melvin dengan suara keras, bola matanya berubah jadi merah tua dan tanpa ia sadari taring runcing pun sudah memanjang dengan sendirinya. Keyla yang baru saja ingin membuka pintu kamar mandi, terkejut oleh suara teriakan itu.

"Me...Melvin?" Wajah Keyla pucat pasi, ia berbicara gagu saat melihat perubahan wajah Melvin yang begitu menyeramkan. Gadis itu berdiri mematung melihat Melvin yang tengah menatap tajam matanya. Dia ingin lari tapi tubuhnya kaku seakan tak bisa bergerak lagi.

Melvin menghampiri tubuh Keyla dengan langkah cepat dan langsung mencengkram dagu gadis itu sampai terdengar bunyi seperti tulang patah, "Keyla Barclays!! Kau menipuku!!"

"ARGH! MELVIN SAKIT!" erang Keyla kesakitan berusaha melepaskan tangan Melvin di dagunya tetapi cengkramannya terlalu kuat. Dia yakin kalau Melvin sedikit saja menambahkan kekuatannya lagi, dagunya benar-benar patah parah.

"JAWAB AKU! KENAPA KAU MENIPUKU!?" teriak Melvin di depan wajahnya membuat Keyla spontan menutup mata. Melvin begitu menyeramkan, dia seperti monster.

"Melvin, aku tak pernah menipumu!" balas Keyla setengah berteriak, dia menarik tangan Melvin didagunya dengan sekuat tenaga, dan terlepas. Setelah itu, Keyla mengusap-usap dagunya pelan sambil merintih kesakitan.

"Jadi apa maksudmu menyembunyikan identitas keluargamu hah?! Barclays?! Yang benar saja!!" Melvin meninju dinding di sebelah tubuh Keyla dengan kuat hingga dinding itu bolong. Keyla hanya melongo melihatnya. Sekuat itukah tenaga Melvin sampai bisa menjebol dinding?, pikirnya.

Keyla tidak bisa menjawab, ia hanya diam. Dia takut salah bicara karena Melvin terlihat sangat marah dan frustasi. Apa Melvin sangat membenci keluarganya itu? Walaupun Keyla juga benci dengan namanya sendiri, tetapi ia tetap saja merasa sakit hati.

Kemana sosok Melvin yang humoris dan lucu kemarin? Kemana juga tatapan lembut dan senyuman manis yang selalu Melvin perlihatkan padanya? Yang tinggal sekarang hanyalah tatapan benci dan raut wajah terluka. Apa cuma sekedar 'nama', Melvin sampai bisa menghilangkan rasa itu? Padahal Keyla baru saja ingin belajar mencintai Melvin.

"Maafkan aku. Aku tidak tahu alasannya kenapa kau sangat membenci keluargaku. Tapi aku menyembunyikan ini karena aku juga benci dengan keluargaku sendiri," lirih Keyla, dadanya sesak karena menahan tangis. Walaupun ia dikenal dengan gadis urakan, tetapi sebagai manusia biasa, dia juga tidak bisa menahan sakit saat mengingat keluarganya yang kacau ini.

"KENAPA KAU TIDAK BILANG DARI AWAL?!" teriak Melvin gusar. Ia melengos lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan. Keyla lagi-lagi tidak bisa menjawab. Dia bingung, mengapa Melvin sampai begitu frustasi? Ini cuma sekedar nama saja kan?

"Pergi."

What?

Keyla terkejut mendengar ucapan Melvin tadi. Tunggu, apa pria itu ... mengusirku?, batinnya. Apa dia tidak salah dengar?

"PERGI DARI RUMAHKU!" teriak Melvin dengan suara lantang sambil menunjuk pintu. Keyla terlonjak kaget dan ia tak bisa lagi menahan tangisnya. Dia pun berlari keluar dari kamar itu tanpa menoleh ke belakang lagi.

Hanya sekedar nama, Melvin tega mengusirnya? Jadi ucapannya yang kemarin menganggap Keyla sebagai kekasih itu hanya omong kosong?

Tidak. Melvin tidak pernah main-main dengan ucapannya. Dia hanya kecewa, kenapa selama ini Keyla menyembunyikan identitasnya itu. Apa Keyla tidak mengerti keadaan Melvin yang terlalu frustasi karena memikirkan apa yang akan terjadi jika Sean sampai tahu, kalau ia menjalin asmara dengan anak dari seorang Gerald Barcalys? Dipastikan hubungan mereka tidak akan direstui. Tidak akan.

Tetapi tindakanmu salah, Melvin. Kau menyakitinya! batin Melvin berbicara. Dan saat itu juga, kepala Melvin terasa seperti disiram air dingin. Dia sadar, emosi tidak akan menyelesaikan masalah, apalagi sampai berteriak sekuat tenaga sambil mengusir wanita yang selama ini ia tunggu kehadirannya.

"Sial!" rutuk Melvin untuk dirinya sendiri.

Dia merasa begitu bodoh dan tak berguna. Mungkin urusan Papa-nya bisa di urus lain kali, untuk saat ini ia harus mengejar Keyla dulu sebelum menyesal di kemudian hari. Melvin tidak mungkin membiarkan pasangan jiwanya pergi begitu saja.

Lagipula siapa yang mengajarkan tentang mempertahankan cinta sejati sampai akhir hayat? Papa-nya juga kan?

****

"Keyla! Sayang!"

Panggilan itu membuat langkah kaki Keyla semakin kencang, ia berlari menuruni gundakan tangga darurat karena takut menaiki lift sendirian. Melvin berasumsi kalau Keyla phobia tempat sempit berbentuk kotak itu. Sedikit mengejutkan.

"Keyla!" Melvin hampir menggapai tangan Keyla tapi gadis itu dengan cepat menepisnya.

"GAK USAH PEGANG-PEGANG GUE!" teriak Keyla dengan logat bahasa gaulnya sambil mengusap kasar air mata di pipinya. Ya, setelah Melvin mengusirnya tadi, Keyla terus menangis walaupun sumpah serapah terus meluncur dari bibirnya.

"Keyla, maaf. Tadi aku khilaf.." ujar Melvin menuruti cara Mama-nya saat meminta maaf dengan Sean. Tika selalu bicara seperti itu kalau dia lagi berbuat salah.

"Serah loe! Gue gak peduli!" Bodo amat Melvin ngerti apa gak, pikirnya.

"Sayang!" Melvin menarik pergelangan tangan Keyla dengan cepat kar'na gadis itu terus berlari menuruni tangga. Untung saja dia tidak terjatuh ulah tarikan spontan Melvin.

"LEPASIN!" berontak Keyla sambil memukul dada Melvin bertubi-tubi supaya genggaman tangan itu terlepas. Tetapi tidak bisa, tenaganya kalah jauh dari tenaga Melvin.

"Sayang dengerin aku dulu!"

"GAK MAU!! NAJONG!"

Melvin syok sebentar, kata apa tadi? Najong? Mama-nya tidak pernah bicara dengan kata itu. Ohh, mungkin itu salah satu kata umpatan mengingat gadisnya ini berbibir 'manis'.

"Sayang, stop berontak! Dengerin aku--"

"GAK! Tadi loe ngusir gue kan, oke gue pergi! Dan jangan kejer gue lagi," ucap Keyla masih terus mengibas-ibaskan tangannya supaya tangan Melvin terlepas. Tapi apa daya kasih tak sampai, jangan remehkan kekuatan Franklin.

Melvin tidak tahu harus berbicara apa lagi, yang ada di pikirannya hanya satu yaitu memeluk Keyla. Lantas pria itu menarik tangan Keyla supaya mendekat dan langsung mendekap tubuh gadis pujaannya itu. Keyla berhenti berontak, dia hanya diam di pelukan Melvin. Gadis itu cukup kaget juga karena Melvin memeluknya tiba-tiba.

"Maafkan aku sayang. Aku memang salah, aku tidak bisa berpikir dengan jernih tadi. Aku hanya kecewa kenapa baru tahu hal sepenting ini sekarang. Kenapa kau tidak cerita saja padaku? Jika kau punya masalah dengan keluargamu, kau bisa sharing denganku." Melvin menangkup wajah sembab Keyla dan mengecup lembut kedua mata basahnya karena air mata. "Sekarang kau mau memaafkan aku kan?" tanyanya pelan.

Diluar dugaan, Keyla mendorong dada Melvin membuat tubuh mereka tidak menempel lagi.

"NO WAY!" Keyla berbalik dan berjalan meninggalkan Melvin yang seperti orang tersambar petir di malam hari. Dia terkejut, Keyla menolaknya? Tapi tadi dia tidak menolak kecupan Melvin.

"Sayang." panggil Melvin lagi. Keyla tidak peduli dan terus turun dari tangga . Ini juga, kenapa belum sampai ke lobby? Memangnya lantai berapa apartemen pria itu sih?

"Jangan panggil aku dengan sebutan itu, sialan! Kita tidak punya hubungan apa-apa!"

See, mereka bicara dengan bahasa formal sekarang. Keyla sepertinya benar-benar marah karena insiden pengusiran tadi. Eat that, Melvin.

"No! You're mine now!" ucap Melvin sambil menahan lengan Keyla dari belakang. "Honey, i'm so sorry!"  Melvin tidak gentar, pria itu terus memanggilnya dengan sebutan sayang.

"You're wish, Sir!" balas Keyla terus menolak semua sentuhan yang Melvin berikan padanya.

Melvin berhenti berjalan, dia sangat geram melihat tingkah labil gadisnya itu. Lantas Melvin pun menggunakan kecepatan half vampire-nya dan berpindah cepat ke hadapan Keyla. Gadis itu sampai syok di buatnya. Setelah itu, Melvin menunduk, lalu mengambil kedua lutut Keyla bersamaan dan membopong tubuh gadis itu di pundaknya.

"KYAAA, TURUNIN GUE BRENGSEK!" teriak Keyla sembari memukul punggung Melvin tetapi pukulannya seperti tenaga bayi bagi Melvin Daniel Franklin, tidak berasa apa-apa.

"Sayang jangan ngomong loe gue terus dong. Gak sopan ah," ucap Melvin terus membopong tubuh Keyla kembali naik ke atas.

"Bomat!!" balas Keyla ketus. Rambut panjangnya terjuntai dengan indah ke bawah karena posisi tubuhnya terbalik.

"Hah bomat?"

"Bodo amat."

Melvin tertawa mendengar jawaban judes gadisnya itu dan PLAK!!, dengan kurang ajarnya Melvin menampar pantat Keyla yang terbalut sepan jeans itu sampai membuat Keyla menjerit spontan.

"Ayang lucu banget deh," katanya main-main.

Keyla semakin cemberut dan memukul punggung Melvin secara brutal, "DASAR OM-OM MESUM!!" Hiks pantatku tak suci lagi, telah dinodai oleh om cogan tapi mesum, miris Keyla di dalam hati. Pantas saja Keyla memanggil Melvin dengan sebutan 'Om' toh umur mereka terpaut 7 tahun.

"Jangan berontak lagi ya baby, nanti aku tampar lagi loh pantat kamu yang sexy ini." Dan sekali lagi, Melvin menampar pantat Keyla walaupun lebih pelan dari yang tadi. Keyla baru tahu ternyata Melvin seorang Masochist juga. Hm..

Keyla tidak berontak lagi tetapi kini wajahnya ter-tekuk maksimal. Wajahnya terus begitu sampai Melvin menurunkan tubuhnya di kamar. Saat itu juga, Keyla memalingkan wajahnya dan hendak berjalan keluar kamar lagi, tapi dengan cepat Melvin mengunci pintu sampai Keyla terkejut karena gerakan Melvin tadi tidak terlihat sama sekali. Apalagi kunci pintu itu disimpannya disaku celana. Alhasil, Keyla tidak bisa keluar.

"Apaan sih makhluk astral! Buka-in gak pintu sialan itu!" kecam Keyla dengan masih nada ketusnya. Melvin menggeleng sambil tersenyum, lalu ia mencubit pelan kedua pipi gadisnya itu.

"Jelek ah kalo cemberut terus. Senyum dong sayang," ujar Melvin menarik pipi Keyla membuat senyum paksa terlihat diwajahnya.

"Ah lepas!" Keyla menepis tangan gentle Melvin di pipinya lalu dia menyedekapkan tangannya di depan dada.

"Ngapain bawa-bawa gue ke sini lagi? Kan loe ngusir gue tadi," ujar Keyla angkuh. Dia masih bicara dengan logat gaulnya semasa SMP dulu. Loe-gue, panggilan itu memang biasa kalau di Jakarta. Tapi, Melvin tidak suka karena baginya itu tidak sopan. Lagipula, Mama-nya juga tidak pernah bicara loe-gue kalau dirumah.

"Uuuu pacarku ngambek. Udah ah jangan merajuk gitu dong sayang." Melvin bicara sambil mengerucutkan bibirnya seperti anak labil, lalu ia menarik pinggang Keyla supaya dapat dipeluknya lagi. "Sekarang kita duduk dulu, ngomong baik-baik ya," rujuk Melvin menuntun tubuh mereka ke atas ranjang dan mendudukkannya di sana.

"Alay! Udah deh gue tetep mau pergi!"

"Gak boleh! Aku kurung nih ya, kurung nih. Gak bisa lepas loh." Melvin mendekap tubuh Keyla erat sampai-sampai tubuh gadis itu sepenuhnya tenggelam di pelukan Melvin.

"Melvin lepasin!" berontak Keyla, tapi Melvin memang sengaja mengurung Keyla di dekapannya supaya gadis itu tak bisa lari darinya.

"Gak mau, nanti kamu lari lagi."

"But I can't breath!" teriak Keyla dengan suara teredam. Tentu saja dia susah bernafas, Melvin membenamkan kepala Keyla di dadanya sih.

Mendengar ucapan tadi, Melvin pun sedikit melonggarkan pelukannya. Saat itu juga, Keyla menjauhkan kepalanya dan menghirup udara dengan rakus supaya ia bisa bernafas lega. Wajahnya masih tersirat marah tetapi dia juga .... blushing? Kedua pipi Keyla merona berwarna pink kemerahan membuat Melvin semakin tersenyum lebar. Ternyata gadisnya itu tipe gadis tsundere juga.

"Masih marah?" tanya Melvin sembari mengusap kedua pipi merona Keyla. Gadis itu tidak menjawab dan melengos ke arah lain. Lebih baik melihat bingkai foto yang tertempel di dinding saja daripada melihat orang menyebalkan di depannya ini. Foto Melvin bersama seorang pria yang sepertinya pendiam. Terus di sebelah foto itu ada foto gadis manis yang mungkin masih berumur belasan. Mungkinkah mereka kembarannya?

Ya, Keyla tahu kalau Melvin punya saudara kembar. Tapi dia tidak tahu nama-namanya. Entahlah siapa mereka, yang Keyla tahu hanya semua anggota keluarga Melvin ini punya wajah yang begitu rupawan.

"Hey honey, look at me." Melvin meggoyangkan wajah Keyla perlahan supaya mata gadis itu tertuju padanya. Dan itu cukup berhasil, kini mata Keyla fokus memandang hanya ke arah Melvin.

"Mau maafin aku kan?"

"Hmm," gumam Keyla singkat.

"Terima kasih sayang!" Melvin yang mendengar jawaban itu senang bukan main. Dia hendak memberikan kecupan basah di pipi gadis itu tetapi tidak jadi karena Keyla menutup mulutnya duluan.

"Tapi dengan satu syarat," ucap Keyla. Melvin mendelik dan hanya diam menunggu ucapan Keyla selanjutnya. "Ceritakan padaku, kenapa kamu bisa membenci keluargaku dan sebenarnya kamu itu makhluk apa?"

Melvin terlihat tenang dengan pertanyaan Keyla, ia mengusap pucuk kepala Keyla dengan lembut. Melvin juga tak lupa dengan senyuman mautnya, "Oke sayang. Kamu juga harus cerita apapun yang kamu sembunyikan dariku dan... Sepertinya kita harus berkenalan dari awal," ujar Melvin masih dengan senyuman yang menghiasi wajah tampannya.

"Okay!" ucap Keyla setuju. Mereka pun memisahkan diri dan duduk bersimpuh di atas tempat tidur dengan posisi yang saling berhadapan.

Melvin menegakkan tubuhnya dan mengulurkan tangannya ke arah Keyla, "Hai, namaku Melvin Daniel Franklin, usia 25 tahun. Namamu?"

Keyla menyambut uluran tangan Melvin dan berkata, "Hello, namaku Keyla Barclays. Usia 18 tahun."

"Okay Nona Keyla Barclays. Mulai detik ini, kau adalah milikku dan aku adalah milikmu. Mengerti?"

Melvin dan Keyla tersenyum bersamaan. Mereka geli dan merasa asing dengan suasana ini. Memang terlihat lucu tetapi kalau tidak seperti ini, hubungan mereka akan stuck di satu titik tanpa peningkatan karena rahasia yang saling di pendam satu sama lain.

Mungkin hubungan mereka nanti tidak semulus bila dibandingkan dengan hubungan Kelvin dan Flo dulu, tapi Melvin akan berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan Keyla di sisinya. Dia akan mempertaruhkan segalanya untuk seseorang yang tepat, seseorang yang sanggup membuatnya jatuh cinta tanpa alasan.



TBC







BAGAIMANA MENURUT KALIAN? :D Jadi kalian udah tau dong perbedaan sifat Melvin dan Sean apa. Melvin lebih halus. hahaha emangnya apaan :D

Continua a leggere

Ti piacerĂ  anche

21.8K 4.4K 37
Kelanjutan dari kisah Christy bersama teman temannya didalam lingkup aliansi. setelah berhasil mendamaikan bangsa serigala dan juga bangsa vampir. Ch...
1.6M 86K 14
Series #3 Fantasi Forever Love [Baca dulu cerita Mine] Hallo, namaku Deira D. Franklin atau lebih panjangnya Deira Daniel Franklin, ngomong-ngomong...
24.3K 523 36
Biarkan aku melepas segala bebanku. Menuliskan segala rasaku di secarik kertas. Biarlah aku menyendiri. Aku tak mengapa sendiri. Menjauhkan diri dari...
4.9M 183K 14
Series #2 Fantasi Damn My Mate Is A Nerd [Baca dulu cerita Mine] Hai, namaku Kelvin. Aku anak pertama dari pasangan teromantis sepanjang massa, sia...