Yunjae's Story Collections

By DheeCassieII

40K 3.8K 225

©Dhee Cassie presents . . . Kumpulan FF 1 shoot dan Songfict ringan yang akan menceritakan Yunjae couple dala... More

1 - Love Letter
3 - The Guardian
4 - Untittle
5 - The Way Get To Your Heart
6 - True Love
7 - Eternity
8 - Shiawase Iro No Hana
9 - You Are The One
10 - Thousand Years
11 - Summer Love
12 - Just Him
13 - You're Not Alone
14 - Wings Of Love
15 - Secret Admirer
Daftar Isi

2 - At The Sunset

3.5K 306 19
By DheeCassieII

©Dhee Cassie presents

.
.
.

Yunjae Series

.
.
.

Chapter 2

.
.
.

At The Sunset

.
.
.

-Backsong and Lyrics taken from 'Cry' by: Mandy Moore-

***************

[ I'll always remember those late afternoons
It lasted forever and ended so soon
You were all by yourself staring up at the dark grey sky
I was changed ]

Seorang namja cantik termenung di ambang jendela kamarnya.

Kedua tangannya menopang dagu lancipnya dan mata beningnya menatap langit sore yang berhiaskan semburat-semburat jingga di sekitar matahari yang mulai kembali ke peraduan.

"Huuft~ bosaannn~!!!" erang namja cantik bernama Jaejoong itu.

Namja berkulit putih tersebut kemudian bangkit dan berjalan keluar kamarnya dan menuruni tangga.

Dap..

Dap..

Dap..

"Umma~?!!" pekik Jaejoong sesampainya di lantai bawah rumahnya, sambil mencari sosok namja bermata kucing yang suara cemprengnya biasa memenuhi rumah keluarga Kim tersebut.

"Belum pulang dari tempat Chullie immonim rupanya." dengus Jaejoong kecewa, karena tidak menemukan sosok yang dia cari.

Jaejoong kemudian melangkahkan kakinya keluar rumah bermaksud mencari udara segar agar kejenuhan dan kepenatan pikirannya hilang.

Namja cantik tersebut terus saja melangkah menyusuri jalanan tanpa memperhatikan arah tujuannya. Sampai dia tiba di sebuah danau di belakang bukit tidak jauh dari rumahnya.

Namja cantik itu membaringkan tubuhnya di atas rerumputan dan menyilangkan kedua tangannya di bawah kepalanya sebagai alas.

Matanya kembali mengagumi langit sore yang kini mulai berubah abu-abu gelap.

Jaejoong memejamkan matanya seraya mendengarkan suara desau angin yang menggoyang pucuk-pucuk dedaunan, serta suara merdu burung-burung yang hendak kembali ke sarangnya.

Namun tiba-tiba namja cantik itu membuka matanya karena didapatinya suara lain yang sumbernya sepertinya tidak terlalu jauh dari tempatnya kini.

Jaejoong bangkit dan dengan langkah hati-hati mencari asal suara yang dia dengar.

Tidak seberapa jauh dari tempatnya tadi, Jaejoong melihat sesosok namja tengah duduk di bawah pohon willow di tepi danau.

Namja itu duduk memeluk lutut dan membenamkan wajahnya di antara kedua lututnya. Bahu namja itu berguncang hebat.

Jaejoong kini tahu suara yang dia dengar tadi adalah suara isakan namja malang tersebut.

Dan Jaejoong sedikit tersenyum saat namja tersebut mengangkat wajahnya dan menengadah menatap langit yang mulai gelap di atasnya.

"Yunnie.. " gumam Jaejoong lirih, namun senyum di wajah cantiknya memudar saat melihat namja tampan itu ternyata tengah menangis.

[ In places no one will find all your feelings so deep inside
It was there that I realized that forever was in your eyes
The moment I saw you cry
The moment that I saw you cry ]

Jaejoong kemudian berjalan perlahan mendekati namja tersebut.

"Yunnie, kau baik-baik saja?" tanya Jaejoong hati-hati.

Dia berdiri di belakang namja tampan tadi, sebelum kemudian memutuskan untuk duduk bersila di samping namja tersebut.

Jaejoong merasakan sesuatu menyesak dalam dadanya saat melihat wajah tampan namja itu berurai air mata.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Jaejoong lagi.

Namja itu menatap Jaejoong dengan tatapan kosong tanpa mengatakan sepatah katapun.

"Yunnie, kau kenapa?" Jaejoong kini tampak sangat khawatir.

"Boo.. " gumam namja bernama Yunho itu sedih.

"Ada apa, bear? Adakah yang mengganggu pikiranmu saat ini?" Jaejoong sedikit beringsut mendekat kepada namja tampan tersebut.

"Boo, apa yang harus aku lakukan?" ucap namja tersebut kemudian kembali memalingkan wajahnya kedepan, menatap matahari yang mulai terbenam di ujung senja.

"Kenapa kau seperti ini, hm? Apa aku membuatmu sedih? Apa aku menyakitimu?" runtut Jaejoong seraya menatap lekat-lekat wajah namja bernama Jung Yunho tersebut.

"Tidak tahukah kau jika hatiku terasa sangat sakit?" Yunho kini balik bertanya tanpa mengalihkan pandangannya yang tengah menatap lurus kedepan.

"Maafkan aku, Yunnie.. " sesal Jaejoong dengan suara tercekat. Suaranya terdengar penuh penyesalan, dia masih menatap lekat pada Yunho.

Sebenarnya namja cantik itu tidak tahu apa yang telah dilakukannya sehingga Yunho merasa begitu tersakiti.

"Mungkin, memang sudah seharusnya begini.." gumam Yunho lirih, wajah namja tampan ini begitu mengguratkan kesedihan yang teramat dalam.

"Aku tidak tahu apa yang kau katakan. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku tidak pernah ingin menyakitimu, bear.. " terang Jaejoong seraya memeluk lutut dan ikut memandangi matahari yang sebentar lagi lenyap ditelan malam.

"Bagaimana aku melewati ini semua sendirian? Aku tidak akan sanggup, tidak akan pernah." tutur Yunho yang mulai meneteskan air mata lagi.

"Kenapa kau bicara seperti itu?" Jaejoong menatap Yunho lagi. Kali ini dengan tatapan bingung dan heran.

"Aku mencintaimu. Sungguh sangat mencintaimu, JaeJae.. " Yunho menghela nafas berat, wajahnya kembali sendu.

"Aku juga, bear. Aku juga sangat mencintaimu..." bisik Jaejoong dengan suara bergetar, kemudian namja cantik tersebut menyandarkan kepalanya di bahu Yunho.

"Tapi sepertinya aku tidak akan bisa mengatakan kata itu lagi padamu.." ucap Yunho dengan tatapan menerawang.

"Apa? Apa maksudmu, Yunnie?" tanya Jaejoong kembali mengangkat kepalanya dengan raut wajah yang tampak terkejut dengan kata-kata Yunho barusan.

"...." tidak ada jawaban dari namja tampan itu.

"Yunnie, katakan apa maksudmu berkata demikian? Kenapa kau bilang tidak akan bisa mengatakannya lagi? Kau sudah tidak mencintaiku lagi eoh? Tatap aku dan katakan bahwa kau tidak sungguh-sungguh dengan ucapanmu barusan!!" cecar Jaejoong seraya menatap tajam pada Yunho yang masih tidak mengalihkan tatapannya dari matahari yang telah semakin temaram.

"Maafkan aku, Boo..." sesal Yunho seraya tertunduk dalam. Bahu namja tampan itu kembali bergetar, dia menangis...

"Yunnie, kumohon jangan seperti ini. Katakan apa salahku? Aku janji tidak akan mengulanginya lagi. Jangan tinggalkan aku Yunnie, aku mohon..." Jaejoong memeluk Yunho dari samping, berusaha meluluhkan hati namja tampan tersebut.

Yunho hanya terdiam dalam isak tangisnya. Namja tampan ini juga tampaknya tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Hatinya terasa sangat sakit dan kosong.

"Aku mencintaimj, bear. Sangat mencintaimu." ucap Jaejoong yang semakin mengeratkan pelukannya, walau Yunho samasekali tidak membalasnya.

Yunho masih saja tidak bergeming, tangis namja tersebut justru semakin pecah...

[ It was late in September and I've seen you before
You were always the cold one
But I was never that sure
You were all by yourself staring up at the dark grey sky
I was changed ]

Selama ini Yunho memang namja yang tidak terlalu banyak bicara. Dan Jaejoong-pun menyadari bahwa Yunho memang agak pendiam. Namun walaupun demikian, Jaejoong selalu tahu bahwa Yunho mencintainya.

Namja tampan itu rela tidak tidur semalaman hanya untuk menjaga Jaejoong yang memang sering sakit-sakitan. Dan Yunho tidak pernah mengeluh saat memakan makanan yang dibuat Jaejoong, walau sebenarnya masakannya kadang tidak bisa dibilang enak. Bahkan, Yunho rela menunggu berjam-jam di bawah guyuran hujan di depan kampus Jaejoong, hanya untuk mengantar payung supaya namja cantik itu tidak kehujanan saat pulang.

Jaejoong dapat merasakan tangis Yunho mulai mereda. Direnggangkannya pelukan pada namja tampan tersebut dan ditatapnya wajah tampan yang kini tampak begitu sendu.

"Boo, maafkan aku. Hatiku sangat sakit karena selama ini aku tidak pernah mengungkapkan betapa berartinya dirimu. Aku tidak pernah mengatakan betapa aku mencintaimu. Sekarang semuanya sudah terlambat." sesal Yunho seraya mengusap secara sembarangan sisa air mata di pipinya.

"Tidak Yunnie, tidak ada kata terlambat. Dan perlu kau ketahui, bahwa aku selalu tahu jika kau mencintaiku walau kau tidak pernah mengatakannya, bear." Jaejoong meraih salah satu tangan Yunho dan menggenggamnya erat.

Yunho memalingkan wajahnya kearah Jaejoong. Mata musang namja tampan itu menatap nanar ke arah namja cantik yang kini tengah terisak.

[ In places no one will find all your feelings so deep inside
It was there that I realized that forever was in your eyes
The moment I saw you cry]

"Boo..." panggil Yunho lirih.

"Jika itu yang meresahkan hatimu...aku hanya ingin mengatakan bahwa aku tidak pernah menyesal memilihmu sebagai kekasihku. I love you just the way you are, bear..." ungkap Jaejoong berusaha meyakinkan Yunho.

"Aku tahu kau mencintaiku sepenuh hatimu JaeJae, sehingga kini aku bisa melepasmu.." ucap Yunho dengan suara bergetar, namja tampan itu tampak berusaha untuk tegar.

"Ap...apa maksudnya Yunnie?" tanya Jaejoong tidak mengerti.

"Aku tidak pernah menyesal mencintai seorang Kim Jaejoong. Aku akan menyimpan semua cintaku untukmu disini.." ucap Yunho sambil meremas dadanya sendiri.

"Yunnie.." panggil Jaejoong dengan suara tercekat, yang kini tidak kuasa menahan air matanya.

"JaeJae, kau akan selalu disini selamanya dan tidak akan pernah terganti." ucap Yunho yang juga tidak kuasa menahan tangisnya.

"Jika kau begitu mencintaiku, kenapa kau melakukan ini padaku..hiks..hiks..." isak Jaejoong tidak mengerti.

[ I wanted to hold you
I wanted to make it go away
I wanted to know you
I wanted to make your everything all right ]

Yunho bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan Jaejoong yang masih terpuruk dalam tangisnya.

"Yunnie~?!!" seru Jaejoong, dia kemudian berlari mengejar Yunho.

Dan setelah Jaejoong berada tepat di belakang Yunho, namja cantik tersebut mengulurkan kedua tangannya berusaha merengkuh namja tampan itu dari belakang.

Namun...

Whuuuss~~

Jaejoong hanya memeluk udara kosong...

"Apa yang terjadi? Apa yang terjadi denganku?" bingung Jaejoong tidak mengerti dengan apa yang baru saja terjadi.

Ditatapnya Yunho yang kini berdiri membelakanginya tidak jauh dari tempatnya berdiri. Jaejoong mendekati Yunho dengan langkah yang setengah diseret.

"Yunnie.." panggil Jaejoong setelah berada di sebelah namja tampan tersebut, namun lagi-lagi Yunho tidak menyahuti panggilannya. Mata namja tampan itu hanya menatap lurus kepada sesuatu di depannya.

Jaejoong kemudian mengikuti arah pandangan Yunho. Dan betapa terkejutnya dia mendapati sebuah nisan putih dengan nama dirinya terukir di atasnya...

[ I'll always remember it was late afternoon
In places no one will find
In places no one will find all your feelings so deep inside
(Forever was in your eyes)
It was now that I realized that forever was in your eyes
The moment I saw you cry
Baby cry...
The moment that I saw you cry
The moment that I saw you cry ]

"Yunnie, apa ini? Apa arti semua ini?" tanya Jaejoong tidak percaya dengan apa yang sedang dia lihat.

Yunho masih terdiam, kini namja tampan tersebut berlutut di depan nisan putih tadi.

"Boo, pergilah dengan tenang, tidak seharusnya aku bersikap seperti ini. Maaf, karena aku terlalu terlarut dalam kesedihanku. Aku tidak akan meratapi kepergianmu, karena itu akan membuatmu sedih juga kan? Aku akan menyimpan cintamu di hatiku, karena Kim Jaejoong akan selalu menjadi cinta Jung Yunho. Selamanya.." ungkap Yunho yang berusaha sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak kembali tumpah.

"Yunnie.. " desah Jaejoong sedih.

"Aku mencintaimu.." bisik Yunho, kemudian mencium nisan putih itu.

"Yunnie..." sebut Jaejoong dengan suara yang semakin melirih.

Yunho bangkit, kemudian menengadahkan wajahnya kearah langit dan tersenyum.

"Boo~ aku tahu akan berat bagiku menjalani hari-hariku tanpamu. Namun aku tidak akan menyesali semua yang telah terjadi. Kau baik-baiklah disana, ya? Tunggu aku, suatu saat aku pasti akan datang menemuimu disana, I promise. Will you waiting for me, Boo?" ucap Yunho seraya menatap langit senja.

"Yes, bear...I'll be waiting for you.." sahut Jaejoong disela-sela isak tangisnya.

"Selamat tinggal Boo, aku mencintaimu." ucap Yunho untuk yang terakhir kalinya.

Namja tampan itu kemudian beranjak dari makam sang kekasih yang baru saja pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya.

Namja tampan tersebut pergi dengan membawa keyakinan cintanya pada kekasihnya yang tidak akan pernah pudar walau telah dipisahkan oleh maut.

Jaejoong menatap Yunho yang mulai menjauh. Diapun kini tahu bahwa tempatnya bukan di sisi namja tampan itu lagi. Tubuh Jaejoong perlahan memudar seiring tenggelamnya sang surya. Dan Jaejoong kini akan menunggu sang pujaan hati di tempatnya yang seharusnya kini.

Jaejoong akan menunggu saat dimana dia akan bersatu dengan kekasihnya lagi dalam keabadian cinta mereka.

.
.
.

THE END

.
.
.

Please vote & comment...

Continue Reading

You'll Also Like

6.1M 324K 14
Ketika lelaki yang ia cintai menolak pernyataan cintanya, Caca bertekad untuk menaklukkan hati lelaki itu. Lagipula, sebelum janur kuning melengkung...
98.5K 17.7K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
762 53 4
"Kau tidak lihat cincin dijemarinya!? Aku suaminya brengsek!!" (Sehun x Suho) Seorang pria berumur 27 tahun yang tak memiliki kekurangan apapun, hal...
108K 7.7K 20
✔️ 11 PART Fanfict ini telah di REMAKE dengan background dan jalan cerita yang berbeda. Silahkan check work. 17.10.03 Rank #329 in Fanfiction Most Ra...