"Apa?" tanya Bea langsung setelah mengangkat panggilan masuk dari Louis.
"Males ngetik." jawab Louis yang menyindir jawaban Bea beberapa hari lalu.
"Eh, coba deh lo liat twitter-nya Katrina." ucap Louis sambil membaca artikel di sebuah majalah yang ia dapatkan di penjaja pinggir jalan.
"Belum reinstall twitter." jawab Bea singkat sambil terus memakan keripik kentangnya dan memainkan aplikasi Wattpadnya.
"Dia pacaran sama mantan lo masa," ujar Louis memberi informasi.
"Oh."
"Etapi mantan gue yang mana?" tanya Bea sambil meminum jus jeruk yang ia buat sendiri.
Louis berdecak, "Makanya mantan jangan dikoleksi."
"Harry." lanjutnya memberi jawaban.
"Cocok juga lagian. Sama-sama centil." jawabnya yang sudah mulai bosan jika Louis terus membicarakan tentang mantan kekasihnya.
"Halah dasar."
"Eh lo lagi ngapain sih?" tanya Louis kesal karena sepertinya apa yang dilakukan Bea sangat berpengaruh dengan mood-nya sehingga daritadi hanya menjawab dengan singkat.
Mendengar pertanyaan itu, senyum licik Bea muncul. "Lagi ena-ena. Mau ikut?"
Louis tersedak kaget. "Seriusan lo?"
"Iyalah."
Dari tempat ia menelepon, masih terdengar Louis mengumpat dan menggumam 'Gue keduluan'.
"Sama siapa lo?" tanya Louis yang mulai curiga.
"Sama temen gue,"
"Namanya?"
"Niaz."
Sedetik kemudian Louis tertawa, membayangkan hal itu benar-benar terjadi membuat rasa geli menggelitik di perutnya.
"Yang tetangga gue itu kan? Yang bebehel?"
Sesaatnya, Bea ikut tertawa dengan kencang karena baru sadar apa yang ditertawakan oleh Louis. "Anjing lo! Itu Naiz goblok!"
Louis terdiam, rasa malu bukan main mulai menyelimutinya. "Oh, bukan ya?"
Dalam hitungan detik, Bea memutuskan sambungan telepon mereka lagi. Tapi setelahnya, ia mengirimi Louis pesan.
Bea: nyalain skype lo
Louis mengerutkan keningnya. Tumben sekali Bea memintanya untuk mengaktifkan aplikasi skypenya?
Louis: buat apa oi?
Balasan segera dikirim oleh Bea yang membuat Louis langsung menyalakan laptopnya dan membuka aplikasi skypenya secara cepat.
Bea: mau liat gak?
dasar loui kerdus