F A B U L A (ft. Niall Horan)...

Af chthoes

14.9K 1.6K 67

[COMPLETED] BOOK 2 OF ; "MY FIRST LOVE, NIALL!!" ------ Mereka memang sedang bersama, namun perjalanan mereka... Mere

FABULA : Author's Note
Prolog
「1」Surprised
「3」Apologize and Graduation
「4」Married
「5」Hello, Mr & Mrs.Hemmings!
「6」Beautiful girl
「7」What?!
「8」Happy Birthday, tsaniya!
「9」Ssh, don't tell Her.
「10」World War Three
「11」Lookin' for you
「12」Horan's House
「13」One day with, Niall!
「14」Marry me, Mr.Hood!
「16」Twinnies
「17」The Apologize 2
「18」The Family
「19」Paris
「20」Him
「21」Meet Again
epilog.
Linneas Thirwall Horan : "Well, ini sebuah kabar bahagia!"
Niall James Horan : "Being a Daddy, Again?"
Mattie James Horan : "Truly Yours." (Ep. 01)
Mattie James Horan : "Truly Yours." (Ep. 02)

「15」U R G E N T ! !

515 67 3
Af chthoes

[WATCHOUT TYPO AND WRONG WORDS!!]

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Niall sedang berada dikantornya, mengurus beberapa hal penting sebelum ia mengambil Cuti untuk kelahiran buat hatinya. Yep, kandungan Linneas sudah memasuki bulan ke 9.

Dan sebagai suami yang siaga, Niall harus tak harus melakukan ini semua. Ia tidak mau dibilang Suami tidak bertanggung jawab karna tidak ada disaat istrinya akan melahirkan.

"Sir, ini berkas terakhir yang harus di tanda tangani." Ucap Lucy, Sekertaris baru Niall.

Niall menerima berkas itu dan membacanya sebentar, "Hood's Company?"

Lucy mengangguk dengan yakin, "Yes sir, Kerja sama atas nama Mr.Hood dari cabang Paris."

'Kenapa calum tidak bilang ya?' batin Niall bingung. Dengan segera ia menandatangani berkas itu dengan harapan bisa menghubungi Calum sesegera mungkin.

"Aku pulang dulu, Pastikan tidak ada masalah selama Aku cuti." Titah Niall dengan tegas sebelum keluar dari ruangan.

"Yes, sir!" Seru Lucy.

Sembari berjalan ke arah Lobi, Niall mengutak-atik ponselnya untuk mencari nomer Calum.

klik!

Ddtt.. Ddtt...

"Hallo? Ni, ada apa? Linneas sudah melahirkan?"

Niall memutar matanya malas sembari membuka pintu mobilnya, "Kenapa kau tidak bilang jika ada kerjasama dengan kantorku?"

"Kerja sama? Lho, sepertinya aku mengirim pengajuan ke kantor pusat."

"Ck, Kantor pusatnya kan di England, bodoh!"

"Ah iya aku lupa, hehe.."

"Bodoh!"

"Ah iya, Bagaimana dengan Linn? Lily selalu bertanya tentangnya."

"Perkiraan dokter, Minggu depan ia akan bersalin."

"Baguslah!"

"Bagaimana denganmu? Persiapan semua lancar?"

"Ya... Kami masih mencari gedung yang sesuai, tapi untuk yang lain sudah beres."

"Syukurlah, Kapan ke England?"

"Nanti saja saat Linn sudah melahirkan."

"Hmm, terserah padamu. Ah ya, ku tutup ya? Aku sedang dijalan!"

"Oke mate!"

"Bye!"

Ended.

Niall meletakkan ponselnya dikursi sebelah. Ia terseyum ketika tiba-tiba saja Lagu kesukaannya bersama Linneas terputar di radio.

And i won't let you fall..
I won't let you go..

No matter where you are, no matter where you are, i'll be there..

"Ah iya, Es krim!" Niall menepuk jidatnya saat ingat pesanan istrinya. Semua gara-gara Calum!

Segera ia membelokan stirnya menuju kedai es krim yang sudah terlewat. Untungnya sih belum terlalu jauh.

**********

Setelah membawa 5 Es krim Vanila kesukaan istrinya, ia menempuh 1 jam perjalanan untuk sampai dirumah mereka. Persetan dengan lampu merah yang selalu menyala!

"Sayang, Aku pulang!" Teriak Niall dari ruang tengah sembari membawa es krim pesanan Linneas.

"Sayang?" Panggil Niall lagi, tapi masih belum ada Jawaban.

"N-NIALL!! AKHH!"

Astaga, ada apa ini?!

"Linneas!" Niall berlari kearah kamar mereka dan mendapati Linneas yang tersungkur dibawah dengan banyak air mengalir di kakinya.

"Niall, sakit.. AAAGGH!" Teriak Linneas lagi yang membuat Niall semakin panik.

"Sabar sayang, Ayo bangun pelan-pelan, kita pergi kerumah sakit!" Balas Niall dengan gemetar, ia membopong tubub Linneas, membantu wanita itu untuk berdiri.

"Sekarang, Jalan pelan-pelan saja, okay?" Linneas mengangguk cepat dengan bibir bawah yang ia gigit untuk menahan sakit.

Niall membawa istrinya masuk kedalam mobil, dibaringkannya Linneas di bangku belakang.

"Tahan sebentar ya Linn? Kita akan segera sampai!" Seru Niall lalu segera melesatkan mobilnya kerumah sakit terdekat. Tidak perlu bagus, yang pentingnya istrinya selamat.

Setelah 25 menit, Niall memberhentikan mobilnya di pekarangan Sebuah rumah sakit.

"Suster, Tolong!" Teriak Niall, dan tak lama dari itu banyak perawat-perawat yang berbondong-bondong keluar menghampiri Niall.

Mereka membopong Linneas ke atas ranjang darurat lalu membawanya masuk ke UGD, "Sayang, yang kuat, okey? I'll be here, for you!"

Linneas mengangguk sebelum akhirnya para perawat itu benar-benar membawanya masuk kedalam. Sungguh, ini semua diluar perkiraan.

Niall membanting tubuh lemasnya diatas kursi tunggu. Nafasnya sudah memburu dan hampir pingsan karna takut. Untung saja ibunya selalu bilang untuk tenang jika terjadi sesuatu dengan Linneas.

"Mr.Horan?" Panggil salah satu perawat, membuat Niall langsung berdiri dari tempatnya. "Mari ikut saya untuk melakukan administrasi."

Niall mengangguk lalu ikut dengan Perawat itu menjauh dari pintu ruang UGD. Kakinya yang sudah lemas itu ia pergunakan untuk mengurus segala kebutuhan rumah sakit istrinya.

Bahkan sampai lupa dengan tas dan perlengkapan Bayi yang masih ada dirumah. Panik yang sudah menguasai fikiran Niall tadi membuatnya hanya bisa fokus pada Linneas saja.

Setelah selesai mengisi Administrasi, Niall memutuskan untuk meminta bantuan pada Luke dan Tsaniya, Toh rumah mereka juga dekat, jadi tidak terlalu merepotkan.

Calling for Luke

"Hallo?"

skip.

Luke datang kerumah sakit dengan berbagai titipan Niall tadi. Tentu saja ia bersama dengan tsaniya.

"Niall, bagaimana dengan Linn?" Tanya tsaniya khawatir setelah mendudukan tubuhnya di samping Niall.

"Aku belum tahu san, mereka masih mengutiknya didalam." Jawab Niall asal yang mendapat jitakan dari Luke,

"Kau fikir istrimu itu mesin?!" Semprot Luke sinis. "Seriuslah dalam berbicara!"

"Ya aku memang belum tahu, Linn masih ditangani didalam." Niall membela dirinya, "Kau sudah menghubungi Calum?"

"Mereka akan mengambil penerbangan malam, hari ini." Sahut Tsaniya mewakili Luke yang mengangguk.

ceklek...

"Mr.Horan?"

Mendadak, ketiga orang itu terjungkit kaget dan spontan berdiri menghadap sang Dokter yang baru keluar dari ruang UGD itu.

"Ya?" Balas Niall. "A-apa terjadi sesuatu?"

"Ah tidak, hanya saja istri anda masih dalam pembukaan 5, jadi kami akan memindahkannya ke kamar sampai Jam oprasi dimulai." Jelas Dokter itu dengan senyum manis.

"T-tapi dok, dengan air ketuban?"

"Saya kira itu bukan air ketuban, melainkan Air yang tumpah atau tersiram karna Nyonya Linneas mengalami kontraksi mendadak. Tidak ada apa-apa, Sir."

Niall membuang nafas leganya bersamaan dengan senyum senang yang muncul, "Terimakasih dok," katanya dan Dokter itu pun segera pergi.

"Yatuhan, ku kira ada apa!" Seru Tsaniya sembari mengelus dadanya lega.

"Yasudah, kalau begitu. Aku akan keluar mencari makanan, kalian tetap disini menunggu Linn ya? Kabari aku jika ia sudah dipindahkan." Ucap Luke yang mendapat anggukan dari Niall dan tsaniya.

Ia tahu betul temannya itu pasti belum makan apapun dari siang tadi, sudah gitu kan harus membopong istrinya sendirian. Membopong 3 orang sekaligus tidak mudah, lho.

Sepeninggalan Luke, tsaniya dan Niall menunggu dalam diam. Yang satu dengan ponselnya, yang satu lagi dengan kepala penuh pemikiran.

ceklek..

"Hallo!" Tiba-tiba saja Linneas keluar mengunakan kursi roda yang didorong oleh perawat, "Kenapa wajah kalian sedih sekali?"

Jangan salahkan Linneas karna berbicara seperti itu, toh memang wajah keduanya sama-sama gusar karna panik.

tsaniya dan Niall menoleh, mereka tersenyum karna tidak terjadi apa-apa pada wanita ini. Wanita yang menjadi sahabat sekaligus menjadi istri yang baik untuk Niall. Menjadi penolong disaat yang susah bagi Tsaniya.

"Mau dipindahkan, sus?" Tanya tsaniya dan perawat itu mengangguk.

"Biar saya yang mendorongnya." Niall berdiri lalu menggantikan posisi Perawat itu.

"Mari ikut dengan saya."

Niall mendorong kursi roda dengan hati-hati sementara tsaniya dibelakang membawa keperluan-keperluannya. Mereka memasuki lift khusus pasien untuk sampai diruangan Linneas, di lantai 6.

Suster bilang, ruangannya dekat dengan ruang oprasi. Karna, semenjak usia kandungan 8 bulan, Linneas sudah disuruh untuk melakukan oprasi, berat badan kedua anaknya tidak memungkinkan untuknya mengeluarkan mereka dengan normal.

"Istirahat yang benar ya Nyonya, 30 menit lagi anda akan melakukan oprasi persalinan." Ujar sang suster dengan ramah ketika mereka sampai di dalam ruangan kamar.

Linneas tersenyum lalu mengangguk, membiarkan suster itu keluar dan hanya meninggalkan mereka bertiga disana.

"Huh... Linn, Aku langsung melemas ketika mendengar kau ingin melahirkan!" Keluh tsaniya setelah meletakkan semua perlengkapan di dalam lemari kecil, "Aku sudah berfikiran yang tidak-tidak!"

"San.. Yang penting aku sudah tidak apa-apa kan?" Balas Linneas lembut lalu menidurkan tubuhnya dengan bantuan Niall.

tsaniya berdecak kesal sembari melihat Linneas dengan miris. Yaampun, gadis itu, batinnya.

"Kau sudah mengabari Luke?" Niall bertanya pada tsaniya.

"Ah iya, sebentar." Pamitnya lalu beranjak keluar ruangan untuk menelfon kekasihnya.

Sementara tsaniya keluar, Niall menggenggam tangan istrinya dengan erat, "Maafkan aku ya?" lirihnya.

"Untuk apa?" balas Linneas.

"Ya, seharusnya aku ada disaat kau merintih kesakitan seperti tadi."

"Hey, memangnya, siapa yang membawaku kerumah sakit?!" Linneas mengetuk kepala Niall pelan yang membuat suaminya langsung terkekeh, "Jangan bicara seperti itu lagi!" titahnya.

"Iya sayang.." Niall tersenyum dan mengecup tangan Linneas, "Nanti selama persalinan, jangan khawatir, ya?"

"Huh? Bukannya aku akan dibius?"

"Astaga, aku lupa!"

Linneas menggeleng pelan mendengar pernyataan suaminya, tapi ia memaklumi itu. Ia tahu betapa banyaknya pekerjaan Niall dikantor, belum lagi ditambah dengan keadaan Linneas sekarang. Wajarlah jika fikirannya sudah kemana-mana.

"Kau jadi cuti?"

"Hmm, sampai 2 minggu kedepan."

"Apa tidak terlalu lama?"

"Tidak, aku harus menemanimu dirumah!"

Seraya mengangguki keinginan suaminya, Linneas hanya bisa pasrah. Lah.. Pemilik perusahaan mah bebas!















#tbc

Heiho!

Apa kabs?!

Wkwkwk....

Maaf ya gue gantung, lah hp w udha lemot lemot alay, nnti kalo diterusin jadi banyak typonya:')

-jodohnya Niall

Fortsæt med at læse

You'll Also Like

1.6M 150K 75
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
70.4K 3.4K 7
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
8.3M 518K 34
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...