KESEMPURNAAN CINTA (love Both...

By ElhudharaAisyah

11.5K 402 26

*Sebuah kisah tentang perjuangan kakak beradik tentang arti kerasnya kehidupan, Sujamal Praja Mahesha yang ha... More

prolog
warna hidup yg tak selalu sama
warna hidup yg tak selalu sama
pertemuan pertama
simpati
tantangan sujamal
last part, Cyra menemukan pangerannya

ujian cinta joja

1K 49 2
By ElhudharaAisyah

Kesempurnaan Cinta (Love both of them)

#Part 4

Malam hari di kediaman keluarga besar ruqaiyyah sedang kedatangan anggota keluarga terkhir mereka yang berasal dari london, siapa lagi kalau bukan orang tua jalal yang memang kedatangannya sudah sangat di nantikan oleh ruq dan jalal tentunya.

"Selamat datang bibi, paman" ruq memeluk hamidah dan humayun bergantian.

"Selamat yaa nak, semoga nantinya kamu bisa menjadi istri yang baik buat suami mu" ucap hamidah mendoakan ruq, dan ruq pun menbalasnya dengan senyum manisnya.

"Selamat ya sayang.. Tuhan memberkarti mu" ucap humayun mengecup pucuk kepala ruq.

" oyaaa jalal mana?" tanya humayun celingak celinguk mencari anak kesayangannya

"Daddy....." jalal memeluk humayun dari belakang, sontak humayun kaget bukan main.

"Kangeeennn dad" ucap jalal yang tiba-tiba berubah menjadi anak manja lagi.

"Isshhh dasar anak manja" ledek ruq yang menggiring membawa bibi nya masuk ke kamar yang telah di sediakan.

*************
Di dapur moti dan jodha tengah asyik membantu bibi maham menyiapkan makanan untuk makan malam keluarga besar ruq.

Jodha yang mendengar keramaian di ruang tamu keluarga ruq pun menanyakan perihal siapa yang datang kepada bibi maham.

"Bi, siapa yang datang?" tanya jodha yang sedang mengaduk dessert yang di bkinnya.

"Itu ibunya tuan jalal yang dari london" jawab bi maham

"Bule yaah bi?" tanya jodha penasaran

"Bukan jodha, mereka asli india yang kebetulan menetap di sana, meski mereka lama di negara orang, budaya india tak pernah mereka tinggalkan, tapi kamu jangan samakan ibu jalal dengan ibunya ruq jodha" jelas bi maham

"Ada apa bi? Apa yang beda? Kan mereka sodaraan?" tanya jodha semakin penasaran..

"Beliau itu sangat perfectionis jodha, sedikit agak judes juga" jawab bi maham begidik ketika menceritakan tentang tentang hamidah

"Tapi menurut ku kak salima baik bi, jalal juga ku rasa akhir-akhir ini baik bi" jodha semakin gencar menanyakan perihal keluarga jalal

"Mereka semua menuruni sifat ayah nya jodha, pak humayun itu baik dan sangat penyabar, sebenarnya bu hamidah juga baik kok, cuma kalo ada hal yang tak di sukainya, dia akan berubah sesuka hatinya." jelas bi maham merasa kerepotan dengan pertanyaan bertubi-tubi jodha

"Issshhh yang lagi mencari-cari tau tentang sang mertua" ledeeekkk moti tiba-tiba

"Isshh chup (cukup) moti.." sungut jodha marah

Moti jodha dan bi maham pun akhirnya hebing dengan pekerjaan masing-masing. Tiba-tiba jodha pamit kepada bi maham dan moti karena jam dia menghubungi sujamal bhai telah tiba

**************
15 menit kemudian setelah menelepon bhai nya, jodha dengan tergesa-gesa keluar kamarnya tanpa melihat-lihat kedepan, dan...

"Buuurrkkkkkk" jodha menabrak seseorang yang sedang asyik dengan headphone dan secangkir latte dinginnya, tak ayal latte yang sebelumnya berada di tangan si lelaki yang ternyata jalal itu pun kini berpindah tempat ke tubuh jodha, bukan dalam bentuk gelas utuh, melainkan tumbah ke bagian depan tubuh jodha, salah satunya mengenai wajahnya.

"Aaaaaaaahhhh apa-apaan ini jalal" teriak jodha kesal

"Jodhaa.. Kau yang apa-apaan. Jangan kok kebiasaan banget matanya gak di bawa" balas jalal dengan sungutan yang lebih keras

"Dasar bule nyasar.. Udah tau ini depan kamar orang, jalannya kok kaya di tol delhi saja" sungut jodha berusaha bangkit namun saat tubuhnya berhasil bangkit, kaki kanannya terinjak gelas latte yang di bawa jalal, tubuh jodha sempat limbung namun sebelum sempat menyentuh lantai, tubuhnya sudah di sambut oleh tangan kekar jalal.

Kini jarak antara wajah jodha dan jalal tinggal beberapa senti saja, bahkan baik jodha dan jalal kini merasakan hangatnya hembusan nafas lawannya, debaran jantung yang tak beraturan pun terasa di masing-masing mereka.

"Oowwwhh kau begitu sempurna jodha, wajah putih mu, tubuh ramping mu, dan bola mata bulat mu itu, bagaikan bulan purnama yang sering aku lihat, mungkinkah kau Cyra ku? Mungkinkah kau wanita yang sering hadir di mimpi ku?" bathin jalal pun berkelit antara kenyataan dan khayalannya. Hingga dia mengindahkan tubuh jodha yang tengah berontak melepaskan diri

"Jalal.. Heeeiyyy jalal, lepaaasss" teriak jodha berontak

"Heeeiyyy bule modus.. Lepaaassss" teriaknya lagi dan kini berhasil membangunkan lamunan jalal, dengan tergagap dan setengah malu karena telah melamun, jalal pun melepaskan tubuh jodha dan membiarkan jodha meninggalkan dirinya yang masih termangu.

***********

Jodha kini kembali ke dapur dengan masih memakai pakaian yang telah tersiram tumpahan latte di badannya, menurutnya dia tak perlu menggantinya karena dia juga akan berkutat lagi dengan cucian-cucian kotor nan menumpuk di dapur, sebenarnya baik ruq, atau bibi gulbadan melarang keras jodha untuk ikut sibuk di dapur, mengingat dia juga adalah tamu ruq, namun dengan keras kepalanya jodha selalu berkilah jika dia sudah terbiasa melakukannya di rumahnya sendiri, dan mau tidak mau ruq pun mengalah atas sikap keras kepala sahabat yang amat begitu di kenalnya itu

"Dasar siaall.. Bule nyasar itu kurang ajar sekali, kalo jalan kenapa gak bisa liat-liat, masih untuk aku yang di tambrak, laaah klo bang poni si tukang kebun ruq kan bisa berabe, kena cium pasti dia" gerutu jodha tengah kesal, hingga tak melihat-lihat siapa saja yang sedang berada di dapur tersebut. Jodha yang sedang membikinkan kopi pesanan ayah ruq pun sesekali menggerutu tak jelas, hingga bi maham menanyakan perihal kebetean jodha

"Ada apa jodha, kok datang dari kamar sendiri kok begitu, trus tuh baju kenapa kotor?" tanya bi maham yang memandang lekat ke arah jodha

"Itu tuh bi, si bule nyasar.. Jalal gak liat-liat.. Tadi barusan aku di siramnya pake latte dingin dia, jelas-jelas dia yang nabrak aku, eeeh malah dia yang memarahi ku, bagaimana sih.. Kesel aku bi.. Mau aku bejek-bejek saja dia,, bagaimana sih orang tuanya mendidik dia, kok pikirannya kolot banget, padahal tinggal di london" gerutu jodha panjang kali lebar kali tinggi (loohh) tanpa menghiraukan wanita tinggi bersaree merah sedang memandang marah ke arahnya..

"Mampus kau jodha" bisik moti yang sedari tadi memberi kode ke arah jodha kalo saat ini ada ibu jalal di antara mereka, bibi maham pun demikian, dia merasa serba salah menyikapi penuturan jodha, di sisi lain dia ingin menasehati, namun kini sudah terlanjur basah.. Sang wanita yang bernama hamidah itu kini mengarah ke arah jodha.

"Siapa yang kau bicarakan haahh? Apa anak ku yang kau maksud?" tanya hamida, dan jodha pun hanya terperangah kaget, seakan kepalanya kini di beri beban besi berton-ton, hingga tak berani mendongak ke arah wanita yang tadi dia jelek-jelekan tanpa sepengetahuannya.

"Aaa..aaa ma..maafkan aku nona" ucap pari lemas.

Namun beruntungnya kali ini pari terbebas dr semprotan hamida karena barusan dia di panggil oleh gulbadan, sepeninggal hamidah, jodha pun terduduk lemas sembari mengutuk kelakuannya

"Bodoh.. Bodoh.. Bodoohhh kau jodha, teledor sekali bahkan orang sebesar itupun tak di liat" ucap jodha mengutuk kelakuannya

"Jodhaaaa.. Beruntung kau kali ini, jadi jangan sampai kau berulah lagi sama si nyonya besar, bisa-bisa bahaya nak" bi maham memberi nasehat kepada jodha dan di balas anggukan olehnya

**************

Waktu berlalu begitu cepat bagi orang-orang yang berasa betah dan nyaman dengan keadaannya, namun begitu lambat bagi orang yang merasa tertekan di antara waktu tersebut.

Malam itu sedang terjadi purnama, di mana bulan bersinar sempurna di peraduannya. Nampak jodha sedang memandang nanar ke depan, bahasa matanya tak dapat di baca, dia hanya terbuai oleh semilirnya angin malam di balkon kamarnya. Riuh ramai pesta di ruang tamu ruq yang tepat besok akan menjadi hari bersejarah bagi ruq dan mirza. Sepanjang waktu berlalu di kediaman ruq, jodha memang mendapati sambutan yang begitu hangat dari keluarga inti ruq, jauh sebelum kedatangan keluarga-keluarga yang lain, namun berubah semenjak rumah itu ramai oleh tamu keluarga ruq yang lain, dia merasa asing, bukan karena asing yang membuatnya tak betah. Karena pada dasarnya jodha adalah sosok wanita supel dan humble kepada orang yang baru di temuinya, namun karena lawannya kali ini sangatlah berat, jodha selalu di pandang sebelah mata oleh mereka-mereka ketika berada di tengah-tengah keluarga itu, bahkan sering kali jodha di perlakukan layaknya babu, di perintah dan di bentak. Jodha pun sudah merasakan kejudesan ibunya jalal ketika dengan tak sengaja dia memecahkan piring yang tanpa sengaja di senggolnya di dapur waktu itu, beruntung jalal yang saat itu berada di antara mereka sukses mengalihkan ibunya dan menyelamatkan jodha dari cercaan pedas ibunya.

Jodha pun terus melamun, saat jalal yang berada tepat di belakangnya menyerahkan teh hangat ke arah jodha.

"Jalal.. Kau tak perlu repot-repot" ucap jodha merasa terkejut

"Antara teman tak akan pernah ada kata repot jodha" balas jalal yang kini duduk di samping jodha.

"Kau sedang melamun? Apa sedang memikirkan ku?" tanya jalal memecah kebisuan

Jodha hanya melenguh kesal setiap kali jalal menggodanya, namun entah kenapa dia selalu kangen dengan keusilan jalal, hampir 2 minggu tinggal bersama laki-laki yang dulu di kenalnya manja dan urak-urakan itu. Jalal pun tak lagi usil terhadap jodha, namun sesekali sifatnya itu dia munculkan setiap kali mendapati jodha yang tengah melamun atau terdiam sendirian di tempat sepi, seperti saat ini.

"Aku kangen sujamal bhai.." jawab jodha

"Besok kan sujamal bhai datang ke sini jodha, kenapa harus bersedih" jalal meletakkan teh nya dan tangan kirinya merangkul punggung jodha.

"Aku bisa menggantikan sosok bhaiyya mu itu malam ini, bersandar lah di bahu atau dada ku, aku siap jodha kapan pun kau memerlukan ku" tawar jalal yang memaksa memiringkan tubuh jodha ke bahunya, jodha pun merebahkan kepalanya di bahu kekar itu, di resapinya bau tubuh jalal yang begitu menenangkannya.

"Kau merasa nyaman?" tanya jalal membuka suara

"Apakah tubuh ini sering di diami oleh wanita-wanita mu jalal?" tanya jodha tiba-tiba..

"Maksud mu?"

"Maksudku jelas jalal, apakah kau sering membawa wanita mu bersandar di bahu mu seperti sekarang?" mendapati pertanyaan jodha, jalal meraih tangan jodha dan di letakkannya ke dadanya

"Percayalah jodha, kau orang pertama yang merasakan hangatnya bahu ku ini, kau pun bisa merasakan debaran jantung ku, jika aku bohong.. Kau boleh melepaskan pelukan ku" jawab jalal meyakinkan jodha

"Kyu jalal? Kau kan playboy.. Apa jangan-jangan mereka sudah merasakan bagian tubuh mu yang lain" tanya jodha konyol

"Heeiyyy nona, kau jangan sembarangan.. Aku masih suci.. Sekalipun aku tak pernah tidur dengan wanita ku" sungut jalal gemas terhadap pertanyaan jodha

"Heemm.. Entahlah.." jawab jodha sekenanya

"Kyuuu jodha? Kenapa kau menanyakan hal itu? Apa kau ingin 'something-something' dari ku?" ledek jalal

"Something-something?" tanya jodha bangun dari bahu jalal

"Something-something?... Iniiii... Cuuppp" dengan repleks jalal mendaratkan bibirnya di pipi mulus jodha, sontak jodha merasa mukanya panas dan mungkin memerah.. Atau tepatnya malu.

"Apa mau lagi 'something-something'nya?" tanya jalal kembali mendekatkan wajahnya ke wajah jodha, namun jodha menghindar cepat.

"Nehiiii jalal.. Nehiiiii" jodha pun bergeser beberapa senti dari duduknya, berniat menjauhi jalal yang kini sedang lumayan mesum. Namun bukannya menjauh, jalal bahkan kembali mendekati tubuhnya ke tubuh jodha.. Jodha yang merasa lemas karena ulah sepihak jalal kini hanya gemetaran karena takut.

Melihat wajah ketakutan jodha malah membuat jalal terkekeh lucu.

"Kaaau memang amat sangat langka jodha.. Jika wanita berlomba mendapatkan tubuh ku, namun kau malah menghindari nya.. Perfect.. Akan ku jadikan kau 'Cyra' ku secepatnya" tekad jalal

***********

Tepat saat aksi kejar-kejaran jalal-jodha, ada wanita yang menatap tajam ke arah mereka berdua dengan mata melototnya, dia adalah tunangan jalal yang 10 hari ini selalu merasa di abaikan oleh jalal dan selalu melihat cinta di mata jalal kepada wanita desa yang sangat di bencinya itu.

"Awas kau jodha.. Ku pastikan besok kau akan pulang dari tempat ini. Bukan tangan ku yang mengusir mu dari sini, namun tangan lain yang akan dengan tega melempar mu dari kehidupan tunangan ku.. Haaahahhaa" benazir pun mengeluarkan senyuman evilnya.

***********

"Sujamal bhai kok belum datang, diakan janji akan datang dua hari sebelum hari H" jodha tolah toleh di kerumunan orang yang sedang menyaksikan acara sakral pernikahan ruqaiyyah-mirza.

Acara inti akan segera berlangsung, terlihat aula rumah mewah ruq di sulap menjadi tempat di langsungkannya akad ala budaya muslim india, ruangan di pisah oleh hijab kain yang membentang memisahkan antara pihak laki-laki dan perempuan.

Acarapun berakhir dengan kalimat "sah" di mulut sang saksi nikah ketika terakhir kali mempelai wanita yaitu ruq mengucapkan kata "qubul hai" di mulutnya.

"Akhirnya kalian sah menjadi suami istri nak, anak manis ku kini sudah menjadi istri" ucap gulbadan penuh haru

Acara pun berlanjut dengan ramah tamah antra pihak keluarga dengan segala hidangan masakan ala india yang tersedia samping acara di langsungkan.

Jodha yang sedang sibuk ikut menyiapkan segala tetek bengek makanan di kejutkan oleh tangan kekar yang melingkar di pinggang rampingnya. Entah sejak kapan kemesraan itu berlangsung, namun jodha tak lagi merasa canggung, dia kini merasa telah memiliki hati yang di dalamnya terukir nama jalal sebagai lelaki kedua yang menghuni belahan jiwanya

"Jalal.. Ini tempat ramai.. Tak bisakah kau membiarkan aku terbebas sebentar saja?" bentak jodha kesal karena sedari tadi jalal selalu mengganggunya.

"Aku mau pamit keluar dulu untuk membeli keperluan titipan ruq" bisik jalal di telinga jodha

"Ya sudah pergilah.. Aku sibuk nih" jodha kesal bukan main

"Mana kiss nya hari ini?" goda jalal yang selalu sukses membuat muka jodha merona

"Jaalaaalll" rengek jodha manja..

"Ya sudah aku pergi, tunggu aku yaaa.. Jangan pernah pergi tanpa sepengetahuan ku....!" ucap jalal mengutimatum.

Setelah tubuh jalal benar-benar menghilang. Jodha masih sibuk dengan aktivitasnya hingga tangan nya di sanggah oleh tangan wanita yang jelas sangat di kenalnya

"Bibii... Kya hua?" tanya jodha gugup mendapati tangannya di pengang oleh hamida, ibu jalal.

"Plaaaaaakkkkk...., ini untuk ucapan kamu dulu yang mengatakan aku tak becus mengurus anak ku"

"Plaaaaaakkkk, ini karena kau berani masuk ke kehidupan anak ku" dan

"Plaaaaaakkk, ini karena kau lancang membuat anak ku jatuh cinta kepada mu, wanita kampung....!" ucap hamida yang merasa puas karena tiga kali menampar jodha tanpa perlawanan. Benazir pun tersenyum puas melihat pemandangan tragis di depannya, hingga dia merasa terpingkal-pingkal tertawa bak melihat adegan lucu.

"Mommy... Stoppp....!" teriak salima tak terima melihat jodha di hajar oleh ibunya

Semenit kemudian ruq yang masih memakai pakaian pengangennya berlari menghampiri jodha yang kini berdiri dengan muka merah dan cairan air mata yang membanjiri wajahnya.

"Jodha... Jodha kya hua?" tanya ruq panik melihat sahabatnya berdiri kaku

"Bibi kya huaa?" ruq berteriak nyaring di hadapan hamidah

"Kau tanyakan sendiri kepada wanita kampung ini ruq, apa kesalahannya" jawab hamida yang rupa-rupanya kena hasutan benazir.

"Jika ini semua karena hasutan wanita jalang ini, maka bibi salah besar karena telah menampar jodha" teriak ruq marah

"Dia sudab berani mendekati jalal, ruq...!" bentak hamida

"Bukan dia yang mendekati jalal, tapi karena jalal sendiri yang jatuh cinta kepada jodha" balas ruq semakin tersulut emosi

"Anak kampung ini yang telah berani menggoda tunangan ku ruq" teriak benazir. Dan saat itu, tubuh tegak yang baru saja tiba dari shimla membeku melihat wajah memar adik kesayangannya.

Dia sujamal, dengan tas kain yang di tentenganya kini mendekati tubu kaku adiknya yang sedang menahan sakit di pipinya.

"Bhaiyya.. Aap?" ruq kaget karena tiba-tiba saja sujamal tengah berada di antra kerumunan orang yang sedang memaki adiknya

"Kya hua sayang?" sujamal tak menjawab pertanyaan ruq, justru tangannya bergetar meraih wajah merah adiknya, jodha sontak memeluk sujamal dan menangis sekencang-kencangnya.

"Bhaiyya.. Ajaka aku pulang" rengek jodha di tengah tangisannya

"Ooowwhh jadi ini saudara wanita kampung ini, heeiyyy kamu.. Bilang ke adik mu ini, kalau ingin mencari lelaki kaya tuh lihat-lihat dulu" ledek abul mali, dan sontak membuat sujamal tersulut, ketika tangan sujamal mengepal.. Jodha menahannya dengan memberikan kode gelengan kepala.

"Kita pulang bhaiyya" ajak jodha mendinginkam amarah kakanya

Sujamal mu menurut, karena dia begitu menghornati keluarga ruq.

"Heeeiyyy kamu.. Jika saja ini bukan pernikahan adik ku ruqaiyyah, hari ini juga akan ku patahkan kepala mu karena telah berani menghina adikku" ancam sujamal

Dan kini, sujamal pun membawa jodha menjauhi kerumuman orang-orang kaya tersebut.

"Bhai.. Bhiaaayyaaaa..." panggil ruq mengejar sujamal yang membawa jodha dan moti

"Bhaiyya tak bisa berada di sini lebih lama sayang, lebih baik bhaiyya pulang karena jika bhaiyya di sini, acara pernikahan mu akan menjadi acara pemakaman salahs satu keluarga mu"

"Ini bhaiyya ada hadiah kecil untuk mu, semoga kau bahagia" sujamal menyerahkan tas kain yang di dalamnya ada kain saree yang khusus di bawanya dr shimla

"Bhaiyyaaaa" ruq berteriak ketika tubuh sujamal, jodha dan moti menghilang dari kerumuman.. Dia hanya menangi pilu mengetahui sahabatnya di hina oleh bibinya sendiri, oleh ibu dari lelaki yang mencintainya.

Ruq pun memutuskan utk mengejar sujamal namun langkahnya tak bisa leluasa karena gaun yang di pakainya, hingga tubuhnya limbung karena terinjak bajunya sendri, beruntung saat itu ada jalal yang tepat menyambut tubuh mungil ruq.

"Jaaaalllaaalll" ruq memeluk tubuh jalal erat dan meraung nyaring, jalal yang tak mengetahui kejadian barusan mu menyerngit heran.

"Heeeiyyyy kya hua dulhan?, kenapa penganten baru menangis senyaring ini?" tanya jalal

"Jalalllll.. Jodhaaa.. Jodhaaaa" ucapan ruq terbata

"Ada apa dengan jodha?" jalal pun berubah panik mengguncang tubuh ruq

"Cepat kejar jodha" ruq pun menceritakan perihal kejadian yang membuat jodhanya pergi meninggalkannya. Mulanya jalal amat geram mengetahui jika mommy nya yang mengusir kekasih hatinya. Namun dia lebih memutuskan untuk mengejar jodhanya ketimbang menanyakan perihal alasan mommy nya bertingkah tak sopan terhadap jodha.

Jalal pun mengencangkan sport hitamnya menembus jalanan mumbai, mengambil kembali hatinya yang telah pergi.

-----bersambung-----
Precap: perjuangan jodha mendapatkan cintanya yang terlampau berat.

Continue Reading

You'll Also Like

406K 41.2K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
74.7K 11.6K 16
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
207K 31.6K 57
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...