Beautiful in Its Time (COMPLE...

By venacornelya

43.4K 2.3K 36

Jehna seorang cewek gemuk yang sangat anti dengan cowok yang lebih muda darinya, menurutnya cowok yang lebih... More

-
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
BEAUTIFUL IN ITS TIME#2
SHOULD I MAKE A NEW STORY?

Bab 4

2K 125 3
By venacornelya

hanya mau berterima kasih, karena masih mau membaca cerita milik saya. sorry kalau cerita nya tidak bisa memuaskan kalian. big love.

@#$%^&*~@#$%^&^*&

"kau gila! kau gila!!!!!" teriakku histeris saat melihat Zoe tengah mencekik Maggy. "lepaskan dia Zoe! lepaskan!" aku berusaha melepaskan cengkraman Zoe dari leher Maggy. Tapi tidak ada efek sama sekali.

Kalau begini Maggy bisa mati. Dengan nekat, aku langsung memeluk Zoe dengan erat. Badan Zoe menegang.

"Zoe, aku mohon. Jangan sakiti orang lain lagi. aku...aku akan selalu bersamamu. Aku berjanji." Ujarku lirih. Zoe memelukku erat.

"aku mencintaimu." Bisik Zoe sambil mengelus-elus kepalaku dengan lembut.

"woi gajah bengkak!!! Bangun dodol!" teriak seseorang pas ditelingaku. Refleks aku langsung meninju muka orang itu. nafas ku terengah-engah. Loh, kok aku ada di rumah?

Aku bingung melihat John yang sedang terduduk dilantai marmer sambil mengelus jidatnya. Aku mimpi ya?

"duh, dasar gajah bengkak jelek, ngapain sih pakai mukul-mukul jidat orang?!" sahut John. Aku hanya menyeringai.

"ngapain lo disini? ih lo jorok! Sana mandi! Habis main basket keringetan gitu, masuk kamar gue!!!!! Sana!!!! Shooo!" teriakku.

"eh, apaan sih lo tuh. Keringat gue ini wangi tau! Btw, tadi disekolah, ada yang berantem. Lo tau ga siapa?"

"dih, idiot, gw mana tau, lo aja belum kasih tau!"

"oh iya." John menyeringai. "Zoe sama Luvin bertengkar di lapangan."

"oh gitu..." Zoe sama Luvin.. tunggu-tunggu.. apa?! "ZOE?!" tanyaku kaget.

"iya, gue sih gatau masalahnya apa ya, tapi kayaknya menyangkut tentang lo deh... habisnya mereka berdua sempet ngomongin nama lo."

"iya?! matilah riwayatku......"

"tapi..." John menyipitkan matanya. "kok cowok beken kayak mereka, mau aja ngomongin cewek jelek kayak lo. Duh, mata mereka rusak kali ya, ckckck." Ujar John tanpa rasa bersalah sama sekali. Aku melotot. Dia mengangkat bahunya.

"erm.. lo ngerasa gak sih..." ujar John pelan. Aku hampir tak bisa mendengarnya.

"apa?"

"gak jadi."

"emang dasar setan lo! Dah sana!!! Shooooo!!" aku mendorong John keluar dari kamarku dan mengunci pintu kamarku.

Zoe bertengkar, lagi. dan ini ada hubungannya dengan diriku. Lebih baik aku langsung menanyakan dirinya aja. Aku membuka laptop ku dan on skype. ZoeWilliam online. Aku menekan tombol video call.

Angkat dong Zoe... angkat... yes, dia mengangkatnya. "hei Jehna!" ujarnya.

"AAAA!" teriakku. Seketika wajahku panas. Zoe... Zoe hanya melilitkan handuk di pinggangnya. Rambutnya masih basah dan berantakan, erm...

"Jehna, lo hobinya ngintip ya?" goda Zoe. dia berkacak pinggang.

"ih! Ngapain aku ngintip! gak ada yang spesial pun!" ujarku bohong sambil menyembunyikan wajahku yang memerah ini.

"ah, iya?" Zoe mendekatkan dirinya di depan laptopnya. Hanya tampak dada sampai pinggangnya. "ini sexy tau." Ujar Zoe sambil menunjuk dada bidangnya. "apalagi ini." ujarnya sambil menunjuk otot-otot di perutnya. "yang dibawah.."

"ZOE STOP!" ujarku setengah berteriak. wajahku tambah panas. Sialan. Terdengar Zoe hanya terkekeh geli.

"tunggu, gue pakai baju dulu." Ujarnya berjalan ke arah lemari. Dia memakai bajunya dan tunggu.. tunggu... dia ingin melepaskan handuknya. Demi apa?!!!

Dengan cepat aku langsung memutuskan hubungan skype ku dengan Zoe. jantungku berdebar tak karuan. Apa-apaan sih dia?! kalau ketahuan sama John, bisa-bisa di ledekin terus!

Tiba-tiba dilayar laptopku , terpampang nama Zoe. aku mengangkatnya. Dia hanya menyeringai.

"kenapa di tutup?" tanya Zoe.

"erm, gapapa." Jawabku. Dia hanya menganggukkan kepalanya.

"mau ngomongin apa nih, beruangku?"

"erm..." tanya gak ya? tanya? Gak? Hadeh, keingat mimpi tadi.. jadi ngeri sendiri.

"Jehna?" panggilnya, aku tersentak dari lamunanku.

"ah ya.. gimana pertandingan tadi?" tanyaku. Basa-basi.

"gue sempat bertengkar." Ujar Zoe santai.

"kok bisa?"

"yah.... Kamu, ingat Luvin?" tanyanya. Seketika badanku menjadi kaku.

"kenapa dengan dia?" berusaha tampak normal di depan Zoe.

Zoe menghela napas, "Jehna, suatu saat, lo pasti tau." Ujar Zoe tersenyum lembut.

"erm, Zoe?"

"ya?"

"gak jadi."

"dasar beruangku!" ujar Zoe kesal. Aku menyeringai. Sebenarnya aku ingin bertanya tentang mengapa aku tidak boleh dekat dengan cowok-cowok lain.

"Zoe..." suara cewek manja. Pasti cewek yang dibawa Zoe. menjijikkan.

"gue senang-senang dlu. See ya beruangku. Muah." Kata Zoe dan langsung memutuskan hubungan skype.

Aku menghela napas dengan lelah. Aku bosan dengan hari-hariku yang seperti ini. tidak bisakah aku mendapat 1 hari saja yang dapat membuat hatiku senang? Serius, kalau begini terus, lama-lama aku bisa mati kebosanan disini.

Ku putuskan untuk berjalan-jalan disekitar komplek rumahku saja, daripada berdiam diri dikamar terus. Aku bergegas turun kebawah.

"Ma, aku mau jalan-jalan dulu ya?" tanyaku kepada mama yang sedang menonton televisi.

"kemana? Uda sore, lain kali saja." Ujar mama.

"aku bosan, nanti aku kembali jam 6. Kalau aku pulang lewat jam 6, mama boleh cari aku." mama tampak sedang berpikir-pikir.

"yasudah, jam 6." Kata mamaku. Aku tersenyum girang.

"okay." Kataku seraya berjalan keluar rumah. Saat mau melewati gerbang rumahku yang memiliki tinggi 2,5 meter, aku tersenyum kepada pak.cipto, satpam dirumahku.

"pak, aku mau jalan-jalan dulu. Tolong bukain gerbang dong." Ujarku.

"iya, non." Pak.cipto membuka pintu gerbangnya.

"makasih."

"sama-sama non." Ujar pak cipto sambil menutup gerbang ketika aku sudah di luar rumah.

Aku mulai melangkahkan kaki ke arah taman. Langit berwarna oranye membuatku tidak bisa berhenti menatap keindahan nya itu. tanpa sadar, sebuah mobil mewah yang melaju kencang kearahku. Mobil itu mengerem sehingga bannya berdecit kencang. Aku nyaris mati!

Jantungku berdetak dengan kencang sehingga dadaku terasa sesak. Aku tak bisa bergerak. Kaki ku terlalu lemah untuk berjalan. berdiri saja sangat susah.

Seorang laki-laki keluar dari mobil audi itu. dia menatap ku dengan tatapan garang. Matanya melotot tak percaya. baru saja ia ingin memaki ku ketika seorang laki-laki lainnya keluar dari mobil itu dan berlari ke arah laki-laki pertama.

Kedua laki-laki dihadapanku sangat lah tampan. rupa wajah mereka hampir sama.

"LO PUNYA MATA DIPAKAI DONG!" bentak laki-laki pertama. Aku menunduk ketakutan. Ini memang salahku. Aku tidak memerhatikan jalanan.

"KALO GUE TABRAK LO, NTAR GUE YANG SALAH LAGI!" sambungnya.

"um..ma..maaf." ucap ku penuh penyesalan.

"MAAF, MAAF, KALO LO UDAH GUE TABRAK, MAAF LO GAK BAKAL SAMPE KE GUE!" teriaknya lagi. sedangkan laki-laki kedua hanya terdiam. Mau apa sih ini orang? aku uda minta maaf, dan aku masih hidup, masih aja ngomel-ngomel.

"cerewet." Ujarku keceplosan. Oops.

"APA LO BILANG?" laki-laki pertama berjalan dengan cepat ke arah ku. deg,deg,deg, huaaa somebody please help me.

"MAAF!!!!!" teriakku didepan mukanya laki-laki itu. ia berhenti dan tampak terkejut. aku pun sama terkejut nya dengan dia.

"Luvin.." ujarku lirih. Tatapan yang garang sekarang menjadi tatapan rindu dan kebingungan.

"Jehna.." bisiknya tak percaya. penglihatan ku agak kabur karena air menggenangi mataku. Kenapa? Kenapa aku harus bertemu dengannya lagi? aku tidak boleh tampak lemah di depannya. Aku mengerjapkan mataku beberapa kali agar air mataku tidak jatuh.

"kenapa kau bisa ada disini?" tanyaku datar. Dia menatapku dengan pandangan menyesal.

"aku... aku... hanya ingin tau, siapa murid dari adikku." Katanya sambil melirik laki-laki kedua. Oh astaga, itu kan Trainer-ku?!

"trainer-ku?" tanyaku kebingungan. Apa? Adiknya Luvin? Dia..dia tidak bercanda kan? Jack menatapku dengan pandangan dinginnya, seperti biasa.

Luvin menatapku tak percaya, "ternyata kamu, muridnya?" tanya nya. Aku mengangguk angkuh.

"iya, kenapa?" tanyaku sinis. Luvin terdiam sebentar dan dia menghela napas.

"tidak. Ku rasa, aku akan pulang." Ujar Luvin pelan. Dan kemudian berjalan kembali ke arah mobilnya. pandanganku beralih ke Jack, masih memasang tatapan dinginnya kepadaku. Aku bersumpah, akan mengubahnya agar tidak menatapku sedingin itu!

"apa lihat-lihat?!" tanyaku ketus kepada jack. Dia hanya mengangkat sebelah alis matanya dan kemudian berjalan ke arah mobilnya. aku berjalan ke samping mobil, membiarkan mobil itu kembai melaju kencang meninggalkanku dengan seribu pertanyaan yang menggantung dikepalaku dengan brutalnya.

Di rumah yang megah itu, terdapat seorang laki-laki tampan yang sedang duduk termenung di atas kasurnya dengan tatapan menerawang.

"gue gak nyangka, ternyata ada gajah yang ngefans sama lo!" ejek teman nya. Yang dimaksud, adalah cewek gemuk yang terkagum-kagum pada dirinya, Jehna.

"hahaha! Ngakak banget, gajah itu sering ngasih coklat buat lo, mungkin supaya lo bisa jadi gajah kayak dia juga!" ujar salah satu temannya. Kesabaran Luvin, sudah habis.

"lo semua, maunya apa?" tanya Luvin dengan nada dingin. Teman-temannya menatap Luvin dengan senyum licik.

"Lo lebih milih cewek jelek itu apa milih kami? Teman-teman lo yang lebih baik dari dirinya!" ujar temannya.

"ya pasti gue lebih milih kalian,daripada milih stalker kayak dia." ujar Luvin datar. Teman-teman nya tersenyum senang.

"sip, lo emang milih yang tepat. Ayo kita kerjain cewek gendut itu biar dia kapok ngedeketin lo!" dan di detik itu, Luvin langsung menyesal dengan pilihannya.

Memang, cewek itu mengganggunya. Tapi cewek itu gak jahat. Emang itu kan yang dilakuin orang yang tekagum kepada diri kita? Seperti, mengetahui semua tentang kita, memberikan barang-barang kepada kita, mencari perhatian dari kita, dan itu gak masalah buat Luvin. Yang menjadi masalah adalah, teman-temannya selalu meledeknya dan menambah-nambahkan kejadian-kejadian yang tidak terjadi. Dan dirinya sangat malu.

"Nah, tu cewek gendut itu." ujar salah satu temannya sambil menunjuk ke arah Jehna yang sedang duduk sendirian.

Mereka semua mendekat dan mengepung Jehna. Teman-temannya mulai menganggu Jehna. Seperti mencubit pipinya.

"duh, pipi lo banyak lemaknya. Kaya gajah aja." Kata Sack, temannya, sambil mencubit keras pipi Jehna. Jehna meringis kesakitan. Tapi dia tetap diam. tiba-tiba tatapan Jehna berhenti di Luvin. Jehna menatap Luvin dengan nanar, berharap Luvin ingin membantunya keluar dari sekumpulan orang-orang yang suka membullynya. Hati Luvin seperti di tusuk oleh beribu-ribu jarum ketika melihat tatapan nanar dari Jehna. Dia tidak tega. Tapi, Luvin tidak bisaa melakukan apa-apa. Dia terdiam disitu. badannya seolah-olah diperintah agar tidak usah bergerak.

"wake up you fat ugly girl, Luvin ga bakal nolong lo, karena ia bukan pangeran lo!" ujar Will, temannya dengan sinis.

"hahaha, cewek jelek kayak lo, ga bakal ada yang mau! disgusting!" Sahut Ben.

"mau kita apain nih?" tanya Yudha dengan seringaian jahatnya.

Luvin dengan berani mengatakan, "kita ngabisin waktu untuk dia? yang benar saja." Ujar Luvin sambil mendengus sinis.

"hahaha, yauda ayo kita cabut!" ajak Brian. Mereka pun berjalan pergi dari Jehna yang menangis tanpa suara. Luvin yang berjalan paling belakang, menatap Jehna dengan menyesal, tapi Jehna bahkan tidak menoleh untuk melihatnya. Dia tetap menunduk sambil menangis tersedu-sedu. Dari saat itu, Luvin mengutuki dirinya sendiri karena telah membuat orang yang peduli dengan dirinya, sakit hati.

"gue emang jahat." Ejek Luvin kepada dirinya sendiri. "kenapa harus Jack yang menjadi trainer nya? Kenapa bukan gue? Argh! Ini gak adil!!" teriaknya frustasi.

Tatapan nanar itu... tatapan nanar itu masih menghantuinya selama ini. selama 3 tahun. Luvin berusaha melupakan tatapan nanar itu. tetapi dia tidak bisa.

Luvin menatap refleksi nya didepan cermin. Terdapat lebam yang agak besar di sekitar pelipis kanan nya. Pelipis itu sempat dilayangkan tinju oleh seorang laki-laki.

"sekali lagi lo nyakitin Jehna, lo gak gue biarin hidup tenang." Ancam laki-laki itu dengan dingin. Kata-kata itu masih terngiang di telinganya dengan jelas. Luvin sempat membalas beberapa kata sinis ke laki-laki itu dan beberapa pukulan.

"aku akan membuat Jehna, memaafkan diriku. Aku tidak akan membuatnya sakit hati lagi. aku tidak akan membiarkan orang-orang dekat dengan dirinya. Aku akan selalu bersamanya. Aku akan membuatnya, jatuh cinta kedalam pesonaku." Janji Luvin dengan penuh emosi yang berkoar di dalam hatinya.

Continue Reading

You'll Also Like

38.6K 3.1K 27
Dunia terlihat normal dari luar. Tapi, secara perlahan perubahan-perubahan mulai terjadi. Mulai dari satu orang, puluhan, hingga ratusan atau jutaan...
3.8M 48.9K 38
Cerita Dewasa! Warning 21+ Boy punya misi, setelah bertemu kembali dengan Baby ia berniat untuk membuat wanita itu bertekuk lutut padanya lalu setela...
19.6K 490 6
Thread dari seorang yang menamakan dirinya sebagai seorang @Simple_Man dengan akun sosmed : Twitter : https://twitter.com/SimpleM81378523 Instagram :...