My Bad Girl (Melvin D. Frankl...

By Sitinuratika07

1.6M 68.9K 3.1K

Series #4 Fantasi [Sequel Mine - Melvin D.Franklin] Hai namaku Melvin. Anak kedua yang lahir dari perut Mama... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11 - Chit Chat
My Bad Girl New Cover
ORDER KELUARGA FRANKLIN
Ebook My Bad Girl

Bab 4

101K 6.2K 90
By Sitinuratika07

Author's POV

Melvin melepaskan bibir Keyla yang telah pingsan itu secara perlahan membuat sedikit darah keluar dari mulutnya. Dia lalu mengernyitkan dahi karena tak tega memaksa gadis yang sangat disayanginya itu untuk menelan darahnya sendiri. Pasti rasanya tidak enak bagi manusia biasa seperti Keyla.

"Maafkan aku sayang, aku hanya ingin mengikat dirimu." ucap Melvin seraya membersihkan sisa-sisa cairan kental berwarna merah itu di bibir Keyla. Dia juga membenarkan beberapa juntai rambut Keyla yang sempat menutupi mata dan dahi gadis itu.

Nafas tidur Keyla teratur dan matanya tertutup rapat. Dia pingsan tetapi seperti orang tidur. Di dalam tubuhnya kini, darah Melvin sudah bercampur dengan darahnya sendiri. Bahkan Melvin tidak sadar jika luka goresan kaca di pipi Keyla benar-benar hilang. Proses efek pemulihan tubuh half immortal Keyla lebih cepat bila dibandingkan dengan Tika dulu.

Melvin lalu duduk bersimpuh dengan tangan yang menopang wajahnya, ia memandangi Keyla dengan penuh khidmat. Sebenarnya dia masih ragu, apakah tindakannya kali ini benar? Padahal dia baru saja kenal dengan Keyla. Ekspektasinya akan bertemu dengan wanita lemah lembut dengan perangai yang baik seperti sosok ibunda tercinta. Tetapi kenyataannya berbanding jauh dengan harapan. Oke, fisik Keyla memang tipe ideal untuk Melvin tetapi sifat dan kelakuan yang sedikit kurang ajar itu sama sekali bukan tipenya. Entah kenapa dan sejak kapan, Melvin merasa tertantang untuk menaklukan gadis urakan seperti Keyla ini. Lagipula, kapan lagi Melvin bertemu dengan gadis unik seperti dia? Hatinya terasa 'klik' saat bertemu dengan Keyla pertama kali. 

Bukankah awal pertemuan itu menentukan segalanya?

Setelah puas melihat  Keyla yang pingsan seperti orang tidur itu,  dia lalu beranjak dari tempat tidurnya  dan masuk ke dalam kamar mandi tuk membersihkan diri. Mungkin setelah mandi, Keyla akan tersadar dan akan memarahi Melvin karena hal tadi. Melvin jadi tidak sabar menunggu reaksi Keyla nanti.

15 menit kemudian..

Melvin terkejut saat keluar dari walk in closet miliknya dan melihat Keyla masih pingsan. Bahkan posisi berbaringnya saja tidak berubah. Ya ampun, apa pingsan harus selama itu? pikir Melvin. Dia sendiri sering pingsan karena terlalu dehidrasi, memaksakan diri untuk tidak meminum darah, tetapi ia tidak tahu waktu pingsan itu berapa lama.

Pria itu pun berinisiatif untuk naik ke atas ranjang dan merangkak sampai dia berada di atas Keyla. Melvin sengaja mengusap-usap wajah Keyla dan mencumbu bibir gadis itu beberapa kali. Tetapi tidak sedikit pun pergerakan yang berarti dari sang gadis. Melvin mengerang frustasi, ia mulai cemas. Kenapa belum bangun juga?!

"Ah baiklah, mungkin dia akan bangun setelah aku makan." Melvin bicara sendiri dan keluar dari kamar. Sebelum itu, ia menyelimuti tubuh Keyla dan mencuri satu kecupan lagi di bibir kecil gadis itu.

Melvin makan dengan lauk seadanya, nasi putih hangat dari magic jar dan ia menggoreng telur sendiri. Hanya itu yang bisa di masak olehnya, termasuk mie instan dan air. Dia sedikit menyesal kenapa waktu dulu tidak pernah mau belajar memasak dari Mama-nya. Ah sudahlah, pria memang tak wajib bisa memasak, kan? Lagipula, zaman modern seperti ini sudah tersedia makanan apapun dan siap antar kemana saja. Tidak susah.

Selang 20 menit kemudian, Melvin kembali ke kamar. Dia tercengang melihat Keyla masih betah dengan posisi pingsannya itu. Kenapa belum bangun juga? Padahal sudah hampir sejam dia pingsan? Batin Melvin. Pria itu semakin frustasi dan khawatir karena takut Keyla kenapa-kenapa setelah meminum darahnya.

"Apa yang harus kulakukan?" gumam Melvin pelan. Dia menaiki ranjangnya dan berbaring di sebelah Keyla. Pria itu sengaja menoel-noel pipi Keyla seakan ingin membangunkan gadisnya.

"Hey sayang, bangun. Kamu pingsan atau tidur huh? Jangan buat aku cemas please." Melvin menarik-narik hidung Keyla gemas tetapi gadis itu tidak memberikan respon yang berarti. Melvin bertambah gusar, ia bangkit dari posisinya berbaring dan mencari-cari di manakah ponselnya berada. Beberapa detik kemudian, dia memukul jidatnya sendiri karena lupa kalau layar ponselnya sudah retak.

Tunggu-

"Tapi masih bisa dipakai kan, hm oke. Aku harus menelpon Papa." Melvin keluar kamar dan mencari ponselnya di sekitaran dapur. Terakhir kali ia meletakkan ponselnya itu di atas refrigerator. Setelah ia mengambil ponselnya itu, Melvin segera mencari kontak nama Papa-nya dengan susah payah. Dia bahkan tidak bisa mengetik apapun.

"Sial!!" Melvin membanting ponsel itu hingga pecah tak beraturan. Dia kesal, panik dan tidak bisa berpikir jernih. Bahkan Melvin sampai lupa kalau di apartemennya itu ada telepon rumah sebanyak dua buah. Apalagi ditambah pikiran-pikiran negatif selalu menghantuinya jika Keyla tidak sadar juga.

"Oke oke, positive thinking. Keyla pingsan karena tubuhnya sedang beradaptasi dengan darahku. Itu wajar kan? Ya wajar," ucap Melvin berbicara sendiri di dapur itu. Dia berkali-kali menyakinkan dirinya sendiri kalau Keyla baik-baik saja. Jika besok Keyla tidak sadar juga, Melvin akan membawanya ke rumah sakit. Apalagi ini sudah tengah malam. Ya, sepertinya itu keputusan yang tepat.

Melvin menganggukan kepalanya sendiri setelah berpikir positif dan berjalan kembali ke kamarnya. Dia pun menutup serta mengunci pintunya dan tak lupa menyimpan kunci itu supaya Keyla tidak bisa kabur. Kemudian ia menaiki tempat tidurnya dan berbaring di sebelah Keyla yang pingsan dengan begitu lelap itu.

Melvin membalikkan tubuh Keyla tuk menghadap ke arahnya, ia juga tak lupa tuk mendekap tubuh gadis yang entah sejak kapan berbau sangat harum itu ke pelukannya. Harumnya sangat memabukkan membuat Melvin betah untuk terus memeluknya. Seperti harum greentea dan apel yang dicampurkan. Nyaman dan segar.

"Mimpi yang indah, sayang." ujar Melvin sembari tersenyum. Dia tidak menyangka panggilan 'sayang' itu begitu pas di ucapkan oleh bibirnya. Oh apakah ini rasanya memeluk wanita spesial? Melvin jadi merasa seperti Papanya yang sedang memeluk Mamanya setiap saat. 

Seumur hidupnya, Melvin tidak pernah jatuh cinta kepada wanita. Bahkan hanya rasa 'tertarik' saja tidak pernah. Selama ini, Melvin pikir dia abnormal atau penyuka sesama jenis dan sebagainya. Tetapi tidak mungkin, Melvin juga tidak mau ia sampai seperti itu. Sampai ia melihat Keyla pertama kali di Club malam itu, hatinya terasa aneh, seperti ada gelenyar menyenangkan yang mengalir di pembuluh darahnya. Dan untung saja, Melvin tidak mengabaikan rasa aneh itu. Dia berani mendekati wanita tuk pertama kalinya. Katakanlah Melvin lugu atau apa, tetapi memang itulah kenyataannya.

Melvin hanya bisa berdoa, semoga Keyla adalah wanita yang tepat untuknya. Hemmm, semoga saja.

****

Dahi Keyla berkerut dalam ketika mimpi buruk menghampiri tidur indahnya. Mimpi dimana ia dikejar-kejar oleh iblis yang kejam penghisap darah tetapi wajahnya sangat tampan. Keyla bingung ia harus terus lari atau diam di tempat menunggu sang iblis tampan datang menghampirinya. Dia tidak bisa memilih, di satu sisi ia takut dan ingin berlari kencang tetapi satu sisinya lagi, ia ingin ditangkap oleh iblis itu. Entah kenapa dia bingung, iblis yang mengejarnya itu mempunyai wajah yang teramat tampan dan bersinar layaknya malaikat. Keyla sampai tidak tahan untuk tidak tergoda. Apalagi dia termasuk ke dalam golongan gadis yang menyukai pria tampan. Ughh.. itu membuat hatinya lemah.

Keyla akhirnya tidak bisa memilih dan karena itulah dia terbangun dari tidurnya, bukan, dari pingsannya. Setelah Keyla mengerjapkan kedua matanya, rasa pusing pun langsung menyerbu kepalanya. Ia pun tak kuasa tuk memegang dahinya sendiri guna meredakan sakitnya. Tubuhnya terasa lemas dan sesak. Lemas seperti tidak ada tenaga dan sesak karena ia sedang di peluk seseorang.

Seketika ingatannya pun kembali, Keyla ingat sekarang! Dia pingsan setelah meminum darah dari pria gila yang mengaku bernama Melvin. Matanya pun terbelalak karena pria yang sedang memeluknya inilah pria gila itu. Dia pun menunduk dan melihat pakaiannya, fyuuuhh masih utuh.

"Apa yang harus kulakukan? Untung saja pria tampan dan gila ini sedang tidur? Bagaimana kalau ia bangun dan memaksaku lagi tuk meminum darahnya?" batin Keyla. Ia pun mencoba melepaskan pelukan Melvin dari pinggangnya dengan sangat perlahan dan berhasil, pelukan erat Melvin terlepas. Keyla berusaha duduk dan melihat ke samping tempat Melvin berbaring. Pria itu tidur sangat nyenyak, seperti bayi.

Keyla ingin menyentuh wajah tampan Melvin tetapi ia menarik tangannya lagi. Bukankah sudah dikatakan kalau Keyla tidak tahan dengan pesona pria tampan? Apalagi Melvin adalah pria paling tampan yang pernah ia jumpai selama ini. Dia bukan hanya tampan, tapi bersinar dan mempesona. Kalau saja Keyla tidak ingat dengan sikap Melvin yang sedikit aneh, dia pasti dengan senang hati memeluk Melvin disini.

"Ugh godaan terbesar dalam hidupku," gumam Keyla pelan, hampir berbisik. Untung saja dia tidak terbangun, pikirnya. Tetapi ia tidak tahu kalau Melvin sudah terjaga sejak Keyla bergerak gelisah tuk melepaskan diri dari pelukannya tadi. Pria itu hanya pura-pura tidur.

Keyla melirik jam di atas nakas, pukul 2 dini hari. Wow, tengah malam. Apalagi kamar ini gelap, hanya penerangan dari lampu tidur di samping ranjang mereka. Keyla bergidik ngeri, walaupun dia di kenal dengan sikap tomboy-nya tetapi gadis itu tetap saja takut dengan hantu. Apalagi kata orang, jam dua sampai tiga malam, pintu dunia lain akan terbuka. Hiiiiiii....

Gadis itu pun baru teringat dengan ponselnya yang ia taruh di saku dalam pakaian pelayannya itu. Dia lalu merogoh benda tipis itu dan membuka kodenya cepat-cepat. Banyak pesan di aplikasi chatting dari teman sekamar sekaligus teman kerjanya di club, Mary. Sejak dua minggu lalu ia kabur dari rumah, Keyla menumpang di apartemen sederhana milik temannya itu.

Keyla, gawat!!!! 

Satu pesan dari Mary. Keyla membaca pesan di bawahnya lagi.

Bodyguard ayahmu tadi datang ke Club dan mengacau disana! Mereka mencarimu! Oh astaga, untung saja kau sudah pergi tadi! Kalau tidak, kau tidak bisa lari lagi! Sebaiknya kau jangan bekerja dulu, dear.

Keyla terkejut sampai-sampai mulutnya menganga. Jantungnya berdebar keras membaca pesan dari temannya itu. Bahkan ia tidak sadar kalau Melvin sudah menopang kepalanya dengan tangannya sendiri, walaupun ia masih posisi berbaring. Pria itu hanya melihat Keyla tanpa bicara apapun.

Gadis itu terkejut bukan main setelah membaca pesan Mary selang satu jam dari pesan sebelumnya.

URGENT! Key, ini gila! Aku takut.. utusan ayahmu tadi datang ke rumah. Dia tahu kalau kau tinggal bersamaku. Dia menerobos masuk dan sekali lagi kau beruntung tidak pulang malam ini. Gawat, sepertinya ayahmu tidak main-main. Bagaimana ini? Balas sekarang!

Keyla menghembuskan nafasnya berat, dia tidak menyangka kalau ayahnya benar-benar ingin menjual dirinya ke bos pemilik tender besar bulan kemarin. Sampai mati pun Keyla tidak mau menyerahkan diri ke pria buncit kumisan plus mesum seperti itu. Dia tidak mau!

"Shit! Dasar pria tua serakah," umpat Keyla penuh amarah. Melvin di belakangnya hanya terkejut mendengar ucapan dari gadis itu. Dia penasaran, kenapa Keyla marah setelah membaca pesan di ponselnya?

Melvin terus diam memandangi sosok Keyla yang sedang sibuk mengetik dengan gerutuan di bibirnya. Entah kenapa melihat itu saja, Melvin tersenyum senang. Bagaimana tidak kalau tingkah Keyla begitu lucu seperti gadis kecil berumur 10 tahun? Apalagi sedari tadi, Keyla tidak mencoba untuk kabur atau sekedar hanya keluar dari kamar. Dia betah duduk dengan lutut ditekuk di samping Melvin berbaring. Tetapi itu tidak berlangsung lama karena terdengar bunyi gemuruh dari perut Keyla, hmm dia lapar!

"Ughh, perutku.." Keyla memegang perutnya sendiri lalu beranjak dari ranjang. Saat itu juga, Melvin kembali pura-pura tertidur dan Keyla menolehkan kepalanya melihat Melvin yang masih terlelap. Keyla bersorak dalam hati, untung saja pria tampan itu masih tidur.

Keyla melihat pakaiannya yang sudah kusut maksimal, dia juga sudah gerah memakai pakaian sok sexy milik Club malam itu. Dia lalu masuk ke dalam walk in closet milik Melvin dan mencari pakaian yang pantas untuknya. Keyla membuka satu per satu lemari dan laci tapi tidak ada satupun pakaian wanita.

Tentu saja bodoh! Dia pria tulen, mana ada baju wanita di sini. Kecuali Melvin pria mesum yang selalu membawa wanita ke dalam apartemennya, bela dewi batin Keyla. Benar juga sih.

"Ya sudah, ini saja deh." Keyla menarik asal kemeja putih yang tergantung rapi di dalam lemari. Ia lalu melepaskan setelan pelayan club malam itu dan menggantikannya dengan kemeja kebesaran milik Melvin. Kemeja itu terjuntai panjang sampai ke pahanya. Oh, mungkin karena pria itu terlalu tinggi. Lihat, kemejanya saja berukuran XXL. Keyla lalu keluar dari sana dan betapa terkejutnya ia melihat pria tampan nan tinggi itu berdiri tegap di depannya.

O-o-p-s! Oops!

"Keyla," panggil Melvin dengan suara indahnya membuat Keyla terdiam. Gadis itu bingung harus melakukan apa. Mungkin ini karena efek chatting-an bersama Mary tadi.

Keyla: Mary, apa kau baik-baik saja? Maafkan aku menyusahkanmu terus. Jika kau tanya keadaanku, aku tidak apa-apa. Aku sedang menginap di rumah teman. Mungkin nanti aku tidak pulang ke rumahmu dulu tuk menghindari bodyguard ayahku. 

Mary: Teman tapi mesra? Hahaha, i'm okay sweety. Lagipula ada pacarku, dia menginap malam ini. Oh ya, sebaiknya kau mengungsi dulu di tempat TEMAN-mu itu, kalau keadaan sudah aman, aku akan menghubungimu.

Keyla: Okay, dear. Thank you.

Mary: Anytime beb. Jangan lupa ceritakan pengalaman pertamamu padaku!

Keyla: Gila!!

Mary: Hahahaha

Keyla berdeham singkat guna meredakan gugupnya. Ya, dia berencana untuk tinggal di apartemen pria aneh ini sampai keadaan sekitaran rumah Mary aman. Tapi apa Melvin mengizinkan? Apalagi mengingat semenjak awal pertemuan mereka, Keyla tidak pernah berbuat baik padanya? Dia ragu.

"Kau sudah bangun?" tanya Keyla hati-hati. Melvin mengangguk samar. Pria itu menarik pinggang Keyla dan memeluk gadis itu tanpa aba-aba. Keyla hanya membulatkan matanya besar, tak menyangka jika pria ini malah memeluknya!

"Syukurlah kau sudah sadar sayang. Aku sangat cemas." Melvin bicara sangat lembut di dekat telinga Keyla. Gadis itu merinding spontan karena daerah telinganya paling sensitif di antara yang lain. Dan Melvin senang mengetahui hal itu. Dia semakin gencar menggoda gadis itu.

"Kau lapar hm?" tanya Melvin dengan sengaja bersuara serak dan setelah itu ia mengecup daun telinga Keyla yang mulai memerah.

"Lepas..." Keyla mencoba mendorong tubuh Melvin tetapi tak bisa. Dia tidak kuat! Ayolah, Keyla paling tidak tahan dengan pria berwajah tampan!

"Oke nanti aku lepaskan tapi janji dulu jangan kabur lagi dariku."

Keyla sebenarnya bingung tetapi ia mengangguk saja. Setelah itu, Melvin melepaskan pelukannya dan mencuri satu kecupan di bibir gadis itu. Oh my God! Keyla bahkan tidak bisa mengumpat saking kagetnya.

"Ayo kita makan." Melvin menarik tangan Keyla tuk keluar dari kamar. Entah kenapa, dia jadi sangat penurut sekarang. Seperti ini kan bagus, pikirnya.

Mereka berdua tidak tahu jika debaran jantung mereka sama kencangnya. Benih-benih rasa itu pun mulai tumbuh tanpa terkendali. 





TBC







Continue Reading

You'll Also Like

54.2K 3.1K 17
Seorang omega cantik dan mungil itu harus terjebak di sebuah sel yang mengerikan, orang tua nya menjual dirinya ke penagih hutang agar terbebas dari...
172K 8.9K 12
(M/n) komori adalah kakak dari yui komori. Saat yui di kirim kerumah sakamaki bersaudara untuk di jadikan pengantin wanita. (M/n) di suruh ayahnya un...
1.2M 9.5K 5
McMoran adalah keluarga terpandang di negeri ini dengan kekayaan yang melimpa mereka mengangkat seorang gadis bernama Alianna. Dan saat itu juga Alia...
1.6M 86K 14
Series #3 Fantasi Forever Love [Baca dulu cerita Mine] Hallo, namaku Deira D. Franklin atau lebih panjangnya Deira Daniel Franklin, ngomong-ngomong...