daisy menelungkupkan kepalanya di atas meja. seminggu lagi ujian, jam pelajaran tidak penuh seperti biasanya.
seperti sekarang, pelajaran favorit daisy —matematika, gurunya tidak masuk. daisy yang awalnya sedikit semangat, menjadi murung setelah mendengar teriakan ketua kelas beberapa menit yang lalu.
"daisy, di depan ada kim hanbin." salah satu teman sekelasnya berbisik ke telinga daisy.
ngapain sih hanbin ke sini? kegatelan?
daisy menegakkan tubuhnya, ia ragu, antara keluar kelas atau tetap disini. hingga kepala hanbin muncul dari balik pintu.
"daisy!" sapa hanbin kemudian tersenyum. "keluar yuk!" sambung hanbin.
daisy kemudian berdiri dan melangkah keluar kelas. hanbin meraih tangan daisy untuk ia pegang, tapi daisy menarik tangannya.
"gak usah dipegang."
hanbin tersenyum mendengarnya, bukannya kesal tapi hanbin malah menganggukkan kepalanya.
"oke, gak apa-apa."
"kita ke belakang yuk, aku mau nunjukin sesuatu.."
daisy ragu lagi. ia harus mengiyakan ajakan hanbin atau tidak.
iya apa enggak?
iya?
enggak?
"enggak ah! aku mau bahas soal." tolak daisy, tanpa melihat ke hanbin.
hanbin mendengus pelas, "yakin?"
daisy mengangguk.
"yaudah, kalo gitu. semangat ngebahas soalnya!"
di dalam hati, kini daisy sedikit kecewa.