Ruby [✓] » Ansatsu Kyoushitsu

Da Wizardcookie

118K 14.7K 3K

Kenapa aku tidak bisa mengingat wajahnya, suaranya, atau ... namanya? Kenapa yang ku ingat hanya warna rambut... Altro

1 - Siapa kau?
2 - Panggil Aku Karma
3 - Khawatir
4 - Temanku
5 - Kabur
6 - Bertengkar
8 - Telepon
9 - Persiapan
10 - Seseorang
11 - Kembang Api
12 - Permintaan
13 - First Kiss
13.5 - White's Day
14 - Peka
15 - Konflik
16 - Konflik (2)
17 - Sakit?
18 - Penolakan?
19 - Mimpi
20 - Lagi?
21 - Flashback [Asano's Story]
22 - Emosi
23 - Penyesalan
24 - Flashback ([Name]'s Story)
25 - Maaf
26 - Luka lama
27 - Flashback One [Karma's Story]
28 - Flashback Two [Karma's Story]
29 - Maaf (2)
30 - Akhir dari Segalanya [Tamat]
Kuingin bersua~

7 - Ketemuan

3.7K 536 26
Da Wizardcookie

Pada akhirnya, si pemilik helai ruby pun memutuskan untuk mengantarmu ke tempat dimana Kamu dan Asano janjian.

Disinilah kamu,

Duduk di kursi mobil sambil melemparkan pandangan keluar jendela, tanpa memperdulikan si supir--ralat, orang yang sedang menyetir. Masih ada kekesalan di dalam hatimu.

Kamu mengetahui satu hal,

Cowok ini menyebalkan.

"Kau hanya mengantar 'kan?"

"Tidak, aku akan ikut dengan kalian."
Kamu menghela napas.

"Terserahlah."

  ______________________________
Ruby
Ansatsu Kyoushitsu (c) Yuusei Matsui-sensei
Karma Akabane x Reader
Made by : Wizardcookie
Selamat membaca~
______________________________  

7 - Ketemuan

Setelah sampai di tempat yang sudah ditentukan--kafe, Kamu langsung keluar dari mobil dan menutup pintu dengan agak keras. Tanpa mempedulikan Karma yang berjalan di belakangmu.

Saat kamu memasuki kafe, kamu langsung menangkap sosok berambut pirang stroberi yang melambaikan tangan ke arahmu.

Wajahmu yang tadinya suram, berubah menjadi ceria seketika. Kamu pun segera berjalan menuju meja yang ditempati lelaki tersebut.

"Sudah lama ya, [Name]-san." Kata lelaki itu--Asano, sambil tersenyum. Kamu mengangguk.

"Ya. Bagaimana kabarmu?"

"Baik, seperti biasa."

Kamu pun menarik kursi lalu duduk di kursi tersebut.

"Oh ya, asik berduaan nih." Kata Karma dengan nada mengejek. Kamu mendengus kesal.

"Oh? Ada Akabane-kun ya?"

Karma membalasnya dengan tersenyum (jahat).

"Ya ya, ada aku disini. Masa kau tidak sadar?"

"Ah, maaf ya. Aku pesan meja ini untuk dua orang, aku tidak tahu kalau kau akan datang."

Kamu rasakan aura-aura gelap di antara mereka berdua. Suasananya benar-benar tidak enak ya._.

"Kau bisa duduk di kursi kosong, Akabane-kun."

Karma mendecih, dia pun pergi ke kursi yang berada di seberang kalian.
Dan dimulai dari sinilah Karma melototi kalian berdua.

♡♡♡

Kalian berdua terus mengobrol dan bercanda tanpa hentinya. Sementara itu, di seberang sana, dahi lelaki itu berkedut. Muncul perempatan imajiner disana.

Saat itu pesanan kalian datang. Kamu memesan cheesecake dan stroberi milkshake, sedangkan Asano hanya memesan latte panas.

Kamu pun memakan cheesecake mu itu, tanpa sadar ada sedikit krim yang menempel di sudut bibirmu.

Asano pun mengusap jejak krim tersebut dengan jempolnya. Cukup membuat perempatan imajiner di dahi Karma bertambah.

Sialaaan!! Jauhi tanganmu dari wajahnya, cecunguk.

Kalian tetap melanjutkan obrolan kalian. Hanya tentang masalah kuliah, aktivitas yang akhir-akhir ini sangat suka dilakukan. Lalu, dia berkata sesuatu ... yang membuatmu bungkam.

"Untunglah kau selamat dari kejadian itu."

Kejadian...

Kejadian apa?

Kilasan memori kembali terlintas di kepalamu. Api...

Orang-orang yang menangis...

Lalu ... Orangtua--

Kamu menggelengkan kepala. Kalau mau diingat-ingat pun percuma. Toh, ujung-ujungnya akan ada lelaki berambut merah ruby itu lagi yang datang menolongmu.

"Ah ya ... begitulah."

Terjadi keheningan diantara kalian. Hanya dentingan sendokmu yang berpapasan dengan piring kecil dengan sepotong cheesecake yang hampir habis.

Kamu mengalihkan pandangan keluar jendela, lalu menghela napas. Kok jadi diam sih ...

"[Name]-san."

Asano memanggil namamu, membuatmu menoleh dan menatapnya dengan tatapan bertanya.

Tiba-tiba saja dia menggenggam kedua tanganmu, membuatmu tersentak sekaligus mengerjap.

"Besok ... Apa kau mau mengobrol seperti ini lagi denganku?"

Kamu menatapnya bingung. Sebenarnya, kamu malah mau banget mengobrol lagi dengannya. Hanya saja..

Jauhi tangan nistamu darinya, Asano sialan!

Dari sebrang sana, Karma menatap kalian berdua dengan aura hitam yang mengelilingnya. Kamu menghela napas.

"Boleh saja sih. Tapi," Kamu menarik tanganmu dari genggaman Asano. "Lewat telpon saja ya, soalnya aku sibuk."

Kamu tersenyum ke arahnya. Terlihat kekecewaan dari wajahnya.

Kamu pun beranjak dari kursi, lalu berpamitan dengan Asano yang dibalas dengan anggukkan. Karma pun ikut berdiri, beberapa detik setelah kamu berdiri dari kursimu.

Kamu pun melangkahkan kaki menuju pintu cafe, dan disaat itu Asano memanggil namamu, membuatmu menghentikkan langkah. Dia berjalan menghampirimu.

"Bolehkah aku bertanya sesuatu?"
Tanyanya.

Kamu menatapnya bingung (lagi), sementara Karma yang sudah tidak tahan berada di tempat ini dan memberi tatapan bcd-ah-lu pada Asano. Tetapi lelaki bersurai pirang stroberi itu tidak menggubrisnya.

"Maaf, lewat telpon saja ya." Katamu sambil tersenyum.

Kamu memegang ganggang pintu dan mendorong pintu kaca tersebut keluar, lalu berjalan meninggalkan kafe tersebut dengan Karma yang berjalan di belakangmu.

Asano kembali ke tempat duduknya, lalu bertopang dagu. Dia melemparkan pandangannya keluar jendela, mendapati kalian yang memasuki mobil yang sama.

Hubunganmu dengannya itu ... apa?

Continua a leggere

Ti piacerà anche

466K 71.6K 65
Ymir Fritz bukan Founding Titan yang sebenarnya. (Name) adalah Founding Titan asli yang muncul setelah lebih dari 2000 tahun menghilang. Disclaimer ...
63.3K 7.5K 33
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
248K 31.6K 11
• Kenma x Shy!Reader • Punya pacar yang pemalu? Mungkin terdengar menarik tapi tentu saja ada tantangan tersendiri. Apa saja itu? (Kozume Kenma versi...
164K 10.1K 42
Siapa yang tidak terkejut jika saat terbangun, tiba-tiba dirinya telah berada di tengah kumpulan para werewolf? Awalnya Ranya merasa bingung setenga...