Little Weirdo [ChanBaek]

By sweetwind88

83.1K 5.2K 348

Maaf karena aku kurang bisa merangkum dengan baik (T.T). Jadi silahkan dibaca (*3*). Apa yang kau rasakan kal... More

Introduction
Chapter 1 : Ujian
Chapter 2: Annoyance
Chapter 3: Tutor
Chapter 4: Ekspresi Chanyeol
Chapter 5: Fly my kids, Fly!!
Chapter 6: Jadi Baek...
Chapter 7: All of me
Chapter 9 [Last Chapter]: Thank you, good bye.

Chapter 8: I Love You

6.3K 449 12
By sweetwind88

Author's POV

Baekhyun menghela nafas dan membalik halaman buku kimianya. Dia sdang berjuang keras untuk mempelajari kimia. Chanyeol ada di sampingnya.

"Aku masih kurang paham dengan kimia. Kenapa harus sesusah ini sih?" Keluh Baekhyun.

"Tidak susah Baek, kau cuma kurang banyak berlatih. Nilaimu bagus dalam semua pelajaran, harusnya kau bisa mengerjakan ini."

Baekhyun memasang muka melas.

"Argh..baiklah, kita lanjutkan besok." Kata Chanyeol saat melihat muka melas Baekhyun.

"Yey, aku bosan tau.." Baekhyun tersenyum senang, kemudian berbaring di tempat tidurnya. Mengeluarkan buku manga, mulai fokus membaca.

Chanyeol menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah Baekhyun. Dia membenahi buku kimia yang berantakan.

Baekhyun membuka halaman berikutnya dan terkekeh.

"Kau ini benar-benar aneh Baek. Apa yang kau baca?" Kata Chanyeol dan melihat manga yang dibaca Baekhyun.

"Love Stage? Hemmm. Aku bisa melakukan itu padamu kalau kau mau." -Chanyeol menunjuk salah satu gambar. (Izumi sedang tidur dan Ryouta menciumnya)

"Huh? Kau tidak akan berani melakukan itu. Jangan berbohong Yeolie." Baekhyun menutup bukunya dan melihat ke Chanyeol.

"Tentu saja aku berani. Aku akan membuktikannya padamu." Chanyeol selalu menggoda Baekhyun seperti ini. Bagi Baekhyun, rasanya menyakitkan, karena dia mencintai Chanyeol dan Chanyeol selalu menggodanya. Seolah memberi harapan.

Apa yang Baekhun lakukan saat Chanyeol seperti ini? Dia biasanya membuat Chanyeol kecewa.

"Tidak. Aku tidak mau." Baekhyun berkata. Chanyeol bersungut dan membalikkan badannya.

Baekhyun melihat ke jam di HP nya. "Huh? Sudah jam 11. Pulanglah Yeol."

"Aku tidak mau pulang malam ini. Aku mau menginap disini bersamamu." Chanyeol tersenyum.

Wajah Baekhyun memerah. "O-okay, terserah kau saja." Baekhyun berkata dan menutup matanya.

"Selamat malam Baek." Chanyeol berbisik.

Kemudian pria yang sudah memejamkan matanya itu merasakan sesuatu yang aneh. Sesuatu yang lembut dan hangat menyentuh bibirnya.

Baekhyun membuka mata, Dia terkejut saat melihat wajah Chanyeol tepat di depannya. Chanyeol menciumnya. Dia mengangkat dagu Baekhyun supaya lebih leluasa untuk mencium bibir plum Baekhyun.

Pipi Baekhyun menjadi tomat sekarang, dia tidak bisa mengatakan apapun. Dia hanya berbaring disana merasakan ciuman dari orang yang sangat dia cintai.

Chanyeol mengakhiri ciuman itu dan tersenyum. "Aku sudah bilang kan, aku akan melakukannya."

Kemudian Chanyeol berbaring membelakangi Baekhyun. Baekhyun masih tidak percaya akan hal yang baru saja terjadi. Jantung Baekhyun bergup kencang, dia tidak bisa tidur sekarang.

Chanyeol baru saja menciumnya. Dia bertanya-tanya apakah Chanyeol benar-benar mencintainya atau hanya menggodanya seperti wantu itu? Dia akan mendapatkan jawabannya besok pagi.

***

Pagi hari.

Mata Baekhyun terbuka kemudian menutup lagi karena silaunya matahari pagi yang masuk ke kamarnya. Sudah pagi?

Pria itu meregangkan tubuhnya. Dia bersiap untuk bangun, tiba-tiba dia merasakan sebuah tangan merangkul dadanya. Sekarang dia membuka matanya lebar-lebar, Baekhyun lupa kalau Chanyeol tidur di sampingnya.

"Hey, Yeolie. Lepaskan! Kita harus sekolah." Baekhyun mencoba untuk bangun lagi. Tapi tetap tidak bisa. Chanyeol bangun dan berada di atas Baekhyun.

"Apa yang kau lakukan? Kau sudah membuatku tidak bisa tidur semalam. Dan sekarang? Ugh, minggir Yeolie.." Baekhyun mencoba untuk mendorong Chanyeol. Tapi badannya yang mungil tentu saja tidak mampu untuk menandingi Chanyeol.

"Sudah kuputuskan." Chanyeol berkata.

"Huh? Apa yang kau putuskan?" tanya Baekhyun bingung.

Chanyeol tersenyum lebar dan menempelkan dahinya ke dahi Baekhyun. "Tentang bagaimana aku akan membuatmu berteriak kesenangan."

'Apa maksudnya?' Pikir Baekhyun. Dia masih berusaha untuk mendorong Chanyeol. Kali ini berhasil. Tapi Chanyeol masih berada di atasnya.

"Siapkan dirimu Baekie.." Baekhyun merinding saat Chanyeol memanggilnya 'Baekie'. "Karena aku tidak akan menahannya lagi. Aku akan membuatmu menjadi milikku." -Chanyeol

"Whoo HAAA!!! Yeol apa yang kau lakukan?" Baekhyun berteriak saat Chanyeol mengarahkan bibirnya ke leher Baekhyun.

Saat itu juga Baekhyun mendengar Chanyeol terkekeh, kemudian tertawa puas. "Kena kau!" Kata Chanyeol, kemudian dia bangun dan keluar dari kamar, meninggalkan Baekhyun masih terpaku di atas tempat tidur.

***

"Baekhyun!" -Chanyeol berbisik. Tapi Baekhyun mengacuhkannya. "Baeeeeekkkkkiiieee." Kali ini Chanyeol berbisik manja di telinga Baekhyun.

"UGH!! Chanyeol!" Baekhyun mendorong Chanyeol menjauh. Mereka ada di dalam kelas dan Pak Lau sedang menerangkan sesuatu di depan. Tadi pagi Chanyeol menyuruh Hyukjin untuk bertukar tempat. Hyukjin tentu saja menolak, awalnya. Dia terpaksa pindah saat Chanyeol mengancamnya (Scary Yeolie).

"Kenapa kau mengacuhkanku? Aku tidak suka kau begini." Chanyeol bertingkah layaknya anak kecil. Dia memasang ekspresi kesal.

Baekhyun berusaha mengabaikannya dan memperhatikan Pak Lau. Chanyeol bad mood sekarang. Dia diam saja selama pelajaran kimia.

***

Hari berikutnya adalah hari Sabtu.

Baekhyun telungkup di atas tempat tidur, belajar. Sementara Chanyeol berada di lantai bersungut tidak senang. Pengakuan cintanya kemarin ditolak mentah-mentah dan dianggap main-main oleh Baekhyun.

"Baekhyun, tidakkah ini berlebihan? Kenapa aku tidak bisa berbaring disampingmu?" Chanyeol komplain, dan Baekhyun tertawa.

"Aku tidak mau kau macam-macam denganku."

"Aku memang akan melakukannya." Kata Chanyeol, Baekhyun mengelus tengkuk Chanyeol dengan kakinya.

"Hey!!" Chanyeol berteriak dan memegang kaki Baekhyun, menariknya dari atas tempat tidur. Baekhyun terjatuh dan berada di atas Chanyeol.

Tangan besar Chanyeol melekat di pinggang mungil Baekhyun. "Apa yang kau-" Baekhyun bersiap memukul Chanyeol, tapi Chanyeol tersenyum lebar.

Baekhyun merasa Chanyeol menekan pinggangnya supaya menempel ke perut Chanyeol. Horny Chanyeol.

"Tidak, tidak lagi Yeol!" Baekhyun berteriak dan memaksa untuk melepaskan diri. Berhasil.

Chanyeol duduk dan melihat ke arah Baekhyun. "Hey Baek.." Baekhyun melihat Chanyeol menggigit bibir seolah merayunya. Seketika itu juga Baekhyun mengalihkan pandangannya.

"Baekie..bisakah kau melihat ke arahku?"

Baekhyun menengok dan memberikan death glarenya ke arah Chanyeol

"APA!!" Baekhyun berteriak sebal. Dia melihat wajah Chanyeol memerah.

"Saat kau melepaskan diri tadi, kakimu 'menyentuhku'. Sekarang 'dia' tegang." Chanyeol terkekeh.

"KALAU BEGITU, SELESAIKAN DI KAMAR MANDI SANA!!" Baekhyun masih berkata ketus.

"Kau yang menyebabkan ini, jadi kau harus bertanggung jawab."

Pipi Baekhyun memerah. "TIDAK MAU!" katanya dan naik kembali ke kasur, kemudian membuka buku paketnya lagi.

"Ugh! Baiklah. Kau ini menyebalkan." Chanyeol berdiri dan masuk ke kamar mandi yang ada di dalam kamar Baekhyun.

Kemudian Baekhyun terkejut saat mendengar suara Chanyeol.

"Ah...Aaaa-ah, Baek that feels so good, mmmmm, nah nah, disana. Kau pintar memainkan lidahmu."

Wajah sampai telinga Baekhyun memerah mendengar apa yang diteriakkan Chanyeol dari kamar mandi.

"Oh Baekhyun....Aku akan..mmhhh-aaaahhhhh!"

"CHANYEOL AKU AKAN MEMBUNUHMU KALAU KAU BERTERIAK LAGI!" Baekhyun berlari ke depan pintu kamar mandi dan menggedornya.

"Oh Baekhyun, biarkan aku masuk...Aah, you're so TIGHT." Chanyeol mendesah di akhir kalimat.

"STOOOPPPP!!" Baekhyun berteriak dan menutupi telinganya. Teriakan Chanyeol yang terakhir tadi membuat Baekhyun tegang. 'Kalau Chanyeol tahu, dia pasti akan tertawa' Pikir Baekhyun.

Jadi Baekhyun membuka pintu kamar mandi yang ternyata tidak dikunci oleh Chanyeol, hanya untuk menemukan Chanyeol yang masih berpakaian lengkap tanpa ada sedikitpun kemerah di pipinya.

Baekhyun mendorong Chanyeol keluar dari kamarnya. Dan dia mengacuhkan Chanyeol.

***

Chanyeol's POV

Sebenarnya aku hanya ingin mengalihkan perhatiannya supaya tidak terlalu fokus belajar. Belajar memang bagus, tapi kali ini dia sudah keterlaluan. Bahkan dia tidak memiliki waktu untuk bermain bersama teman-temannya lagi.

Nilainya meningkat sejauh ini, dan masih belajar terus menerus. Sebenarnya apa yang dia kejar?

Sudah 3 hari dia mengacuhkanku. Dia sedang ganti baju setelah olah raga. Aku tidak ikut, kalian sudah tahu kan kenapa aku tidak ikut?

Baekhyun selalu ganti paling akhir. Aku masuk ke ruang ganti, benar saja Baekhyun masih disana, merapikan seragamnya.

"Kau selalu ganti paling akhir." Aku berkata membuatnya menengok ke arahku.

"Aww, kau lagi."

"Kau masih marah?" Aku berjalan mendekatinya.

"Menurutmu?" Dia masih ketus. Aku mendorongnya ke locker sampai terdengar suara *bang*

Author's POV

Chanyeol menekan tangan Baekhyun di locker. Dia mendekat dan mencium bibir Baekhyun, kali ini dia melumat bibir bawahnya. Baekhyun mencoba mendorong Chanyeol. 'Apa yang dia lakukan? Bagaimana kalau jantungnya berdetak terlalu cepat.' Pikir Baekhyun.

Chanyeol melepaskan ciumannya dan menatap Baekhyun. "Dengar Baek.."

*Plak* Baekhyun menampar pipi Chanyeol membuat Chanyeol terdiam. Baekhyun melihat ekspresi yang tidak pernah dia lihat di wajah Chanyeol sebelumnya. Sepertinya Chanyeol terluka dan kecewa. 'Astagah apa yang aku lakukan?' Pikir Baekhyun.

Chanyeol mundur dan menunduk. Dia benar-benar kecewa. Baekhyun hanya memandangnya, dia tidak pernah memukul Chanyeol.

"Kau tidak pernah mau mendengarkanku.." Chanyeol bergumam.

Mata Baekhyun melebar karena terkejut. "A-apa?"

"Kau tidak pernah mendengarkan saat aku akan mengatakan sesuatu yang penting." Chanyeol menaikkan suaranya.

Kali ini Chanyeol benar-benar serius. Dia tidak pernah berteriak ke Baekhyun seserius ini.

"AKU SUDAH BILANG PADAMU UNTUK MENGHENTIKAN SEMUA LELUCON INI YEOL!" Baekhyun berteriak ke arahnya.

"AKU MELAKUKANNYA KARENA AKU MENCINTAIMU BAEK!!" Suara Chanyeol seolah bergema di dalam ruang ganti.

Chanyeol terkejut dia mengatakan itu. Apa dia mengatakannya terlalu keras? Karena Baekhyun diam saja sekarang, seolah mematung.

'Tidak mungkin, apa dia membuat lelucon lagi? Aku sangat berharap Chanyeol juga mencintaiku, tapi apakah ini benar-benar terjadi?' Pikirnya.

"A-apa yang baru saja kau katakan Yeol?" Baekhyun berkata saat dia kembali sadar.

"Aku mencintaimu Byun Baekhyun, sebenarnya kau adalah alasanku bisa bertahan selama ini. Aku ingin memberitahu perasaanku sejak dulu. Sejak 10 tahun lalu. Mengetahui kau juga mencintaiku, aku sangat senag. Tapi..melihat seberapa besar kau mau menyerahkan masa depanmu padaku. Aku merasa tidak pantas, umurku tidak akan lama, aku hanya bergantung pada alat ini sekarang. Aku tidak ingin merusak masa depanmu. Keluargamu akan sedih kalau mereka anaknya benar-benar gay. Aku tahu, selama ini mereka mengira kau hanya pura-pura." Chanyeol menarik nafas, dia mencoba untuk tenang dan tidak menangis.

Baekhyun benar-benar tidak percaya. Air matanya mulai menggenang dan jatuh ke pipinya. Dia masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

"PABO!! Chanyeol kau benar-benar bodoh!" Baekhyun menangis dan memeluk Chanyeol. "Kau sudah membohongiku dua kali!"

"Maaf..." -Chanyeol, suaranya parau karena menahan tangis.

"Jangan pernah membohongiku lagi..."


~To be continue~

A/N: Tinggal satu Chapter lagi, yey...Terimakasih buat yang sudah sabar menunggu (^.^)

Continue Reading

You'll Also Like

50.9K 5.3K 10
©jaeepurrrr Johnjae John Dom! Jae Sub! short story.
44.7K 4.7K 14
Jaehyun memutuskan untuk melarikan diri dari pernikahannya dan bersembunyi di Jeju. Namun, disana dia justru bertemu dengan mantan kekasihnya, Johnny...
22.2K 1.5K 19
Cinta segitiga yang terjadi di antara kedua putranya membuat Heechul teringat kejadian 20 puluh tahun lalu yang menimpa keluarganya. Apa yang akan ia...
107K 18.1K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...