Last Wish [boyxboy]

بواسطة HikariKyuu

166K 12.7K 1.1K

Warn : gay, homo, yaoi Dirinya berubah sejak ia datang, ia mulai menghindariku, menjauhiku, dan akhirnya dia... المزيد

Prolog
2. Taman Bermain
3. Happy Birthday Nathan
4. HATE!
5. Maafin Aku Liam
6. Tolong Aku
7. Arti diriku untukmu?
8. Kenangan
9. Bimbang
10. Kecewa
11. Kecewa (1)
12. Liburan 1
13. Liburan 2
14. Permohonan
15. Kesalahan
16. Last Wish
17. Terima Kasih
18. Penyesalan
19. Ragu
20. Sampai jumpa

1. Awal Pertemuan Kita

11.7K 672 22
بواسطة HikariKyuu

Kulangkahkan kaki ku cepat menuju pohon yang ada didepan mataku, tetesan air kian lama kian deras seiringnya waktu.

"Aduh, udah sore lagi." Gerutuku pelan.

Lama ku menunggu, hujan tak menandakan akan redah.
"Aku terobos aja deh, tapi entar mama marah sama aku. Uuhh terobos aja deh." Gumamku pelan.

Saat hendak menerobos keluar, ada seseorang menarik tanganku hingga aku berteduh kembali dikaki pohon itu.

Aku melihat orang yang beraninya menarik tanganku, dia seorang laki-laki, tingginya lebih tinggi dariku beberapa senti sepertinya ia juga seumuran seperti ku.

"Kamu jangan hujan-hujanan, pasti entar kamu diomelin sama mama kamu." Ceramahnya.

Aku melihatnya dengan tatapan tajam, lalu aku menghentakkan tangannya yang masih memegang tanganku, aku tidak suka bila ada orang asing menyentuhku.

Dia menatapku dengan datar lalu mengalihkan mukanya kearah depan.

Dari depan sana aku melihat ada seseorang membawa payung mendekat kearah kami, aku menyipitkan mataku untuk melihat dengan jelas siapa yang datang.

"Tante Sanny." Gumam dia pelan.

"Hah Sanny? Itu kan nama mamaku kok dia tahu?" Batinku bertanya-tanya.

"Nathan kamu ternyata disini, mama kira kamu kemana. Kamu tau tadi mendung kamu malah pergi ke sini. Kalau kamu sakit gimana?" Ceramah mamaku panjang lebar.

"Eh ada William, ayo sekalian pulang aja sama tante." Ajak mamaku saat ia melihat laki-laki disampingku.

"Jadi namanya William."

"Eh gak usah tante, ngerepotin." William menolak halus.

"Lho ikut aja, rumah kita kan sebelahan. Ayo gak usah sungkan." Mama mencoba membujuk William.

"Yaudah deh aku ikut, maaf ya ngerepotin tante."

"Gak kok gak ngerepotin, justru tante seneng kamu mau main sama Nathan." Ujar mamaku.

"Lho! Kenal juga kagak mama." Batinku heran.

"Kamu pake payung yang ini aja yah, payung ini lebih besar jadi bisa jalan berdua. Kalian sepayung berdua saja, kalau Nathan ikut mama kamu nya pasti kena hujan." Ujar mama panjang lebar.

William mengambil payung yang disodorkan oleh mama lalu membukanya, ia menarik tanganku mendekat.

Saat perjalanan pulang, kami bercerita banyak hal. Dimulai dari latar belakang keluarga, hobi, favotite, dan lain lain.

Tak terasa kami sudah sampai didepan rumahku. Aku mengantar William sampai depan rumahnya. William melambaikan tangannya lalu ia membalikkan badannya hendak masuk kedalam rumah.

"William!" Seru ku memanggilnya.

Ia membalikkan badannya lalu membuat ekspresi bertanya.

"Nama aku Nathan, Nathan Filandi." Ujar ku tiba-tiba.

Ia menatap ku dengan terheran-heran, ia menatapku lama dan tak membalas ucapanku.

Aku menundukkan kepalaku tanda malu, aku tidak pernah memperkenalkan diri sendiri pada orang yang baru kukenal.

Aku menatapnya lalu membungkuk sedikit tanda minta maaf, lalu kulangkahkan kaki ku menuju rumah.

Tapi pada saat langkah kedua ia memanggilku.

"Nathan! Nama aku William Tantono, senang bisa berteman sama kamu!" Ia membalas ucapanku lalu ia melambaikan tangannya kearahku.

Aku tersenyum, lalu ikut melambaikan tangannya kearahnya.

Taman dekat komplek rumahku itulah sebagai sanksi bisu pertemanan kita pada bulan November pada saat musim hujan.

***

Tak terasa sudah 6 tahun kami bersahabat, sekarang ini aku duduk dibangku kelas 11 SMA.

"Ma aku pergi sekolah dulu ya." Teriakku sambil memakai sepatu.

"Pulang langsung pulang, jangan keluyuran ini bulan-bulannya hujan." Jawab mama dari arah dapur.

"Ya mah."

Aku mengambil tasku lalu memakainya, kulangkahkan kaki ku menuju gerbang rumah. Kupercepat langkah kakiku saat kulihat Liam sudah siap dengan motornya.

"Pagi Liam." Aku menyapa William sambil tersenyum.

"Pagi Nat, ayo buruan udah telat." Jawab William sambil mengelus kepalaku.

Aku duduk di motor Liam, lalu memeluk pinggangnya erat. Kalian tahu? Aku punya trauma saat naik motor, jadi jangan ada yang mengetawaiku.

***

Bel sudah berbunyi 5 menit yang lalu, kelas 11 IPA 1 tempat William dan Nathan berada sangatlah berisik, dikarenakan guru pelajaran belum menandakan ia akan masuk.

"Liam." Nathan menusuk-nusuk tangan William yang sedang membaca buku.

"Hmm?" Merasa terusik William hanya membalasnya singkat.

"Liam."

"Apa sih." Jawab William kesal.

"Gak kok iseng doang hehehe." Nathan tersenyum lebar.

"Dasar." Ucap William sambil mengacak-ngacak rambutnya.

Seisi kelas menatap mereka berdua yang sedang asik bercanda.

Sebagian dari murid perempuan menatap mereka dengan tatapan cemburu, beberapa murid perempuan berteriak kegirangan karena mendapatkan fanservice, beberapa dari mereka menatap mereka sambil tersenyum maklum.

Hampir seluruh sekolah mengenal William Tantono, siapa sih yang tidak kenal dengan pangeran sekolah disekolah ini? Dia juga merupakan ketua tim basket disekolahnya. Karena kepopuleran William, mau tidak mau Nathan juga menjadi terkenal satu sekolah.

Hal ini disebabkan Nathan yang selalu bersama William dimana pun dan kapan pun, jadi si Nathan yang kurang sosialisasi ini terkenal.

'Tok tok'

Pintu kelas terbuka, masuklah seorang guru diikuti seorang siswi dibelakangnya.

"Pagi semua, hari ini kalian kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan diri kamu."

"Hai namaku Feliciata Anggreini, mohon bantuannya ya." Feli menyunggingkan senyum manis.

"Baik lah kamu boleh duduk didepannya William Tantono." Sang guru menunjuk tempat kosong yang berada didepan William.

Feliciata berjalan menuju tempat barunya, matanya terus tertuju pada William yang saat ini sedang asik bercanda dengan Nathan.

"Hai, aku Feliciata Anggreini." Ucap Feli saat ia sudah dibangkunya.

William yang sedang bercanda langsung menghentikan candaannya, ia melihat tangan Feliciata.

"Oh aku William Tantono." William membalas jabatan Feli.

Lama mereka berjabatan tak ada salah satu dari merekaberminat untuk melepas jabatnnya, Nathan menatap tangan mereka yang saling bertautan dengan pandangan yang tidak suka.

Nathan berdehem sejenak sambil membetulkan letak kacamatanya, William dan Feli spontan melepas jabatannya lalu mereka berdua berpandangan kikuk.

Dipandangnya Nathan yang sedang melihat kearah Feli, Feli mengarahkan tangannya kepada Nathan. "Hai aku Feliciata."

Lama Nathan menatap tangan dihadapannya, lalu dengan ragu ia menjabat tangan Feli lalu dengan cepat ia lepas jabatannya.

"Nathan Filandi." Jawab Nathan singkat.

William menyadari tingkah laku Nathan, ia menyunggingkan sebuah senyum simpul kepada Feliciata.

Feli duduk dibangkunya sambil memegang dadanya yang sekarang sedang berdetak dengan kencang.

"Kenapa? Kenapa ini rasanya menyenangkan? Padahal aku baru saja mengenalnya, apakah ini yang dinamakan cinta? Maafkan aku ya karena telah melupakanmu. William Tantono lihat saja pasti kau akan jatuh dalam pelukanku."  Batin Feli.

***

Bel pulang sekolah telah berbunyi  5 menit yang lalu, dengan kasar Nathan memasukkan buku dan alat-alat tulisnya kedalam tasnya. Ia memakai tasnya lalu keluar kelas dengan kaki yang dihentak-hentakkan.

William dengan cepat membereskan bukunya lalu menyusul Nathan.

Nathan berdiri didepan lokernya,  ia memasukkan beberapa bukunya sambil menggerutu pelan.

"Nat, kamu marah? Jangan marah lagi ya." William datang menghampiri Nathan.

Nathan tidak mempedulikan William, ia menutup pintu lokernya lalu ia pergi menuju gerbang sekolah dengan kaki dihentak-hentakkan.

Banyak pasang menatap kearah Nathan dan William, beberapa dari mereka sudah tau pasti ada konflik kecil yang membuat Nathan ngambek.

Tidak dipedulikan William yang terus mengejarnya hingga gerbang sekolah, Nathan terus melangkahkan kakinya untuk mencari kendaraan umum. Tidak mungkinkan Nathan pulang bareng William, mengingat sifat ego dan gengsi yang tinggi milik Nathan.

"Nat jangan marah lagi ya, maaf in aku." Bujuk William.

"..."

"Gimana besok kita ke taman bermain?" ucapan kali ini langsung mendapat perhatian dari empunya, buktinya Nathan sekarang sudah menengok kearah William.

Lama menatap William menunggu kalimat yang akan diucapkan William, lama menunggu Nathan malah semakin cemberut.

"Lho? Kok cemberut sih?" Tanya William keheranan.

"..."

Lama berpikir selintas cahaya langsung saja memasuki otaknya. "Aku yang traktir deh." Ucap William.

Nathan kembali menatap kearah William, lalu ia menyunggingkan sebuah senyuman. "Ayo kita pulang, habis itu kita ijin sama mama." Nathan menarik tangan William menuju parkiran dengan semangat.

William menatap Nathan lalu ia tersenyum kecil.

Ya beginilah kisah mereka, William tau apa kesalahannya yang diperbuat tadi lalu ia juga bisa menyelelesaikan permasalahannya dengan Nathan. Karena ia tahu dari apa yang Nathan inginkan sampai dengan yang tidak Nathan inginkan.

Apa yang membuat mereka bertengkar tadi? Kalian pasti kenal dong dengan murid  perempuan baru disekolah ini? Feliciata Anggreini. Tadi pas istirahat, Nathan berencana mengajak William untuk kekantin. Tapi, William sudah keburu membuat janji dengan Feli untuk mengenalkan sekolah barunya. Akhirnya pada saat istirahat pertama Nathan tidak sarapan, ia baru sarapan pada istirahat kedua. Apa istirahat kedua bisa dibilang sarapan lagi? mengingat matahari sudah diatas kepala.

Tbc

A/N : Haii updet Chap 1, kemaren kayaknya cuma kepublish setengah, setengahnya lagi kagak tau kemana,

Makasih ya bagi kalian yang udah mau baca cerita ini

Sankyuu <3

Minggu, 17 Januari 2016

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

575K 39.9K 61
Dokter Rony Mahendra Nainggolan tidak pernah tahu jalan hidupnya. Bisa saja hari ini ia punya kekasih kemudian besok ia menikah dengan yang lain. Set...
982K 59.6K 46
Kalluna Ciara Hermawan memutuskan untuk pulang ke kampung Ibu nya dan meninggalkan hiruk pikuk gemerlap kota metropolitan yang sudah berteman dengan...
6.1M 318K 73
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
255K 10.4K 28
Apa yang kamu lakukan ketika suamimu masih mencintai mantan kekasihnya? khusus pembaca dewasa dan mengandung plot twist. tokoh akan tegas pada waktu...