Complicated

By _Envyst

57.8K 3.2K 83

Di umurnya yang ke-17 Naruto harus dinikahkan dengan musuh bebuyutannya.. Naruto harus menjalankan rumah tang... More

Complicated 1
Complicated 2
Complicated 3
Complicated 4
Complicated 5
Complicated 7
Complicated 8
Complicated 9

Complicated 6

4.6K 326 5
By _Envyst

Disclaimers: Masashi Kishimoto
Pairing: Sasufemnaru
Rate: M
Warn: gaje, typo akut, absurd, update lama dan lain lain
.
.

Complicated chap 6

Flash Back~
Seorang pria berbaju polisi berjalan dengan entengnya melintasi deretan jeruji besi dengan sebuah kunci yang mencantel di pinggang nya. Langkah nya terhenti di sebuah jeruji besi milik Deidara.

"Kenapa kau lama sekali, Sora" Ucap Deidara kesal dengan badan meringkuh di kasur tahanan kedinginan.

"Maaf nona, saya harus memastikan semua aman" jawab pria bernama sora.

"Cepat keluarkan aku. Tempat menjijikan ini membuatku muak"

"Wakatta." Sora membuka jeruji itu dan mengeluarkan Deidara dari tahan. Sora sudah memastikan apa yang terjadi berikutnya, kosekuensi nya dan apa yang akan dia lakukan setelahnya. Setidaknya.. dia sudah melumpuhkan CCTV dan barang bukti yang akan menjerumuskan dirinya.

Flash Back End~

"WHAT THE-,..." kagetnya setengah mati. Sama hal nya Sasuke. Ia tak kalah terkejutnya dengan Naruto.

Bukan nya Deidara berada di penjara? Pikir mereka berdua serentak.

"Kenapa kau memasang wajah seperti itu sepupu ku sayang." Cicit Deidara dengan suara lembut yang di buat - buat. "Apa kau tidak merindukan ku? Sudah lama sekali kita tidak bertemu."

"Wah wah.. ini dia Cucu favorit ku"

"Kakek hasirama?!"

"Jangan hanya memanggil ku. Beri buyut mu ini pelukan rindu" tanpa pikir panjang Naruto menghambur ke pelukan kakek yang sangat ia rindukan. Buyut? Tentu saja.. Hasirama Senju adalah kakek dari nenek Naruto. Entahlah.. obat apa yang ia minum, ia akan terlihat tetap muda di umurnya yang ratusan tahun. Sama seperti Nenek nya, Tsunade.

"Cicit ku tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik" puji Hasirama sambil menatap lekat wajah cantik cicitnya itu.

"Apa kau sehat Kakek?" Tanya Naruto penuh rasa Khawatir.

"Aku sangat sehat. Lihat." Jawab Hasirama sembari mengeluarkan gaya bak binaragawam.
"Ahahaha baiklah kakek, syukurlah kau sehat, kakek, ini-,..."

"Suami mu" potong Hasirama.

"Sebenarnya aku tidak ikhlas jika cicit ku menikah" ucap Hasirama penuh dramatik. Sasuke hanya bersweatdrop ria di buatnya.

"Uchiha?"

"Uchiha Sasuke." Jawab Sasuke cepat.
"Ya ya ya... keluarga mu adalah saingan bisnis terberat Minato cicit ku"

Dan Deidara pun terabaikan. Deidara mengutuk dengan sumpah serapah orang yang mengabaikannya itu.

"Tempat ini tidak berubah." Gumam Naruto sembari melihat sekeliling kamar nya dahulu.

Ia berjalan menuju balkon dan mengagumi panorama kota paris di malam hari dengan leluasa. Setidak nya sampai Sasuke selesai mandi.
Pikirannya melayang - layang jauh ke masa lalu. Saat dirinya, Ino, Deidara dan Shion begitu dekat dan akrab. Air mata Naruto perlahan jatuh. Kenangan manis itu kini menjadi pahit. Entah itu ulah Deidara atau dirinya.

Naruto merasakan jemari hangat menyentuh pelupuk matanya yang lembab.

"S-sasuke" sentak nya kaget.

"Kau baik - baik saja. Aku tidak pernah melihat mu menangis sebelumnya." Sedikit ada perasaan khawatir di benar Sasuke. Naruto yang biasa ia lihat adalah Naruto yang tegar, cerewet, menyebalkan dan menyusahkan. Ia tak menyangka akan melihat sisi lemah Naruto.

"Daijobu da" jawab Naruto sambil menggeleng dan tersenyum kecil. "Aku hanya larut dalam masa lalu" Akunya.

Sasuke hanya diam. Sepertinya Naruto mengerti maksud diam nya Sasuke. Ia mulai menceritakan masa lalunya hingga sekarang.

Sasuke mengusap bahu Naruto. Memberi isyarat agar Naruto sabar. Masalah keluarganya tak serumit itu. Siapa yang menyangka jika Naruto hanyalah cicit dari anak angkat Stunade, Minato.
Namun perlakuan yang Naruto dapatkan begitu special di mata Sasuke.

Sasuke mendekap Naruto. Memberikan nya ketenangan. Terkadang Sasuke bingung sendiri kenapa ia bisa begitu baik pada wanita yang tidak menganggapnya sebagai suami. Memangnya Sasuke sudah menganggap Naruto sebagai istri?

BRUAKKKK

Pintu kamar Naruto terbuka dengan tidak elitnya. Sasuke dan Naruto tersentak kaget. Secara refleks melepas pelukan hangat mereka secara tidak rela.

"Naru nee-sama." Pekik seorang gadis berusia 15 tahun itu.

"S-shion."

"Nee-sama, aitakatta. Kenapa kau lama sekali tidak datang kemari. Aku sangat - sangat merindukan mu." Ucapnya sambil menghambur di pelukan Naruto.

"Gomen ne. Aku juga merindukan mu. Kau sudah besar Shion. Kau menjadi gadis yang cantik." Ujar Naruto sambil membelai surai pirang panjang Shion lembut.

Shion melepaskan pelukannya. Pandangannya beralih ke arah Sasuke. Ia menatap heran pria asing yang bersama kakak sepupunya.

"Dia suamiku." Jelas Naruto.

"Waa. Souka. Dozo yoroshiku. Watakushi wa Shion Senju desu." Ucapnya memperkenalkam diri.

"Uchiha Sasuke." Saut Sasuke singkat.

"Nee-sama. Ternyata kau memiliki suami yang tampan." Puji Shion.

Sasuke tersenyum di balik wajah stoic nya.

"Jangan memujinya, Shion. Dia bisa besar kepala nantinya." Ledek Naruto.

"Hn." Gumam Sasuke malas.

"Ne ne.. sumimasen, aku sudah mengambil waktu berdua kalian dengan tidak sopan." Sesal Shion.

"Aku harus kembali ke kamar. Oyasuminasai." Ucapnya sambil membungkukan badan dan berjalan keluar kamar.

"Oyasumi mo." Balas Naruto. Sosok Shion pun menghilang di balik pintu.

"Dia?." Tanya Sasuke.

"Dia Shion, adik kandung Ino. Yang aku ceritakan tadi."

"Hn."

"Kau menyebalkan."

"Hn."

"Aku ingin tidur."

"Hn."

"AAARRGGHHH."

BUUKK...

Bantal melesat melebihi kecepatan cahaya ke wajah tampan Sasuke. Walau sedikit ada semburat merah di pipi mereka karena mengingat adegan pelukan yang mereka lakukan. Tapi sikap merek seolah itu tidak pernah terjadi. Tapi... hati mereka~

Fajar menyingsing di ufuk timur. Sinar matahari pagi nan hangat menghambur ke wajah sepasang suami istri yang tengah tidur dengan pose yang mengejutkan. Naruto meliut - liut mengumpulkan nyawa. Entah kenapa tidur nya terasa nyaman malam ini. Apa karena guling hangat yang ia peluk?

"Nona muda, Tuan muda. Sarapan sudah si- ,... Kyaaaa m-maaf" pelayan yang masuk itu tiba - tiba keluar dengan gelagapan.

"Hee~ dia kenapa?" Naruto kebingungan masih dengan posisi awal. "M-masaka! Jangan - jangan." Ia menoleh kearah sesosok hangat yang ia peluk.

"Kyaaaaaaaa~" jeritnya. "Kenapa aku memeluk mu Sasuke brengsek."

Sasuke menggosok - gosok telinganya. Ia tidak menyangka jika ia akan di terbangun dengan cara yang tidak elit.

"Kenapa kau berteriak?" Geram Sasuke.

"Gyaaahh." Teriak Naruto lagi sambil memeluk tubuh nya sendiri. Ia begitu syok. Kenapa ia bisa berfikir tidurnya nyenyak karena memeluk Sasuke. Dan pantas saja maid rumah senju keluar dengan perasaan panik. Dia pasti berfikir yang macam - macam, fikir Naruto.

"Kau ini kenapa?" Tanya Sasuke tidak senang dengan sikap Naruto barusan.

"J-jangan tanya." Sautnya cepat. Bergegas ia mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.
Sasuke hanya terdiam penuh kebingungan. Apa ada sesuatu yang terjadi? Batinnya. Tapi yang jelas tidur nya kali ini terasa sangat - sangat nyaman. Sasuke tak tahu penyebab nya. Apa karena ranjang milik keluarga senju? Mungkin saja.
Di lantai bawah tepatnya di meja makan. Seluruh keluarga sudah berkumpul. Begitupun Deidara. Naruto sedari tadi tidak dapat melepaskan pandangannya dari Deidara.

Wajah Deidara begitu tenang. Ketenangan Deidara membuat perasaan Naruto menjadi tidak enak. Apa yang Deidara rencanakan? Itu yang kini Naruto pertanyakan.

"Nande? Sepupu ku? Kenapa kau sedari tadi menatap ku dengan tatapan curiga?" Deidara membuka mulut di tengah proses makan.

"Ie nanimo." Jawab Naruto malas. Jadi Deidara sedang bersandiwara, pikirnya. Itu membuat Naruto semakin yakin jika Deidara merencanakan sesuatu.

Sarapan sudah selesai. Ia ingin sekali jalan jalan ke kebun bunga belakang tempat dulu ia dan Ino sering bermain.

"Mau kemana?" Tanya Sasuke.

"Jalan - jalan." Jawab Naruto ketus. Ia memalingkan wajahnya. Ia mendadak teringat kejadian pagi tadi saat melihat wajah Sasuke.

"Aku ikut."

"Hah? Kau gila. Aku ingin sendiri."

"Kau yang gila. Kau membawa ku ke sini dan kau meninggalkan ku seniri."

"Ralat. Orang tua ku." Bantahnya.

"Hn."

"Ah baiklah - baiklah." Naruto menyerah.
Akhirnya mereka berdua jalan - jalan ke taman berduaan. Romantis sekali.

Mereka tidak sadar jika sedari tadi mereka diikuti. Hingga tiba di taman.

"Hei Stunade. Kau ini kenapa kita harus membuntuti mereka?." Gerutu Jiraya.

"Jangan berisik. Nanti kita ketahuan. Kau tahu, kenapa Minato mengirim mereka ke sini"

"Kenapa?"

"Mereka harus memberi Minato cucu, yang artinya cicit kita. Aku mendukung keputusan Minato"

"Merepotkan." Ucap Jiraya malas.

Naruto begitu merindukan tempat ini. Kenangan masa kecil nya terbayang lagi begitu jelas. Saat dirinya dan Ino bermain.

Sasuke dari tadi memperhatikan gelagat Naruto. Ide para orang tua untuk membawa mereka untuk bulan madu bukan lah ide yang bagus. Naruto lebih banyak melamun dan diam. Tidak seperti biasa. Ini membuat Sasuke risih.

"Aku tahu kenapa kau tidak pernah datang ke mari lagi setelah kematian, sepupumu." Sasuke memecah keheningan.

"Jelas bukan." Saut Naruto tersenyum pahit.

"Sudah jelas aku ingin menerima kematian Ino. Dan tidak ingin mengenang masalalu yang manis ini."

"Tak ku sangka hidup mu tidak begitu mengasikan." Sasuke merebahkan tubuhnya di bawah rindangnya pohon.

"Hidup ku memang tidak menyenangkan." Naruto tersenyum tiga jari andalannya dan duduk di samping tubuh Sasuke.

Diam...

mereka dia menikmati sejuknya angin sepoi - sepoi. kicauan burung, bunyi jangkrik mendominasi indra pendengaran. Tiba saatnya keheningan itu berganti dengan jeritan - jeritan.
Naruto sontak berdiri. Hatinya menjadi cemas.

"S-sasuke." Panggilnya sambil mengoyang - goyangkan tubuh Sasuke yang terlelap.
Sasuke membuka sebelah mata onyxnya.

"Diamlah. Berbahaya jika kita ke sana sekarang." Saut Sasuke tenang.

"Apa maksud mu?"

"Kau tahu jika Deidara merencanakan sesuatu. Aku sudah memastikan itu. Dia memang merencanakan sesuatu." Jelas Sasuke.

"B-bagaimana dengan keluarga ku dan para pelayan." Naruto semakin panik. Ia refleks berlari menghampiri keluarganya. Tapi aksinya itu di hentikan Sasuke.

"Mereka mengincar mu atas perintah Deidara. Keluarga mu aman. Teman - teman ku sudah mengamankan keluargamu." Timpal Sasuke cepat.

"Sampaikapan kita akan menunggu?"

"Sampai mereka menemukan kita."

"Kau gila."

"Ini rencana."

Seperti dugaan Sasuke mereka datang. Dan dugaannya jika Naruto yang menjadi incaran mereka pun benar.

Sasuke bangkit dari baringnya. Memasang kuda - kuda siap bertarung. "Kau tahu. Aku mulai berfikir akan melindungi mu dari sepupu mu yang gila ini." Akunya.

"Hah?!" Naruto hanya terperangah. Apa dia salah dengar. Atau Sasuke sudah membuka hatinya yang dulu hanya di penuhi segala hal tentang karin.

Mungkin Naruto adalah wanita terkuat yang pernah ia temui. Satu fakta nya, Naruto hanyalah seorang wanita. Di tambah lagi belakangan ini Naruto terlihat lemah dimata Sasuke. Dan lawannya? Segerombolan pria berbadan kekar suruhan Deidara.

Soal keluarga Naruto yang sudah aman hanya dustanya. Ia ingin menlindungi Naruto.
Sasuke menendang memukul membanting suruhan Deidara yang kelihatannya tak habis - habis. Sial. Umpat Sasuke. Ia tidak akan mampu melawan mereka semua. Dengan cekatan ia menggendong Naruto ala bridal style dan membawanya pergi sejauh mungkin dari mereka.
Sepertinya Naruto tidak sadar dari keterkejutannya. Ia masih menatap Sasuke dengan tatapan tidak percaya. Ia bahkan tidak pernah memimpikan apa lagi membayangkan hal ini terjadi. Oh shit, dia baru menyadari jika si brengsek ini sangat tampan dan terlihat keren sekarang.

Blusshhh..

Wajah Naruto berubah menjadi merah padam.
Sesekali Sasuke menoleh ke belakang. Sial, mereka mengikuti. Sesekali jua ia melirik ke arah Naruto. Saat melihat Naruto, Sasuke sedikit merasa cemas.

"Apa kau sakit?, wajah mu merah."

"A-aku b-baik - baik saja." Saut Naruto cepat.

Sasuke mempercepat larinya, menelusuri setiap hutan menghilangkan jejak mereka. Hingga tiba di sebuah bukit yang lumayan jauh dari Senju mansio.

Sasuke menurunkan Naruto dari gendongannya. Tenaga nya sedikit terporsir karena harus menggendong Naruto. Ia memutuskan untuk mendaki bukit itu dan menuju sungai di bawahnya untuk melarikan diri.

"Di sini. Kau bisa jalan sendiri." Ucap Sasuke.

"H-hai." Sial kenapa Naruto menjadi gadis yang sangat pemalu. Melebihi Hinata. Ia mengutuk dirinya sendiri.

Sasuke menggandeng tangan Naruto mendaki di atas bukit. Perlu waktu 30 menit untuk mereka tiba di puncak. Dan sekitar 25 menit untuk turun jika tidak ada hambatan. Setidak nya syukurlah jika Deidara dan anak buahnya jauh di belakang.

"Kemana perginya mereka." Raung Deidara pada anak buah nya. Suaranya menggema di sesisi Senju mansion.

"M-maaf nona. Mereka berdua melarikan diri ke hutan.

"Apa - apaan ini Deidara?" Hauk Hashirama.
Deidara menyeringai. "Kenapa kakek? Lebih baik kau diam atau ku akhiri hidup kalian semua yang ada di sini."

"K-kau?" Stunade kehabisan kata - kata untuk cucu nya yang satu ini.

"Kau terkejut nenek? Aku akan membuat mu terkejut lagi dengan fakta yang aku miliki. Jika aku yang membunuh Ino cucu kebanggaan mu.
Sekarang aku akan membunuh Naruto yang menjadi penggantinya lalu mengambil my luv Sasuke." Ucapnya tanpa takut.

"Tch, aku tidak menyangka jika aku akan membesarkan seorang pembunuh." Sesal Tsunade.

"Kau menyesal? HAHAHAHAHA" tawa Deidara pecah. "Ini semua salah kalian."

Penyesalan Tsunade semakin menjadi - jadi. Karena dahulu ia pernah mengabaikan Naruto, menuduh hal yang tidak ia lakukan. Selam ini anak dari Minato begitu baik.

Hasirama berdiri. Entah kenapa ikatan di tangannya terlepas "Jangan coba - coba untuk menyentuh cicit ku." Hashirama benar - benar murka.

Satu fakta mengenai Senju. Senju memiliki tenaga dan kemampuan yang di atas rata - rata. Itu yang di warisi Deidara.

Tak hanya Hashirama yang berhasil membebaskan diri secara misterius. Stunade dan jiraya pun.

"Hentikan ulah mu sekarang." Titah Hashirama.
"JANGAN HARAP" raung Deidara.

Di lereng bukit. Sasuke menemukan anak sungai yang sudah ia perhitungkan sebelumnya. Ia mengambil beberapa balok kayu dan membuat rakit. Ilmu dalam pramuka memang sangat berguna, gumamamnya dalam hati.

Naruto terdiam. Ia merasa bodoh. Ia bingung harus melakukan apa. Hanya melihat Sasuke melindunginya? Tidak.. itu tidak mungkin. Ia harus melakukan sesuatu.

Rakit sudah siap guna. Sasuke mendorong rakit itu ke air. Dan membimbing Naruto untuk naik ke rakit.

Naruto duduk renah di atas rakit. "Apa aku tidak bisa melakukan sesuatu?"

"Untuk sementara tidak. Setelah kita berada di kota kau bisa memanggil teman - teman mu."

"Hm baiklah."

Rakit terus hanyut mengikuti arus sungai. Sesekali Sasuke mengayuh untuk mengendalikan arah rakit.

"Sas." Panggil Naruto.

"Hn."

"Aku ingin mengatakan sesuatu yang penting selagi kita berdua."

"Kau ingin menyatakan cinta?" Ledek Sasuke.

"Cih. Bukan brengsek. Aku ingin mengatakan sesuatu tentang karin."

Sasuke tersentak. Namun ia tidak sedikit pun mengeluarkan respon yang bearti saat Naruto membahas Karin.

"Aku adalah sepupu Karin."

"Aku sudah tahu."

"Hee~ kau sudah tahu. Cih kau benar - benar benar menyelidiki ku secara terperinci."

"Hn."

"Dan apa kau tahu jika Deidara mati bukan karena bunuh diri?"

"Apa maksud mu?"

"Dia di bunuh. Uzumaki tidak akan pernah memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup mereka yang berharga. Sebenarnya aku sangat menyayangi Karin. Aku sangat marah waktu dia masuk dalam anggota mu. Dan bodohnya, dia pergi dari rumah dan memilih beesama mu." Jelas Naruto miris. Benar ia menyayangi Karin. Ia sangat takut untuk kehilangan keluarganya. Nyatanya. Ia gagal untuk melindungi Ino dan Karin.

Naruto berhasil menculik nya. Dan menyekapnya. Berusaha memaksa Karin untuk pulang. Tapi apa yang Naruto dapat. Raung keras Karin dan kata - kata benci yang terlontar dari lisan karin. Hati Naruto terluka.

"Siapa yang membunuh Karin?"

"Deidara.."

"A-apa?"

"Kau tahu kenapa? Dan lagi. Motif pembunuhan Ino dan Karin itu sama. Mereka di bunuh karena...

Bersambung...

Continue Reading

You'll Also Like

93.6K 5.8K 22
Hidup tidak berjalan sesuai yang kau ingin kan.... Sungguh aku tak menyangka kau....... lama tak jumpa TAKA........ . . Namikaze Naruto seorang gadis...
47.3K 6.5K 21
Tentang Jennie Aruna, Si kakak kelas yang menyukai Alisa si adik kelas baru dengan brutal, ugal-ugalan, pokoknya trobos ajalah GXG
56.4K 5.6K 11
[TAMAT] _For my love that never ends, like rain falling on the earth in a barren field_ Story ©J-Jofiana Desclaimer ©Masashi Kishimoto
10.1K 770 23
"Sasuke, menurut lo Naruto orangnya kayak apa?" "Bodoh, dan yang paling parah adalah Kepekaaannya minus dari yang minus." -W!- Bahasanya santai, ngga...