Happy reading📖
Tandai kalau ada typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bulan sudah menunjukkan dirinya, siang berganti malam dan bintang bertaburan dilangit malam. Karena ini merupakan malam terakhir liburan sebelum mereka pulang besok pagi, maka para suami menyarankan untuk mengadakan pesta baberque di halaman belakang Villa.
Para suaminya menyiapkan alat pemanggang dan menjaga arang supaya tetap menyala. Para istri menyiapkan bumbu untuk dagingnya, sedangkan anak-anak hanya duduk santai sambil bercanda.
"Anjer Joong, yang bener dong nggipasinya.... Asepnya kearah gua semua nih" Pond menegur Joong yang menggipasi arang kearahnya.
"Ya maaf, lagian ngapain lo disana.... Pindah sono" Joong tetap menggipasi arang kearah Pond.
"Udahlah sini biar gua yang nggipasin" Pond merebut kipas dari tangan Joong.
"Chennn, ini daging sama bumbunya udah siap buruan bakar" Joong mendekati Dunk, dan mengambil alih piring berisi daging dan membawanya ke Pemanggangan.
"Eh, kalian tau nggak" Lego bertanya pada anak-anak yang ada disana.
"Tau apaan? " Newyear bertanya sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Kalian kenal sama kak Nilla kelas 12C? " Tanya Lego kembali. Semua yang ada disana mengangguk.
"Tau kenapa? " Jawab Keen.
"Rumornya nih ya.... " Lego berhenti berbicara.
"Nungguin ya" Lanjutnya. Semua yang ada di sana menghela nafas, dasar Lego suka sekali bercanda.
"Rumornya apa Lego?....jangan setengah-setengah dong kalau cerita" Newyear menatap kesal Lego.
"Hehehe, iya-iya.... Rumornya sih kak Nilla hamil"
"Yang bener?" Fourth bersuara.
"Beneran kak, orang Lego dapat infonya dari temennya kak Nilla sendiri".
" Aku Nggak nyangka.... Padahal kak Nilla itu murid teladan " Gemini menimpali.
" Masa sih... Lalu kamu tau siapa yang ngehamilin Nilla? " Satang menatap Lego.
Lego mengangguk, " Taulah apasih yang nggak Lego tau".
"Siapa dek orangnya? " Marc bertanya pada adeknya.
"Ituloh kak Axelsen kelas 12D "
"HAHH" Winny berteriak ketika mendengar itu.
"Axel si kapten basket sekolah? " Lanjut Winny bertanya.
"Iya kak win.... Pasti kakak nggak percaya ya? " Winny mengangguk pelan, nggak nyangka dia tuh masa seorang Axel yang anticewek bisa nglakuin itu.
"Wahh, kalau rumornya bener bisa² mereka dikeluarin dari sekolah" Keen menyahuti.
"Kalau sampai rumornya tersebar keluar sekolah, bisa Dipastiin kalau reputasi sekolah bakal hancur" Prom berbicara setelah dari tadi hanya diam.
"Parah banget nggak sih, yang nglakuin dua orang... Tapi yang dirugikan satu sekolah" Ucap Gemini.
Saat sedang asik berbincang tiba-tiba sebuah teriakan menggema disetiap sudut taman. Sumber suara berasal dari para suami yang sedang memanggang daging.
"PONDD, NGIPASINYA JANGAN KENCENG² GOSONG NANTI" Pawat berteriak.
"Yaelah kalau nggak kenceng gimana mau cepet mateng" Timpal Pond.
"Ya nggak sekenceng itu lah" Kali ini Jimmy yang berbicara.
"Iye², pelan nih" Pond memelankan kipasannya.
"Nah, gitu dong" Perth bersuara dengan tangan menepuk punggung Pond.
"Kenapa sih, ribut banget? " Sea menghampiri para suami.
"Ini loh kak, si Pond kekencengan ngipasinya" Jawab Joong.
"Kirain ada apa... Kalau gitu aku balik kesana lagi, kalau butuh bantuan bilang aja" Sea membawa kakinya kembali menuju tempatnya semula.
"Lo sih Paw, pakai teriak segala... Untung yang datang kak Sea, bayangin kalau yang datang Nanon atau Chimon bisa habis kita" Ujar Pond.
"Kok jadi nyalahin gua anjirr, kan yang mulai elo" Pawat tidak mau kalah.
"Yaelah, jangan berantem njir... Ketauan para istri bisa bahaya" Joong mencoba melerai.
"Dadda" Fourth memanggil Joong.
"Eh, kenapa Fou? " Tanya Joong.
"Itu dagingnya udah mateng belum Fou-Fou udah laper"
"Bentar lagi mateng kok, Fot " Bukannya Joong melainkan Jimmy yang menjawab.
"Ah gitu ya... Kalau gitu Fou-Fou pergi dulu" Fourth membawa langkahnya menuju sang Mimma. Fourth duduk disebelah Dunk dan menyandarkan kepalanya ke pundak Dunk.
"Kenapa Fou? " Dunk bertanya sambil mengelus surai sang putra.
"Fou laper Mimma, tapi dagingnya belum mateng" Fourth menjawab sambil memegang perutnya.
"Ah jadi anak Mimma lapar ya.... Kalau gitu ngemil dulu ya sambil nunggu dagingnya" Dunk menyodorkan sepiring camilan kearah Fourth.
"Makasih Mimma" Fourth menerima piring tersebut dan mulai memakan camilannya.
"Dagingnya siap" Beberapa menit kemudian Joong membawa sepiring daging panggang.
"Asikk... Makan daging kita" Lego menatap berbinar kearah daging panggangnya. Malam itu mereka habiskan dengan candaan dan cerita dari anak-anak.
####
Chapter depan bakal nyeritain gimana para orang tua bisa ketemu dan menjalin hubungan 😊.
Jangan lupa vote, comment, dan follow 😁
Maapkeun kalau ada typo atau kata-kata yang kurang dimengerti 🙏🏻🙏🏻
See you....
Nantikan chapter selanjutnya, byee👋👋.