Beloved Wife (Season 2 - YiZh...

By WangXian8510

13.3K 2.1K 309

Season 2 Berlanjutnya kisah Wang Yibo yang ingin memperbaiki kesalahannya pada istrinya setelah reinkarnasi. ... More

1
2
3
4
5
7

6

1.2K 269 80
By WangXian8510

Siang harinya, Wang Yibo datang ke restoran untuk memenuhi undangan makan siang dari tuan Song.

Wang Yibo dibimbing masuk ke ruang VVIP tempat dimana tuan Song telah menunggu kedatangannya.

Saat Wang Yibo memasuki ruang VVIP tersebut, ia langsung berdecak kesal, itu adalah di luar dugaannya. Ternyata tuan Song tidak datang seorang diri, melainkan membawa serta putrinya yang selama ini dengan terang-terangan menunjukkan ketertarikan pada Wang Yibo.

Dan sekarang Wang Yibo paham, bahwa acara makan siang ini hanyalah akal-akalan gadis itu untuk dapat bertemu dengannya.

Wang Yibo seketika menyesali kehadirannya di sana.

"Selamat datang, Wang Yibo. Aku merasa sangat senang kau bersedia memenuhi undangan makan siangku." Tuan Song menyambut Wang Yibo dengan ramah.

"Ya, ayah benar. Sangat sulit mengajakmu makan siang bersama, aku beberapa kali mengundangmu tapi kau selalu menolak, dan sekarang aku merasa sangat senang karena kau bersedia makan siang bersama kami." Ucap Song Yiran tersenyum manis.

"Aku sibuk." Wang Yibo menjawab dengan nada dinginnya, tidak ada kesan ramah sedikitpun dan itu membuat Song Yiran menjadi sangat kesal. Meskipun begitu, gadis itu tetap tersenyum manis dan tetap mencoba mencari perhatian Wang Yibo dengan tidak tahu malunya.

"Baiklah, mari kita mulai makan. Aku sudah memesan beberapa menu sebelumnya, jika ada yang tidak kau sukai kau bisa mengatakannya, aku akan meminta mereka mengganti dengan menu yang lainnya." Ucap tuan Song.

"Tidak perlu! Ini saja tidak masalah. Aku tidak memiliki banyak waktu, jadi mari akhiri makan siang ini dengan cepat, lalu katakan apa sebenarnya niat kalian mengundangku makan siang seperti ini. Tidak mungkin kalian mengundangku secara cuma-cuma, bukan?" Tanya Wang Yibo datar.

Tuan Song tersenyum senang, "kau sangat peka ternyata. Baiklah, mari kita makan dulu baru bicara setelahnya. Silahkan dinikmati." Ucapnya mempersilahkan.

Setelahnya mereka mulai menikmati makanan tersebut. Song Yiran tak henti-hentinya menatap Wang Yibo yang membuat pria Wang itu merasa jengah.

Wang Yibo memakan makanannya dengan terburu-buru agar makanan di piringnya segera habis, dengan begitu mereka bisa cepat berbicara dan mengakhiri pertemuan membosankan itu setelahnya.

"Jangan makan dengan terburu-buru seperti itu, kau bisa tersedak." Song Yiran berucap lembut penuh perhatian, membuat Wang Yibo seketika merasa mual ingin memuntahkan makanan yang baru saja di telannya.

Wang Yibo ingin meraih gelas didekatnya, namun Song Yiran telah lebih dulu meraih gelas tersebut dan berniat membantu Wang Yibo untuk minum.

"Aku bisa sendiri!" Wang Yibo menatap tajam Song Yiran.

Di tatap tajam seperti itu, tentu tidak membuat Song Yiran takut, ia malah tersenyum manis menanggapinya. Sepertinya gadis itu sudah kebal karena selalu mendapatkan penolakan dari Wang Yibo.

"Baiklah." Song Yiran masih saja tersenyum lalu kembali menghabiskan makanannya yang masih tersisa sedikit.

Sedangkan Tuan Song terlihat tersenyum senang saat melihat betapa perhatiannya putrinya pada Wang Yibo.

Tak lama mereka pun selesai makan, dan kini tiba saatnya membahas apa yang sebenarnya menjadi maksud dari acara makan siang tersebut.

"Jadi begini Wang Yi— ah, nak Yibo, bagaimana kalau aku memanggilmu begitu? Bukankah itu terdengar lebih akrab?" Tanya tuan Song tersenyum ramah.

Wang Yibo memutar bola matanya malas, "terserah!" Jawabnya acuh tak acuh.

Jika tidak mengingat tuan Song adalah rekan bisnis ayahnya sedari dulu, sudah dipastikan ia tidak akan mau menghadiri undangan makan siang tersebut.

Tuan Song meremat tangannya, Wang Yibo sedari tadi terlihat sangat tidak berminat dengan pertemuan ini, pria Wang itu terlihat sangat dingin dan tidak memiliki sikap ramah sedikitpun, dan jujur saja, itu membuatnya sedikit kesal.

Tapi, tuan Song harus bersabar menghadapi sikap Wang Yibo, dan berusaha menutupi kekesalannya hanya demi putri tercintanya.

Tuan Song memaksakan senyumnya, "begini, nak Yibo. Bukankah kau dan Yiran sudah saling kenal sejak lama? Kalian bahkan pernah berkuliah di kampus yang sama, bukan?" Tanyanya menatap Wang Yibo dan Song Yiran bergantian.

Wang Yibo tidak menjawab, sedangkan Song Yiran mengangguk semangat.

"Itu artinya, kalian sudah saling mengenal satu sama lain—"

"Langsung ke intinya saja, aku tidak memiliki banyak waktu." Wang Yibo memotong ucapan tuan Song dengan nada datarnya, ia tau kemana arah pembicaraan pria tua itu.

Mendengar nada bicara Wang Yibo yang teramat datar, Song Yiran mulai gelisah dalam duduknya. Ia takut Wang Yibo akan menolaknya lagi untuk yang kesekian kali.

"Ekhem..." Tuan Song berdehem sebentar sebelum kembali berbicara, "begini, nak Yibo. Yiran tertarik padamu, lebih tepatnya jatuh cinta padamu. Bagaimana, jika kalian menikah saja? Aku dan ayahmu juga sudah kenal lama, kami berteman baik. Ayahmu pasti tidak akan keberatan jika Yiran menjadi menantu keluarga Wang. Jika kau bersedia, perusahaanku akan menjadi milikmu."

Wang Yibo tertawa pelan mendengar tawaran tersebut. Sedangkan tuan Song dan Yiran, mereka saling pandang melihat Wang Yibo tertawa. Tawa yang seakan tengah mengejek mereka.

Song Yiran sendiri merasa semakin gelisah, senyum manis yang sedari tadi menghias wajahnya kini hilang entah kemana saat melihat ekspresi Wang Yibo yang seakan tengah mengejeknya.

Wang Yibo memandang Song Yiran dengan pandangan merendahkan, lalu mengalihkan pandangannya pada tuan Song yang sedari tadi menunggu jawabannya.

Wang Yibo tersenyum miring, "paman tau? tawaran anda sangat tidak menarik!" Ucapnya dingin dan datar, lalu berdiri dan merapikan jasnya. "Aku tidak tertarik dengan perusahanmu, paman. Jadi tawarkan saja itu pada orang lain." Wang Yibo hendak pergi meninggalkan ruangan itu, tapi tuan Song segera mencegahnya.

"Pikirkan dulu baik-baik, kesempatan tidak akan datang dua kali." Ucap tuan Song.

Wang Yibo tersenyum mengejek, "jika kesempatan itu tidak datang sekalipun, aku tidak akan pernah rugi. Karena, aku tidak berminat sedikitpun pada perusahaanmu ataupun pada putrimu!" Tegasnya dan kembali ingin pergi, tapi teriakan Song Yiran membuat langkahnya kembali terhenti.

"WANG YIBO!!!" Teriak Song Yiran dengan wajah yang memerah padam, terlihat sekali ia sedang sangat kesal. "Kenapa kau selalu seperti itu?! Selalu saja menghindariku. Apa selamanya kau akan memperlakukanku seperti itu? Aku menyukaimu sejak dulu, sejak pertama kali melihatmu di kampus, tapi sedikitpun kau tak pernah melirikku. Apa kurangnya diriku, Yibo?! Aku cantik, pendidikanku bagus, keluargaku juga terpandang. Apa lagi yang kurang dariku? Kenapa kau selalu menolakku? Kenapa?!" Song Yiran terlihat sangat frustasi.

Wang Yibo menaikan sebelah alisnya, menatap Song Yiran remeh. "Dasar gila!" Gumamnya yang dapat didengar jelas oleh Song Yiran dan tuan Song.

Ayah dan anak itu membelalakkan mata, tidak menduga Wang Yibo akan berkata seperti itu.

Tuan Song meremat kuat tangannya saat merasa putrinya tengah dihina. "Kau—" Ia tidak melanjutkan ucapannya saat melihat Wang Yibo pergi meninggalkan mereka begitu saja, dan itu membuat tuan Song bertambah kesal.

Melihat Wang Yibo pergi, Song Yiran langsung berlari mengejar pria itu.

"Tunggu!" Song Yiran menahan tangan Wang Yibo, "jangan pergi..." Ucapnya memelas dengan menahan tangis.

Wang Yibo yang sudah merasa sangat jengah langsung menepis tangan Song Yiran dengan kasar, membuat gadis itu jatuh terduduk dengan menyedihkan. Tapi, Wang Yibo tidak perduli. Ia melanjutkan langkahnya dengan santai, meninggalkan Song Yiran yang kini telah menangis meraung memanggil namanya, serta tuan Song yang terdengar tengah menyumpah serapahinya.

Wang Yibo meraih ponsel dari saku jasnya, mencari kontak sang sekretaris lalu menghubunginya.

"Putuskan semua kerjasama dengan perusahaan tuan Song, berikan ganti ruginya dan jangan pernah terima lagi apapun bentuk kerjasama yang mereka ajukan di masa depan." Ucap Wang Yibo setelah Yubin menjawab teleponnya.

"Baik, presdir." Meskipun merasa bingung, Yubin tidak perlu menanyakan apa alasan Wang Yibo tiba-tiba mengambil keputusan seperti itu. Ia hanya perlu menuruti apa yang di perintahkan oleh presdirnya.

Setelah menelpon Yubin, Wang Yibo melanjutkan langkahnya menuju parkiran, memasuki mobil lalu melajukan mobilnya meninggalkan restoran tersebut.

Wang Yibo terlihat beberapa kali menghela nafas, menghilangkan rasa kesalnya atas kejadian di restoran beberapa saat lalu.

Ia beberapa kali mencibir tingkah Song Yiran yang menurutnya sangat menjijikkan.

"Cih! Cantik katanya?"

"Bahkan bunny-ku jauh lebih cantik darinya."

Wang Yibo tak henti-hentinya mencibir gadis itu.

Ia mengusak kasar rambutnya.

"Ah, bunny... Aku sangat merindukanmu... Kapan aku menemukanmu, sayang."

Wang Yibo merasa frustasi.

.
.
.

Memutuskan kerjasama dengan perusahaan tuan Song ternyata sedikit menimbulkan masalah di perusahaan Wang group. Wang Yibo harus menyelesaikan masalah itu terlebih dahulu baru setelahnya berkunjung ke kediaman utama Wang pada malam harinya.

Setelah sampai di kediaman orang tuanya, Wang Yibo segera menuju ruang kerja sang ayah setelah sebelumnya sempat menyapa ibunya terlebih dahulu.

Dan di sinilah Wang Yibo berada sekarang, di ruang kerja sang ayah dan duduk berhadapan dengan ayahnya.

"Ada perlu apa ayah memanggilku?" Tanya Wang Yibo.

Tuan Wang menatap putranya, "ayah ingin meminta tolong padamu. Tapi sebelum itu, bisakah kau jelaskan ini pada ayah?" Tuan Wang menyerahkan dokumen yang sedari tadi terletak di atas meja kerjanya.

Wang Yibo mengambil dokumen tersebut, membaca isinya sekilas lalu mengangguk mengerti. Itu adalah salinan dokumen pemutusan kerjasama dengan perusahaan tuan Song.

Wang Yibo menghela nafas, ia mengembalikan dokumen tersebut pada ayahnya. Menatap sang ayah sejenak, lalu mulai menceritakan kejadian di cafe siang tadi tanpa ada yang dikurang-kurangi ataupun dilebih-lebihkan.

Tuan Wang menghela nafas setelah mendengar semua yang diceritakan oleh Wang Yibo. Ia menatap putranya yang terlihat sangat tenang seperti tidak terjadi apapun.

"Ayah sudah lama berteman baik dengannya. Ayah sangat terkejut saat mendapatkan telepon darinya yang mengatakan bahwa kau membatalkan kerjasama perusahaan secara sepihak. Awalnya ayah sangat marah padamu, tapi setelah mendengar semua ceritamu tadi, ayah sangat mengerti. Ya, meskipun ayah sedikit kecewa karena gagal mendapatkan seorang menantu. Kenapa kau tidak menerimanya, hm?" Tuan Wang menaik turunkan alisnya, sedikit menggoda putranya yang teramat kaku.

Wang Yibo berdecak kesal, "ayah, tolong mengertilah. Aku tidak menyukainya." Ucapnya kesal.

Tuan Wang tertawa, "baiklah, baiklah. Ayah mendukung semua keputusanmu."

"Terimakasih, ayah." Ucap Wang Yibo tersenyum tipis.

Tuan Wang mengangguk, dan setelahnya mereka sedikit berbincang mengenai beberapa hal. Tuan Wang meminta Wang Yibo untuk dapat menghadiri pertemuan di Gusu University, mewakilkannya sebagai pemilik universitas tersebut, dan Wang Yibo pun menyanggupinya.

Setelahnya Wang Yibo pamit pulang, dan tak membutuhkan waktu lama ia pun sampai di mansionnya.

Ia segera menuju kamarnya lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai, ia segera memakai piyama lalu menuju ranjang, berbaring miring menghadap dinding yang dipenuhi jejeran lukisan wajah Xiao Zhan.

Wang Yibo tersenyum lembut menatap lukisan tersebut. "Selamat malam, bunny." Ucapnya lalu memejamkan matanya dan tertidur.













Tbc.

Yibo belum ketemu juga sama bunny-nya 😭

Double up?

Jangan lupa vote dan komen.

See you.

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 81.8K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
195K 14.3K 26
Xiao Zhan kabur dari kejaran orang-orang yg ingin melecehkannya dan tidak sengaja memasuki sebuah ruangan, ruangan dimana terdapat seorang pria yg se...
311K 27.7K 29
Kisah seorang pria bernama Wang Yibo yang mendapatkan kesempatan dari dewa untuk memperbaiki kesalahannya pada istri yang tidak pernah ia anggap sebe...
57.4K 5.6K 29
xiao zhan adalah single papa. yang harus berjuang untuk membesarkan dan merawat tujuh anak kembarnya. bagai manakah kisahnya yuk ikuti ceritanya samp...