Surrogate Mother || MewGulf

By Gween_Kanawut

34.1K 4.2K 786

Kana sekretaris pribadi yang menyewakan rahimnya pada pasangan suami istri yang menginginkan keturunan dalam... More

Chapter 1 🌻
Chapter 2 🌻
Chapter 3 🌻
Chapter 4 🌻
Chapter 5 🌻
Chapter 06 🌻
Chapter 07 🌻
Chapter 08 🌻
Chapter 09 🌻
Chapter 10 🌻
Chapter 11 🌻
Cahpter 12 🌻
Chapter 13 🌻
Chapter 14 🌻
Chapter 15 🌻
Chapter 16 🌻
Chapter 17 🌻
Chapter 18 🌻
Chapter 19 🌻
Chapter 20 🌻
Chapter 21 🌻
Chapter 23 🌻
Chapter 24 🌻
Chapter 25 🌻
Chapter 26 🌻
Chapter 27 🌻
Chapter 28 🌻
Chapter 29 🌻
Chapter 30 🌻

Chapter 22 🌻

1K 156 34
By Gween_Kanawut

Di dalam kamar Kana, kini Mew sedang berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

" sayang.. maafkan Dady ini semua Dady lakukan demi keselamatan mu. Dady melakukan ini untuk melindungimu dari kejahatan Davika. Tolong mengertilah." Menggenggam tangan Kana kuat.

" sakit Dad. Jangan menggenggam tanganku seperti ini."

" ah maafkan Dady." Melepaskan genggaman tangannya dari tangan Kana.

" lalu kenapa Dady tidak cerita padaku tentang rencana itu. Kalau saja Dady cerita padaku, mungkin kesalah pahaman ini tidak akan terjadi."

" Dady hanya ingin mengetahui reaksi apa yang akan kau lakukan saat melihat Dady seperti itu. Bahkan kau dengan tegas menghajar wanita sialan itu tanpa ampun. Kau membuat Dady bangga sayang."

" berhentilah untuk memujiku seperti ini. Kau sudah membuatku kesal."

" maafkan dady sayang." Memeluk tubuh mungil Kana.

Chup..

Kecupan di bibir Kana. Mew menjelajah bibir tebal istrinya dengan lidah panjang nan basah.

" eugh Dad..."

Mew semakin dalam menjelajahi rongga-rongga mulut Kana dengan lidahnya yang panjang hingga...

Huek!! Huekk!!

Rasa mual tiba-tiba menyerang bagian perutnya hingga dengan kasar Kana mendorong tubuh Mew menjauh.

" sayang!!" Panik Mew.

Huek! Hueekk!!

Kana berlari kearah kamar mandi karena sudah tak tahan dengan rasa mual yang tiba-tiba saja menyerang dirinya.

Byuarr!!

Habis sudah Kana mengeluarkan isi perutnya yang baru saja ia isi dengan pancake buatan Nyonya Phakphum.

" ughhh Dadhh.. kepala ku pusing." Bersandar di bahu Mew yang sejak tadi berdiri di belakang tubuhnya.

" kita harus pergi kerumah sakit. Wajahmu menjadi pucat seperti ini sayang." Panik.

" nggak mau. Aku nggak mau pergi ke sana, Dad." Elak Kana.

" tapi wajahmu pucat seperti ini sayang. Apa lagi kamu baru saja memuntahkan semua isi perutmu. Dady semakin khawatir sayang."

" aku nggak apa-apa Dad. Hanya mual biasa."

" keras kepala sekali." Gumam Mew kecil.

" apa Dady bicara sesuatu??"

" tidak."

" eemmm rasanya kepalaku semakin pusing dan___"

Hueekk!! Huueekkk!!!

Kana kembali memuntahkan isi perutnya saat mengusal di dada suaminya.

" HUUAAAA!!! DADY BAU!! HUUAAA!!!"

Teriakan menggema Kana di dalam kamar mandi hingga Apo yang baru saja datang bersama Noah ke dalam kamar Kana segera berlari kearah kamar mandi.

" ADA APA INI!!" Teriakan Apo.

Melihat Nyonya Phakphum ada di sana, Kana segera berlari kearah Apo.

" huuaaa!! Dady bau Mam hiks hiks.."

Mew, Apo serta Noah bingung dengan tingkah Kana yang aneh.

" heh Bajingan. Ada apa dengan putraku. Kenapa dia bilang kalau kau itu bau. Apa kau tidak mandi sebelum datang ke rumah ini." Tatapan sinis Apo.

" Ma, Mew juga gak tau kenapa Kana seperti ini. Kana baru saja memuntahkan isi perutnya dan___"

" sudah cukup!! Kau memang Bajingan yang tak tau malu. Cih." Apo memotong ucapan Mew.

" huaa huaaa... Dady bau Jalang Mam. Hiks hiks.."

Apo kembali melototkan matanya menatap kearah Mew.

" apa kau benar-benar bermain dengan Jalang sebelum datang ke rumah ini Mew."

" Ma, Mew tidak melakukan apapun. Jika Mama tidak percaya, tanyakan saja pada Tay tentang apa yang sebenarnya terjadi."

" Buna, Dady, Oma. Kenapa kalian beltengkal." Si kecil bicara sambil menarik celana Mew.

Semua mata teralihkan pada Noah yang ada di sana dengan tatapan bingungnya.

" sayang, maafkan kami. Bisakah Noah keluar sebentar nak." Mew.

" apa Buna baik-baik caja Dady?? Kenapa Buna menangis??"

" Buna baik-baik saja sayang. Bisakah Noah keluar sebentar dan bermain dengan Bibi lagi sayang."

" eung eung.." Noah pun pergi.

" jelaskan pada saya apa yang terjadi." Tatapan sinis seolah ingin membunuh.

" ayo sayang kita keluar dulu." Memapah Kana untuk keluar dari dalam kamar mandi.

" ya Ma." Mew menunduk pasrah.

Baru saja ia berbaikan dengan istrinya dan beberapa menit kemudian kesalah pahaman kembali terjadi lagi di antara mereka.

Mile yang sedang membaca koran di ruang keluarga tak sengaja melihat cucunya yang kembali bermain dengan Maid di rumah itu.

" loh Noah?! Oma, Dady dan Buna mu kemana. Kenapa tidak bersamamu."

" Oma cedang malah-malah di kamal Buna Opa."

" oh astaga. Ada apa lagi ini."

Meletakkan koran di atas meja dan bangkit dari sofa.

" Belle, tolong jaga cucu saya dengan baik."

" ya tuan besar."

" Noah bermainlah dengan Bibi. Opa ingin melihat Oma, Buna dan Dady mu."

" ya Opa."

Mile pergi menuju kamar putranya, baru saja menaiki anak tangga beberapa langkah ia sudah mendengar suara istrinya yang begitu keras.

" haihhh... istriku benar-benar buas sekali." Helaan nafas kasar Mile.

" ayo jelaskan pada Mama, Mew." Apo.

" Mew sudah bicara dengan jujur Ma. Mew tidak melakukan apapun, ini semua kesalah pahaman saja Ma. Mew juga memakai parfum yang biasa Mew pakai. Tidak mungkin Mew bermain dengan Jalang."

" tapi bagaimana bisa putraku bicara seperti itu. Kau ini benar-benar menyebalkan sekali. Berapa kali kau harus menyakiti putraku seperti ini."

" huuaaa.. waaahh uuwaaahh.." tangisan Kana semakin menjadi.

" oh ya Tuhan ada apa lagi ini." Suara Mile di ambang pintu kamar Kana.

" Dady bau Jalang Papa hiks hiks.." adu Kana.

" Pa, ini salah paham Pa. Mew tidak melakukan apapun. Tolong percaya pada Mew."

" Papa mengerti Mew. Tolong jelaskan pelan-pelan pada Papa."

" haihh lelaki tua itu sepertinya akan membela Bajingan ini lagi." Cicit Apo.

Mew pun menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dan kini Mile kembali menemukan kesalah pahaman lagi diantara mertua, anak dan menantunya.

" Papa harus menelepon dokter Hirata."

" loh?! Apa hubungannya dengan dokter itu." Apo.

" kita harus memastikan sesuatu."

" memastikan apa!? Kenapa kau selalu membela Bajingan ini Pa." Kesal Apo.

" Papa hanya ingin memastikan sesuatu yang janggal di sini, Mam."

" haihh. Bicara sama Papa hanya membuatku kesal saja."

Mile pun menelepon dokter kepercayaannya dan dalam beberapa menit, dokter itu pun datang dan memeriksa keadaan Kana.

" tolong tes urin Anda dengan benda ini." Dokter menyerahkan satu kotak benda yang tak asing bagi Kana.

" apa hubungannya dengan tes kehamilan!?" Apo.

" saya hanya ingin memastikan saja Nyonya, saya hanya menjalankan apa yang tuan Mile katakan saat di telepon tadi."

" nak, cepat lakukan apa yang dokter Hirata katakan. Kau sudah tau kan cara menggunakan benda itu."

" eung."

" perlu Dady temani sayang." Mew.

" jangan sok manis seperti ini. Cih!" Apo.

" Mama..." suara rendah Mile.

" haisshh.." lirikan mata Apo dengan kedua tangan yang ia silangkan di atas dadanya.

" haha.. ada-ada saja kau ini. Mew."

" ya Pa."

" temani istrimu dan segera beritau pada kami hasilnya seperti apa."

" Mew akan temani Kana dulu."

Mew menghampiri istrinya yang lebih dulu masuk kedalam kamar mandi.

" sudahi ke marahan ini. Sepertinya kita akan memiliki seorang cucu lagi. Noah akan segera menjadi kakak di usianya yang hampir 4 tahun." Melingkarkan tangannya di pinggang ramping Apo.

" diamlah Pap, kita musuhan."

" hahaha.. kau ini bikin Papa gemas saja." Meremas bokong istrinya gemas.

Plak!!

Pukulan tepat di punggung tangan Mile keras. Dokter Hirata yang ada di sana hanya bingung dengan sikap abstraka keluarga terpandang itu.

" lancang sekali tanganmu menyentuhku tanpa persetujuan dari ku."

" haihh,, manis sekali."

" cih! Rayuanmu tidak akan mengubah rasa benciku pada Bajingan itu."

" berhentilah menyebut menantu kita seperti itu. Itu tidak baik Mam, apa lagi kalau Noah mendengar kau menyebut Mew seperti itu. Pasti anak itu akan sedih."

" sudahlah tutup mulutmu itu."

" oke baiklah."

Suasana kembali hening namun tidak di dalam kamar mandi yang saling meributkan hal yang tidak penting.

" menjauhlah dari ku dad, hueek."

" sayang.."

" hueekk.. huekk.. menjauhlah Dad. Jangan dekat-dekat."

" oke baiklah, Dady akan di sini saja."

" heung. Hueek.. hueekk.."

Kana masih saja merasakan mual hingga kepalanya terasa berat.

5 menit sudah MewKana menunggu hasilnya di dalam kamar mandi dan... terlihat jelas tulisan Pregnant di alat tes kehamilan itu.

" HUUAAAAA!!!" Teriakan keras Kana di dalam kamar mandi.

" sayang!!" Panik Mew mendengar teriakan Kana dan ingin menghampirinya namun...

" JANGAN MENDEKAT!! HUAAAA!!" Larang Kana.

" sayang ada apa? Apa yang terjadi."

" aku hamil huuaaaaa!!"

" syukurlah." Lega Mew dengan rasa bahagia karena kembali mendengar kabar baik dari istrinya.

" hiks hiks.." Kana menangis histeris, Mew berusaha mendekat tapi Kana selalu melarangnya.

Sedangkan di luar kamar mandi, Mile tengah menahan istrinya agar tidak menerobos masuk kedalam kamar mandi saat mendengar suara teriakan Kana.

" minggir Pap, aku mau masuk. Sepertinya Bajingan itu kembali melukai putra ku."

" bersabarlah, sebentar lagi mereka akan keluar. Kita tunggu saja di sini."

" tidak bisa. Bajingan itu akan menyakiti putraku lagi Pap."

" tenanglah Mam."

Namun tak lama..

Ceklek.

Pintu kamar mandi pun terbuka, Mew lebih dulu keluar dari kamar mandi sedangkan Kana masih menangis di dalam sana.

" bagaimana hasilnya." Dokter Hirata.

" hasil dari alat itu tertulis bahwa Kana hamil. Tapi dia tidak ingin di dekati oleh saya." Putus asa Mew.

" oh ya Tuhan." Kaget Apo.

Mile melihat menantunya yang sepertinya merasakan putus asa segera mendekat kearah Mew.

" tenanglah, ini hanya karena hormon kehamilan saja Kana seperti ini. Dulu Mama mu juga sama seperti Kana, dia tidak ingin di dekati oleh Papa. Semua akan baik-baik saja."

" untuk memastikannya, sebaiknya kita melakukan pemeriksaan di rumah sakit untuk hasil yang lebih akurat."

" kami akan melakukannya dokter dan terima kasih." Mile.

" ya tuan Mile. Kalau begitu saya permisi dan selamat untuk kalian semua atas kabar baik ini."

" terima kasih dokter." Mew.

" saya permisi." Dokter pun pergi.

" Mama harus menenangkan Kana." Apo masuk kedalam kamar mandi.

" sayang.."

" Mama hiks hiks.." Kana memeluk Apo sangat erat.

" ada apa. Kenapa kau nampak tidak bahagia mengetahui bahwa dirimu tengah mengandung lagi. Noah akan bahagia saat mengetahui bahwa ia akan memiliki seorang adik."

" hiks Mam, Kana tidak ingin meninggalkan mereka lagi hiks hiks.. bagaimana kalau hal serupa terjadi kembali saat Kana melahirkan nanti. Hiks hiks.."

" itu tidak akan pernah terjadi, percayalah pada Mama."

" hiks hiks.. Kana takut Mam hiks hiks.."

" semua akan baik-baik saja. Mama Papa, Noah bahkan suami mu akan menjaga mu dengan baik. Walaupun Mama membenci suami mu tapi Mama percaya pada Mew bahwa dia akan melindungimu dan cucu-cucu Mama."

" heungg hiks hiks.."

Apo Kana pun keluar dari kamar mandi.

" sayang,,," suara Mew sendu melihat penampilan istrinya yang sangat berantakan.

" jangan mendekat. Aku tidak suka bau Dady."

" tapi sayang..."

" Mew mengertilah. Saat ini hormon kehamilan Kana menginginkan mu untuk menjauh darinya." Apo.

" baik Ma. Mew tidak akan mendekat kearah Kana sebelum Kana yang memintanya."

" itu lebih baik."

" bersabarlah Mew." Mile menepuk bahu menantunya.

" ya Pa."

" untuk saat ini biarkan Kana dan cucuku tinggal di sini. Kau boleh pergi dan jangan menampakan wajahmu sebelum Kana menginginkannya."

" tapi Ma. Mew tidak bisa jika tanpa melihat istri Mew, Ma."

" tolong mengertilah Mew, ini demi istrimu dan juga calon anak kalian. Mama dan Papa akan menjaga Kana dengan baik. Kau tidak perlu khawatir. Walaupun Mama membencimu tapi Mama percaya bahwa kau bisa menjaga Kana dan juga cucu-cucu Mama. Jadi mengertilah tentang kondisi Kana. Saat Kana berdekatan dengan mu perutnya akan terus merasakan mual dan itu akan membahayakan kondisi Kana dan juga calon anak kalian."

Mew berpikir sejenak, apa yang dikatakan oleh Mama mertuanya benar. Sejak Mew berdekatan dengan Kana, pasti Kana selalu memuntahkan isi perutnya dan wajahnya akan terlihat sangat pucat.

" Mew mengerti Ma. Tapi bisakah Mew memeluk Kana untuk sebentar saja."

" tanyakan saja pada istrimu, jika dia mengizinkannya peluklah dia tapi jika Kana menolak kau jangan memaksanya."

Mew melirik kearah istrinya yang berbaring di atas ranjang karena tubuhnya yang lemas.

" sayang, bolehkan Dady memeluk mu sebelum Dady pergi dari rumah ini."

" tidak! Jangan mendekat. Perut ku sudah sangat sakit karena terlalu banyak memuntahkan sesuatu dari sana. Maafkan aku Dad."

" baiklah, Dady pergi. Tolong jaga kesehatan mu selama Dady tidak ada di sisi mu."

" heung.."

" Pa Ma, Mew pamit. Mew titip permata Mew pada kalian selama Mew tidak ada di sisi Kana dan Noah."

" kau tidak perlu khawatir. Papa akan menjaga istri dan juga anakmu. Bersabarlah Mew." Mile.

" ya Pa. Mew mengerti, Mew pergi Ma Pa."

" hm." Singkat Apo.

" berhati-hatilah dalam mengemudi Mew." Sedikit berteriak karena Mew sudah sedikit menjauh dari kamar Kana.

Apo berjalan mendekat kearah Kana dan duduk di sisi Kana.

" sayang. Apa kamu menginginkan sesuatu? Biar Mama buatkan untukmu." Membelai rambut Kana yang basah akibat keringat.

" Kana tidak ingin apapun. Kana hanya lelah dan ingin istirahat saja."

" baiklah jika itu mau mu, tak apa. Jika kamu butuh sesuatu panggil Mama saja."

" eung." Anggukan lemah Kana.

" besok kita akan periksakan kondisimu di rumah sakit. Jadi istirahatlah yang cukup, nak." Mile.

" eum."

" kami pergi. Kau tidak perlu pikirkan Noah. Biar Noah Mama dan Papa yang mengurusnya. Istirahatlah nak." Apo.

" terima kasih Mam Pap."

Dengan penuh kehangatan MileApo mengecup kening putranya dengan lembut dan setelahnya mereka keluar dari kamar Kana dan membiarkan Kana istirahat.

Di lantai dasar Mew bertemu putranya yang sedang bermain dengan Maid di sana.

" Dady harus kembali, bisakah Noah menjaga Buna untuk sementara waktu selama Dady tidak ada."

" apa Dady tidak akan menemui Noah lagi??"

" maafkan Dady sayang, untuk sementara waktu kita tidak bisa bertemu karena Dady sangat sibuk dengan pekerjaan Dady. Jadi,, bisakah Noah menjaga Buna untuk Dady??" Berbohong.

" maafkan Dady nak. Dady harus berbohong pada anak tampan seperti mu. Maafkan Dady sayang." Batin Mew.

" ya!! Noah akan menjaga Buna, Dady!!"

" hahahah.. anak pintar. Ingat pesan Dady untuk apa??"

" Noah tidak boleh nakal, halus mendengal Opa dan Oma. Noah halus menjaga Buna untuk Dady." Si kecil mengingat pesan Dady nya.

" bagus. Noah mengingatnya dengan sangat pintar. Dady pasti akan merindukan Noah dan juga Buna. Dady harus pergi, chup~~" cukup lama Mew mengecupi seluruh wajah putranya.

" hahahaha.. geli Dady." Tawa si kecil.

" hahaha.. maafkan Dady sayang."

" eungh Naoh baik-baik caja Dady." Senyum tampan dan manis Noah.

" Dady pergi sayang." Mew melepaskan pelukannya dari Noah dan menjauh dari pandangan Noah hingga mobil Mew meninggalkan rumah besar itu.

Di balkon kamar, Kana memandang mobil suaminya yang semakin lama semakin menjauh dari pandangannya.

" maafkan aku Dady." Rasa sedih menguar di hati Kana.

Sedangkan di anak tangga, MileApo memandang kasihan pada cucu nya yang harus berpisah untuk beberapa waktu selama Kana sudah bisa menerima Mew kembali selama masa priode kehamilannya.










LAPAS UNTUK PARA WANITA....

BUGH!

Lemparan kain basah mengenai seseorang yang tengah meringkuk di sudut kamar tahanan.

" hey kau yang di sana. Kemarilah cepat!"

Tak ada tindakan dari seseorang yang ada di sudut kamar tahanan.

" ck!! Jalang ini membuatku kesal."

Dan....

Sreakk!!

Aakhhh!!!

Tangan kasar itu menarik rambut seseorang yang sudah berani mengabaikannya.

" ck! Jalang sialan. Beraninya kau mengabaikan ucapanku. Apa kau tidak tau siapa aku di dalam kamar ini!!! Jika kau tidak patuh pada ucapanku. Maka aku tak akan segan-segan untuk menghajarmu sampai kau MA-TI." Menekan kata Mati di akhir kalimat.

" aakhhh hiks hiks.."

" APA KAU MENGERTI!!!" Semakin kuat mencengkeram rambut wanita yang ada di sudut kamar.

" hiks hiks.. ya.. aku mengerti."

" bagus. Bagus sekali. Hahahahah..."

Brugh!

Melempar tubuh lemas itu begitu kasar di atas lantai.

" hahahahahah..." tawa senangnya.

" hiks hiks.." menangisi nasibnya yang malang.

" Mew. Tak akan aku biarkan kalian bahagia di dalam penderitaanku ini." Ancaman dengan tatapan penuh rasa dendam.







KEDIAMAN MEWKANA.....

" loh?! Dimana Kana? Kenapa tidak ikut bersama Anda." Tay.

" untuk saat ini, saya membiarkan Kana menetap di sana karena saya ada perjalanan bisnis kebeberapa Negara."

" untuk apa Anda menitipkan Kana di sana. Di sini ada saya dan juga New. Kami bisa menjaga Kana dan juga Noah. Lalu untuk apa kau membiarkan Kana Noah ada di sana."

" di sana lebih aman. Permisi."

Dengan raut wajah melas Mew pergi meninggalkan Tay begitu saja.

" ck!! Ada apa dengan pria itu. Wajahnya masam sekali. Apa dia habis dapat amukan dari Nyonya Apo??" Berpikir.

" untuk apa aku memikirkannya, sebaiknya aku kembali ke kamar saja." Tay pun pergi kearah kamar tamu.

Di dalam kamar utama, Mew membasuh tubuhnya dengan air dingin yang meluncur dari shower untuk mendinginkan kepalanya.

Mengingat bagimana kondisi istrinya yang ternyata sedang mengandung. Rasa bahagia bercampur rasa sedih menyerang Mew begitu kuat.

" kenapa kita harus berpisah kembali, Kana. Apa kau tidak ingin melihat wajahku lagi?? Kenapa kehamilan mu sangat berbeda saat kau sedang mengandung Noah beberapa tahun lalu. Apa ini semua di akibatkan oleh kondisimu beberapa tahun lalu??" Berpikir.

" hah sayang.. aku tidak bisa jauh darimu. Kenapa ini harus terjadi seperti ini. Hormon kehamilan apa yang mengakibatkan suami istri berpisah seperti ini. Ckk!! Ini benar-benar membuatku gila." Menyapu rambut basahnya dengan jemari tangannya yang panjang.








Bersambung.....

Kamis, 09 Mei 2024

Yuk ah banyakin Voted sama komennya biar aku makin semangat lagi nulisnya..

Tapi aku gak nyangka loh kalau book ini responnya baik benget, padahal aku gak berekspektasi tinggi sama book ini untuk dapat respon baik dari kalian..

Pokonya trimakasih banyak untuk kalian yang setia voted dan komen dari awal book in muncul sampai sekarang..

Lope lope sekebon pokonya mah untuk kalian semua 😘😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

94.5K 9.6K 28
Markhyuck Area!! .. bagaimana seorang Hanan yang berpura-pura tidak mengerti dengan tujuan dan maksud Marselio mendekatinya- pemuda yang ia sukai pad...
5.9K 848 21
Buat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita ttg PS, kali ini straight Di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homo...
460K 41.9K 94
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
5.8K 713 26
" aku tidak bisa melihatmu seperti orang orang tapi aku bisa tebak kau pasti sangat tampan " -kavin " dan kau sangat cantik " - Julian