Behind The Life | Soohyun Jiw...

נכתב על ידי sanraf-world

5.4K 587 268

Dalam cerita ini, Jiwon, seorang wanita terperangkap dalam do'anya sendiri ketika dia bertemu dengan Soohyun... עוד

prolog
1. how they met
2. Bad Dream
3. One Fine Day
5. Suspect
6. Who Are You

4. The Plot

709 84 67
נכתב על ידי sanraf-world

Terhitung sudah 3 hari Soohyun hilang tanpa kabar, Jiwon awalnya kesal karena pria itu menghilang usai perjalanan seru mereka. Namun saat ini, dia lebih ke khawatir, selain dia tidak tau tempat tinggal Soohyun, dia hanya memiliki nomor telfonnya. Nomornya tidak aktif.

Adapun Jiwon tampak murung sekarang, merasa khawatir beralasan. Apakah dia dicampakkan? Tidak. Tidak mungkin secepat itu. Maksudnya, dia tidak seburuk itu untuk dicampakkan? Iya, kan?

Malam ini, Jiwon berbelanja di salah satu minimarket yang agak jauh dari rumahnya. Ia sengaja berjalan kaki agar tidak stress, tentu saja dengan totebag coklat kebanggaannya.

Malam ini sangat cerah sekali, bintang-bintang berada pada garis edarnya masing-masing. Wanita itu menggunakan celana kain panjang hitam, sweater putih dan rambut panjang bergelombang yang diurai, tak lupa syal abu-abu yang melilit leher jenjangnya.

Dengan sneaker putih ia berjalan dan bersenandung. Menurut rumor yang beredar, jalanan ini akan dipenuhi waria yang mencari mangsa dari lelaki berhidung belang, saat larut malam. Inilah yang membuat Jiwon yakin untuk lewat sini, ia yakin para waria lebih bermurah hati dan tidak akan melakukan catcalling kepadanya. Jiwon merasa aman.

Sebelumnya, Jiwon tidak pernah punya kesempatan berjalan-jalan terlebih saat malam, namun iya, semenjak mengenal Soohyun, perlahan-lahan kehidupan normalnya kembali.

Hah... dia jadi merindukan Soohyun. Entah dimana dan bagaimana kabar lelaki itu. Jiwon sangat takut jika ditinggalkan, sangat.

ninuninuninu

“HEI! JANGAN LARI!”

Jiwon terkejut setengah mati mendengar sirine Satpol-PP disana, mereka saling berkejaran dengan para waria cantik disana. Jiwon bingung dengan situasi ini, ia merasa terjebak namun tidak bisa berbuat apa-apa. Menurutnya ini belum terlalu larut malam.

“Gimana ini?” dia bertanya pada dirinya sendiri, mempercepat langkah kakinya.

“HEI KAU! IKUT KAMI!” Jiwon mematung, apakah dia terjerumus?

“AAAA gak mau!!! Om kejar baby aja kalo bisa. Muach!” jawabnya dengan suara mendayu manja.

Bukan dirinya ternyata, tapi Jiwon merasa ini situasi yang sangat membingungkan, waria dari belakang berlari secara mundur, masih sempat untuk mengejek satpol PP.

SOOHYUN OPPA?!” rahang Jiwon terjatuh, dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Matanya membelalak karena terkejut setengah mati.

Lelaki berjiwa wanita itu terhenyak dengan rem otomatis pada dirinya. Matanya menatap kaget pada wanita yang terasa asing memanggil nama itu.

“HEI BERHENTI KALIAN!” satpol pp itu berlari mengejar, sedangkan lelaki yang Jiwon kagumi ini menarik pergelangan tangannya, berlari menjauh.

Jiwon benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini, 3 hari tidak bertemu, dia melihat Soohyun dengan keadaan seperti ini??? What the hell universe.... Selama berlari, wanita itu hanya melihat kearah Soohyun yang sangat cantik dengan gaun mini tipis dan rambut panjang ikal. Tangan kanannya dicekal erat oleh tangan kiri Soohyun, lelaki itu beberapa kali mengecek ke belakang lalu kembali menatap jalan di depan.

Mereka terhenti di gang sempit dengan pagar hitam pembatas. Jiwon masih terpaku tidak percaya dengan apa yang ia alami. Ini Soohyun? Soohyun yang ia damba-dambakan???

“CEPAT NAIK!” Jiwon bangun dari alam bawah sadarnya. Soohyun memposisikan kedua tangannya agar dipijak Jiwon, “CEPAT!”

“A-aku takut memanjat.” ucapnya pelan. Lelaki itu tampak frustasi, “KALAU BEGITU INI PENGALAMAN PERTAMAMU ATAU KAU TIDAK AKAN BISA KEMBALI!”

“I—iya iya.” Jiwon segera menaikkan totebag-nya ke lengan atas, kedua tangannya berpegang pada pundak Soohyun, lalu satu kakinya naik ke atas tangan itu.

Soohyun berdiri secara hati-hati hingga wanita itu mampu meraih pagar untuk dipanjat. Sewaktu Jiwon diatas pagar, dia sangat takut jika harus melompat, dia sangat takut.

“MELOMPATLAH, CEPAT!” Soohyun mengawasi sekitar, lalu memanjat pagar itu dan melompat duluan. Jiwon terjebak dengan ketakutan akan ketinggian.

“CEPAT TURUN!” Soohyun mengangkat kedua tangannya seolah siap menangkap jika Jiwon jatuh. Jiwon yang setengah mati ketakutan mengangguk cepat lalu melompat tanpa beban.

bruk

Ia jatuh di pelukan Soohyun dengan kaki yang gemetaran, sementara lelaki itu menatapnya khawatir. “Kita tidak punya waktu, ayo!” ia menarik tangan Jiwon, sedangkan wanita itu tertatih mengikutinya.

Mereka berhenti di bangunan berlantai dua, bangunan itu kosong tapi sangat terang. Mereka duduk di rooftop. Sungguh perjalanan yang sangat amat panjang.

Jiwon duduk di kursi panjang, masih mengatur nafas dengan pikiran yang bercabang seribu. Apa-apaan ini? pikirnya. Bagaimana bisa, Soohyun yang ia anggap gagah dan sangat manly berubah 180° dengan penampilan bak biduan. Rambut ikal panjang, gaun satin pendek biru, lipstik merah, eyeshadow hijau, tanpa alas kaki. Jiwon sungguh tidak mengerti apa yang ia lihat dan alami.

“Kenapa kau memanggilku tadi?”

Jiwon menoleh kearah suara asal, wig-nya sudah dicopot, kaos oblong kuning dan celana panjang hitam. Namun riasannya masih ada, satu lagi, rambutnya seperti brokoli.

“Kenapa selama 3 hari ini oppa menghilang? Telfonmu juga tidak aktif. Apakah aku mengganggumu?” cicitnya, sorot mata Jiwon tampak sangat kecewa.

Soohyun menggeleng, ia mengeluarkan rokok dan korek dari sakunya, “Apa kau merokok?” Jiwon menggeleng, Soohyun melempar pelan rokok dan koreknya.

“Ini adalah pekerjaanku. Lalu kenapa 3 hari kau tidak bisa menghubungiku, hp-ku rusak. Nomormu hilang. Aku mencari nafkah untuk diriku. Itu saja.

Jiwon menelan ludahnya susah payah, merasa kecewa sekali. “Jangan lewat jalan itu, kau bisa terjebak lagi.” ucapnya menasehati.

Jiwon melihat telapak kaki Soohyun yang terluka, lelaki itu duduk bersila dan mengusap kasar wajahnya. Jiwon mengambil beberapa barang dari tas belanjanya, lalu duduk di dekat Soohyun.

“Kaki oppa terluka....” katanya. Soohyun menoleh, “Sudah biasa.”

Jiwon merasa sedih dengan tatapan asing ini, namun dia bisa merasakan Soohyun juga khawatir terhadapnya. Wanita itu mengusap kaki Soohyun dengan tisu basah, “Eh kau mau apa?” Soohyun protes, namun melihat wajah Jiwon ia tak tega.

Wanita itu membersihkan kedua kaki Soohyun bergantian, lalu mengoleskan salep sambil meringis. Sedangkan yang diberi salep tidak berekspresi. Setelah usai, Jiwon menempelkan plester motif beruang polar pada luka-luka tersebut. “Tolong pakai sandal.” tuturnya dengan kedua tangan mengipasi kaki itu.

“Aku tadi pakai high heels.

Tangan Jiwon berhenti, ia melirik Soohyun hati-hati. Hatinya sudah mulai retak malam ini, apakah Tuhan mulai mengabulkan doanya di malam tahun baru?

“Kau harus pulang, ini sudah larut.” Jiwon mengangguk lesu, ia meminum air dari botolnya, meredakan sisa rasa shock.

Soohyun berdiri, “Ayo, aku antar.”

Jiwon mengangguk, ia berdiri juga. “Eh sebentar.” ujarnya. Wanita itu melepas syal yang melingkari lehernya, kalung silver dengan ukiran nama Jiwon pun terlihat.

Wanita itu  berjinjit untuk memasangkan syal tersebut pada Soohyun. “Lain kali saat bekerja, jangan gunakan pakaian yang terlalu pendek. Dingin. Nanti kau sakit.” katanya tanpa menatap lawan bicara. Lelaki itu tampak terkesima sesaat.

Sepanjang perjalanan, mereka berdua hanya dalam diam dan berdampingan. Jiwon tidak menduga suasananya akan secanggung ini, dia jujur ingin menangis karena lelaki idamannya, bukan lagi idamannya.

Sesampainya di depan gerbang rumah, Jiwon dan Soohyun berdiri berhadapan, lelaki itu menatap wajah Jiwon, sedangkan Jiwon hanya melirik tanah.

“Jangan keluar sendirian saat malam, bahaya bagi perempuan.” Jiwon mengangguk.

“Bolehkah aku meminta nomormu?” lelaki itu mengulurkan handphone-nya pada Jiwon, lalu wanita itu mengetik beberapa digit nomornya disana.

“Terima kasih.” lelaki itu menamai kontak Jiwon sebagai gadisnya soohyun.

“Kalau begitu, aku pulang duluan, selamat tinggal!” ujarnya sambil melambaikan tangan, Jiwon membalasnya dengan senyuman yang menggantung.

Setelah Soohyun tidak terlihat lagi di depan matanya, wanita itu hendak membuka gerbang rumahnya, namun nomor tidak dikenal memanggilnya. Jiwon tersenyum tipis, mungkin itu Soohyun dengan nomor barunya.

Wanita itu mengangkatnya, “Halo selamat malam, apakah benar ini dengan Baek Jiwon?” suara wanita yang ia dengar, “Iya saya sendiri.”

Nona Baek, dimohon ketersediaannya ke rumah sakit Surya saat ini juga. Pasien atas nama Park Soohyun mengatakan anda adalah walinya, karena pasien baru siuman setelah kecelakaan 3 hari yang lalu, kami baru bisa meminta keterangan walinya.







🍀

🍀

🍀

🍀

🍀

06052024

welcome to the jungle🤡

המשך קריאה

You'll Also Like

11.4M 754K 44
Belum sembuh dari patah hati, Abe langsung disibukkan melalui pertemuannya dengan Pitha. Dari rasa tertarik juga keinginan menjaga Pitha serta anakny...
45.3K 2.9K 18
✨KIM JIWON & KIM SEONHO✨ Kim Jiwon bercinta dengan seorang CEO muda bernama Kim Seonho di malam seminar dan dinyatakan Hamil. Akankah cinta tumbuh se...
1.1K 66 5
Byun Baekhyun pria berumur 29 tahun ini sangat merasa terpukul karna gadis yang sangat dicintainya pergi begitu saja. Kim Taeyeon terpaksa pergi meni...
2.9K 227 16
Kim Soo Hyun, Lee Ji Eun (IU)