Di bawah pohon yang sama, ia masih sibuk dengan skill yang baru dia dapat dari ibunya
Wajah sumringah terpatri dengan jelas, ia tidak pernah merasa begitu bahagia sebelumnya
Sampai ia mengingat sesuatu
"Sial!!! Aku lupa bahwa prajurit manusia akan segera menyerbu"
Dia mulai panik
"Apa yang harus kulakukan? Apa aku sanggup untuk mengalahkan mereka?"
Naruto berlari tergesa-gesa menuju tempat ia terakhir bertemu dengan 3 prajurit manusia
percepatan
Langkah naruto tiba-tiba menjadi begitu cepat saat ia melantunkan sebuah mantra sihir
Tak butuh waktu lama ia mulai menangkap derapan kaki yang begitu banyak
Suara itu terdengar seperti prajurit dengan armor berat
Ia berdiam diri dengan tombak usang yang telah diperkuat oleh sihir
Matanya tajam menunggu musuh datang
Suara itu semakin jelas hingga terlihat pasukan dengan jumlah sekitar 100 lebih berbaris rapi dengan baju dan senjata yang kokoh
Tak sedikitpun naruto gentar melihatnya, jika ini menjadikan dia sorang pria sejati apapun akan ia terjang
"Peraturan no 13: pria sejati tidak pernah lari dari pertempuran" naruto menguatkan dengan beberapa aturan buku yang ia anut
Para prajurit manusia terhenti melihat orc remaja yang menghalangi jalan mereka
"Ohhh~ apa yang kita dapat ini..... Seekor orc yang rendah" pemimpin pasukan terlihat tersenyum remeh kepada naruto
"Yah urus babi itu nath, hancurkan dalam 3 detik"
"Siap kapten!!!"
Pria yang bernama nath maju dengan gagahnya
Naruto semakin mencengkeram erat tombaknya
Drap!!
Drap!! Drapp!!
Drapp!! Drap!! Drapp!! Drap!!
Suara pijakan kaki nath yang kokoh semakin cepat mengikuti tempo kaki nya
nath menerjang naruto dengan cepat seakan ia tidak ingin membuang waktu untuk berurusan dengan orc
Ayunan pedang milik nath datang dengan deras mengarah ke naruto
Naruto lantas menangkisnya dengan power yang sama
Nath tidak tahu jika tombak naruto dilapisi oleh sihir penguat
Mungkin ia kira itu akan terpotong dengan pedang nya, namun nyatanya tidak
Nath sedikit terdorong kebelakang akibat hentakan kuat dari naruto
"Astaga!!" Nath terkejut dengan kekuatan tersebut
Itu terasa berat baginya, ia merasa hina ditahan oleh seorang orc
Para pasukan yang melihat itu terdiam begitu pula pemimpinnya
Ditengah terkejutnya nath
Naruto lentas melesat dengan cepat yang mana kecepatan itu 2 kali lipat dari milik nath
Sehingga reflek nath terlambat untuk menyadari jika musuhnya sudah berada tepat didepannya
Crashhhh!!
Tombak usang milik naruto menembus zirah dan tubuh nath yang terbelalak
Ajal segera menjemput nath dengan mulut menganga
Brukk!!
Tubuh nath ambruk dengan darah yang meluncur deras ketanah
"Siapa lagi selanjutnya" naruto meprovokasi dengan wajah bengisnya
Pemimpin yang melihat itu menjadi murka sekaligus terkejut bagaimana orc bisa tau bahasa umum, ia lantas melantangkan suaranya untuk menyerbu 1 orc didepannya, sugguh hina dan memalukan
Tapi entah kenapa wajah naruto begitu semangat untuk hal ini
Dia seperti seorang veteran perang yang tidak kenal takut
Melihat musuhnya yang mendekat dengan wajah bringas, naruto tersenyum dan membatin
'mungkin aku akan terluka serius hari ini'
.
Didesa elf Authuria
Pos penjaga masih bersiaga dan terlihat itu lebih sibuk dari biasanya
Mereka khawatir jika orc yang tadi akan menyerbu dengan gerombolan setelah mereka berhasil melukai lengannya
Disana juga terdapat ratu yang masih menunggu di pos pantauan
"Apa setidaknya ratu istirahat saja di balai desa"
"Ya anda tidak perlu ikut menjaga"
"Tidak apa, lagi pula pekerjaan ku telah selesai semua" ratu
Mereka masih terus membujuk sang ratu hingga akhirnya mereka menyerah
Disaat mereka sedang berdiskusi tentang spekulasi yang ada
Tentang orc yang baru saja datang, mereka selalu berhipotesa negatif tentang kedatangan nya
"Mungkin ini sebagian dari strategi mereka untuk membuat kita lengah ratu"
"Kalau menurutku kemungkinan orc yang tadi hanya sedang mengobservasi pertahanan kita, kita seharusnya tidak membiarkan dia kabur, kita seharusnya membunuh dia ditempat"
Ratu tampak bimbang mendengar beberapa praduga dari mereka, sebenarnya ia merasa seperti mengambil keputusan yang salah
"Ta-tapi.... Apakah kalian tidak merasa aneh dengan orc itu"
Semu elf yang ada disana termasuk ratu menatap elf muda yang berbicara
"Maksudku... Cara dia berbicara dengan lancar, dan penampilannya yang berbeda dari orc biasa, dia tampak lebih rapi dan terawat"
"Itu..." Ratu kembali bimbang
'fenomena apa ini sebenarnya?'pikir sang ratu
"Heeiii aku ada kabar!!!!!"
Seorang elf penjelajah yang bertugas sebagai observasi wilayah datang dengan tergesa-gesa
Mereka yang ada di pos pantau segera turun kebawah untuk menemui elf tersebut
"Ada apa?" Ratu
"Izin ratu hah... Hah... Dirute arah barat hah.... Terdapat sebuah pertarungan... Jaraknya 2 kilometer dari sini"
"Apa!! Itu masih wilayah kami, siapa yang berani mebuat keributan ditempat kami!!!"
"Itu... Aku melihat mereka adalah pasukan manusia namun....."
"Namun apa?" Ratu menjadi tidak sabaran
"Mereka sedang menyerang seorang orc"
"Seorang orc?"
Semua elf tampak kebingungan dan saling menatap satu sama lain
"Ya, hanya satu orc tapi mereka terlihat kwalahan, bahkan aku melihat ada sekitar belasan prajurit manusia yang tumbang saat aku disana"
Para elf didesa terlihat tertegun, karena ia mengingat tentang orc yang baru saja berkunjung didesa nya
Dan orc itu juga berkata
"diluar sana akan ada pasukan manusia yang akan menyerang desa kalian!!"
Ratu memejamkan matanya, entah kenapa ia merasa sesak didada, seperti rasa bersalah yang mendalam
"Kita menghina dia, bahkan membidik nya hingga terluka" wajah ratu memerah
"Ternyata apa yang dikatakan oleh dia adalah kebenaran"
"Ra-ratu... Jangan merasa bersalah seharusnya akulah yang pantas menerima dosa itu, karena akulah yang melukainya" prajurit terlihat menyesal
"Kita tidak bisa langsung menyimpulkan nya bahwa itu adalah dia, kita harus kesana dan melihat apa yang terjadi"
"Kurasa itu benar, bagaimanapun pasukan manusia berjumlah seratus lebih dan menuju kearah kita, tidak mungkin memiliki niat yang baik, kita harus melawannya" sang ratu segera memerintah beberapa pejuang elf tangguh yang berjumlah 50 an
Meskipun mereka adalah wanita, tapi kekuatan mereka tidak bisa dianggap remeh
Mereka segera membuat barisan dan berjalan kearah barat
.
30 menit pertempuran
Terlihat di bekas pertempuran yang penuh dengan darah dan mayat manusia yang bergeletakan ditanah
Kekuatan naruto bukanlah sekedar hisapan jempol
Ia mampu memukul mundur pasukan manusia yang berjumlah seratus lebih
Sekitar 50 lebih mayat dilokasi termasuk sang pemimpin
Kemungkinan sisanya kabur setelah pemimpin mereka gugur
Tak lama kemudian, pasukan elf datang kelokasi kejadian
Mata mereka sudah mendapati medan yang berantakan mayat manusia ada dimana-mana
"Mustahil..."
"Pertempuran nya sudah selesai"
"Ini seperti sebuah peperangan antar kubu"
"Tapi yang gugur hanya dari satu sisi"
"Bagaimana bisa seorang orc menangani pasukan dengan jumlah sebanyak ini"
Sang ratu terdiam dikala pasukannya terperangah
Ia berjalan diantara tumpukan mayat, hingga matanya mendapati mayat dengan pakaian yang mencolok
Diseragam nya tertulis kapten rudolf
"Bahkan ia mampu mengalahkan pemimpin pasukannya"
Mereka tengah berkeliling disekitar medan pertempuran hingga ia menemukan pasukan yang selamat dengan kedua kaki yang terputus
Sepertinya dia hendak melarikan diri, dilihat dari letak ia ditemukan yang berjarak 100 m dari lokasi
"E-elf!" Pekik sang prajurit
"Aku mohon biarkan saya pergi" ujarnya berusaha kabur seperti hewan melata
Pasukan elf mencengkeram armor yang dia kenakan dan membuat prajurit manusia itu berbalik badan menghadap para elf yang sedang dilanda tanda tanya
"A-ap-apa yang kalian inginkan!"
"Aku ingin bertanya, dan tolong jawab dengan jujur, karena nyawamu ada ditangan kami" ratu elf
"Ba-baik! Aku akan jawab semuanya"
"Apa yang sedang kalian lakukan di teritori kami?"
Pasukan manusia itu terdiam
"JAWAB!!!" Kapten dari pasukan elf membentaknya dengan keras
"Ba-baik... Sa-saya akan menjawabnya, itu...... Kami... Uhmm...sedang berencana untuk menyerang desa kalian"
Wajah para elf mengeras dan sudah siap dengan senjatanya
Namun intruksi dari ratu menyuruh mereka untuk tenang
"Ide dari siapa?" Ratu elf
"I-it-itu dari ka-kapten rudolf"
"Dia sudah gugur disana" ujar ratu elf sembari menunjuk kebelakang
"S-saya tahu, karena waktu itu saya mencoba melindungi kapten saat orc itu menggila"
"Orc?? Kemana dia pergi?" Ratu elf
"Jika saya tidak salah, dia menuju keselatan itu mengarah ke sebuah danau"
"Baiklah.... karena kamu sudah menjawab semuanya maka...."
Sringgg
Crashhh!!!!
Arghhhh!!!
"Ratu, bukannya anda sudah berjanji untuk melepasnya"
"Untuk apa aku berbelas kasihan kepada mereka yang mencoba menyerang rakyat ku, bahkan jika ia sekaratpun, akan aku percepat kematian nya" ratu elf membersihkan noda darah dari prajurit manusia dengan kain yang dibawa oleh pengawalnya
"Segera kita keselatan, sepertinya dia berada berhenti didanau"
"Baik!!!"
.
Rombongan elf menelusuri jalan setapak yang berkelok
Terdapat bercak darah yang menetes sepanjang jalan bebatuan
"Dia kemungkinan juga terluka" ujar sang ratu dengan wajah sendu
Cahaya silau muncul dari ujung jalan setapak yang tertutup pepohonan
"Kita akan sampai" ujar kapten pasukan
Mereka mempercepat langkah kakinya
Dan akhirnya keluar dari hutan dan mendapati sebuah savana luas yang ditengahnya terdapat danau yang indah
Namun keindahan itu ternodai oleh darah di sepanjang arah danau
Mereka mengikuti darah tersebut hingga darah itu berakhir di balik batu besar yang ada di bibir danau
Ratu segera melangkah cepat dibalik batu yang ada didepan nya
Dan ia mendapatkan sosok orc yang tak sadarkan diri dengan tubuh penuh luka sayatan
Para elf yang bertugas sebagai medis maju guna melakukan pertolongan pertama, mereka juga mengecek urat nadi dan detak jantung nya
"Semuanya normal, kita hanya perlu menghentikan pendarahannya dan membersihkan lukanya, dia sangat kuat bisa menahan rasa sakit dari semua luka ini"
Para elf melihat orc itu penuh iba dan penyesalan, sulit untuk percaya bahwa sosok yang menyelamatkan desa mereka adalah seorang orc
Orc itu juga sudah membujuk para elf dan memberitahu informasi yang begitu penting tapi mereka malah menganiaya nya
Bahkan setelah itu, yang membuat hati mereka sesak, orc itu tetap melindungi mereka meski telah menyakiti nya
Tak sedikit dari mereka menangis melihat kebesaran hati dari seorang orc
Mereka tidak pernah berfikir untuk bertemu sosok orc seperti dia
Para orc yang mereka ketahui, rakus, pemerkosa dan tidak memiliki akal yang sehat
Semua fikiran hanya tentang nafsu
Ratu yang sedari tadi diam kemudian tak sadar melihat sebuah buku mungil yang ada di samping orc tersebut
Ia lalu memungutnya dan membuka dilembar pertama
Sebuah nama Naruto Austine terpatri dengan jelas
Sang ratu membuka lembar kedua
'Naruto austine itulah namaku, naruto adalah nama sebuah karakter dalam novel yang dibawa oleh ibuku, aku membaca cerita itu dan sangat mengagumi sosok naruto yang pantang menyerah dan memegang teguh janji yang ia buat, dan tidak pernah meninggalkan temannya, karena itu aku mengambil namanya agar aku bisa mengikuti bagaimana naruto berjalan pada takdirnya yang tidak berpihak'
Ratu masih tidak percaya melihat tulisan dibuku yang ia pegang, bagaimana seorang orc mampu menulis dengan benar dan indah
Hingga pertanyaan yang muncul terjawab pada Lembar-lembar selanjutnya
'diwaktu aku berumur 3 tahun, aku tidak sengaja menemukan tumpukan buku disebuah perkemahan di barat markas orc, disana terdapat identitas dari ibuku yang bernama elissa austine'
'Terdapat jenis buku yang ada disana, dari kamus bahasa umum, hingga cara untuk menulis dan berbagai ilmu umum yang dipelajari oleh manusia'
'aku mulai tertarik dengan hal itu, dengan usaha yang keras aku selalu pergi setiap sore untuk mempelajari buku-buku yang ada disana'
'Hari demi hari hingga pergantian tahun, aktifitas belajarku tidak pernah terhenti, namun penyesalanku tidak mengenali siapa elissa austine'
'hingga di umurku yang ke 5 tahun, aku menyelinap ke kamp orc dewasa untuk melihat mereka menggauli wanita tawanan'
'aku selalu curiga jika pemilik buku ini ditangkap oleh kawanan ku dimarkas, dan kecurigaan ku benar'
'disana terdapat sosok wanita dengan surai pirang yang tengah digauli oleh lusinan orc yang menggila, ciri-ciri yang dia miliki hampir sama dengan foto pada salah satu buku karangannya yaitu... Cara menjadi pria sejati' dan sudah dipastikan bahwa dia adalah ibuku, itu karena aku memiliki rambut pirang yang sama dengannya ciri-ciri yang sama menurut buku biologis yang kubaca memiliki sebuah hubungan darah anak dan orang tua'
Ratu kembali membuka lembar selanjutnya sembari menutup mulut tidak percaya
'aku berlari menuju perkemahan dengan perasaan yang hancur'
'aku tidak mampu melihat ibuku diperkosa hingga mati, dari situ aku berjanji atas diriku, dan aku berjanji atas nama ibuku, bahwa aku akan menjadi pria sejati seperti yang ditulis oleh ibu pada bukunya'
'aku akan menjaga harta ibu yang ditinggalkan, buku-buku ini akan menjadi pedoman ku, hingga suatu saat aku mati dan bertemu dengan mu, aku kan memiliki rasa percaya diri untuk menatap wajahmu'
'dalan bukumu, pria sejati yang baik hati akan masuk ke surga yang damai, hanya saja dalam kutipan itu.....
Apa ibu nantinya akan menganggapku sebagai anaknya?
Apa ibu mengenaliku yang buruk rupa?
Apa ibu membenci ku karena aku adalah seorang orc?
Bukan nya orc begitu hina dimata semuanya?
Ibu, aku hanya ingin melihat lukisan terindah yang pernah ada dibumi... yaitu....... melihat ibu tersenyum kepadaku'
Sang ratu menutup buku itu dengan perasaan yang berkecamuk
Matanya terasa panas, tanpa terasa menangis dalam diam saat kelopak matanya yang indah terpejam
Para elf begitu bingung dengan sikap sang ratu yang begitu melankolis
"Apa isi dari buku itu ratu?"
Sang ratu lalu menyodorkan buku itu ke para elf
"Setelah perawatan selesai, bawa dia kedesa" sang ratu duduk disamping naruto dan membelainya dengan lembut
"Lelucon apa ini, seorang orc yang ingin menjadi pria sejati?" Gumamnya dengan tersenyum indah
End
Apa cerita ini sedikit aneh? apa masih perlu aku lanjut? :v